Darkness Metal Manipulation

Siang hari menjelang sore disebuah desa yang hampir mirip dengan kota.

Desa ini dikelilingi oleh pagar kayu besar sebagai pelindung desa dan banyak rumah disana-sini.

Ditengah-tengahnya ada seorang anak yang sedang berdiri seperti sudah melakukan sesuatu.

"Hahaha...! Hari ini sangat menyegarkan. Dengan masalah yang terjadi semalam, saat ini aku seperti lahir kembali." Seru Zyden, anak yang berdiri ditengah-tengah desa itu.

"Lalu apa yang akan aku lakukan yah." Gumamnya sembari melihat sekeliling.

"Bagaimana dengan para tahanan tadi ya? Apakah mereka mendengar semuanya darisana?" Lanjutnya melihat sebuah bangunan yang lumayan besar.

Zyden memperhatikannya dalam sesaat, dia sedang ragu akan dua hal. Para tahanan atau ruang harta?.

Setelah berfikir sangat keras, akhirnya dia pergi keruang penjara para tahanan berada. Saat Zyden masuk, Zyden melihat banyak orang yang sedang menatapnya.

Takut, ragu, penasaran?. Tapi, sebagian besar, mereka berekspresi takut dan saling memeluk satu sama lain, karena mereka ditahan disatu sel besar.

Zyden yang melihat hal itu segera berjalan ke sebuah meja yang terdapat 2 mayat dengan lubang ditubuhnya.

Dia mengambil sebuah kunci di atas meja, lalu berjalan ke pintu sel berniat membuka penjara.

Saat Zyden masuk, semua anak menangis takut dan para wanita melihatnya dengan aneh. Takut, kagum, malu, ragu, sulit untuk menjelaskan nya tapi yang pasti ketakutan masih terlihat sangat jelas pada mereka semua.

Zyden membuka borgol salah satu wanita yang terlihat lebih dewasa daripada yang lainnya tanpa suara. Yang lain masih ada yang takut dan ada juga yang penasaran saat Zyden membuka borgol salah satu dari mereka.

"T..tuan? Apa maksudnya ini?" Seru wanita yang terlepas dari borgol tadi.

Zyden menatapnya untuk sementara. "Lepaskan borgol yang lain dan pergi ke depan." Ucap Zyden memberikan kunci pada wanita itu. "Dan jangan berani untuk kabur, jika ada yang kabur aku akan menghukum kalian." Lanjutnya menatap para tahanan.

Anak-anak yang tadinya menangis mulai diam dan para wanita tertegun akan yang dikatakan oleh Zyden. Mereka tidak yakin apa yang akan dilakukan oleh anak itu atau apa yang akan terjadi pada nasib mereka.

Zyden berbalik dan pergi ke ruang harta dan tidak memperdulikan apa yang ada diraut wajah para tahanan itu. "Cepatlah." Ucap Zyden sembari masuk ke pintu yang membatasi dua ruangan itu, ruang harta dan penjara tahanan.

Wanita tadi langsung melepaskan borgol-borgol yang ada di tangan dan kaki yang lainnya lalu berjalan pergi keluar bersama.

•

•

•

Zyden sampai di ruang harta para bandit, dia melihat bukit-bukit yang terbuat dari koin emas dan beberapa tumpukan dari platinum.

Ada juga benda-benda seperti pedang emas, lukisan mewah, dan gelas minum yang sepenuhnya dari emas.

"Dari mana para bandit menemukan barang-barang ini! ...Sepertinya mereka bukan cuma merampok desa tapi beberapa kerajaan juga. Hahaha..." Gumam Zyden melihat banyaknya barang mewah diruangan itu.

"Ambil semua tidak masalah bukan!. Daripada disini, mubadzir.! Hehe." Serunya lagi lalu memasukkan semua benda yang ada diruangan ke space storagenya.

Setelah Zyden memasukkan semuanya di space storage, ia pergi keluar ke tempat para tahanan yang ia perintahkan tadi.

Orang-orang itu masih melihat Zyden dengan rasa takut dan penasaran tentang nasib mereka. Zyden melihat mereka baik-baik, dari mulai pakaian dan penampilan mereka.

