Maharani Qirani putri yang di buang kedua orang tuanya karena terlahir sebagai wanita, kedua orang tuanya berharap memiliki anak laki laki.
Bagaimana dengan kehidupan Maharani setelah ini yuk ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
Pagi ini terasa dingin dari hari biasanya, semua orang sampai enggan meninggalkan pembaringan.
Tapi tidak untuk seorang gadis kecil yang berusia 8 tahun, pagi yang begitu dingin ini tidak menyurutkannya untuk mengambil daun pisang untuk dagangannya di kebun kecil milik peninggalan sang nenek.
Gadis kecil ini hanya hidup sendiri setelah sang nenek meninggal satu tahun lalu, gadis kecil itu bernama Maharani Qirani.
Maharani Qirani biasa di panggil Rani, Rani sedari bayi hanya tinggal dengan sang nenek yang lebih tepatnya bukan nenek kandung.
Wanita yang di panggil nenek oleh rani adalah seorang pembantu dari kedua orang tuan kandung Rani.
Rani di buang kedua orang tuanya karena orang tuanya hanya ingin seorang putra bukan putri.
Saat sang ayah tau yang lahir bukanlah seorang putra ia sangat marah, begitu juga ibunya yang sangat kecewa bahkan sang ibu tidak mau menyusui putrinya dari lahir dan tidak mau melihat wajah sang putri.
Karena ibunya berpikir akibat kelahiran putrinya ia akan kehilangan suami serta kenyamanan yang ia miliki saat ini.
Jadi setelah sampai di rumah ia menyuruh sang pembantu untuk membuang putrinya di manapun.
Bibi pembantu yang saat itu melihat kecantikan sang anak sang majikan pun sangat tersentuh dan memiliki pesanan kasihan dan sedih.
Ia pun setuju untuk membuang anak majikan tapi ia juga mengajukan berhenti kerja dengan alasan jika dia sudah tidak sanggup bekerja karena sakit.
Sang majikan pun menyetujui dan memberikan gaji dan membayar bibi karena mau membuang bayi itu.
Setelah selesai bebenah dan pamit pergi, bibi pun pergi dari rumah mewah itu.
Bukanya membuang bayi malang itu, bibi justru membawanya pergi jauh dari kota menuju desa pegunungan.
Bibi tidak tega membuang bayi itu, ia pun berniat membesarkan bayi itu dengan tangannya sendiri, jadi bibi pergi ke desa yang tidak ada yang mengenalnya.
Bayi itu di beri nama Maharani Qirani, bibi memberi nama itu berharap Rani kelak menjadi ratu yang bercahaya.
Rani tumbuh dalam asuhan bibi selama 7 tahun karena setelah itu bibi meninggal karena sakit dan saat ini Rani tinggal sendirian di rumah kecil peninggalan bibi yang menjadi neneknya.
Rani anak yang sangat cantik, ceria dan juga sangat pintar, karena ia saat ini tinggal sendirian ia harus mencari uang untuk biaya sekolah dan hidupnya sehari hari, dengan cara menjual makanan yang dia buat sendiri.
Semasa hidupnya bersama sang nenek ia selalu di ajarkan banyak hal untuk bekalnya di masa depan.
Karena kepintarannya juga ia mendapatkan beasiswa selama sekolah. Jadi uang yang dia dapatkan dari hasil jualannya cukup untuk keperluannya.
Sebenarnya sebelum meninggal sang nenek sudah memberi tau siapa dirinya yang sebenarnya, awalnya ia sangat terkejut dan juga sedih tapi setelah itu ia sudah mengambil keputusan jika ia tidak akan pernah mau kembali kepada orang tuanya apapun yang terjadi.
Karena itu iya memilih tetap di kampung yang jauh dan menghidupi dirinya sendiri.
Seperti sekarang ini Rani sedang mengambil hasil kebun kecil yang ada di sebelah rumah untuk bahan jualannya.
"Rani hari ini jualan gak nak?" Tanya ibu RT disana yang lewat di depan rumah Rani.
