menceritakan tentang gadis desa yang hidup bersama keluarga nya dalam kemiskinan dan sering di jadikan alat cemoohan dan hinaan seolah kemiskinan mereka tak layak mendapat penghormatan.
mau tau bangai mana kisah nya, yuk ikuti cerita nya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jumaidi Maidi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21.episode 21.
dua Minggu berlalu setelah kunjungan pertama Fathan ke rumah keluarga pak Budi, dan kini kedua nya tampak sering akrab, walau sikap Zain masih sama ketus nya seperti biasa, walau demikian Fathan takerasa putus asa, justru dia semakin tertarik dengan gadis yang sangat bar-bar bernama Katrina Zain.
dan yah, seperti biasa setiap ada sesuatu yang berbeda dan mengejutkan pasti akan segera menjadi treding abdet di desa, curuk cabang, yang berita hot yang cukup mengheboh kan dan membuat para gadis desa lain nya tak terima dan merasa seperti terasingi, terutama Genk Siska dan Niken yang kini mereka sangat marah saat tau kedekatan salah satu pemuda idola mereka dengan Zain, apa lagi itu adalah Fathan, yang menjadi pemuda incaran para gadis desa, karena pesona nya yang rupawan bak pangeran Yunani.
". sialan si Zain, kecentilan banget si tu anak, kok bisa dia dengan dengan pangeran gue, awas aja Lo kok ketemu". ucap Niken kesal.
". beneran, gila benget, gue aja yang asal papasan sama tu si cowok bule Fathan dan Derren, cuman di cuekin aja, padahal ni, ya gue itu udah dandan cantik banget tapi Gak kepincut juga sama tu cowok, bulek, padahal ya kok diliat Cantikan juga kita, dan gak miskin kek si Zain itu, tapi kok tu cowok malah kepincut sama si Zain sih". ucap Siska menyahut.
". oh atau jangan-jangan tu si Zain pakek pelet lagi". ucap Niken asal sambilenutup mulut nya kaget.
". oh, Mukin kah, soal nya ya kan, mana mungkin, cowok tampan Fathan dan Derren bisa ke pincut sama tu si Zain, kok gak pakek guna-guna,". sahut Siska ya g ikutan syok.
". kalian berdua apaan sih, jangan asal fitnah aja lu berdua, bisa-bisa di pidanai sama si Zain, mau lu, kek gak tau si Zain aja, dia itu Singga desa, bisa-bisa tu anak ngamuk-ngamuk sama lu berdua, mau lu, ih kok gue sih ogah, bisa patah tulang gue di terkapar tu si Singga betina". sahut Febby yang menakuti ke dua teman nya ini.
febby sendiri sebenar nya, engak perduli sama orang, terutama Zain dan teman nya Rina, febbya sendiri bukan tipe pemilih jika berteman, apa lagi kaya atau miskin, tapi ya karena cukup di pengaruhi, kadang febby harus ikut sodara nya Siska bergabung di Genk mereka, walau Febby sendiri udah gak ngerasa nyaman, tapi apa boleh buat, dia juga gak punya pilihan, karena ya itu lah dia Siska termaksud gadis bertopeng yang di dapan lembut ke sutra di luar buruk ke Mak lampir.
". apaan si Lo, feb nakuti aja, gak usah deh Li belain tu anak miskin". sahut Siska sewot.
". siapa yang Bella, gue cuman ingatin, karena elo teman gue, kok ada, apa-apa siapa yang kenak imbas nya". sahut Febby yang gak kala sewot.
". udah gak usah ribut Lo berdua, dan soal tu si Zain, gue punya rencana, kalian cuman ikut apa kata gue aja dan patuh". ucap niken tersenyum licik.
". gue gak ikutan, males, kok mau aneh-aneh silah pergi aja kalian, gue gak ikutan". ucap Feby gak mau jadi tumbal ke jajaran ketua Genk mereka.
". kok Lo gak ikut gue aduin Lo sama papi". ucap Siska melirik tajam ke arah Feby.
". silahkan Lo aduin, gue dah muak sama sikap jahat kek kalian berdua, gue udah gak takut". ucap Febby yang berlalu pergi, dari hadapan teman-temannya.
". brensek tu anak, berani banget dia ngelawan gue, liat aja bakal gue aduin dia sama papi". ucap Siska kesal.
" cih, sodara Tiri, Lo itu emang kayaknya pro baget deh sama si Zain". ucap Niken Manas-manasin, Siska.
". cih, najis gue punya sodara kek dia, gue selama ini cuman baikin dia, untuk jadi babu gue, jadi gua aja, dan liat aja, perlawanan dia kalian ini akan membuat dia di hukum sama papi gue". ucap Siska tersenyum licik.
". eh sis, apa Lo gak kasian sama si Feby, dia udah baik lo sama lu, dan nyokap Lo, biar pun jadi babu". sahut Mira yang kasihan dengan nasip Febby.
". ngapain, selagi bisa di manfaatkan kadang kita harus seperti putri yang lembut, hahahah". sahut Siska tertawa licik.
". Lo imang iblis si sis". ucap Niken yang ikut tertawa.
setelah, cukup bermain Niken and the Genk pulang ke rumah masing-masing, sesampai nya di rumah, kelihatan sang papi dari Siska dan Febby sudah di rumah, dan dengan akting seorang anak manis yang tertindas, Siska menjalankan peran nya.
dengan wajah sayu, dan di tekuk, dia berlahan membuka pintu, sambil menangis sesenggukan kan, seolah dia abis di bully.
". his his his papi". ucap Siska sesenggukan dan sang papi atau tuan, Radit Prayoga, tampak heran dengan putri sambung nya yang pulang-pulang langsung menangis sesenggukan.
". sayang kamu ke apa, kok nagis gitu". ucap mama nya Siska ya itu nyoya Sumitra Sari.
". his his his mah, his". tangis Siska lagi.
". udah, cobak kamu tenang dulu, cerita sama mamah, apa yang yang terjadi, kok kamu bisa nangis sesenggukan gini". ucap Sumitra.
". his his, itu mah, kak febby dia bully aku, di depan teman-temannya mah, his his, di dia bilang kok aku cuman numpang sama papi di rumah ini, his his his". ucap Siska manipulatif.
". Astagaa masak sih sayang, kakak kamu gitu". ucap Sumitra syok, lalu memeluk lembut putri nya.
". kurang ajar anak itu, berani nya dia, memperlakukan adik nya sejahat itu". ucap tuan Radit murka, yang berlalu pergi menuju lantai atas kamar Febby putri kandung nya.
". febbyyyy, buka pinta ya, dor dor dor dor". panggil tuan Radit menggedor pintu sekuat tenaga.
ceklek ada ap......". suara di jeda.
plakkkk
". anak kurang ajar, kenapa kamu membeli adik kamis Febby, hah, apa begini cara kamu menolak adik kamu itu". ucap Radit dengan kemarahan
sedangkan, Febby tampak syok sambil memengang pipi nya yang panas karena tamparan yang cukup kuat sehingga bibir Febby tampak koyak.
". aaaapa maksud papi, emang Febby buat apa sama adik". ucap Febby bingung sekaligus sedih, karena ini pertama kali nya, sang papi sangat marah hingga menampar nya.
". jangan pura-pura bodoh kamu By ( baca bi )
" ingat pesan papi, jika kamu bersikap seperti ini lagi sama adik kamu, papi akan menghukum kamu". ucap Tuan Radit berlalu pergi, sedang Siska tampak tersenyum puas, dan Febby hanya menatap kepergian papi nya dengan tatapan kosong.
dobel up atau crazy up dong 🙏🙏