NovelToon NovelToon
Life As Fan Yu

Life As Fan Yu

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Romansa / Chicklit
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Anastasia

Fan yu gadis bangsawan yang di buang hanya karena alasan konyol, dia dianggap sial oleh keluarga besarnya karena menyebabkan kematian ibu kandung nya.
ayahnya yang depresi yang tidak bisa menjaga Fan yu yang masih bayi, nenek Fan yu memerintah bibi Li bersama Xie untuk membawa Fan yu pergi ke kuil di pinggir kota.
saat dewasa Fan yu mengalami peristiwa yang merubah dirinya menjadi orang lain, dimana saat itu pembunuh bayaran mengejar Fan yu dan dia terpeleset ke pinggir sungai.
dan tenggelam terjatuh ke sungai, saat tenggelam itu Fan yu kehilangan nyawanya.
saat tubuh Fan yu berada di peti mati, tiba-tiba saja fenomenal aneh terjadi awan menjadi gelap petir menyambar di atas kuil. Lalu Fan yu kembali hidup, dan membuat semua orang terkejut melihat kebangkitan Fan yu.
apa yang terjadi kepada Fan yu?
bagaimana cerita setelah kebangkitan Fan yu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 21.

Raja Yun yang sedang berperang di perbatasan, dia melawan negeri sebrang yang mau menaklukkan kota Luo yan bagian utara.

Langit pagi diselimuti kabut tipis, seolah enggan mengungkapkan apa yang akan terjadi.

Di kejauhan, dentuman genderang perang mulai terdengar, menggetarkan tanah yang masih basah oleh embun. Ribuan prajurit berdiri berbaris, wajah mereka ditaburi debu dan tekad.

Di tangan mereka tergenggam erat tombak dan pedang yang telah diasah semalam suntuk,berkilau memantulkan cahaya mentari yang mulai mengintip dari balik bukit.

Bendera-bendera berkibar tinggi, melambai-lambai seakan ikut meneriakkan semangat juang. Derap langkah kuda para penunggang elit menghentak tanah, menciptakan getaran yang merambat hingga ke dada. Nafas para prajurit berat, dada mereka naik turun cepat tapi bukan karena takut, tapi karena gairah pertempuran yang sebentar lagi meledak.

Teriakan Hu sebagai komandan sayap kiri raja Yun menggema, memecah sunyi pagi yang tegang.

"MAJU!".

Suara itu menjadi aba-aba yang melepaskan badai. Ribuan kaki mulai berlari, tombak-tombak teracung, panah melesat ke udara dalam lengkungan mematikan, menukik seperti hujan maut. Jeritan terdengar dari segala arah,jeritan kemenangan, jeritan luka, dan jeritan kematian.

Setelah pasukan Hu yang maju duluan, tak beberapa lama diikuti pasukan dari jenderal mereka yaitu raja Yun.

"MAJU! ".

Teriaknya dengan keras,suaranya menggema diarea pertempuran yang sudah dimulai.

Langkah kuda raja Yun memulai para pasukan nya memulai bergabung dengan pasukan komandan Hu dan yang lainnya,pasukan panah raja Yun melesat memanah pasukan lawan bukan panah biasa yang digunakan tetapi panah api.

Seketika pasukan lawan yang masuk ke dalam perangkap raja Yun, mereka dikelilingi kobaran api dari panah pasukan raja Yun.

Sebagian pasukan lawan terperangkap dalam kobaran api dan tidak bisa keluar hidup-hidup, jeritan ketakutan mulai terdengar dalam area pertempuran.

Jenderal pasukan lawan yang melihat kalau pasukannya tidak mencukupi untuk melawan pasukan negeri Lou yan, jenderal itu menyuruh pasukan yang selamat untuk mundur.

"MUNDUR!! ".

Teriak keras perintah dari jenderal lawan, tapi raja Yun bukannya merasa puas melihat pasukan lawan mundur. Dia malah tidak mau melepaskan mereka tetap maju mengejar mereka, dengan tegas dan lantang memberikan pesan kepada lawannya.

" Bawa jenderal mereka hidup atau mati! "Serunya perintah raja Yun mengema di seluruh area pertempuran.

Pertempuran masih terus terjadi,prajurit lawan tidak membiarkan pasukan raja Yun mengejar jenderal mereka.

Lalu pedang beradu pedang, perisai menghantam tubuh. Darah mengalir membasahi tanah, menyatu dengan debu dan peluh. Asap membubung dari kereta-kereta terbakar, aroma logam dan kematian memenuhi udara. Di medan yang kacau itu, keberanian dan keputusasaan menari bersama dalam simfoni kehancuran.

Dan ketika matahari akhirnya menggantung tinggi di langit, hanya sedikit yang masih berdiri.

Medan perang kini menjadi ladang sunyi, dipenuhi tubuh yang terdiam abadi baik dari lawan atau tentara dari negeri Lou yan.

Melihat kondisi tentara lawan yang sudah putus asa,Hu sebagai komandan pasukan tidak menyiakan kesempatan dari rasa ketakutan mereka.

Segera Hu yang membukakan jalan untuk tuannya menangkap jenderal mereka, raja Yun langsung pergi mendekati jenderal mereka.

Jenderal mereka yang sudah terkepung oleh pasukan raja Yun,dia tidak bisa kemana-mana lagi.

Dengan terpaksa dia melawan raja Yun sendiri, dengan putus asa akhirnya dia melawan raja Yun.

