NovelToon NovelToon
Cinta Segitiga Masalaluku

Cinta Segitiga Masalaluku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:508
Nilai: 5
Nama Author: Miss Jingga

"Maafkan aku Dimas mungkin aku pernah mencintaimu tapi itu dulu sekarang cinta itu sudah mati. aku sudah mencintai orang lain . Ikhlaskan kepergianku Dimas . " pinta Kania yang lebih memilih melanjut kan pernikahannya dengan seseorang . Yuk nantikan di updatean terbaru aku , jangan lupa (Like/ subscribe/follow akun ku , Miss Jingga , Happy Reading ❤

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Jingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

        Kania dan keluarganya keluar dari rumah sakit saat hampir tengah malam , mereka mampir ke salah satu warung tenda yang ada di pinggir jalan , mereka memilih makan di tenda pecel lele.

        "Papa sama mama mau pesen apa biar aku pesenin, " tanya Kania ke orang tuanya. Mereka memilih duduk di lesehan luar tenda.

         "Mama sama papa Ayam goreng aja nak, nasi nya satu aja , minum nya es jeruk , sama teh anget ya " pinta sang mama.

          "Oke mah , yuk kak kita ke sana pesen." ajak Nia ke salah satu kakak nya.

          "Ayuk lah , udah ngantuk nih aku buruan " Omel Kiano , Mereka mengambil sendiri pesanan mereka , warung itu di buat seperti prasmanan .

                   "Aduh ... Maaf... Saya tidak sengaja." Kania berbalik namun tak sengaja menabrak seseorang . Dia sedang membawa dua piring hampir tumpah.

                  "Makanya hati-hati mbak . " ujar orang tersebut dengan wajah dingin. Langsung di hampiri Kiano.

                 "Eh.. Ada apa ini . Kamu cowo bukan sih, orang adikku sudah minta maaf kamu sombong banget . Bukan nya nolongin. Lo lihat bawaan adikku banyak. " Teriak Kiano.

                "Udah kak biarin aja . Lagian aku nggak papa kok kak. " Lerai Kania menengahi , sebab dia nggak mau ada keributan .

                 Mereka langsung menuju ke penjualnya sambil menunjukkan tempat mereka duduk.

               "Ada apa Jen? " Tanya Vino menghampiri Jendral. Yang menaha kesal .

              "Nih lo urus , Gue tunggu di luar. " Jendral.

             " Kenapa lagi nih orang , marah-marah mulu" gerutu Vino melihat sang sahabat keluar .

             "Nih bang saya ada di tenda depan ya " Ucap Vino .

             "Siap mas .. " Sang penjual.

                         Mereka sama-sama menunggu antrean penggorengan . Mereka berdua menunggu sambil mer*kok , ya mereka berdua memang masih SMA tapi sudah mer*kok , orang tua mereka sudah sering menegur tapi tak di hiraukan.

                        Jendral merenung sambil terkadang melirik kearah tempat duduk yang Kania tempati .

                     Kania memang pernah melihat Jendral tapi tidak begitu paham wajah Jendral apalagi saat di sekolah penampilannya sedikit berbeda , tapi kalau Vino, Kania hafal. Sebab saat di sekap Vino digudang dia menghafal wajah Vino.

                      Vino menghampiri Jendral yang terlihat sedang melamun.

                    "Woy... Melamun saja kamu Jen , mikirin apa sih? Kamu lihatin apa ? Tanya Vino.

                     "Apaan sih Vin, ganggu saja kamu ini , udah duduk diem " Jawab Jendral dengan malas .

                      Dia melihat keluarga perempuan yang tadi sempat bertabrakan dengannya , keluarga mereka terlihat rukun , harmonis , mereka bercanda terlihat sangat bahagia , berbanding terbalik dengan keluarganya , yang dari dulu berantakan , papa nya suka main perempuan, sedangkan sang mama yang bucin dengan papanya. Meskipun sering di kasari oleh papa nya mamanya tetap setia .

                     Sering kali Jendral ingin mengajak mamanya keluar meninggalkan sang papa tapi mama nya selalu menolak .

                    "Bahagia sekali keluarga mereka , kapan Gue bisa memiliki keluarga yang seperti itu , Gue capek selalu kesepian meskipun ada mama" Lirih Jendral dengan raut sedih.

                    Dia berharap suatu hari nanti bisa merasakan kebahagiaan seperti keluarga mereka.

                     "Lo lagi lihatin keluarga itu ya Jen , Gue percaya suatu hari lo merasakan kebahagiaan seperti keluarga itu , Gue akan jadi saksi suatu saat kamu akan menemukan wanita yang merubah hidup Lo menjadi lebih berwarna. " ucap Vino menyemangati sahabatnya.

                       "Gue berharap juga begitu Vin, "

                        "Oh iya .. Mungkin kenaikan kelas nanti Gue mau pindah ke Luar Negeri , Vin. Sekalian mau ngelanjutin terapi disana , kakek sudah mencarikan dokter disana tinggal nunggu persetujuan dari Gue. " Ujar Jendral.

