"Ibu Ayah!”.
Seorang wanita cantik terisak melihat Ibu dan Ayahnya yang menjadi pusat perhatian orang-orang
Di tengah acara pesta ulang tahun sepasang suami istri paruh baya dengan rendahnya mengelap lantai di tengah kerumunan pesta, padahal pesta itu adalah pesta calon besan mereka.
.
.
Lily dan Roy sepasang kekasih yang sudah menjalani hubungan mereka selama 4 tahun, mereka hubungan mereka yang baik membuat kedua insan itu hendak melakukan hubungan lebih serius yaitu pernikahan
Tapi siapa sangka Ibu Roy tidak merestui mereka, karena latar belakang Lily yang hanya dari keluarga sederhana tidak seperti Roy yang memang dari kasta tinggi, segala cara Ibu Roy melakukan hal kezam untuk memisahkan dua orang itu
Hingga Lily akhirnya menyerah karena kedua orang tuanya, dia meninggalkan kesan kelam pada Roy dan keluarganya pergi dengan cara elegan membuat seorang pria dalam pesta itu tertarik kepadanya
.Guys yang ngerasa relate jangan lupa baca ya🥺☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
"Apa anda lihat-lihat saya seperti itu?!". Lily menatap Alex dengan tajam saat hanya ada mereka yang berada di ruangan pri aitu, wanita itu menghela nafasnya berat
Entah apa yang terjadi membuat dirinya harus berada bersama pria itu di kamar Alex dan hanya berdua, yang pasti mereka harus membahas pernikahan mereka yang akan di lakukan dalam waktu dekat
'Ini sangat terburu-buru". Ucap Lily merasa tidak beres, meski dia sudah memantapkan hatinya tadi tapi jika menikah hanya karena sesuatu yang tidak sengaja membuat Lily merasa jika semuanya tidak akan berjalan dengan sebaik yang dia pikirkan
"Semua akan baik-baik saja Li? Kenapa kau tidak percaya hmm?". Alex memegang wajah wanita itu dengan erat, namun Lily malah menatap mata tajam dari pria itu
"Apa yang anda sembunyikan?".
"Apa maksud mu? Aku tidak menyembunyikan apapun". Alex merasa aneh, tujuannya sudah tercapai yaitu mendapatkan Lily sebagai pasangan hidupnya dan tidak ada lagi meski pria itu memang memiliki sesuatu yang belum di selesaikan. Memangnya apa? Aku sudah selesaii dengan dia, aku akan memulai hidup baru dengan Lily seperti yang ku inginkan
Banyak pertanyaan yang ada di benak wanita itu tapi dia tidak bisa putar balik lagi, dia harus menikah dengan Alex karena masalah merekas udah sampai pada orang tua mereka dan mereka juga sudah mendapatkan restu
"Sudahlah, ayo kita menyusun rencana kedepannya". Ujar Lily hendak berjalan menuju meja yang berada di dekat jendela namun pria itu malah menarik lengannya mendekat
"Sstt... Kau itu ya, tidak di kantor juga di sini kenapa kau selalu sangat sibuk hmm, cukup di kantor saja sayang..."
"Alex apa yang kau lakukan?!". Lily menahan lengan pria itu, yang mulai menggerayai tubuhnya
"Hmm kau tidak ingn merasakan yang kita lakukan sebelumnya, aku cukup kasihan karena kau melewatkan momen di bawah alam sadar mu"
Lily menepis tangan pria itu dia tidak ingin melakukannya sebelum menikah dengan Alex itu terlalu tabu untuknya meski dia sudah melakukannya
"Tunggu setelah kita menikah"
"Ck apa yang kau lakukan? Pernikahan kita tinggal hitungan hari apa bedanya melakukan itu sekarang dan nanti?".
Alex mulai merengek dia tidak mengerti jalan hidup Lily yang sudah sepenuhnya menjadi milik ya sendiri, tapi Lily yang masih dalam pendiriannya seakan tidak ingin menuruti perintah dari pria itu hingga Lily yang berjalan menjauh sambil menghentakkan kakinya
Bukannya merasa jengkel justru hal itulah yang membuat Alex tertantang semakin ingin mendapatkan Lily, kamar Alex yang luar membuat ruangan itu bisa menampung suara mereka jika mereka membuat keributan
"Alex! Lepaskan aku!". Lily mencoba melepaskan tubuhnya yang di lilit oleh Alex tentunya percuma karena pria itu jauh lebih kuat darinya
Hingga Alex melemparkan tubuh Lily yang menurutnya ringan ke atas ranjang "Aku tidak ingin penolakan istri ku, kau milik ku sekarang"
"Alex!".
