NovelToon NovelToon
Sistem Suara Hati Yang Rusak

Sistem Suara Hati Yang Rusak

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Sistem / Time Travel / Romansa / Masuk ke dalam novel / Reinkarnasi / Tamat
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: putee

elara adalah seorang "pengganggu" yang tiba-tiba terlempar ke dalam dunia novel fantasi dan dipaksa oleh sebuah entitas kejam bernama Sistem 'Eros' untuk menyelesaikan Misi Utama: Merebut hati Pangeran Rayden, Pemeran Utama Pria yang terkenal dingin dan misterius. Kegagalan berarti kehancuran total.

Berbekal panduan misi yang kaku dan serangkaian taktik romantis klise, Elara memulai penyerbuannya. Namun, sejak pertemuan pertama, System 'Eros' mengalami bug besar: Pangeran Rayden kini dapat mendengar setiap pikiran, komentar sinis, rencana kotor, dan bahkan sumpah serapah Elara yang tersembunyi jauh di dalam hatinya.

Tiba-tiba, setiap pujian yang Elara lontarkan terdengar palsu karena Rayden mendengarnya menambahkan, "Semoga dia tersedak tehnya," dalam hati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21: Penyelesaian Sengketa dan Terapi Mental Paksa

Setelah sukses menangani ancaman Kryos, Rayden dan Elara kembali menghadapi urusan domestik. Tugas berikutnya: menyelesaikan perselisihan antara dua keluarga bangsawan paling berpengaruh, Baron Garrow dan Countess Liana, yang telah berselisih selama bertahun-tahun mengenai hak atas sungai irigasi.

[Poin Cinta: 100%. Status: Stabil Permanen. Tugas: Menyelesaikan perselisihan bangsawan. Gunakan 'Bug' untuk menemukan akar masalah psikologis. Strategi: Terapi Mental Paksa.]

Baron Garrow, seorang pria besar dengan wajah memerah, dan Countess Liana, seorang wanita elegan yang dingin, duduk di ruang pengadilan kastil. Suasana tegang, dan argumen mereka berkisar pada seberapa banyak air yang dapat ditarik masing-masing dari Sungai Thalia.

"Yang Mulia Raja, Yang Mulia Permaisuri," Baron Garrow memulai dengan suara geram. "Countess Liana telah dengan sengaja memasang bendungan ilegal yang menghambat aliran air ke ladang gandum saya! Ini adalah kerugian!"

"Itu bohong!" bantah Countess Liana, nadanya dingin. "Garrow-lah yang telah menyebarkan rumor palsu tentang keluarga saya, dan dia sengaja membuang limbah ke sungai di hulu tanah saya!"

Rayden duduk tegak, mendengarkan argumen yang rumit dan tampaknya tidak ada habisnya tentang hak air dan pencemaran. Elara, di sampingnya, fokus.

"Sungai irigasi itu hanyalah kedok, Rayden. Aku ingat dari novel, akar masalahnya adalah pertengkaran pribadi yang sangat konyol. Garrow pernah mengejek topi bulu Liana di pesta dansa musim dingin lima tahun lalu. Liana, sebagai balasannya, membatalkan pertunangan putra Garrow dengan keponakannya. Ini semua tentang dendam pribadi dan harga diri yang terluka."

Rayden melirik Elara, matanya menunjukkan perpaduan antara geli dan frustrasi. "Topi bulu? Pertunangan yang dibatalkan? Dan mereka mempertaruhkan pasokan air kerajaan untuk itu?"

Rayden menghela napas, mengabaikan argumen Garrow dan Liana sejenak. "Cukup! Baron Garrow, Countess Liana. Saya sudah mendengar detail teknis tentang air. Sekarang, mari kita beralih ke akar masalah yang sebenarnya."

Kedua bangsawan itu terdiam, saling menatap dengan curiga.

Rayden menatap Baron Garrow. "Baron Garrow, tolong pikirkan. Mengapa Anda benar-benar membenci Countess Liana? Pikirkan tentang momen di pesta dansa musim dingin lima tahun lalu. Apa yang Anda katakan tentang topi bulunya?"

Baron Garrow memerah, bukan karena marah, tetapi karena malu. "Yang Mulia... itu tidak relevan."

