Lisa mencoba mempertahankan pernikahannya,yang sudah tidak sehat demi anak nya karena anaknya begitu dekat dengan ayahnya.Tapi seiring berjalannya waktu suami dan mertuanya semakin tidak menghargainya,dan bahkan mertuanya dengan terangan-terangan mendukung suaminya untuk selingkuh.
Apakah lisa mampu mempertahankan rumah tangganya yang sudah tidak sehat apakah dia berani bercerai dengan suaminya yang selalu mengancam anak ikut dengannya sementara dia begitu mencintai papanya.
Ikuti kisah ini jangan lupa dukuangannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis remahan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 ~ Sebenarnya dia siapa? ~
Antoni terlihat sangat gugup saat beberapa orang dari teman-teman ibunya selalu menggodanya,dia menyesal sudah membawa Mona bersamaan tamu ibunya juga datang.
"Jeng Ratih,menantu mu bekerja dimana kenapa penampilannya sangat lusuh begitu?" Tanya temannya lagi saat itu terdengar tawa kecil Mona yang seakan merendahkan pekerjaan Lisa.
" Ahh dia itu hanya menantu yang tidak berguna,dia hanya menunggu gaji dari suami,makanya aku selalu bilang kepada Antoni untuk mencari penggantinya yang lebih berguna."Jawab Ratih sedikit malu. Yang
" Kamu pikir istri itu seperti pakaian kapan pun bisa di ganti?." Jawab salah satu dari mereka hingga membuat semuanya tertawa keras.
Setelah mengobrol cukup lama akhirnya satu persatu para tamu meninggalkan rumah mereka,tumpukan piring dan gelas sudah memenuhi meja dan sampah-sampah bekas cemilan mereka memenuhi meja.
" Mona tumben kamu datang tanpa memberitahu tante terlebih dahulu,kamu makin cantik saja." Ucap Ratih setelah semua orang keluar dari rumah dan tinggal hanya mereka bertiga yang ada di ruangan itu.
" Terus dimana kamu dan Antoni bertemu hingga kalian bisa datang bersama kemari?" Tanya Ratih kembali penasaran.Ratih belum tau sama sekali kalau Antoni dan Mona ada hubungan spesial.
" Tadi ketemu dijalan bu,kebetulan dia kembali dari kantornya sedang menunggu bus mobilnya sedang di servis di bengkel." Antoni menjawab terlebih dahulu sebelum Mona menjawabnya dia takut Mona salah jawab.
"Oohh begitu..."
Sementara itu Lisa keluar dari kamarnya,matanya langsung tertuju kepada Mona yang ada di rumah mereka dia mengerutkan keningnya.
"Lisa..!! Ibu sudah lapar kamu sudah masak belum?" Tanya Ratih saat Lisa berjalan melewati mereka.
" Belum bu,sebentar lagi."
"Oohh...Kalau begitu tolong kamu bereskan terlebih dahulu semua ini ya,tadi tamu ibu datang untuk mengucapkan selamat atas mobil baru suami mu,ibu tidak enak kalau harus menolak mereka." Ucap Ratih dengan sangat ramah.
"Baik bu."Jawab Lisa singkat lalu segera pergi ke dapur untuk mengambil ember tempat gelas kotor dan juga sampah cemilan yang cukup banyak.
Antoni dan ibunya saling menatap lalu tersenyum jahat,Antoni sungguh kagum pada ibunya yang begitu pintar bersandiwara di hadapan istrinya.
" Mas,..Tante aku pamit pulang ya,hari sudah mulai sore kebetulan aku ada tugas kantor yang harus diselesaikan." Ucap Mona yang sudah mulai berkemas.
"Kenapa tidak menunggu makan saja,aku akan menyuruh Lisa memasak." Ratih mencegat Mona yang beranjak dari tempat duduknya.
" Lain kali saja tante,aku janji aku akan sering-sering kemari." Tolak Mona dengan halus.
" Ya sudahlah kalau begitu,Antoni Antar Mona pulang_
"Tidak usah tante,aku tidak enak sama mbak Lisa." Ucap Mona basa-basi pada saat itu Lisa sudah membungkuk di hadapan mereka menyusun gelas kotor ke dalam ember dan juga sampah-sampah.
Lisa yang mendengar jawaban Mona sontak menoleh ke arah Mona,dia sedikit jijik mendengar jawaban wanita itu.Sejak kedatangan Mona pertama kali ke rumah mereka beberapa Minggu yang lalu ada sedikit perasaan aneh dihatinya terhadap Mona tapi dia menepis pikirannya dia mencoba berfikir positif karena Mona itu hanya sepupu dari suaminya.
