NovelToon NovelToon
Madu Untuk Ibu Mertuaku

Madu Untuk Ibu Mertuaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Kisah seorang menantu yang pernikahannya hancur karena ibu mertuanya yang memaksa putranya untuk menikah lagi dengan alasan sang menantu mandul. Vanniya harus merasakan sakit hati melihat kemesraan sang suami bersama madunya hingga ia membalas rasa sakit ini kepada ibu mertuanya.
Suatu hari ibu mertua Vanni mendapati sang suami membawa wanita lain ke rumahnya dengan status sebagai istri kedua. Wanita itu terduduk lesu, Vanni yang melihatnya segera mendekatinya.
" Bagaimana ma? Manis bukan madu yang aku kirimkan untuk mama?"

Bagaimana usaha Vanni balas dendam kepada ibu mertuanya? Apakah setelah ini Vanniya akan kembali kepada sang suami atau ia memilih meninggalkan suaminya dan menjalani kehidupan barunya?

Ikuti dan dukung kisah mereka berdua.

Baca pelan" dan tidak perlu boomlike karena akan mengurangi performa karya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HAPPY WEDDING

" Ada apa tante? Kenapa dengan mas Andreas?" Tanya Vanni sedikit khawatir. Bohong jika dia sudah tidak punya perasaan apa apa terhadap Andreas, bagaimana pun ia pernah cinta mati kepada Andreas selama lima tahun.

" Andreas mengalami koma, selain tubuhnya yang begitu lemah, dia juga mengalami dehidrasi berat karena kurangnya asupan makanan dan minuman. Di tambah benturan di kepalanya membuat dia kehilangan kesadarannya. Dan dokter tidak bisa memperkirakan kapan Andreas akan sadar. Maaf jika tante memberitahumu soal ini, tante rasa kamu perlu mengetahuinya karena bagaimana pun kalian pernah hidup bersama. Dokter juga bilang kalau kehadiranmu bisa membuatnya cepat tersadar dari komanya." Ujar Hana menatap Vanni. Bukan apa apa, jujur Hana merasa kasihan dengan kondisi Andreas saat ini. Andreas memang bersalah karena telah menyakiti Vanni namun Andreas melakukan itu demi rasa baktinya pada ibunya.

" Maafkan tante Tama, bukan tante tidak mau menjaga perasaanmu, selain Andreas dan Vanni pernah terlibat dalam hubungan, sekarang Andreas dan Vanni telah menjadi saudara." Imbuh Hana menatap Tama.

" It's oke tante, tidak apa apa." Sahut Tama sambil tersenyum.

Hana menatap Vanni begitu pun sebaliknya.

" Aku turut prihatin atas keadaan mas Andreas tante. Mungkin jika hal ini terjadi sebelumnya, aku akan lebih memperhatikannya. Tapi untuk saat ini, maaf! Aku tidak mau terlibat lagi dengan mas Andreas. Aku tidak bisa menemaninya tan, tante tahu sendiri kalau aku sibuk persiapan pernikahanku. Besok tante jangan lupa datang ya, aku tunggu. Aku pulang dulu tan." Ucap Vanni.

Hana menghela nafasnya pelan. " Baiklah hati hati sayang, bilang sama daddy kalau nanti tante akan mampir ke rumah sebelum tante pulang ke kota B. Akan tante usahakan datang ke pernikahanmu." Ujar Hana.

" Baik tante, aku pulang dulu. Bye!!!" Ucap Vanni sambil melambaikan tangan bersamaan Tama yang mulai melajukan mobilnya.

" Pecat bodyguard daddy yang tadi mendorong mas Andreas!"

Tama terkejut mendengar ucapan Vanni, beruntung ia tidak mengerem mendadak. Ia tetap fokus pada jalanan sambil sesekali menatap Vanni.

" Kamu bilang sudah tidak peduli atau pun terlibat dengan keluarga Andreas lagi. Tapi sikapmu mencerminkan jika kamu masih peduli dengannya. Apa sebenarnya kamu masih mencintainya?" Ujar Tama, jujur ia merasa cemburu. Ia khawatir Vanni masih menyimpan perasaan untuk Andreas.

" Aku memang peduli, tapi hanya sebagai sesama bukan sebagai pasangan lagi. Dan ya, perlu kamu tahu mas. Aku paling tidak suka kalau ada orang yang mencampuri urusanku. Ini masalahku dengan mas Andreas, dia hanya menyakitiku bukan kalian. Jadi hanya aku yang boleh menghukumnya bukan orang lain. Dan bodyguard itu bersalah karena dia yang menyebabkan mas Andreas koma jadi dia harus di hukum. Apa kau paham mas?" Vanni menatap Tama.

