NovelToon NovelToon
Jangan Sentuh Gadisku

Jangan Sentuh Gadisku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Skyla18

Penculikan yang terjadi membuatnya merasa bersalah dan bertekad untuk pergi dan menjadi lebih kuat agar bisa melindungi seorang gadis kecil yang sangat ia sayangi yaitu cucu dari Boss ayahnya. Tanpa ia sadari rasa sayangnya terhadap gadis kecil itu berubah menjadi rasa cinta yang sangat mendalam saat mereka tumbuh besar namun menyadari statusnya yang merupakan seorang bawahan, ia tidak berani mengungkapkan hati kepada sang gadis.

Namun siapa sangka saat mereka bertemu kembali, ternyata menjadi kuat saja tidak cukup untuk melindungi gadis itu. Nasib buruk menimpa gadis itu yang membuatnya hidup dalam bahaya yang lebih dari sebelumnya. perebutan kekayaan yang bahkan mengancam nyawa.

Apakah pria tersebut dapat melindungi gadis yang disayanginya itu? dan apakah mereka bisa bersama pada akhirnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skyla18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Tiga hari setelah insiden kebakaran di gudang surabaya, ada rapat yang di selenggarakan di ruang rapat eksekutif kantor pusat perusahaan Hartono.

Suasana ruang rapat tidak seperti biasanya. Suasana di ruangan itu dingin, kaku, dan penuh pandangan sinis yang disembunyikan di balik senyum tipis.

Alya duduk di ujung meja panjang. ia memilih untuk mengenakan blouse putih sederhana, tanpa aksesori mencolok untuk memperlihatkan kesan yang tegas dan sederhana.

Di hadapannya, para anggota dewan berkumpul kembali. Beberapa wajah baru duduk di antara mereka yaitu para perwakilan investor dan penasihat hukum. Kemudian ada satu orang yang membuat jantung Alya berdegup sedikit lebih cepat. Orang itu adalah Raka Darmawan, ia adalah konsultan eksternal yang diam-diam di tunjuk untuk mengevaluasi struktur organisasi setelah kasus Yudi Hartono .

Raka terlihat seperti pria muda dengan wajah tenang dan tutur bicara lembut, tapi Alya tahu bahwa di balik pembawaannya yang bersahabat, ia adalah seorang ahli dalam 'membersihkan' perusahaan dari dalam.

“Terima kasih sudah meluangkan waktu kalian untuk rapat kali ini,” ucap Pak Raka sambil membuka berkas di depannya.

Para anggota dewan pun hanya melihat ke arahnya dan ada beberapa yang mengangguk.

“Setelah tinjauan sementara yang kami lakukan, kami menemukan ketidaksesuaian antara kebijakan lapangan dan keputusan strategis direksi. Hal ini bisa menyebabkan kerentanan... baik dalam hal keuangan maupun keamanan internal,"lanjut Pak Raka

“Langsung saja, Pak Raka. Anda mencurigai saya, atau sistem saya?”Ucap Alya sambil menatap Pak Raka dengan fokus

“Saya hanya bertugas memberi saran. Tapi kalau saya boleh jujur, ada ketergantungan perusahaan terhadap satu sosok yang tidak memiliki posisi resmi dalam hal ini. Dan sosok itu adalah Azka, pengawal pribadi anda. Azka perlu ditinjau kembali,"ucap Pak Raka sambil tersenyum tipis dan menatap antara Alya dan Azka bergantian

Azka yang mendengarnya hanya berdiri tenang di sudut ruangan, tanpa respon apapun. Tapi Alya bisa merasakan ketegangan dalam sikap tubuh Azka. Ia tidak menyahut dan memang tidak perlu.

“Sebagai langkah awal, kami menyarankan seluruh proses keamanan dialihkan pada sistem profesional terverifikasi dan... di supervisi oleh pihak ketiga.”ucap Pak Raka lagi

"Kalau itu keputusan dewan, maka mulai sekarang, semua keputusan saya juga akan disesuaikan," ucap Alya dengan pelan sambil menutup map rapat di tangannya

Para anggota dewan tampak kaget mendengar ucapan Alya.