" Kenapa kamu harus merasa tidak enak,bukankah mas Antoni dan kamu hanya sebatas sepupu,kecuali kamu ada perasaan lain terhadap suami ku baru kamu merasa tidak enak begitu." Jawab Lisa dengan ketus.
" Eh..!! Iya kenapa kamu harus tidak enak begitu,sudahlah nanti keburu malam lebih baik kita pergi sekarang." Antoni tampak gugup terlihat sekali dari nada bicaranya membuat Lisa semakin merasa aneh.
" Sebenarnya dia siapa kenapa mas Antoni begitu gugup saat aku berbicara seperti tadi?" Tanya Lisa dalam hati.Dia menatap Antoni dan Mona dari belakang mereka sampai menghilang dari balik pintu dan Ratih tertawa puas di dalam hati saat melihat wajah curiga menantunya.
" Cih...Semoga saja Mona dan Antoni pacaran,aku pasti mendukung hubungan mereka sampai menikah."Ucap Ratih dalam hati sambil tersenyum.
" Bu...Aku pamit kebelakang.Bu..!! Tadi aku nga sempat belanja kebutuhan rumah,bisakah ibu pergi ke pasar untuk belanja kebutuhan rumah,aku lelah sekali kalau harus kembali ke pasar bu." Ucap Lisa dengan wajah memelas.
"Tentu saja,berikan uangnya aku akan segera pergi." Mendengar jawaban girang dari mertuanya membuat Lisa sedikit ada rasa curiga.
" Cepat ambil uangnya biar aku pergi ke pasar." Ratih terus mendesak hingga tidak ada waktu berfikir.Lisa pergi ke kamarnya untuk mengambil uang yang dia simpan di tasnya
"Bu...Ini uangnya ibu belanja untuk ke_
Ratih langsung merampas uang dari tangan Lisa,uang pecahan seratus sebanyak lima lembar padahal tadinya Lisa hanya memberinya tiga lembar tapi mertuanya keburu merampasnya.
"Bu...Tunggu..!! Aku belum bilang belanjaannya."Lisa memanggil mertuanya tapi wanita itu langsung pergi begitu saja mengabaikan panggilannya.
Ratih tersenyum saat menghitung jumlah uang yang ada ditangannya,lalu memasukkannya kembali ke dalam saku dan segera naik ojek ke pasar tradisional.
Ratih membeli tahu,tempe sayur dan satu kilo telor,setelah membayar uang belanjanya dia segera keluar dari pasar lalu mampir ke toko baju langganannya.
Ratih kembali ke rumah setelah membeli baju yang sudah lama dia inginkan.Dia meletakkan belanjanya di meja lalu dia segera masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintu kamarnya.
Lisa yang baru saja selesai menjemur pakaian,berjalan menuju meja makan lalu membuka plastik belanjaan mertuanya.
"Ya ampun uang lima ratus ribu ibu cuma belanja ini saja?" Lisa menutup kembali plastik lalu dia pergi menemui mertuanya di kamarnya.
" Bu...!! Ibu mana sisa uang belanja Bu,kenapa ibu cuma beli ini saja kembalikan sisanya itu untuk modalku jualan besok Bu." Lisa mengetuk pintu kamar mertuanya tapi sampai ketukan beberapa kali Ratih tidak membuka pintu untuknya.
" Oalah pantas saja ibu tadi terlihat sangat girang,ternyata dia menginginkan uang ku,yang nanamnya mata duitan emang sangat sulit disembuhkan." Ucap Lisa dalam hati lalu meninggalkan pintu kamar mertuanya pergi ke kamarnya dengan wajah kecewa.
Lisa memilih diam saja saat mertuanya menghabiskan uangnya dia menyesal karena telah mempercayakan wanita itu untuk belanja kebutuhan rumah mereka.
"Ludes....Keuntungan hari ini,bahkan tabungan harian ku saja belum ku isi,bodoh sekali aku yang begitu percaya pada wanita itu." Ucapnya dalam hati.
Sementara itu di dalam kamar Ratih yang sedang menguping di balik pintu kembali ke atas ranjang setelah merasa aman dari menantunya yang memanggilnya beberapa kali.
"Enak saja dia,pasti itu uang pemberian Antoni mana mungkin dia ada untung sebanyak itu." Ucapnya dalam hati sembari mengeluarkan bajunya dari dalam plastik.
🌹🌹🌹 bersambung 🌹🌹🌹
