Mafia adalah dunia nya, separuh hidupnya ia habiskan dalam kegelapan dan separuh lainnya dalam bayang-bayang kematian yang selalu mengintai nya. Hingga seorang wanita cantik yang membawa cahaya muncul dan mengubah arah hidup nya, membuatnya mempertanyakan hal-hal apa yang berharga dalam hidupnya.
Mampukah dia mengubah dirinya sendiri, ataukah bayang-bayang masa lalunya akan terus menghantuinya dan membuat wanita cantik itu memilih untuk menjauh darinya?
~ Klan Keluarga Morrigan S2~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 12
"Ekhem.. " Rakhes berdehem pelan untuk dirinya sendiri. Tenggorokannya tiba-tiba terasa serak dan ia juga terlihat kesusahan untuk menelan salivanya.
Jujur saja, Rakhes cukup terkejut melihat penampilan dokter Sephira. Meskipun perempuan itu mengenakan pakaian tertutup justru membuat nya semakin terlihat cantik dan seksi. Rakhes tak munafik, jiwa kelakian nya seketika di uji.
"Kemari dan duduk lah", kata Rakhes pada Dokter Sephira
Perempuan itu menurut dan segera melangkahkan kakinya mendekati Rakhes lalu duduk berhadapan dengannya. Diatas meja itu sudah sudah berjejer rapi tas-tas yang dokter Sephira sangat tau jika itu bukanlah tas dari brand abal-abal. Satu buah tas nya saja bisa diharga jutaan euro. Dan, tak jauh dari tempat mereka duduk ada beberapa jenis baju yang digantung dirak besi berwarna emas dan disamping nya juga ada beberapa orang berpakaian rapi. Bisa dokter Sephira tebak jika orang-orang itu adalah pegawai dari toko baju dan tas tersebut.
"Karena kau sudah bersedia menjadi dokter pribadi ku, maka pilih lah barang-barang mana yang kau suka sebagai hadiah dari ku". Ucap Rakhes
Mendengar itu, Dokter Sephira mendongak menatap Rakhes dengan mata yang menyipit dan kening yang mengernyit.
"Hadiah ?", cicit dokter Sephira
Rakhes berdehem seraya menganggukkan kepala nya pelan. "Aku selalu memberikan fasilitas terbaik untuk pekerja di mansion ku". Sahut nya
Dokter Sephira menghela nafas pelan. "Tuan, saya terpaksa menerima tawaran untuk menjadi dokter pribadi anda itu juga karena anda mengancam saya. Dan, untuk hadiah yang tuan berikan ini.. Terimakasih, tapi saya tidak membutuhkan nya". Tolak Dokter Sephira dengan tegas
Rakhes terdiam sambil menyandarkan punggung lebar nya disandaran sofa dan melipat kedua tangannya didepan dada. Pandangan mata nya tak lepas menatap wajah cantik dokter Sephira.
"Kau yakin menolak hadiah pemberian dari ku?", tukas Rakhes dengan suara yang terdengar datar namun tenang.
Dokter Sephira mengangguk dengan mantap. Kemudian, Rakhes mengangkat tangannya memberikan isyarat pada Han untuk meminta orang-orang pegawai toko tas dan baju itu keluar membawa serta-merta barang bawaan mereka.
.
.
Diruang keluarga itu, kini tinggallah Dokter Sephira dan Rakhes. Kedua saling diam dan tak ada yang mengeluarkan sepatah kata pun. Dokter Sephira membuang pandangannya kearah lain, sedangkan Rakhes terus memandang nya tanpa ekspresi.
Sesekali, Dokter Sephira melirik kearah Rakhes. Lelaki itu masih terdiam tak bersuara namun tatapan matanya semakin dingin dan mengintimidasi. Jangan ditanya bagaimana perasaan dokter Sephira saat ini. Jelas dia merasa takut dan juga was-was, tapi ia juga harus tetap percaya diri dan bersikap biasa saja. Meskipun, didalam hatinya ingin segera pergi menghindari lelaki yang duduk berhadapan dengannya ini.
"Kenapa tidak langsung menatap ku?", kalimat itu terlontar begitu saja dari bibir Rakhes
"Ah, s-siapa yang menatap? Saya tidak menatap anda". Kilah Dokter Sephira membela diri
Rakhes yang mendengar itu, tersenyum tipis. Sangat tipis hampir tidak terlihat jika ia tengah tersenyum.
"Jelita... " Rakhes memanggil nama depan perempuan itu, sontak saja sang pemilik nama menoleh menatap ke arah Rakhes.