Tama menganggukkan kepala, " Iya aku paham, itu sebabnya tadi kamu bilang seperti itu padaku. Aku kira kamu masih menyimpan perasaan untuknya. Sekarang aku paham, aku tidak akan mencampuri urusanmu. Aku akan memecat bodyguard daddy yang mendorong Andreas tadi." Sahut Tama.

" Cerdas." Ucap Vanni sambil tersenyum.

Grep...

Vanni terkejut saat tangan Tama menempel pada perutnya. Ia menatap Tama dengan tubuh tercengang.

" Aku hanya ingin mengelus calon anakku saja. Aku merindukan kehadirannya. Aku ingin bermain dengannya, ah jadi tidak sabar menunggu waktu sampai aku bisa menggendongnya." Ujar Tama memberikan elusan.

" Masih delapan bulan lagi." Sahut Vanni.

" Tidak apa. Aku telah menunggumu selama tiga tahun, jadi waktu delapan bulan sama sekali tidak berarti bagiku." Sahut Tama. Ia kembali mengelus perut Vanni, tidak tahu saja kalau tubuh Vanni mulai meremang mendapat sentuhan selembut itu.

" Hai anak daddy, sedang apa kamu di dalam sini hmm? Kangen nggak sama daddy? Kalau kangen besok malam daddy jenguk kamu ya. Kita main bersama, kamu main di dalam perut mama, daddy main di luar."

Mata Vanni melotot sedangkan Tama menatap Vanni sambil mengerlingkan sebelah matanya.

" Dih mesum!" Decih Vanni.

" Sama istri sendiri emang nggak boleh?" Ujar Tama.

" Calon istri, belum jadi istri." Ralat Vanni.

" Yang penting aku udah anggap kamu sebagai istriku sejak kamu mengandung anakku." Ucap Tama.

" Bodo' amat lah pusing aku mas." Sahut Vanni.

" Mana yang sakit sayang? Sini aku pijitin!" Ujar Tama ganti mengelus kepala Vanni.

" Ah enggak ada, cuma lagi cari alasan saja." Sahut Vanni.

" Nakal kamu ya." Ucap Tama mencubit hidung Vanni pelan. Vanni hanya tersenyum tanpa membalas perbuatan Tama.

" Sampai rumah kamu istirahat ya, kamu nggak boleh kecapekan karena pernikahan kita besok membutuhkan banyak tenaga. Jaga kondisi biar fit supaya kamu besok tidak pingsan karena kelamaan berdiri menyambut tamu undangan." Ujar Tama.

" Oke." Sahut Vanni.

Mobil terus melaju menuju kediaman keluarga Azkara.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Roda kehidupan berputar itu memang benar adanya. Setelah hari hari kemarin di liputi kesedihan kini Vanni di liputi kebahagiaan yang mendalam. Meskipun Vanni belum benar benar jatuh cinta kepada Tama, tapi ia cukup bahagia karena memiliki pasangan yang begitu perhatian seperti Tama. Kedepannya ia berharap kebahagiaan mereka akan abadi selamanya dan tidak ada pengganggu yang akan memisahkan mereka seperti pernikahan sebelumnya.

Hari ini, tiba hari pernikahan Vanni dengan Tama yang di gelar di kediaman keluarga Azkara. Banyak tamu undangan yang sudah datang karena tuan Azka mengundang semua koleganya. Dengan di apit nyonya dan tuan Azka, Vanni berjalan menuju altar pernikahan dimana Tama sudah menunggu di sana. Dengan di balut gaun pernikahan model princess berwarna putih, Vanni terlihat sangat cantik, anggun dan menawan. Tubuh semampai membuatnya dirinya semakin luwes, belum lagi riasan make up natural yang semakin membuatnya semakin cantik. Bahkan Tama yang sedari tadi memandangnya tidak berkedip sama sekali. Senyuman selalu menghiasi wajahnya, hatinya berbunga bunga bagaikan ada ribuan kupu kupu yang hingga memenuhi hatinya.

" Akhirnya kau akan menjadi milikku seutuhnya sayang. Dulu kau sendiri yang menolakku dan kini kau sendiri juga yang mendatangiku. Aku tidak akan pernah melepaskanmu setelah ini." Batin Tama.

Setelah Vanni duduk di sebelah ayahnya, pak penghulu langsung menikahkan Vanni dan Tama dengan tuan Azka sendiri sebagai wali nikahnya. Tidak butuh waktu lama sampai kini Vanni telah resmi di persunting oleh Oktama Mahardika, CEO dari perusahaan OeM grup dan VS corporation. Tama mencium kening Vanni dengan lama, lalu ia meniupkan doa kebaikan dalam berumah tangga ke ubun ubun Vanni. Setelah itu, Tama pun kembali mencium kening Vanni.