****
Di ujung Eropa.
Seorang wanita cantik menjentikkan rokok dari sela jarinya menatap informasi yang terpajang di atas nakas membuat wanita itu tertawa kecil pria yang sudah dia buat tergila-gila dan dia tinggalkan begitu saja kini akan menikah
"Aku tidak yakin dia akan menikah". Ujar wanita itu mengusap layar ponselnya "lucu sekali, kau bahkan hampir bunuh diri saat aku memutuskan mu"
"Tapi itulah faktanya Nyonya, tuan Alex sudah memilih untuk menikah dan dari informasi yang saya dapat wanita itu adalah Manajer di perusahaan"
Wanita cantik itu semakin tertawa terpikal mendegar status Lily yang tidak sebanding dengannya, dia tahu jika Alex menyukai wanita yang memiliki high value
"Hanya manajer? Hah....jangan sandingkan aku dengannya, aku jijik"
"Nyonya....anda tidak akan menganggu mereka kan? Anda tahu jika Tuan Imron akan memata-matai anda"
"Tela...sejak kapan kau berani memerintah ku huh? Sungguh menjijikan...aku tidak ingin di perintah oleh siapapun". Wanita itu berdiri dar singgasananya membuat semua pelayan yang berada di ruangannya tertunduk diam
Lalu wanita cantik itu berjalan menuju cermin menatap ke arah dirinya yang sangat sempurna cantik memiliki tubuh yang indah dan kecerdasan yang tidak tertpatahkan
"Michelle Cristin....tidak ada yang akan bisa mengalahkannya, apa lagi melupakannya". Wanita itu tertawa menatap cermin dan memandang bagaimana indahnya dirinya "Tidak ada yang bisa melupakan ku, tanpa seizin ku"
Michelee Cristin seorang wanita berusia 30 tahun memiliki kecerdasan penampilan yang di puja oleh banyak pria, yang bertekuk lutut untuk mendapatkan cntanya
Tapi siapa yang bisa mendapatkannya jika bukan dia sendiri yang memilih kecuali Imron, pemiik saham terbesar di perusahaan sang Ayah Imron yang berusia 12 tahun lebih tua memilihnya sebagai istri dia tidak akan bisa menolaknya
"Hhhh.... Jika saja Ayah tahu jika Alex tidak semiskin itu, kami pasti sudah bersama sampai sekarang". Gumam Michelle menghela nafasnya berat mengingat momen dirinya dengan Alex selama mereka berpacara "Aku tidak bisa melepaskannya begitu saja, dia tidak akan lupa dengan momen kami..."
Hubungan Michelle dan Alex yang sudah berjalan saat mereka kuliah hingga bekerja mereka yang sudah berpacaran selama 7 tahun membuat mereka tidak semudah itu berpisah
Karena keduanya saling mengikat perasaan kuat dalam setiap momen mereka, Michelle dan Alex adalah pasangan sempurna di zaman mereka
"Aku akan membuat mu tidak bisa berpaling Lex, kau tidak bisa seperti itu...tidak akan semudah itu"
*****
Alex menatap Lily yang sudah terlelap di pelukannya menatap wajah cantik yang kelelahan itu, dia menyukainya "Hmmm kenapa kau bisa secantik ini sih...?"
Pria itu mencubit pipi Lily berkali-kali tapi wanita itu tidak juga bangun dan hanya mengeluarkan desahan yang menandakan dia sangat lelah
"Hahahah aku tidak bisa membayangkan pernikahan kita nantinya, aku akan sangat bahagia dengan mu Li..."
Tring!.
Suara ponsel berdering di samping nakas, Alex teralih mengambil benda itu membaca pesan dari seseorang yang sudah lama tidak dia lihat
Seketika senyum pria itu menghilang begitu saja, berganti dengan raut wajah datar dan terkesan dingin "Hoh kau lagi, kau datang untuk apa?"
maen" am hati perempuan
demi batu kali, kehilangan berlian
lotus putih
belum jadi besan sudah begitu, kasian ayah ibu
melow aku kalau sudah menyangkut orang tua