"Saya akan pertimbangkan pengunduran diri saya sebagai CEO dan fokus sebagai pemegang saham mayoritas.”ucap Alya lagi

Seketika, ruangan menjadi hening. Semua orang terkejut dengan keputusan Alya. Mereka tidak menyangka bahwa Alya akan mengambil keputusan itu.

Sedangkan Azka hanya menunduk, Ia tahu keputusan ini bukan karena Alya lemah. Tapi karena Alya sedang melindungi sesuatu.

Atau... seseorang.

_________________

Di malam hari, di mansion utama keluarga Hartono, Alya duduk di beranda belakang. Hujan turun lagi. Di depannya, segelas teh sudah mendingin. Azka berdiri tak jauh, setia menjaga, seperti biasa.

"Aku capek, Ka," kata Alya tiba-tiba, tanpa menoleh.

Azka tidak menjawab dan hanya mendengar keluhan Alya.

"Bukan capek karena kerjaan. Tapi karena aku mulai ngerasa sendiri. Bahwa... semua orang pakai topeng. Dan susah untukku mempercayai orang yang tepat," ucap Alya lagi

Azka hendak mendekat beberapa langkah, ia ingin menghibur Alya namun berhenti seketika saat sadar itu hal yang salah dan ia pun tetap menjaga jarak.

"Mungkin aku juga pakai topeng, Benarkan Azka? Di depan semua orang, aku harus kelihatan kuat. Padahal... kadang aku cuma pengen duduk kayak gini, diem, sambil denger suara hujan. Itu sudah cukup untukku. Aku hanya ingin ketenangan," ucap Alya

Azka ingin menjawab, tapi hanya berdiri, diam, membiarkan suara hujan berbicara lebih dulu.

“Dan kamu...Kamu pun selalu jadi bayangan. apakah kamu tidak capek, Ka?"ucap Ayla sambil menoleh ke arah Azka dan menatapnya dalam

Azka menahan napas, ia tidak bisa menjawab apapun.

“Aku nggak pernah tahu isi kepala kamu, Ka. Kamu jagain aku setiap hari, tapi kamu juga orang yang paling jauh,"ucap Alya

Azka pun menunduk mendengar kata terakhir Alya, Ia bisa merasakan gemuruh dalam dadanya.

Azka ingin bicara. Ia ingin bilang bahwa ia juga merasa sendiri. Bahwa satu-satunya alasan ia bertahan selama ini adalah karena Alya. Tapi ia tak bisa mengatakannya pada Alya.

Karena begitu ia melangkah keluar dari bayangan, Alya akan kehilangan pelindungnya. Dan Azka tahu, ia dilahirkan bukan untuk dicintai... tapi untuk menjaga.

“Maaf,” ucap Azka pelan, suaranya nyaris tenggelam dalam suara hujan.

Alya menatapnya lagi sebentar. Lalu kembali menatap ke taman yang basah.

“Kalau besok aku beneran mundur dari jabatan CEO, kamu masih akan tetap jagain aku kan?”tanya Alya pasrah

Azka menjawab tanpa ragu.

“Aku akan tetap ada. Di mana pun kamu berada,"ucap Azka akhirnya

_____________________

Di hari berikutnya, di villa yang di tinggali Kakek Alya sekarang selama masa penyembuhan, Alya datang pagi-pagi untuk bertemu kakeknya. Alya meminta Azka untuk tetap berada di luar ruangan karena ia ingin bicara pribadi dengan Kakeknya.

Alya duduk berdua dengan sang kakek di ruang baca yang penuh buku tua dan aroma kayu.

“Aku mau mundur dari jabatan CEO, Kek,” kata Alya pelan, takut membuat kakeknya terkejut dan sakit lagi.

Kakek Alya pun menutup buku yang sedang ia baca, lalu menatap cucunya tajam.

“Karena tekanan dari dewan?”tanya Kakek Alya sambil menatapnya.

Alya pun hanya bisa menunduk dan mengangguk.