Pertempuran sengit mereka tidak terelakkan, sabetan pedang raja Yun mengenai leher jenderal tersebut mengakhiri pertempuran itu.

Kemenangan sudah ada genggaman negeri Luo yan, sorakan kebahagiaan terdengar oleh tentaranya mengema di area pertempuran.

Matahari yang masih menerangi area itu, raja Yun segera meminta pasukannya untuk mengambil alih kota lawan menjadi bagian dari kerajaan Luo yan.

Sebelum hari akan gelap pasukan raja Yun berhasil mengambil alih ibukota negara lawan menjadi milik mereka,kemenangan raja Yun terdengar sampai ke kota Luo yan merupakan kebahagiaan untuk Kaisar mereka.

Di tempat lain.

Pagi itu kabut tipis menyelimuti lereng gunung saat fajar mulai menyingsing, membawa hawa sejuk yang menyusup hingga ke sela-sela balok kayu tua. Di tengah pepohonan pinus yang menjulang, tampak sebuah kuil kuno berdiri anggun dengan atap melengkung berhiaskan ukiran naga dan burung phoenix. Genteng-genteng tanah liat berwarna merah tua tampak berkilau lembut tertimpa sinar matahari pagi.

Lonceng perunggu besar di pintu masuk kuil berdentang pelan, disambut para pendeta yang berjalan perlahan melintasi pelataran batu. Aroma dupa yang terbakar mengalir bersama angin, membalut udara dengan wangi cendana menciptakan suasana khidmat dan damai.

Di dalam kuil, cahaya lilin berkelap-kelip di hadapan patung-patung dewa dan leluhur, yang dihias dengan kain sutra merah serta sesajen berupa buah-buahan, teh, dan bunga segar. Suara lantunan doa pagi mengalun lembut dari mulut para pendeta, membentuk irama yang menenangkan, seakan menyatu dengan alam sekitar.

Suara burung-burung gunung bersahut-sahutan dari kejauhan,membuat permaisuri kota Bei menyukai mengunjungi kuil di pagi hari.

Suasana yang tenang membuat permaisuri senang berada disana,dan tak beberapa lama permaisuri selesai melakukan doa pagi.

Permaisuri bersama beberapa dayangnya dan pengawal istana, hendak pergi dan kembali ke istana.

Tiba-tiba saja saat permaisuri berjalan kearah tandunya, suara wanita memanggil dirinya.

"Yang mulia! " Panggil nyonya Lou.

Permaisuri lalu mengarahkan pandangan nya kearah nyonya bangsawan yang berjalan kearah dirinya dan rombongan permaisuri, permaisuri lalu mengamati wanita itu dia berpikir dia hanya nyonya bangsawan biasa yang mau menyapa dirinya.

Ternyata wanita itu adalah nyonya Lou, ibu tiri Fan yu bersama dengan pelayan setianya berjalan kearah permaisuri.

Lalu mereka memberikan hormat kepada permaisuri, dengan ramah permaisuri menyambut mereka.

Lalu nyonya Lou memperkenalkan dirinya sebagai ibu dari Fan yu dan Bai he, permaisuri yang tadinya bersikap biasa saja mendadak berubah setelah mengetahui kalau dia adalah ibu dari wanita yang dicintai putranya.

"Ternyata nyonya Lou,apa anda sering datang kesini? " Tanya permaisuri.

"Tidak yang mulia,sebenarnya saya kemari untuk mencari peramal hebat yang setiap ramalan nya terbukti benar"jawab nyonya Lou.

" Ternyata kamu juga tertarik dengan ramalan, memangnya peramal itu ada disini?. Tapi tiap pagi saya kemari, tidak pernah bertemu dengan peramal itu! "Ucap permaisuri.

" Tentu saja yang mulia tidak bertemu, karena dia peramal yang tidak menetap. Saya juga baru mendapatkan kabar kalau dia sekarang berada dekat sini, dan saya langsung kemari untuk mencarinya "penjelasan nyonya Lou.

Lalu nyonya Lou mengatakan kebohongan agar permaisuri percaya kalau dia peramal sakti, mendengar cerita dari nyonya Lou permaisuri mulai percaya kalau peramal yang diceritakan nyonya Lou hebat.

Akhirnya permaisuri memerintahkan pengawalnya untuk mencari keberadaan peramal itu, dan membawanya ke kuil.

Nyonya Lou merasa rencana untuk menukar pernikahan Fan yu dengan Bai he akan terlaksana, dan sekarang tergantung dari akting peramal penipu itu.

1
Sribundanya Gifran
lanjut
Viona Syafazea
bukannya fan yh gk tau itu raja yun, kan seharusnya kalo gk tau panggilnya bisa pria ini bukan raja yun.
Viona Syafazea
ceritanya bagus sih tapi dialog nya terlalu sedikit dibanding dengan narasinya, alangkah baiknya dialog nya juga diperbanyak biar bacanya lebih enak. maaf ya thor hanya sekedar pendapat aku si tapi ceritanya bagus kok.. /Smile/
Diyah Pamungkas Sari
nah jd ramalan palsu plot twist nya malah jd bencana buat kerajaan. MAMPUSSS
Sribundanya Gifran
lanjut💪💪💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut
Sribundanya Gifran
lanjut💪💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut
Sribundanya Gifran
lanjit
Sribundanya Gifran
lanjut
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Sribundanya Gifran
lanjut💪💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Sribundanya Gifran
lanjut
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Chen Nadari
lanjut dobel up Thor /Rose/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!