NovelToon NovelToon
Dendam Anak Kandung

Dendam Anak Kandung

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Darmaiyah

Lila pergi ke ibu kota, niat utamanya mencari laki-laki yang bernama Husien, dia bertekad akan menghancurkan kehidupan Husien, karena telah menyengsarakan dia dan bundanya.
Apakah Lila berhasil mewujudkan impiannya. Baca di novelku
DENDAM ANAK KANDUNG.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Darmaiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 6

Merasa diuntungkan

"Ma-maaf Tuan, kamar Tuan jadi berantakan." ujar Lila seraya memunguti bling-bling yang berserakan dengan susah payah.

"Awas..."

Baru saja Vito memberi peringatan, salah satu bling menusuk jari Lila dan berdarah.

Dengan sigap Vito mengangkat tubuh Lila dan menggendongnya ke tempat tidur. Vito mengambil kotak obat di dalam laci, setelah membersihkan darah dengan kapas, Vito mengoleskan obat luka.

""Lain kali jangan ceroboh. Luka di kakimu belum sembuh, sekarang menambah luka lain." omel Vito seperti ibu-ibu yang memarahi anaknya, seraya membungkus luka tusuk di tangan Lila.

"Maaf! Sudah merepotkan. Tuan!" ucap Lila dengan wajah memelas.

"Sudah, kamu istirahat saja, biar aku yang bersihkan." ujar Vito seraya keluar dan kembali lagi dengan membawa sekop dan sapu.

Vito yang tak biasa memegang gagang sapu dan sekop terlihat sangat canggung dan payah. Lila memperhatikan aktifitas Vito sambil tersenyum geli.

"Maa ya Tuan, tadi saya haus saat mengambil gelas di atas nakas malah terpeleset." Lila berusaha menjelaskan.

Vito mengacuhkan penjelasan Lila, dia hanya fokus membersihkan bling-bling kaca dan membuang ke tong sampah, Vito kembali lagi ke kamar Lila dengan membawa segelas air putih, dia menyodorkan gelas itu ke Lila. Setelah Lila meminum air di dalam gelas hingga tuntas, Vito mengambil gelas yang sudah kosong di tangan Lila.

"Sekarang istirahat lah." ujar Vito beranjak melangkah keluar dan menutup pintu kamar.

Setelah mengantar gelas bekas minum Lila ke dapur, Vito masuk ke ruang kerjanya, ada laporan yang harus dia siapkan untuk pertemuan besok dengan para petinggi perusahan yang bekerja sama dengan group Harahap.

Vito melirik jam yang tertera di layar laptop sudah menunjukkan pukul dua belas lewat dua puluh menit. Pekerjaannya pun sudah klar, Vito mematikan dan menutup layar laptopnya, kemudian keluar dari ruang kerja. Vito beranjak menuju kamarnya yang bersebelahan dengan kamar yang ditempat Lila, Namun saat melewati kamarnya yang dihuni Lila, sayup terdengar suara Lila seperti berbicara dengan seseorang.

Perlahan Vito mendekat dan memutar gagang pintu, lalu Vito mengintip dari pintu yang terbuka, dari tamaran lampu tidur Vito tidak melihat lawan bicara Lila. Rasa penasaran mengiring langkah Vito masuk dan mendekati Lila.

"Lila." panggil Vito perlahan menyentuh lengannya.

" Pergi! Aku benci kau bajingan." ucap Lila dengan mata terpejam.

"Lila! Bangun." kali ini Vito menggoyang-goyangkan lengan Lila.

"Aku akan membuat kau membayar semua penderitaan ku." terdengar lagi dengan jelas kata-kata yang diucapkan Lila dalam tidurnya.

"Apa Lila membenci seseorang hingga terbawa ke mimpi dan igauan." batin Vito seraya menatap wajah Lila.

Vito berjongkok lalu meraba dahi Lila, terasa panas saat Vito menyentuh kulit Lila, tadi pada saat menyentuh lengan Lila tak terasa, karena Lila memakai baju kemeja lengan panjang.

"Ya Tuhan, sepertinya Lila demam tinggi." batin Vito.