“Dan karena aku... mulai sadar, aku nggak bisa terus melawan sendirian,"ucap Alya pelan

“Kamu lupa, Alya. Darah Hartono mengalir di nadimu. Kita tidak pernah sendiri. Kita hanya dikelilingi oleh musuh yang menyamar sebagai teman,"ucap Kakek Alya sambil tersenyum tipis.

Alya pun terdiam, ia mengerti maksud Kakeknya.

“Kalau kamu mundur sekarang, mereka pikir mereka menang,” ucap kakek Alya “Tapi kalau kamu tetap bertahan... dan tunjukkan bahwa kamu bisa memimpin bukan karena warisan, tapi karena kemampuanmu, mereka tak akan punya alasan untuk menjatuhkanmu,"lanjut Kakek Alya

“Tapi aku takut kehilangan satu-satunya orang yang selalu berdiri di belakangku,"ucap Alya sambil menatap kakeknya

Kakek Alya mengerutkan alis saat mendengar ucapan Alya

“Kamu bicara soal Azka bukan? Tidak mungkin kamu membicarakan soal Kakek?"ucap Kakek Alya yang mulai mengerti

Alya tidak berani menjawab.

“Kakek tahu siapa dia. Selama ini Azka yang selalu menjagamu dan membelamu. Bahkan hampir semua masalahmu ia tangani dengan baik. Dan ayahnya juga sudah berkorban nyawa untuk keluarga kita,"ucap Kakek Alya

Alya hanya mengangguk dan diam

“Aku tahu segalanya, Alya. Jangan berpikir bahwa kamu bisa membohongi Kakekmu. Kakek tau, ia tidak pernah mengkhianatimu dan ada rasa di antara kalian berdua. Tapi kamu harus tahu, cinta itu bukan soal perasaan. Tapi soal keberanian. Dan Azka adalah orang yang cukup berani untuk tetap diam. Jadi mengapa kamu tidak bisa? Kalian tidak boleh bersama. Status kalian berdua berbeda dan aku tidak akan menyetujuinya. Oleh karena itu, sebaiknya kamu jangan menyerah dan tetap berusaha. Setidaknya walaupun dia tidak bisa memilikimu, kamu jangan menyia-nyiakan perjuangannya selama ini untukmu, untuk keluarga kita dan untuk perusahaan kita”ucap Kakek Alya tegas

Alya menggigit bibir bawahnya. Air mata menetes. Tapi bukan karena lemah. Karena terlalu banyak yang ingin ia ucapkan, tapi tak bisa.

___________________

Di malam hari, setelah mengantar Alya pulang dengan selamat, Azka sibuk di kamarnya.

Azka memeriksa ulang daftar orang dalam yang diduga terlibat dalam sabotase. Ia mendapati satu nama yang membuat napasnya tercekat yaitu Arief Wibowo. Dia adalah seorang kepala divisi keuangan, orang lama yang pernah menjadi tangan kanan ayah Alya.

Azka pun segera membuat rencana pengawasan rahasia. Ia tidak akan melaporkannya dulu, tidak pada Alya karena Ia harus memastikannya terlebih dahulu.

Karena jika Arief benar terbukti sebagai pengkhianat, maka Alya sedang dikelilingi oleh musuh dari dalam rumah sendiri, bukan musuh dari luar

Dan sebagai bayangan, Azka tak boleh lengah.

Ia memang tidak boleh mencintai dan memiliki Alya.

Tapi ia akan selalu memastikan Alya untuk tidak jatuh dan ia akan selalu melindunginya.

Asalkan Alya bahagia, ia akan melakukan apapun untuk Alya.

Bersambung

1
Murasaki Kuhouin
Wow, bagus banget thor! Dalem banget rasanya.
Skyla: Terima kasih kak. Kalau ada kritikan dan saran, silahkan sampaikan ya kak🥰 selamat membaca
total 1 replies
Aimé Lihuen Moreno
Ga sabar buat kelanjutannya!
Skyla: siap kk. ditunggu aja kak.🥰 Terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!