Plok plok plok...

Suara tepuk tangan memenuhi ruang tamu milik keluarga Azkara mengiringi kebahagiaan keduanya.

" Terima kasih sayang kau telah menerimaku sebagai suamimu. Semoga ke depannya aku bisa membawamu kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Aku akan berusaha menjadi suami dan ayah yang baik untukmu dan anak anak kita. Jika suatu hari nanti ada masalah, aku harap kita bisa menyelesaikannya dengan kepala dingin. Jangan sampai ada pertengkaran yang menyebabkan perpisahan. Aku tidak rela jika harus kehilangan kamu." Ucap Tama.

" Aamiin, terima kasih mas. Aku juga akan berusaha menjadi istri yang baik untukmu. Apapun masalahnya aku bisa mengatasinya kecuali pengkhianatan." Sahut Vanni mencium punggung tangan sang suami.

" Aku sangat mencintaimu, dan aku tidak akan pernah mengkhianatimu sayang." Ucap Tama di balas anggukkan oleh Vanni.

Setelah acara ijab qobul selesai, acara di lanjut dengan resepsi pernikahan. Banyak para tamu undangan yang mengucapkan selamat kepada kedua mempelai dan mendoakan yang terbaik kepada mereka, terutama momongan. Padahal tidak tahu saja mereka jika Vanni saat ini sedang hamil.

Tak luput dari pengamatan, nyonya Hani dan tuan Azka pun memberikan ucapan selamat kepada mereka. Ucapan haru yang mampu membuat semua orang tersentuh dimana orang tua melepaskan anaknya untuk yang kedua kalinya.

" Semoga berbahagia sayang. Lupakan masa lalu dan melangkah lah menuju masa depan. Mommy tidak mau sampai masa lalumu menjadi batu sandungan masa depanmu. Kau harus bisa membuka hatimu untuk suamimu. Patuhlah pada suamimu, jika ada masalah di selesaikan dengan cara baik baik. Itu lah kunci kebahagiaan dalam rumah tangga sayang." Tutur nyonya Hani sambil memeluk putrinya.

" Iya mom aku ngerti. Aku sudah semakin dewasa sekarang, aku bisa memilih yang terbaik untukku." Sahut Vanni.

" Syukurlah kalau begitu." Sahut nyonya Hani melepas pelukannya.

Tuan Azka memeluk Tama, " Daddy ucapkan selamat Tama. Semoga kalian berbahagia. Jaga putri daddy baik baik, jika suatu hari nanti kau sudah tidak menginginkannya lagi, lebih baik kau kembalikan dia pada daddy dalam keadaan utuh. Jangan pernah sakiti hatinya karena daddy tidak akan sanggup melihat dia menderita." Ujar tuan Azka memberi wejangan kepada menantu barunya.

" Aku akan terus menjaganya sampai mata ini tidak bisa terbuka lagi dad. Daddy tenang saja! Aku akan menjaga titipanmu." Sahut Tama.

Tuan Azka beralih memeluk putrinya. " Selamat sayang, berbahagialah kamu dengan Tama. Dia pria terbaik yang Tuhan kirimkan untukmu. Daddy yakin dia mampu menyayangi dan melindungimu melebihi kasih sayang daddy kepadamu. Daddy minta maaf jika selama ini daddy banyak salah padamu. Tapi yakin lah apapun yang daddy lakukan hanya ingin yang terbaik untukmu." Tak terasa air mata menetes membasahi pipi tuan Azka. Mungkin bagi sebagian orang melepas kepergian sang anak hal biasa, namun bagi tuan Azka ini sungguh sulit. Setelah tiga tahun lebih tidak bisa menemui putrinya dengan bebas kini ia kembali kehilangan sang putri tercinta.

" Aku pasti bahagia daddy, karena memang Vanniya Savera di takdirkan untuk bahagia." Sahut Vanni.

" Aamiin."

Mereka melanjutkan menikmati acara resepsi. Nampak para tamu undangan mencicipi hidangan yang telah di sediakan. Nampak Hana dan tuan Ardi berjalan memasuki rumah mereka. Tama dan Vanni menghampiri keduanya.

" Tante kalian datang." Ucap Vanni memeluk tantenya. Rupanya tuan Ardi sudah tidak marah lagi kepada Hani setelah beberapa hari lamanya mendiamkannya. Hana terus membujuk suaminya agar mau memaafkannya. Ia juga kembali mengungkapkan perasaan cintanya kepada sang suami hingga tuan Ardi luluh sampai hubungan mereka kembali seperti sebelumnya.