"Bagaimana ini. Apa yang harus aku lakukan." gumam Vito. Jujur dia belum pernah menghadapi situasi seperti ini.

Vito merogoh kantong celana piyamanya, mengeluarkan benda pipih miliknya, lalu menggeser layar ponselnya menekan nomor kontak Niko. Namun nomornya tidak aktif

"Jam segini Niko pasti sudah ngorok." Ada rasa menyesal di hati Vito, karena tadi menyuruh Niko pulang ke rumahnya.

Vito menatap jam di dinding, jarum jam menunjukkan pukul satu dini hari. Vito kembali melihat layar ponselnya dan mencoba menghubungi dokter Rani.

"Rani, angkat teleponnya." gumam Vito, panggilannya yang ketiga pun tak diangkat Rani.

"Rani pasti juga sudah tidur." Vito meremas rambutnya.

Vito mondar mandir Seperti setrikaan di depan tempat tidur Lila, suara racauan Lila sesekali masih terdengar. Vito semakin bingung, dia tidak tahu harus berbuat apa, selama ini jika Yura sakit Farah atau bik Sum yang mengurusnya.

"Apa ku telepon rumah saja, suruh bik Sum ke sini, tapi kalau bik Sum ke sini Husien pasti curiga." batin Vito.

"Ah .." Vito kembali meremas rambut di kepala hingga terasa sakit.

Otak Vito benar-benar buntu, dia sama sekali tak terpikir untuk membawa Lila ke rumah sakit. Dalam kebingungannya, tiba-tiba timbul idenya, lalu dia kembali melihat layar ponsel, membuka google mencari bagaimana cara menolong seseorang yang sedang demam tinggi. Setelah menemukan pencariannya, Vito membaca satu persatu petunjuk google.

"Lila.. Lila.." kali ini Vito menggoyang lengan Lila lebih keras, dia berusaha membangunkan Lila agar Lila sadar dan berhenti meracau.

Usaha Vito berhasil, perlahan Lila membuka mata.

"Haus.." terdengar lirih suara Lila.

"Tunggu sebentar." Vito bergegas keluar kamar dan berlari ke dapur mengambil segelas air.

Vito meletakkan air di atas nakas, lalu duduk di samping tempat tidur, mengangkat kepala Lila sedikit lebih tinggi, kemudian menyodorkan gelas berisi air putih ke mulut Lila, terlihat bibir Lila bergetar.

"Dingin." ucap Lila seraya menggenggam kedua kepala dan menyilangkan tangan di dada.

Setelah meletakkan Lila ke posisi awal, Vito menutupi tubuh Lila dengan selimut tebal, berharap selimut itu bisa menghangatkan tubuh Lila.

Vito beranjak keluar kamar dan dia kembali lagi dengan semangkok air hangat kuku dan sebuah handuk kecil. Sesuai dengan petunjuk yang dibacanya di google, Vito memasukkan handuk ke dalam mangkok berisi air, lalu meletakkan handuk itu di dahi Lila.

Lila yang melihat kesungguhan Vito merawatnya merasa terenyuh, ini bukan bagian dari aktingnya, ini hanya imbas dari aktingnya tadi siang, kali ini Lila benar-benar sakit, tapi dia merasa beruntung dengan keadaanya sekarang, dia bisa berlama-lama berada di sisi Vito dan kesempatan ini harus dia manfaatkan sebaik mungkin.

"Tuan! jangan pergi, saya takut sendirian." Lila berusaha mencegah Vito yang dilihatnya ingin beranjak duduknya.

"Aku hanya mau ke dapur membuatkan minuman segar untukmu." ucap Vito sambil mengusap lembut tangan Lila.

Sekitar tiga puluh menit Vito kembali ke kamar, dia membawa gelas penuh air rebusan jahe dan madu.

"Kamu minum air rebusan jahe ini, agar tubuhmu bisa lebih segar." ujar Vito seraya membantu Lila untuk bangun dan duduk.

