NovelToon NovelToon
DARA

DARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Cintapertama / Matabatin / Pernikahan Kilat / Iblis
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: si ciprut

Lanjutan Novel Liontin dan Devia Pura-Pura Amnesia

Mustika Naga Biru, slah satu pusaka keramat. Keberadaan Mustika Naga ternyata berdampak yang sangat luar biasa bagi yang memilikinya. Pemilik saat ini adalah keluarga besar Anderson yang di sebut Liontin.

Andara Putri Dharma , seorang gadis yang mempunyai keturunan dari Naga. Naga berwujud manusia bernama Mpu Bathara Naga atau Ki Bledek. Dara mempunyai misi untuk menumpas musuh bebuyutannya dahulu kala, bernama Azael atau Raja Ibliss saat ini.

Keturunan Naga yang lahir di hari dan weton yang sama, yang bisa mengendalikan Pedang Naga Langit setelah bersatu dengan Mustika Naga.

Davin, salah satu keluarga Anderson tertarik dengan Dara. Apalagi ia menyimpan Mustika Naga itu.

Dalam penyatuan itu ternyata memakan korban, yang tak lain adalah Raden Mas Satria Hadiningrat. Satria selama ini dilindungi Mustika Naga atau Liontin yang disimpan keluarga Anderson.

Dara dan Davin harus menyempurnakan Pedang Naga Langit. Dan ternyata....!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kampus

Hari demi hari, bulan demi bulan Dara lalui, Sekolah Dara pun usai di kelas dua belas.

Kini Dara ingin mencari keberadaan Nita di pusat kota Jakarta. Sebab berulangkali Nita meminta Dara ikut dengannya. Terlebih orang tua Nita yang justru meminta menemani Nita.

Sehingga Dara pun pamit kepada Mbok Lasmi serta keluarganya dan juga paman Hendra.

Paman Hendra menyetujuinya, sebab Dara juga ingin mencari keberadaan ibundanya di pusat kota. Itu semua atas filling yang Dara rasakan.

Terlebih setelah tahu, jika Davin kemungkinan menyimpan pusaka Mustika Naga biru. Dan diantaranya terdapat ibundanya yang di lindungi Mustika Naga Biru itu.

Fokusnya saat ini adalah pencarian ibunda dan adiknya, Andrian. Sebab kali ini sudah hampir empat puluh purnama.

Sementara Bang Timo mengikuti kemanapun Dara pergi, demi melindungi putri tuannya itu.

Banyak hal yang di lalui oleh Timo dan Dara. Meski keduanya tidak selalu bersama.

Timo akan datang saat Dara dalam keadaan mendesak. Namun karena Dara bukanlah anak yang suka berbuat macam-macam, maka Timo lebih fokus mencari teman-teman lainnya yang telah menghilang.

Begitu juga arwah paman Gunawan, yang hingga kini menemani Dara, menyusun strategi maupun memberikan informasi yang dibutuhkan Dara.

Paman Gunawan sudah tahu keberadaan raganya yang saat ini di rawat oleh Paman Hendra.

Dara tidak tahu, kenapa nasib paman Gunawan hampir sama dengan ibundanya. Sehingga Dara juga meyakini, jika Gunawan juga dilindungi oleh eyang buyutnya.

Dara di temani Nita mendaftar kuliah, meski sebenarnya Dara enggan untuk sekolah kembali. Namun atas bujukan dari Nita, akhirnya Dara mengikutinya.

Sebuah kampus ternama dan favorit dibilangan kota Jakarta. Dara pun berada di sana.

Selain jaraknya dekat, Dara lebih leluasa bergerak untuk menghubungi anak buah ayahnya yang tercerai berai.

Halaman kampus cukup luas, di tanami pohon-pohon rindang. Menjadi nyaman ketika berada di lingkungan kampus.

Gedung bertingkat empat itu merupakan salah satu peninggalan jaman Belanda dahulu katanya.

