Kata orang, percintaan di masa SMA adalah percintaan yang paling manis, dan sulit di ulang. ada waktunya semua nya berubah. dan tak lagi sama
Julia Anita, atau biasa di panggil lia oleh sahabat sahabat nya, jatuh cinta dengan pria tampan nomor satu idola sekolahan. begitu juga dengan Leon, yang memang suka dengan Lia sejak awal masuk sekolah. tapi sifat Leon selalu memprioritaskan sahabat nya yang tak lain adalah aurel. yang selalu menjadi pilihan yang sulit untuk Leon memilih diantara kedua nya. bagi nya dua Gadis itu sama sama penting untuk nya. tapi dia lebih mengutamakan prioritas Aurel dibandingkan pacar nya sendiri.
bagaimana kisah selanjutnya yuk simak bersama sama
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.34
Setelah kepergian Leon, bunda Ara bernafas lega. Dia sengaja melakukan itu, agar Leon tak semena-mena dengan putri kesayangannya. Syukurlah pemuda itu tak memaksa masuk. Dan pergi dengan sendiri nya.
"Tak ada seorang pun yang bisa menyakiti putri kesayangannya ku, anak ku sangat berharga di mata orang yang tepat." gumam nya sambil melanjutkan membuat cemilan kesukaan Lia.
Keesokan harinya, leon berangkat ke sekolah, kali ini tak ada Aurel di sisi nya. Bisik bisik terdengar di sebagian siswi yang terus bergosip tentang nya. Leon tak perduli, selagi tak melewati batasan.
Tujuan nya kali ini, adalah meminta maaf kepada Lia. Dia pagi pagi sekali sudah menunggu di parkiran motor. berharap bisa bertemu secara langsung dengan Lia.
Juki, Anton, dan juga tomi kaget dengan keberadaan bos nya yang sudah hadir di sekolahan.
"Wih, tumben banget bos. Pagi pagi udah hadir aja." celetuk Tomi kepada sahabat nya itu.
Leon tak menanggapi, dia hanya diam, sesekali melirik ke arah pagar sekolah seperti mencari sesuatu.
"Bos, anak anak geng motor udah ga berani maju lagi. Kali ini mereka ga cari masalah lagi." lapor Juki kepada Leon.
Pemuda itu hanya mengangguk saja, dan mata nya terus menerus menatap ke arah gerbang sekolahan.
"Cari siapa bos?"tanya Tomi yang merasa heran melihat Leon yang terus menatap gerbang sekolah.
"Lia." ucap nya singkat
"Tumben ga di jemput bos?" tanya Anton yang penasaran. mereka tak tau hubungan Leon dan Lia akhir akhir ini. Sebab mereka sibuk mengurusi masalah anak anak geng motor yang bermasalah.
"Dia marah sama gue." ucap nya dengan nada lesu seperti orang sakit.
"Kalau boleh tau kok bisa si Bu bos marah?" tanya juki dengan mencoba berbicara. Mana tau dia bisa kasih solusi.
Leon memandang sahabat nya itu, dia bingung saat ini, Lia memblokir nomor nya, sehingga sangat sulit di temukan.
Leon yang merasa bingung pun, akhirnya bercerita. Mana tau bisa melepas sedikit pikiran nya. Karena memang saat ini, dia butuh teman curhat. padahal Aurel udah berkali kali menghubungi nya, tapi tak di angkat, sebab masih terlalu bingung dengan apa yang terjadi akhir akhir ini.
"Gara gara gue juga, padahal gue udah janji sama Lia kemarin, buat datang ke rumah nya. Tapi saat gue udah nyiapin sesuatu, Aurel nelpon gue. Dia saat ini di rawat di rumah sakit, gue yang khawatir dengan kondisi Aurel, jadinya lupa dengan ke Lia kemarin." ucap nya dengan nafas pelan seolah tak memiliki jalan keluar permasalahan nya itu.
Anton, Juki, dan Tomi saling memandang. Mereka akhirnya paham, bahwa pacar nya si bos cemburu, dan ingin sekali mereka berteriak di depan Leon, bahwa perlakuan Leon perlu di perbaiki lagi, tapi mereka sangat takut dan hanya bisa saling melirik.
Anton mengkode ke arah tomi Agar laki laki itu memberikan saran kepada bos nya.
"Bos, boleh kasih saran ga?" tanya Tomi yang sedikit canggung.
"Hmm." respon Leon yang masih memantau gerbang sekolah yang tak melihat siluet Lia dari tadi.
"Gini ya bos, sebagai ahli dalam soal wanita. Bos harus tegas dalam memilih, ibarat nya begini, kalau bos pergi ke toko bunga, dan pilihan bos adalah bunga mawar, maka seterusnya bos harus memilih bunga mawar, jangan pernah memilih bunga selain mawar." ucap Tomi dalam bahasa yang halus agar mudah dimengerti oleh Leon.
"Jadi gue harus apa?" ucap nya yang tak paham dengan penjelasan Tomi. Karena pikiran nya sudah terlalu kalut saat ini.
"Kalau bos milih Lia, harus tetap Lia yang jadi prioritas utama. jangan milih Aurel juga. Bos harus tegas dalam sebuah tindakan, jangan pernah bingung. Mungkin terdengar sepele, tapi bagi wanita itu buat hati mereka sakit, apalagi ada orang ketiga di Antara hubungan kalian."
"Gue sama Aurel cuman sahabat, jadi gue rasa Lia harus paham. Aurel adalah sahabat masa kecil gue, ga mungkin gue jauhin dia." ucap nya dalam sedikit emosi.
Juki, dan Tomi hanya saling menatap, tak menyangka respon Leon akan seperti ini, padahal mereka berniat untuk hubungan bos nya agar lebih baik lagi. Tapi sekarang mereka tak perduli, toh yang jalanin bukan mereka. semoga bos nya itu cepat sadar bahwa tak semua wanita tak cemburu saat cowo nya dekat dengan cewe lain.
Beda hal dengan Anton yang langsung mengepalkan tangan nya.
beneran ni mah fix, dah Lia mending kamu yg putusin biar tau rasa dia. buang aja ke laut cowok ngga gentle, plin plan
tegas sama si Leon yang nggak bisa ngerti ini ceweknya...