" Iya sayang, maaf kami terlambat. Kami harus mampir ke rumah sakit dulu." Ucap Hana.

" Ngapain kalian ke rumah sakit? Apa mas Andreas baik baik saja tan?" Selidik Vanni menatap Hana dan ayah mertuanya secara bergantian.

" Andreas sudah sadar, namun dia kehilangan ingatannya. Dia melupakan kenangan saat kalian berumah tangga. Ingatannya hanya sampai saat kalian menikah sayang. Kata dokter kita harus menjaganya. Jangan sampai ada sesuatu yang memaksanya untuk mengingat semuanya."

Deg....

Jantung Vanni berdetak sangat kencang. Bisa ia pastikan jika setelah ini Andreas akan datang menemuinya. Lalu bagaimana cara dia menjelaskannya? Pikir Vanni.

" Sejak dia sadar, dia selalu menanyakan kamu sayang. Dia... "

" Sayang aku pulang!!!!"

Semua orang menoleh ke belakang dimana sosok Andreas telah berdiri di ambang pintu. Ia berjalan masuk ke dalam menghampiri Vanni. Entah darimana Andreas tahu rumah ini Harusnya yang ia tahu rumahnya sendiri.

Vanni dan Tama saling pandang.

Andreas mendekati Vanni, " Kenapa kamu belum ganti baju hmm? Apa tidak risih menggunakan gaun setebal dan serumit ini? Gantilah bajumu dulu setelah itu temani aku menemui para tamu. Maaf jika tadi aku pergi sayang karena ada sesuatu yang harus aku urus dulu." Ucap Andreas menggenggam tangan Vanni lalu mencium kening Vanni membuat Tama terbakar api cemburu.

Vanni menelan kasar salivanya ia tidak tahu harus berbuat apa.

" Pergilah dari sini karena kehadiranmu sama sekali tidak di butuhkan." Ucap Tama sedikit membentak.

" Awh sakit!!!?" Mendengar suara keras membuat Andreas memekik kesakitan sambil memegangi kepalanya.

" Andreas kamu tidak apa apa nak?" Tuan Ardi segera mendekati putranya.

" Sakit pa.. Kepalaku sakit sekali." Ujar Andreas.

" Tenang lah nak, kamu pasti akan baik baik saja." Ujar tuan Ardi. Ia menatap Tama, " Tuan Tama, tolong jaga sikap anda! Putra saya sedang sakit saat ini. Dia tidak... "

" Dia membuat emosi dengan menyentuh istri saya." Sahut Tama memotong ucapan tuan Ardi.

" A... Apa? Istri?" Andreas menatap Tama. Ia bingung, bagaimana istrinya menjadi istri orang lain.

" Sudah mas! Tolong jangan buat masalah. Mas Andreas sedang sakit, kita harus bisa memahami keadaannya." Ujar Vanni menyentuh lengan Tama.

Andreas yang merasa baikan mendekati Vanni, ia kembali menggenggam tangan Vanni.

" Ayo sayang kita ke kamar saja! Di sini gerah, banyak orang orang yang tidak suka dengan kita. Mending kita ke kamar karena kita harus memberikan banyak cucu untuk mama." Ucapan ini sama dengan yang Andreas katakan saat mereka baru menikah dulu. Mungkin memang benar adanya jika Andreas benar benar melupakan kejadian setelah ini.

" Andreas dia istriku bukan istrimu."

Jeduarrr....

Tbc...

1
VANESHA ANDRIANI
siap makasih suportnya.. Bagi yg berkenan dukung karya author ya dengan beri like koment gift serta vote.. makasih
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Ma Em
Thor jgn sampai Vanni celaka apalagi sdg hamil besar bahkan mau melahirkan lagi, semoga Vanni dan bayinya sehat .
VANESHA ANDRIANI: semoga ya.. makasih suportnya
total 1 replies
Ma Em
Akibat nyonya Ratna terobsesi ingin punya cucu akibatnya hancur semuanya , suami diambil orang dan menantu juga sama diambil orang sekarang tinggal penyesalan nyonya Ratna.
VANESHA ANDRIANI: iya bener sekarang jadi g punya siapa siapa.. makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy: iya kak
VANESHA ANDRIANI: hari ini libur ya banyak acara..
total 2 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap kaka makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap nanti malam ya makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya... author up jam 8 malam ya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Cindy: sama sama kak
VANESHA ANDRIANI: oke siap.. makasih suportnya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!