Banyak orang bilang, jika kampus itu sedikit angker. Meski tidak banyak yang bisa membuktikan.

Namun beberapa waktu lalu, ada seorang mahasiswi yang menghilang tiba-tiba. Hingga kini belum di ketemukan keberadaannya.

Dara lebih nyaman berada di taman, kadang ke kantin sekedar mengisi perutnya.

"Ra, jangan sampai kamu sendirian disini. Khawatir seperti Manda yang beberapa waktu lalu hilang entah kemana."Ucap Nita saat keduanya berada di kantin.

"Santai aja keles!, kan ada elu" Celetuk Dara yang kini duduk di hadapan Nita.

Meski tidak satu kelas dan satu angkatan, Nita sangat dekat dengan Dara. terlebih kisahnya beberapa waktu lalu, ketika sama sama masih kost di tempat Mbok Lasmi.

"Ehhhh, bahasa elu sudah berubah?" Kaget Nita

"Ya kan lama kelamaan ngikutin gaya orang sini!" Sahutnya.

Tak lama kemudian seorang pemuda datang duduk di sebelah Amel.

"Kenalin nih, Ra!, cowok gue namanya Alfian." Ucap Nita memperkenalkan Alfian kepada Dara.

"Dara."

"Fian."

Sekilas Alfian menatap Dara, namun kemudian membuang muka. Memang Dara sangatlah cantik dan menarik. Dan itu tidak di pungkiri oleh Fian. Namun karena adanya Nita, membuat Fian tidak leluasa menatap Dara.

"Semester berapa kak?" tanya Dara kepada Alfian basa-basi untuk mencairkan suasana.

"Empat, kalian satu kelas?"

Dara menggelengkan kepala, karena memang Dara masih anak baru. Sementara Nita sudah tahun lalu.

"Btw lu tinggal dimana?"

"Hey, ngapain pakai tanya-tanya tinggalnya dimana?" Ketus Nita kepada Alfian, sambil menatapnya tajam. Ia tahu itu hanya tanya basa basi Alfian sebenarnya.

Dara hanya tersenyum melihat pasangan di hadapannya itu.

"Deket Nita !" Sahut Dara. "Saya ngontrak di jalan Madura, Deket rumah Nita."Terangnya.

"Ohhh..."

Dara hanya menikmati minuman yang ia beli. Sementara Nita dan Alfian asik menikmati bakso.

"Elu engga makan?"

"Masih kenyang Nit." Sahut Dara kemudian meminum minumannya. Dara menatap sekelilingnya. Kampus ini terasa aneh menurut Dara.

Nita tersenyum ketika Dara menjawabnya. Ia tahu jika Dara sering puasa senin dan kamis. Namun hari ini Dara tidak melakukan hal itu. Mungkin sedang datang bulan, jadi engga puasa tuh Dara, pikir Nita.

"Nanti ikut yuk?, kita mau jenguk Alex temannya Fian, dia sedang di rawat di rumah sakit karena kecelakaan." Ajak Nita kepada Dara.

Dara tampak berfikir, namun tak lama kemudian Dara pun menjawab. "Oke!"

Sore harinya Nita mengajak Dara ke rumah sakit dengan berboncengan sepeda motor. Sementara Alfian menggunakan motornya sendiri, mengikuti Nita dan Dara.

Selama ini Nita tidak pernah memandang siapa Dara. Ia hanya ingin mempunyai teman, sahabat yang mau bersama-sama. Tidak lebih. Meski dirinya merupakan salah satu putri dari pengusaha, namun tidak mau menunjukkan jika dirinya orang kaya.

Sudah lama Nita menjauh dengan sahabat-sahabatnya. Sebab mereka lebih memilih hura-hura daripada belajar maupun bekerja. dan ketika bertemu Dara, iapun sangatlah cocok. Saling mengisi dan membantu satu sama lainnya.

Sesampainya di rumah sakit , Alfian menyusul Nita dan Dara, berlari kecil agar bisa berada di samping ke dua gadis remaja itu.