"Jualan bu, ini tinggal ambil daun pisang lalu semua selesai, apa ibu mau beli?" Tanya Rani
"Iya itu bapak sama ido mau minta beliin nasi kuning di kamu untuk bekal" jawab ibu RT
"Baik bu, apa mau beli sekarang bu?" Tanya Rani
"Kalau bisa iya mau sekarang, ini tempatnya sudah ibu bawa" jawab ibu RT
"Baik bu... ayo masuk dulu bu kedalam Rani belum sempat menata di depan" jawab Rani kecil
"Yaudah ayo... Kamu bangun jam berapa Rani sudah matang saja dagangannya?" Tanya Bu RT
"Dari jam 3 bu, kan pulang sekolah kemarin Rani cicil kerajaan jadi gak begitu repot" jawab Rani ramah.
Ibu RT yang melihat Rani ceria bagaikan tidak ada beban pun sangat kagum, gadis kecil yang tinggal sendirian begitu mandiri. Rani bersikap dewasa disaat belum waktunya.
Anak anak lagi sibuk bermain sebelum sekolah, tapi Rani sibuk memasak dan jualan setiap hari.
Untuk saja para tetangga di kampung itu semua sangat baik dengan Rani. mereka selalu membeli dagangan Rani dan menjaga Rani tanpa di ketahui Rani.
"Bu mana tempatnya, Rani isi dulu" ujar Rani yang melihat ibu RT melamun
Ibu RT yang mendengar suara Rani pun tersentak, "Iya ini Ran, ibu beli yang sepuluh ribuannya 3, sama gorengan itu juga 10 ribu" jawab ibu RT
"Baik bu" jawab Rani sembari memasukan semua pesanan ibu RT.
Rani melayani dengan sangat cekatan, walau masih kecil tapi masakannya sangat enak. Semua ibu ibu pun kagum dengan Rani masakannya sangat sama persis masakan neneknya.
Tidak lama kemudian Rani pun selesai menyiapkan pesanan bu RT, "ibu ini sudah selesai semuanya empat puluh ribu ya bu"
"Iya ini uangnya pas ya" jawab ibu RT
"Terima kasih bu udah jadi pembeli pertama Rani" jawab Rani
"iya sama sama ibu pulang dulu ya" jawab ibu RT lalu pulang.
Belum sempat Rani beranjak banyak yang berdatangan untuk membeli lagi dagangan Rani.
Pukul 9 pagi semua sudah habis, Rani merasa sangat bersyukur dan bahagia.
"Alhamdulillah semua habis, ayo Rani semangat bersih bersih lalu istirahat sebentar lalu siap sekolah" ujar Rani pada dirinya sendiri.
Lalu ia pun mulai membersihkan semua tempat tempat kue tadi.
...****************...
Siang harinya
Rani sudah bersiap pergi sekolah dan mengunci semua pintu rumah dan jendela.
"Rani... Ayo berangkat bersama" ujar seorang anak perempuan bersama teman laki lakinya yang berdiri di depan jalan rumah Rani
"Bila, Egi... Kalian belum berangkat juga, Ayo berangkat" jawab Rani lalu ia berangkat sekolah bertiga.
Disepanjang jalan menuju sekolah mereka banyak bercerita dan bercanda.
Hingga tanpa terasa mereka sudah sampai di depan gerbang sekolah.
"Wah lihatlah anak miskin sekolah, ngapain sekolah jualan saja sana nanti gak bisa makan lagi kalau gak jualan hahaha" ejek salah satu anak di sekolah itu, ia dari kampung sebelah yang bersekolah di sana
"He Dila jaga bica kamu gak sopan... Apa salahnya jualan berati dia bisa cari uang sendiri gak kayak kamu yang bisanya minta orang tua" ujar Bila kesal
"Iya kamu ini sehari gak ganggu Rani gak bisa apa, semakin kamu ganggu Rani semakin nunjukin kalau kamu itu iri dengan Rani. Kamu itu masih kecil gak pantas begitu kita semua teman" ujar Egi
Mendengar ucapan Egi Dila melihat Rani dengan sinis dan berkata kasar.
Bersambung
Ada apakah?????
pdhl mh lg ngincar princess mreka....
😂😂😂