"Pikirkanlah, Baron," desak Rayden. "Saya jamin, kejujuran di sini akan sangat melegakan Anda."

Baron Garrow, di bawah tatapan Rayden yang menusuk, tidak punya pilihan. "Baiklah! Aku bilang topinya terlihat seperti kucing mati yang menempel di kepalanya! Tapi itu lucu! Aku hanya bercanda! Dan dia membalas dendam dengan menghancurkan masa depan putraku!"

Rayden mengangguk, lalu menatap Countess Liana. "Countess Liana, Baron Garrow mengakui ia membandingkan topi bulu Anda dengan 'kucing mati.' Sekarang, giliran Anda. Mengapa Anda merasa perlu membalas dendam dengan membatalkan pertunangan yang penting itu?"

Countess Liana, yang biasanya dingin, kini terlihat hampir menangis. "Aku tidak bisa membiarkan siapa pun menghinaku, Yang Mulia! Topi itu adalah hadiah terakhir dari ibuku! Dan ya, aku tahu itu kekanak-kanakan, tapi harga diriku terluka! Dan aku tahu bendungan itu akan menyakitinya!"

Elara mengirimkan pikiran cepat ke Rayden: "Liana butuh pengakuan emosional, Rayden. Jangan menghukumnya, validasi perasaannya."

Rayden melembutkan ekspresinya. "Countess Liana, saya memahami bahwa topi itu memiliki nilai sentimental yang besar, dan saya juga memahami bahwa penghinaan publik itu menyakitkan. Baron Garrow, Anda harus meminta maaf atas penghinaan yang tidak sensitif itu."

Baron Garrow, yang lega karena masalah air tidak lagi dibahas, segera meminta maaf dengan canggung. "Maafkan saya, Countess. Saya tidak tahu tentang ibunda Anda. Topi itu... tidak terlihat seperti kucing mati."

"Ya, itu terlihat seperti beruang yang mencoba untuk melompat," pikir Elara, tidak bisa menahan diri.

Rayden tertawa pelan, membuat suasana tegang itu sedikit mencair. "Baiklah, Baron. Aku yakin Countess Liana akan memaafkan Anda, terutama karena Anda sekarang mengakui bahwa topi itu terlihat seperti beruang yang mencoba melompat."

Countess Liana memaksakan senyum kecil, merasa harga dirinya dipulihkan karena emosinya diakui oleh Raja dan Permaisuri. "Saya memaafkan Baron, Yang Mulia. Dan saya akan segera membongkar bendungan ilegal itu. Kami akan menyelesaikan masalah air ini secara adil."

[Poin Cinta: 100%. Status: Stabil Permanen. Misi Sampingan: Berhasil. Penggunaan 'Bug' untuk Terapi Kehidupan Nyata Terbukti Efektif. Efisiensi Administratif: Sangat Tinggi.]

Setelah kedua bangsawan itu pergi dengan perjanjian damai dan rasa malu yang mendalam, Elara bersandar pada Rayden.

"Itu adalah negosiasi yang paling konyol namun paling efektif yang pernah kulihat," kata Elara. "Hanya karena topi bulu."

"Hanya karena kejujuran, Elara," balas Rayden, mencium keningnya. "Kau memberiku kunci untuk membuka jiwa mereka. Mereka tidak bisa menyembunyikan masalah kecil yang menggerogoti hati mereka di balik argumen hukum yang besar."

Rayden berdiri, mengambil Padi Hangat I dari meja. "Nah, sekarang kita telah menyelesaikan dendam bangsawan kuno. Sekarang, kita akan melakukan hal yang benar-benar penting."

"Apa itu?" tanya Elara.

"Kita akan merancang seragam baru untuk para pelayan yang akan menjaga Padi Hangat I. Seragam itu harus mencerminkan martabatnya sebagai 'Kucing Mahkota' Kerajaan Astrea," kata Rayden dengan nada yang sangat serius.

Elara tertawa. "Pikirkanlah yang terbaik, Raja. Aku ingin topi kecil yang serasi untuk mereka."

Rayden menyeringai. "Aku sudah memikirkannya, Permaisuri. Dan ya, aku juga memikirkan topi kecil yang serasi."

1
aku
sistem koplak, ngasih info nya lambat 🤣🤣🤣 udh malu bgt itu 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!