Betapa hancur hati seorang Alia ketika mendapat tuduhan sebagai pencuri dari Tantenya sendiri, namun yang paling menyakitkan adalah ketika Arya tunangannya percaya akan hal itu.
sehingga untuk membuktikan kebenarannya dilakukanlah ritual oleh seorang dukun, sebuah jarum dimasukkan kedalam sumur, dan siapapun yang menyentuh air sumur itu dan terbukti bersalah maka jarum akan menusuk tubuhnya sampai menemui ajal.
dan hingga akhirnya sampai alia meninggalkan kampung tersebut karena kenyataan anak dari Tantenya telah merebut sang kekasih darinya, dan bagaimana selanjutnya siapakah sebenarnya pencuri itu dan bagaimana kisah cinta dan kesuksesan Alia ikuti kisah serunya disini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliati Sherina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
cinta pertama Alia.
Perjalanan pulang yang sebenarnya melelahkan, kini terasa berbeda bagi Alia, entah mengapa pemandangan alam yang baginya selama ini biasa biasa saja terasa jadi luar biasa, langit yang biasa biru kini berwarna biru bercahaya padahal sebentar lagi sore menjelang.
semilir angin berhembus lirih, memberi suasa damai dan tentram, padi padi yang mulai menguning menunduk diam, sesekali bergoyang tertiup angin.
burung burung Pipit berciut ciut hinggap hendak mencicipi sedikit buliran padi pak petani yang sibuk mendendangkan musik pengusir hama, melalui kaleng kaleng yang digantung sampai di tengah sawah bergoyang goyang seolah berteriak mengusir sang pencuri.
Burung Pipit hanya melenggok lenggokkan kepalanya, seolah berteriak petani pelit, petani pelit ciut..ciut... ciut, belum lagi orang orangan sawah menyeramkan membuat burung Pipit bergidik seram, tapi burung Pipit maju tak gentar.
Alia tertawa melihat pak petani melempari burung Pipit dengan batu, batunya jatuh Kesawah memercikkan air bercampur lumpur mengenai wajahnya, pak petani menyapu wajahnya sambil mengumpat.
"Burungnya juga butuh makan pak, teriak Alia.
"burung siapa yang butuh makan Al, tanya pak Wisnu disertai canda
"burung...ya, burung Pipit pak juga butuh makan.
"oh.. ucap pak Wisnu.
Alia hanya membuang napas, mendengar oh dari pak Wisnu, emang pikirannya apa ya, "ada ada saja, bisiknya.
membelok ke jalanan besar pak Wisnu menghentikan motornya, singgah di sebuah warung pinggir jalan.
"kita isi kampung tengah dulu Al, ucapnya sambil membuka helm.
"yakin pak, mau makan di sini?, tanya Alia, mengingat pak Wisnu kan bos, tapi kok malah mau makan dipinggir jalan begitu.
"Yaqin seyaqin Yaqinnya, udah ayo udah lapar juga kan, yang penting enak dan halal, kemudian berjalan masuk ke dalam warung, kemudian memilih tempat duduk paling pojok.
"selamat sore mbak, mas, mau pesan apa, ucap seorang pelayan yang menghampiri mereka.
"nasi goreng aja yang spesial sama es jeruk, kamu Al?, tanyanya.
"sama nasi goreng, minumnya es teh manis aja.
"baik di tunggu ya, kemudian si pelayan berlalu menyiapkan pesanan.
"Al maaf ya semua tidak seperti yang aku bayangkan, aku tidak menyangka kalau kejadiannya akan seperti ini, ucap pak Wisnu membuka suara.
"Sudahlah pak, justru kejadian hari ini memberikan banyak pelajaran bagi tanteku itu, sekali lagi terimakasih karena bapak sudah menolongku lagi.
"nggak apa-apa, itu sudah kewajiban kita sebagai sesama manusia waras, ucap pak Wisnu diiringi tawa, tapi kenapa Bu sari sampai segitu bencinya sama kamu?.
"sebenarnya dulu Tante Sari sayang banget sama aku, sampai kakek nenek meninggal bapak dan Tante diberikan warisan tanah ladang yang lumayan luas, tanah itu di bagi dua karena mereka hanya dua bersaudara.
kemudian tanah itu dikelola Tante ditanami jagung pakan ternak, tapi ketika aku lulus SMA, bapak ingin aku kuliah, katanya pendidikan itu penting walaupun wanita, cukuplah mereka yang menjadi petani.
"karena kurang biaya bapak memutuskan menjual tanah bagiannya, tapi sama Tante tidak boleh, dia menawari bapak untuk membelinya dengan harga yang di luar naral, ya tentu saja bapak tidak mau, ya akhirnya dia marah dan benci pada kami.
"oh,.. berarti masalah warisan dong.
"jangan salahkan warisan dong pak, si waris tidak salah, yang salah itu sifat rakus manusia, kata pak ustadz jika manusia di beri gunung emas maka dia akan meminta satu gunung lagi, ya karena rasa tidak bersyukurnya itu.