Setelah meminum rebusan air jahe dan dikompres, suhu tubuh Lila mulai turun, Lila pun terlihat lebih tenang. Vito sedikit merasa lega, dia berharap suhu tubuh Lila segera normal kembali.

"Sekarang tidurlah. Aku akan menjagamu."

Lila pun memejamkan matanya, Vito memperbaiki letak selimut Lila, menarik ke atas hingga menutupi dadanya. Perlahan Vito menggeser posisinya ke sebelah kiri Lila dan berbaring di samping Lila, Vito hanya ingin menjaga Lila, dia khawatir kalau dia tidur terlalu jauh dari Lila, tidak bisa mengontrol keadaan Lila.

Lila menyadari kalau Vito berbaring di sampingnya, dia hanya berpura-pura tidur, ingin mengetahui apa yang akan dilakukan Vito selanjutnya.

"Bagaimana kalau dia.." Lila segera menepis pikiran buruknya, dan dia percaya kalau Vito tidak akan melakukan hal aneh terhadapnya.

Beberapa menit kemudian terdengar dengkuran Vito, dia sudah tertidur pulas. Lila membuka mata dan memiringkan tubuhnya menghadap ke arah Vito, lamat-lamat dia memperhatikan wajah pria itu.

"Dia terlihat manis jika sedang tidur." gumam Lila.

Lila menyingkirkan selimut di tubuhnya, walaupun masih terasa lemah, dan sedikit pusing, dia memaksakan beranjak turun mengambil ponselnya, kemudian kembali naik ke tempat tidur, dia mengaktifkan kamera ponsel, dia mengabadikan moment langka yang nanti sangat berguna baginya. Lila mengarahkan kamera ke wajahnya yang sengaja di dekat ke wajah Vito, lalu dia memejamkan mata seolah-olah sedang tidur seranjang.

Ceklek, lima buah foto di ambilnya, Lila tersenyum saat melihat hasil jepretannya. Dengan foto ini dia akan membuat Yura dan Vito salah paham.

"Foto ini bisa menjadi senjataku bila diperlukan." gumam Lila tersenyum sinis.

Lila mengambil dua buah bantal dan meletakan di antara dia dan Vito, setelah itu dia kembali ke posisi awal berbaring dan menarik selimut hingga menutupi dada, Lila berusaha memejamkan mata. Namun dia tidak bisa tidur hingga subuh menjelang.

"Tuan!" Lila menggoyang tangan Vito agar Vito terbangun.

"Maaf, aku ketiduran." spontan Vito bangun seraya meraba dahi Lila.

"Syukurlah sudah tidak panas lagi." ujar Vito sedikit lega.

"Tuan! bisa tuan membantu saya ke kamar mandi?"

Vito mengangguk, Vito menyodorkan tangan ingin menggendong Lila, tapi Lila menolaknya, dia hanya ingin dipapah, Vito menuruti keinginan Lila, dia meletakkan tangan Lila di bahunya, kemudian melingkarkan tangannya di pinggang Lila.

Lila menginjakkan kakinya ke lantai, masih terasa sangat perih, karena lukanya masih basah. Perbuatannya semalam sore memang sangat konyol dan nekat. Baru dua langkah Vito memapah, Lila menghentikan gerakan kaki.

"Masih sakit?" tanya Vito, Lila mengangguk.

Reflek Vito mengangkat tubuh Lila dan menggendongnya masuk ke kamar mandi, lalu menurunkan perlahan.

"Pelan-pelan ya, lukanya jangan sampai terkena air, jika sudah selesai panggil, aku menunggu di samping pintu." pesan Vito sebelum dia keluar dan menutup pintu kamar mandi.

Sepuluh menit kemudian

Brak....

"Auu..." terdengar teriakan Lila dari dalam kamar mandi.

Drama apa lagi yang diperankan Lila?

Baca selanjutnya di part 7

Jangan lupa tinggalkan jejak like, komentar dan hadirnya ya para reader.

Love sekebun cabe♥️♥️♥️♥️♥️

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Rajuk Rindu
Alur cerita bikin degdegan
Rajuk Rindu
Tinggal koment dan like ya para reader
thanks you
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!