NovelToon NovelToon
CINTA DATANG BERSAMA SALJU PERTAMA

CINTA DATANG BERSAMA SALJU PERTAMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Karir / One Night Stand / Duniahiburan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cintapertama
Popularitas:334
Nilai: 5
Nama Author: chrisytells

Di Shannonbridge, satu-satunya hal yang tidak bisa direncanakan adalah jatuh cinta.
​Elara O'Connell membangun hidupnya dengan ketelitian seorang perencana kota. Baginya, perasaan hanyalah sebuah variabel yang harus selalu berada di bawah kendali. Namun, Shannonbridge bukan sekadar desa yang indah; desa ini adalah ujian bagi tembok pertahanan yang ia bangun.
​Di balik uap kopi dan aroma kayu bakar, ada Fionn Gallagher. Pria itu adalah lawan dari semua logika Elara. Fionn menawarkan kehangatan yang tidak bisa dibeli dengan kesuksesan di London. Kini, di tengah putihnya salju Irlandia, Elara terperangkap di antara dua pilihan.
​Apakah ia akan mengejar masa depan gemilang yang sudah direncanakan, atau berani berhenti berlari demi pria yang mengajarkannya bahwa kekacauan terkadang adalah tempat ia menemukan rumah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chrisytells, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 21 : Janji di Bawah Langit yang Pecah

Malam Tahun Baru di Shannonbridge tidaklah semegah Dublin dengan lampu laser dan panggung konser besar. Di sini, perayaan berarti api unggun raksasa di tepi sungai, aroma kayu pinus yang terbakar, dan seluruh penduduk desa yang berkumpul dengan membawa gelas plastik berisi cider atau wiski.

Namun, bagi Elara, malam ini terasa jauh lebih berat daripada malam tahun baru mana pun dalam hidupnya. Di saku jaketnya, ponselnya terasa seperti bom waktu. Tenggat waktu satu minggu dari Tuan Doherty terus berdetak di kepalanya.

"Kau melamun lagi, Elara. Aku bisa mendengar roda gigi di otakmu berputar sampai ke sini," suara Fionn memecah lamunannya.

Fionn berdiri di sampingnya, mengenakan jaket kulit tua dan syal rajutan yang sedikit berantakan. Ia menyerahkan segelas cokelat panas dengan tambahan sedikit peppermint kepada Elara.

"Hanya memikirkan tentang 'Tahun Baru, Masalah Baru'," jawab Elara dengan senyum tipis yang dipaksakan.

Fionn menghela napas, menatap api unggun yang lidah apinya menjilat langit malam. "Lihat api itu, Elara. Orang-orang di sini percaya bahwa setiap percikan yang terbang ke langit membawa pergi satu kegagalan dari tahun lalu. Jangan bawa beban Doherty ke tahun depan. Biarkan api itu yang mengurusnya."

Elara menatap percikan api yang menari-nari. "Aku ingin percaya begitu, Fionn. Tapi kenyataannya, tanggal 2 Januari nanti, aku harus memberikan jawaban. Kembali ke Dublin dan menghancurkan desa ini dengan beton, atau tetap di sini dan kehilangan segalanya."

Fionn meraih tangan Elara, menyelipkan jemarinya di antara jemari Elara yang dingin. "Kau tidak akan kehilangan segalanya. Kau hanya akan mengganti jenis investasimu. Dari investasi karier di menara kaca, menjadi investasi hidup di tanah ini."

...****************...

Suasana semakin meriah. Seamus memainkan akordeonnya, membawakan lagu tradisional yang membuat orang-orang mulai menari melingkar. Biscotti berlarian di antara kaki para penduduk, menggonggong ceria setiap kali ada seseorang yang menjatuhkan potongan kue.

Moira mendekati mereka, wajahnya tampak lebih lembut di bawah cahaya api. "Elara, Sayang. Jangan terlalu banyak berpikir malam ini. Di Shannonbridge, malam tahun baru adalah satu-satunya waktu di mana jam tidak berlaku. Tidak ada jadwal, tidak ada deadline."

"Terima kasih, Moira. Aku mencoba," jawab Elara tulus.

"Jangan hanya mencoba. Lakukanlah," Moira mengedipkan mata sebelum ditarik oleh Bibi O’Malley untuk bergabung dalam tarian.

Fionn menatap Elara, matanya yang biru memantulkan cahaya api unggun. "Mau berdansa? Tanpa aturan arsitektur, tanpa langkah yang terencana. Hanya mengikuti musik Seamus yang kacau."

Elara tertawa kecil. "Aku tidak bisa menari folk, Fionn. Aku akan menginjak kakimu."

"Itu adalah risiko yang sudah kumasukkan dalam rencana malam ini. Ayo."

Fionn menarik Elara ke area yang lebih luas. Di bawah langit malam yang dingin, diiringi musik akordeon yang cepat, Fionn memutar tubuh Elara. Elara awalnya kaku, otaknya mencoba menghitung ritme langkah, namun Fionn terus menariknya, membuatnya berputar hingga Elara merasa pening yang menyenangkan.

"Fionn! Aku pusing!" seru Elara sambil tertawa.