"hebat ternyata kamu Al, bisa jadi ustadzah juga.
Alia cengengesan mendengar ucapan pak Wisnu barusan, tapi kemudian tersenyum mencium aroma nasi goreng yang masih mengepul yang tiba tiba sudah berada didepannya, tapi malah kaget melihat porsinya yang luar biasa, auto perut kembung nih kalau sampai habis.
"tapi kenapa tantemu ngatain kamu pencuri, lanjut pak Wisnu penasaran.
akhirnya Alia menceritakan tentang tuduhan tantenya dan ritual jarum penunggu yang sampai saat ini belum ketemu tumbalnya
"oh, berarti cincin itu belum ditemukan, kemungkinan hilang, dan belum ada orang yang menemukannya, ucap pak Wisnu menganalisa.
"kalau menurut aku memang begitu pak, tapi aku Yaqin seyaqin Yaqinnya suatu hari nanti cincin itu akan menampakkan wujudnya, ucap Alia menirukan logat pak Wisnu.
"lalu apa hubungannya tuduhan tantemu dengan si Arya, sepertinya ada sesuatu di antara kalian.
"tanteku itu semakin membenci aku sejak seorang cowok ganteng, tajir, berpendidikan jatuh cinta padaku.
"emang kenapa?.
"ya karena dia iri, menurut dia aku gak pantas, yang pantas hanya putrinya, makanya dia tega melakukan segala cara demi mendapatkan menantu seperti Arya dan ternyata laki laki itu percaya saja, seharusnya dia minta penjelasan dulu padaku.
"kamu masih mengharapkan pria itu?.
"ngapain, masa suami orang diharapkan.
"tapi dari sekian peristiwa yang terjadi, emang gak ada rasa trauma terhadap lawan jenis, apalagi setelah peristiwa dengan si Arga itu.
"trauma, nggak, aku masih punya cinta pertama yang selalu mendukung dan mensupport aku, dia selalu ada dan memberikan aku kedamaian.
"cinta pertama, pak Wisnu terkesiap mendengar kata itu, entah mengapa ada sedikit gundah menyusup dalam hatinya.
"jadi kamu punya cinta pertama, aneh berarti selama itu kamu menduakan Arya dong, lanjut pak Wisnu kemudian.
"ya, nggaklah cinta pertamaku" lebih dulu dan nggak akan tergantikan.
pak Wisnu menatap heran pada gadis didepannya aneh dan membingungkan, "kalau boleh tahu siapa cinta pertamamu itu, lanjut pak Wisnu
"Madi, namanya madi, ucap Alia serius.
"madi?, pasti ganteng.
"Bukan cuma ganteng dia baik, perhatian, berwibawa dan bertanggung jawab lelaki sempurna, dan beruntung sekali Bu saida memilikinya.
"Bu Saida, siapa lagi itu?, tanya pak Arya makin penasaran.
"istri pak madi.
"what, pak madi punya istri, jadi kamu mencintai orang yang sudah beristri, astaga Alia yang cantik jatuh cinta pada pria beristri, kamu jangan jadi perusak rumah tangga orang, jangan jangan otak kamu udah geser, gimana kalo istrinya tahu?.
"istrinya tau koq.
"apa, mata pak Wisnu melotot kearah Alia saking kagetnya, tidak menyangka dengan pengakuan gadis didepannya.
Alia tertawa ngakak melihat reaksi pak Wisnu, terasa lucu baginya.
"Bu Saida nggak marah kok, malah sebaliknya
dia juga sayang padaku.
pak Wisnu geleng geleng kepala mendengar celoteh Alia sekarang malah nafsu makannya yang hilang.
"Bu Saidah itu ibu kandung aku pak, enak aja bilangin aku pelakor.
pak Wisnu terbatuk serasa ada yang mengganjal di kerongkongannya mendengar kata kata Alia barusan, dia pun segera meraih es jeruk dihadapannya, sesaat dia merasa napasnya kembali lega, lebih lega dari sebelumnya.
"kata orang, bapak kan cinta pertama bagi anak perempuannya, ya berarti pak madi suami Bu saida itu cinta pertamaku.
"iya iya, ucap pak Wisnu, ingin rasanya dia menampol gadis didepannya karena saking gregetnya.
Aku tkt kl arga berbuat macam2 sama alia
Suka bacanya
cintamu di tolak Arga apa suss ,dendam amat ke Arga ,
itu alia malah curhat ..hahaa
udah tau harus kerja keras banyak tingkah pula Arga ini ,
masa di lepas bgtu saja
knp bukan se ekor aja
wkwkwk
umur 17 sdh kerja 3 th
busyett muda amat usia nya udah kerja di pabrik ,yg lain masih sekolah weey
semangat dan sukses selalu ya kak author🙏💐
klo karyawan pabrik di sebut mess ,
semoga cepet move on Al