Seorang Badboy dengan sifat bengisnya itu jatuh cinta dengan seorang gadis manis yang punya pribadi lembut .
Dengan sifat dingin yang dimiliki Badboy itu justru membuat gadis itu menghindarinya , meski Badboy itu sudah memiliki pacar dia terus berusaha mendapatkan hati gadis itu .
Akankah Badboy itu bisa mendapatkannya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ssnjaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
Hana menatap langit kamarnya , hatinya berbunga saat ini , pelukan Daffa masih ia rasa , dekapan hangat itu membuatnya begitu nyaman .
Hingga dia tidak sadar jika Daffa sudah punya Bella , haruskah Hana bersaing dengan Bella , Hana merasa bersalah pada Bella tidak seharusnya dia menerima pelukan Daffa begitu saja , tapi kenapa dia tidak bisa menolak .
Dia mengusap kasar rambut panjangnya itu , mengingat nama Bella tiba-tiba membuat dadanya terasa sesak .
Tidak ingin terlalu larut memikirkannya Hana pun mencoba untuk memejamkan matanya saat ini , hanya malam ini saja dia ingin merasakan hangatnya pelukan dan juga sorot mata teduh Daffa .
Sementara itu tak jauh berbeda dari Hana , Daffa sedari tadi senyum-senyum sendiri membayangkan wajah ayu Hana ketika berada di dadanya .
" ck susah sih kalo orang lagi jatuh cintrong ! " cibir Reza .
" daf , Lo masih inget Bella kan ? " ucap Ares yang langsung menghentikan senyum Daffa .
" maksud Lo ? " .
" inget daf , Lo udah punya Bella dan lo tahu gimana Bella ! ".
" gue tahu ! " .
" gue cuma khawatir aja daf , bukan bermaksud melarang Lo yang deketin Hana , gue kasian aja kalo misal cewek sebaik Hana harus jadi bahan Bullyan anak-anak yang lain ! " .
Daffa pun terdiam , masih dia ingat dengan jelas jika dulu ada satu adik kelas yang berusaha mendekatinya , dengan lantang Bella berkata jika adik kelas itu adalah pelakor .
Tak menunggu waktu lama , gadis itu pun keluar dari sekolah Karna Bullyan yang terus menerus dia rasakan .
Tapi tidak untuk Hana , Daffa tidak akan pernah membiarkan itu terjadi , sudah lelah rasanya ia bersembunyi selama satu tahun ini .
Salahkah dia jika ingin memiliki Hana dan menjadikan gadis itu miliknya seorang tanpa ada Bara atau pun Alif .
" saran gue mending Lo pilih salah satu dari mereka ! " ucap Ares Kembali memecah keheningan .
" emang selama ini Lo gak suka sama Bella ? " sahut Reza penasaran .
Daffa menggeleng yakin , dia tidak pernah jatuh cinta dengan siapapun kecuali Hana .
" kalo Lo gak suka putusin ! " .
" oke gue bakal putusin Bella ! " .
Daffa pun pergi meninggalkan temannya , cowok berandal itu pun keluar dari ruang tamu markas itu dan pergi ke taman belakang .
Disaat seperti ini yang Daffa butuhkan hanya angin , dadanya terasa sesak saat ini .
" bngst ! anjng ! " .
prangggg
Bara meraung dan mengamuk tak terima , dia merasa harga dirinya di injak-injak Daffa musuh bebuyutannya .
Wanita paruh baya itu , tergesa-gesa menaiki tangga , di tengah malam seperti ini dia mendengar suara gaduh dari kamar putranya .
Cklek
Wanita itu membuka pintu kamar Bara , dia menelisik setiap sudut kamar yang terlihat gelap tanpa adanya penerangan .
Lagi-lagi dia harus melihat Bara yang begitu hancur seperti ini , dia melihat Bara yang saat ini tengah duduk di samping ranjangnya .
Perlahan dia menghampiri anaknya , bulir bening itu jatuh begitu saja , hatinya terasa teriris melihat kondisi Bara saat ini .