"Itulah hidup, Elara! Jika kau tidak merasa pusing, berarti kau tidak benar-benar bergerak!" Fionn menariknya lebih dekat, memeluk pinggangnya saat lagu berakhir dengan sorakan meriah dari warga desa.

...****************...

Sepuluh menit menuju tengah malam. Fionn membimbing Elara menjauh dari kerumunan, menuju dermaga kayu tua yang menjorok ke sungai Shannon—tempat yang akan menjadi bagian dari "Jantung Shannon" dalam rencana Elara.

Udara di sini lebih sunyi, hanya terdengar suara riak air yang tenang.

"Kenapa kita ke sini?" tanya Elara.

"Karena aku ingin kau melihat ini dari sudut pandang yang berbeda," jawab Fionn. "Lihat sungai itu. Dia mengalir selama ribuan tahun. Viking lewat di sini, biarawan lewat di sini, dan sekarang kita berdiri di sini. Masalahmu dengan Doherty... itu hanya satu riak kecil di sungai yang sangat besar ini."

Elara menyandarkan kepalanya di bahu Fionn. "Kadang aku berharap aku bisa setenang sungai ini."

"Kau bisa. Jika kau punya jangkar yang tepat."

Tepat saat itu, lonceng gereja di kejauhan mulai berdentang. Satu, dua, tiga... seluruh desa mulai berteriak menghitung mundur.

"SEPULUH! SEMBILAN! DELAPAN!"

Fionn membalikkan tubuh Elara agar menghadapnya. Suasana menjadi sangat intens. Elara bisa merasakan napas hangat Fionn di tengah udara beku.

"TIGA! DUA! SATU! SELAMAT TAHUN BARU!"

BOOM!!!

Kembang api pertama meluncur ke langit, pecah menjadi butiran cahaya berwarna zamrud dan emas di atas sungai Shannon. Suara sorak-sorai terdengar dari arah api unggun, namun di dermaga itu, hanya ada mereka berdua.

Fionn merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan sesuatu yang kecil. Bukan cincin, melainkan sebuah kunci kuno yang sudah agak berkarat.

"Apa ini?" bisik Elara di sela suara dentuman kembang api.

"Ini kunci pintu samping The Crooked Spoon. Pintu yang langsung menuju ke dapur dan... ke hidupku," Fionn menaruh kunci itu di telapak tangan Elara. "Aku tahu Doherty memberimu pilihan. Tapi aku ingin memberimu pilihan ketiga."

Elara menatap kunci itu, matanya berkaca-kaca.

"Tahun ini, jangan buat rencana untuk perusahaan itu lagi, Elara. Buatlah rencana untuk kita," lanjut Fionn, suaranya dalam dan penuh emosi. "Janji rahasiaku malam ini adalah... apa pun yang kau putuskan tanggal 2 Januari nanti, aku akan membangun apa pun yang kau gambar. Jika kau kehilangan pekerjaanmu, kita akan membangun biro arsitekturmu sendiri di lantai atas kedai. Kita akan menunjukkan pada mereka bahwa batu kapur dan jiwa jauh lebih kuat daripada beton dan baja."

Elara terisak kecil, ia menggenggam kunci itu erat-erat. "Fionn... aku takut aku akan mengecewakanmu. Aku takut aku tidak sehebat yang kau pikirkan."

Fionn mencium kening Elara, lalu turun ke hidungnya, dan berakhir di bibirnya dengan ciuman yang penuh dengan janji dan perlindungan. "Kau sudah cukup hebat hanya dengan menjadi Elara yang peduli pada desa ini. Jangan takut pada hari esok. Kita sudah punya Rencana C, ingat?"

Di bawah langit yang masih dipenuhi warna-warni kembang api, Elara merasa beban yang selama ini menghimpit dadanya mulai terangkat. Dia melihat kunci di tangannya, simbol dari sebuah "pintu" yang akhirnya ia buka dengan sukarela.

"Selamat Tahun Baru, Fionn," bisik Elara di pelukan Fionn.

"Selamat Tahun Baru, Nona City Planner. Selamat datang di tahun di mana semua Gantt Chart-mu akan berisi tentang kebahagiaan."

Biscotti datang berlari ke dermaga, menggonggong pada kembang api yang meledak di langit, seolah ikut merayakan janji rahasia mereka.

Malam itu, Elara tidak lagi memikirkan Tuan Doherty. Ia tidak lagi menghitung kerugian finansial dari pengunduran dirinya yang mungkin terjadi. Ia hanya merasakan kehangatan tangan Fionn dan dinginnya logam kunci di genggamannya. Tahun baru telah tiba, dan bagi Elara O'Connell, rencana yang paling indah adalah rencana yang tidak memiliki jalan untuk kembali ke masa lalu yang dingin.

Ia siap menghadapi dunia, asalkan jangkarnya adalah pria dengan aroma kopi dan hati seluas sungai Shannon ini.

1
d_midah
ceilah bergantung gak tuh🤭🤭☺️
d_midah: kaya yang lebih ke 'sedikit demi sedikit saling mengenal, tanpa terasa gitu' 🤭🤭
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!