                        "Kalau itu membuat kamu sembuh dari trauma ,aku dukung Jen, semoga kamu tidak melupakan aku " Ujar Vino menyemangati Jendral.

                        "Makasih buat dukungan Lo vin"

                        "Lo adalah teman terbaik Gue meskipun makan Lo banyak , haha.. " Ujar Jendral bergurau.

                      "Ngomong-ngomong tadi Lo udah makan sama Kakek. Kok masih makan lagi" Tanya Vino membuat Jendral tersenyum.

                       "Hehe.. Lo kepo banget sih, tinggal ngikut juga." Ujar Jendral .

                      "Ya .. Pasti ada something nih " Ucap Vino menelisik .

                          "Sebenernya Gue selalu mampir kesini sejak beberapa tahun terakhir, setiap Gue ke rumah Oppa . Dulu yang sering nemenin anak tante Sukma , cuma sekarang sudah pada sibuk , sedang tante tinggal di Luar Negeri. "

ujar Jendral menerawang kenangan bersama sang tante.

                 "Oh iya Jen , bukan itu cewe yang kemaren itu ya , kalau tidak salah namanya Kania , yg tinggal deket apartemen itu. "Tanya Vino memandang Kania.

                " Kamu bener . Tadi dia nabrak Gue , makanya Gue kesel banget tadi udah semangat mau milih makanan malah kena sama dia. " Keluh Jendral.

                "Oh ... Gara-gara itu Lo tadi kesel . Pantesan . Tapi manis juga ya tu cewe , sayang kakak kelas kita , haha.. "

                 "Auto jadi berondong Gue... Haha.. " Gelak tawa Vino membuat yang mendengar pada menoleh , tak terkecuali keluarga Kania.

                "Puk.... " Mulut Vino dimasuki makanan oleh Jendral , dia malu jadi bahan tontonan pengunjung.

                "Brisik Lo... " Omel Jendral.

                Mereka melanjutkan dengan menikmati pesanan mereka. Jendral sangat suka makan pinggir jalan apalagi yang gurih dan pedas, sedang dirumah kakeknya adanya makanan sehat semua , kadang dia bosan.

                Tak jauh dari mereka Kani dan keluarganya juga sedang menikmati pesanan mereka. Mereka saling berbagi menu yang mereka pesan.

               "Enak ya mah , jarang-jarang kita makan pinggiran gini rame-rame . Apalagi hampir tengah malam gini , biasa sudah pada masuk kamar kalau di Bandung. " Ujar Kania sambil mencolek sambal kakaknya yang dikasih kecap ,

              "Iya nanti kalau di Bandung sesekali makan diluar ya nak biar kamu nggak bosen" Jawab sang mama di balas anggukan Kania. Yang asyik makan.

             "Enak Kak, aku minta lagi ya Kak " Ujar Kania.

              "Nih jangan dihabisin... Kan kamu bisa nambah bisa request mau kamu gimana sambalnya." Ujar Kiano yang tak rela dihabisin adik nya.

              "Sudah-sudah kamu pesen lagi dek , itu abang nya mau kesini. " Ucao sang mama menengahi.

             "Iya mah, " jawab Kania cemberut .

            "Bang aku pesen 1 porsi lagi ya ayam goreng sambelnya kayak gini tanpa nasi" Ujar Kania sambil menunjuk sambal Kiano.

             "Baik neng , tunggu ya neng " ujar abang nya.

            "Siap bang .. " Nia sambil mengacungkan jempol nya.

            "Dek, kamu yakin nambah lagi ayamnya? Emang belum kenyang?" Tanya Kiano membuat Kania melotot ke kakaknya.

            "Biarin aku lagi malas diet, kak" jawab Nia.

             "Ntar BB naik nangis" Ledek Kiano.

             "Sudah sih , No. Kamu ni sukanya ngeledekin Nia . " Tegur sang kaka Kiandra yg lebih suka diam tak ikut campur.

             "Cie di belain kaka nya nih .. Huh " ejek Kiano, yang iri dengan sang adik.

            "Makasih kakak gantengku" Ujar Kania sambil memeluk lengan Kiandra.

           Dibalas elusan sayang dari Kiandra dirambut Kania.

           Malam semakin larut ,makanan meraka juga sudah mau habis , Kania yang kekenyangan pamit lebih dulu ke mobil .

           Sedang yang lain masih menunggu Kiandra membayar makan mereka.

  Dan mereka segera kembali ke penginapan. meng istirahat kan jiwa dan Raga mereka.

*****

1
EatYourHeartOut
Bikin baper nih!
miss jingga: makasih kaka,
total 1 replies
_Sebx_
Thor, jangan biarin kami kelaparan. Update secepatnya 🥺
miss jingga: sabar ya kaka , ini masih pemula kaka , terimakasih atas support kaka 😇
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!