"Maaf tuan, nama saya Sephira". Ucap nya menyangkal
"Jelita Sephira Grayson, cucu dari mantan ketua mafia Blood Stone sangkal jika aku salah.. " Ucap Rakhes dengan begitu santai nya sambil meraih gelas berisi sampanye diatas meja lalu menyesap nya sedikit demi sedikit.
Bola mata dokter Sephira membulat saat mendengar Rakhes menyebutkan tentang identitas nya. Bagaimana pria itu bisa tau jika dia cucu dari seorang mantan mafia ? Oh astaga dokter Sephira melupakan sesuatu. Ia lupa jika pria yang duduk dihadapannya itu juga seorang ketua mafia yang paling disegani dan ditakuti oleh klan mafia lainnya.
"Pantas saja selama 7 tahun ini aku kesulitan mencari mu, apa kakek mu yang membantu mu bersembunyi dari ku ?".
Dengan santai nya Rakhes berdiri dari duduknya, sontak saja Dokter Sephira juga langsung beranjak dari duduknya dan bergegas menghampiri Rakhes. Namun, pria itu sudah lebih dulu berjalan mendekati nya lalu mendorong pelan kedua bahu nya hingga dokter Sephira kembali terduduk di sofa. Kedua lengannya yang kokoh langsung mengungkung perempuan itu, bersandar pada pinggiran sofa.
Dokter Sephira yang melihat itu menjadi tak nyaman. Ia berusaha mendorong dada bidang Rakhes, namun nihil karena kekuatan nya tak sebanding dengan pria itu.
"Tuan, tolong jangan seperti ini.. Lepaskan saya". Berontak nya seraya memukul-mukul dada bidang Rakhes
Tapi, lelaki itu diam membisu dan tak mengindahkan ucapannya. Rakhes mencondongkan sedikit badannya lalu ia dekatkan wajah nya disamping ceruk leher dokter Sephira, kemudian ia berbisik.
"Selamat datang kembali dimansion nona Jelita ku.. Kali ini aku tidak akan membiarkan mu pergi lagi dari sisiku".
Rakhes bebisik tepat ditelinga dokter Sephira, hembusan nafas nya terasa hangat hingga menembus kain hijab penutup kepalanya. Mendengar itu, Dokter Sephira langsung mendorong kuat bahu Rakhes, membuat lelaki itu hampir jatuh limbung namun ia mampu mengendalikan keseimbangan tubuhnya.
"Jaga bicara anda tuan Rakhes dan jaga sopan santun anda. Saya ulangi sekali lagi jika nama saya Sephira dan kalau bukan karena anda mengancam akan menghancurkan rumah sakit milik dokter Logan, saya juga tidak sudi untuk menginjakkan kaki dimansion ini lagi.. " Ucap dokter Sephira berkata dengan tegas dan lantang. Sorot mata nya menatap Rakhes dengan tatapan geram.
Rakhes tersenyum menyeringai sambil mendudukkan dirinya diatas meja. Ucapan Dokter Sephira baginya hanya terdengar seperti lelucon.
"Dengar nona Jelita, aku tidak punya waktu untuk mengancam ataupun sekedar bermain-main. Kau pasti juga tau bukan dunia mafia seperti apa? Jadi ku beri tahu dan ku ingatkan sekali lagi pada mu, kau sendiri yang datang ke mansion ku dan bersedia untuk menjadi dokter pribadi ku. Dan, soal ingin menghancurkan rumah sakit. Aku tak sebodoh itu untuk menghancurkan aset yang sudah ku beli mahal-mahal hanya untuk ku alihkan atas nama mu.. " Terang Rakhes jujur
Kening Dokter Sephira mengernyit mendengar itu, dan ia menatap Rakhes dengan mata yang menyipit. "A-apa maksud anda.. ?"
Rakhes mendesahkan nafas nya kasar. "Tidak perlu tau apa maksud ku, kau akan tau sendiri nanti nya... " Kemudian, Rakhes berdiri dari duduknya lalu kembali melangkah mendekati Dokter Sephir. Refleks perempuan itu mundur menjauh.
"Dan ingat, aku lebih suka memanggil mu Jelita daripada Sephira.. " ucap Rakhes berbisik
Setelah itu, Rakhes berjalan tertatih-tatih meninggalkan Dokter Sephira yang masih duduk diatas sofa menatap kepergiannya dengan penuh tanda tanya.
.
.
.
Haii, jangan lupa tinggalkan jejak like, vote dan komen. Jangan lupa subscribe agar gak ketinggalan update.an nya, makasih 🙏🏻🥰
ini pasti ada kaitanya dgn jerry
dobel up
bagaimana nantinya tentang Rainer semua dia tau
keluarga adalah kelemahanya
Kan harus di jadikan saksi
yg dgn sengaja membuat rem blong tersebut