"Beberapa waktu lalu juga ditemukan gadis yang meninggal bersimbah darah dan di larikan ke rumah sakit ini." Ucap Alfian kepada Nita.

Nita mengerutkan keningnya, sebab pembicaraan ini tidak enak jika ada Dara yang tidak tahu apa-apa. Meski Dara sendiri, kalau soal hantu, dia akan maju lebih dulu.

"Maaf Ra, Fian emang begitu. Kayak detektif aja. Segala sesuatu dibicarakan tanpa melihat sekitar."

"Ga masalah Nit!" Sahut Dara, namun matanya menyorot tajam ke depan.

Didepan sana ada seseorang yang bergelayutan di dinding rumah sakit. Dara mengabaikannya, karena itu adalah hantu yang tinggal di rumah sakit ini. Apalagi ini namanya rumah sakit, pasti banyak lah.

Sementara Alfian seperti melihatnya, begitu juga dengan Nita.

Dara yakin jika saat ini Nita lebih sering melihat hantu dan sejenisnya yang berkeliaran. Semenjak kasus Azizah dahulu.

Ngomongin Azizah jadi ingat, si Dara. Karena sudah lama tidak muncul di hadapannya. Entah kemana itu hantu Azizah.

"Kenapa siang hari ada penampakan sih!" Gerutu Nita.

Alfian menggelengkan kepala. "Entah..!"

Sesampainya di ruang rawat Alex, Alfian membuka pintu di ikuti oleh Nita dan Dara.

"Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Fian....!"

Alex yang terbaring kaget karena Alfian datang tanpa memberitahunya. Terlebih saat ini bersama dua gadis.

Alfian menyipitkan matanya, karena Alex sedang bicara dengan sosok perempuan berambut pirang. Seperti keturunan Belanda.

Pakaiannya serba putih berenda-renda. Wajahnya pucat dan tampak melayang di ruangan.

"Hantu baru?" tanya Alfian yang memang ceplas-ceplos ketika tanya kepada Alex.

"Penghuni kampus. Katanya ada kekuatan hitam sering datang ke kampus. Entah yang di cari apa di sana. Tapi selain itu ada kekuatan lain yang bertolak belakang juga datang kesana." Sahut Alex.

Hantu none Belanda tiba-tiba menghilang, meninggalkan ruangan Alex di rawat. Ketika Nita dan Dara masuk kedalam ruangan.

"Hilangnya Manda aja belum tuntas, ini ada lagi yang lain!" Gerutu Alfian.

"Kayak detektif conan aja lu!" Ujar Alex sambil cengengesan.

"Siapa?" Lanjut Alex sambil menunjuk Dara.

"Temenku Bang. Teman sewaktu SMA, adik kelas, Makanya aku ajak gabung. Khawatir kayak Manda." Sahut Nita sambil bercanda, karena kedua pria tersebut yang di obrolin adalah korban kejahatan terus.

Alex dan Dara pun berkenalan, meski terpana dengan kecantikan Dara. Alex lebih memilih buang muka setelah saling tatap. Ia ingat Manda.

.

.

.

BERSAMBUNG

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Livami
darah haid kah?
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦✍️⃞⃟𝑹𝑨💫⃝ˢᶦ𝐂ɪᴘяᴜт: bukan
nanti akan dijelaskan di babb selanjutnya
total 1 replies
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦✍️⃞⃟𝑹𝑨💫⃝ˢᶦ𝐂ɪᴘяᴜт
Whuaaaaaa/Sob//Sob//Sob//Sob/
kenapa jadi cinta romantis🤣🤣🤣

dirubah oeeee
sama Noveltoon

Horor, horor tahuu🤣🤣🤣
🄶🄰🄻🄸🄷🅱🅾🆇
cerita lanjutan ya kak
iqbal nasution
lanjut
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦✍️⃞⃟𝑹𝑨💫⃝ˢᶦ𝐂ɪᴘяᴜт: Siap Bangg
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!