'Sepertinya tidak semua penduduk biasa, ada juga yang berpenampilan seperti seorang bangsawan.' pikir Zyden. 'Yah..walau baju mereka sobek-sobek dan kusut. Apalagi para wanita.' lanjutnya memperhatikan.

Para tahanan itu bukan hanya penduduk desa biasa, ada juga dari kalangan bangsawan atau pedagang yang sering dirampok oleh para bandit.

Mereka menculik anak-anak dan wanita untuk dijadikan budak, karena budak di kerajaan ini masih wajar.

Saat di kotapun, Zyden sering melihat para budak membantu majikan mereka baik dagangan mereka atau dirantai untuk mengikuti.

Zyden tidak berniat untuk mengubah struktur ini, karena dia tau bahwa dia tidak akan mampu dan itu sangat merepotkan.

"Tuan! Apa yang akan anda lakukan pada kami?." Tanya seorang wanita yang membuyarkan lamunan Zyden.

"Eh...hm... Benar. Apa yang akan kulakukan pada kalian yah..!" Seru Zyden dengan nada lucu. "Apa lebih baik kalian semua jadi budakku saja? Hidupku akan dipenuhi kebahagiaan dengan banyaknya wanita. Hehehe!" Lanjutnya tertawa geli.

Para tahanan yang melihat sikap Zyden begitu santai mengatakan tentang nasib yang akan terjadi pada diri mereka marah, tapi tidak bisa apa-apa terutama para wanita.

Mereka tau bahwa anak didepan mereka adalah anak yang membunuh bandit diruangan tadi dan melenyapkan semua orang yang ada didesa itu.

Zyden melihat semua ekspresi para wanita, dia tertawa geli dihatinya. Dia memang tidak berniat membuat mereka menjadi budaknya, tapi imajinasi tadi yang dikelilingi banyak wanita itu adalah nyata.

"Santai..., Santai...! Aku hanya bercanda." Ucap Zyden. "Yang akan terjadi pada kalian adalah apa yang akan kalian pilih?." Lanjutnya.

"Apa maksudmu kami bebas." Seru salah satu wanita.

"Ya.. itu kata lainnya." Ucap Zyden yang direspon oleh wajah bahagia dan lega para tahanan karena tidak menjadi seorang budak.

Zyden lalu mengeluarkan tumpukan emas dari space storage nya. "Kalian para wanita, gunakan uang ini untuk kehidupan kalian atau pulang kerumah. Untuk anak-anak, kalian juga yang urus." Ucapnya sembari melemparkan tas dimensi dari ruangan harta tadi.

"Kembalikan mereka ke orang tuanya, jika ada yang tidak memiliki orang tua bantu mereka atau urus mereka." Seru Zyden serius. "Aku tau kalian baru beberapa minggu bersama, itu terlihat jelas dimataku. Tapi aku ingin kalian menganggap semua yang ada disini sebagai keluarga." Lanjutnya.

"Jika ada orang yang menelatarkan salah satu dari kalian, akan aku habisi. Kalian mengerti?" Ancam Zyden dengan titik merah menyala dimatanya.

Para tahanan itu tertegun takut melihat mata dan ancaman dari Zyden. Mereka berfikir dua kali untuk apa yang akan mereka lakukan nanti.

"Aku akan mengantar kalian ke kota Larkxa. Hanya mengantar." Ucap Zyden halus. "Kalian urus kebutuhan kalian disana dan minta tolong pada penjaga kota atau pemimpin kota untuk membantu." Lanjutnya.

"Tenang saja aku akan mengawasi kalian. Tidak akan aku biarkan kalian kena masalah, aku akan mengurus masalah kalian diam-diam jika kalian tidak bisa menanganinya." Seru Zyden pada mereka.

"Jadi, tuan tidak akan ikut kami saat dikota atau saat bertemu dengan penjaga kota. Begitu?" Ucap wanita yang borgolnya dilepas oleh Zyden.

"Itu benar. Saat kalian sudah sampai dikota, kalian harus melupakan diriku dan jika kita bertemu anggap aku seperti orang asing. Tapi..., Aku akan tetap mengawasi jadi ingat kata-kata ku tadi!." Ucap Zyden berekspresi dingin.

Para tahanan menjawabnya dengan diam dan sebuah anggukan kecil.

"Kalau begitu, ayo kita berangkat sekarang." Seru Zyden mengajak.