" Bara " ucap wanita itu lembut sambil mengusap bahu Bara yang tampak bergetar .
" ma , kenapa Hana harus ninggalin aku ? Aku sayang sama dia ma ! " ucap Bara sembari mendusel memeluk tubuh mamanya .
Degh
Hati ibu mana yang tidak sakit , jika melihat anaknya yang biasanya kuat serapuh ini .
Wanita itu mengusap lembut punggung kekar anaknya , jika saja dulu dia bisa melawan suaminya untuk tidak mengusir Hana mungkin Bara masih menjadi anak yang periang seperti dulu .
" ma , Bara kurang apa sih ? " ucap Bara lirih .
" kamu sempurna sayang , bagi mama kamu anak yang sempurna " .
" tapi kenapa Hana pergi ma ? Apa karna Bara gak bisa bela dia waktu itu ? " .
" jangan berbicara seperti itu Bara , itu sudah berlalu ! " .
" enggak ma , aku masih sayang sama Hana ! aku mau dia ! " .
" Bara jangan seperti ini , kamu masih_____
" ini semua Karna papa ma ! Aku benci papa ! " ucap Bara dengan bahunya yang terus bergetar .
Wanita itu tidak mampu menjawab , lidahnya terasa kelu saat ini , apa yang dikatakan Bara memang benar jika bukan karna suaminya yang egois saat itu .
Matahari pagi menelisik masuk menerpa wajah tampan Daffa , matanya mengerjap pelan dia melihat sekeliling .
Seulas senyum tipis menghiasi wajahnya saat ini , dengan semangat dia beranjak dan bersiap untuk berangkat sekolah .
" pagi bro ! " ucap Reza ketika melihat Daffa yang baru saja turun .
" cabut ! " .
Ketiganya langsung keluar dari markas the Tiger , motor ketiga anggota geng itu meraung di jalanan padat ibukota .
Derungan itu menggema di seluruh pelataran sekolah elit , Daffa pun turun dan langsung mengajak kedua temannya untuk sarapan di kantin .
" Bella noh ! " ucap Ares saat melihat Bella yang menghampiri Daffa .
Daffa langsung berhenti mengunyah makanannya , dia tiba-tiba merasa kenyang saat ini .
Ekor mata elang itu menangkap sosok Hana yang juga berjalan di koridor kelas dengan Sinta , tidak mungkin jika Hana tidak melihat Bella yang menghampiri Daffa saat ini .
Hana mengalihkan pandangannya saat ini , netra hitam miliknya itu melihat jika Bella sedang berada di kantin bersama Daffa .
Ada rasa perih di hatinya , Hana mencoba menyadarkan dirinya saat ini .
Memang siapa dia untuk Daffa ? Dan soal pelukan itu mungkin saja pemuda itu hanya reflek .
" pagi sayang " ucap Bella dengan nada manjanya .
" hmmm ! " .
" ihhh Daffa kok cuek sih ! " .
" eh bel , misal Daffa punya cewek lain gimana ? " ceplos Reza begitu saja .
Daffa mendelik tak percaya mendengar perkataan konyol Reza barusan , apa dia tidak tahu jika saat ini Daffa sedang berusaha untuk memutuskan Bella .
" hah ? " .
" ckkk.... lemot Lo ! ".
" gue gak lemot ! emang ada yang deketin kamu yang ? " .
" kalo ada kenapa ? " .
" aku pengen tahu siapa dia ? " .
" kalo udah tahu ? " .
" sehebat apa sih dia ? Dan se jalang apa dia beraninya deketin kamu ? ".
" terus kalo gue yang deketin gimana ? " .
" ihh kenpa sih kamu ? Aku kurang apa sih ? " .
" udahlah lupain aja , Reza juga bercanda doank ! " .
Daffa pun pergi meninggalkan ketiganya , dia ingin mencari angin saat ini .
Entahlah Daffa sendiri bingung saat ini , dia harus memutuskan Bella demi mengejar Hana tapi bagaimana caranya agar Bella tidak tahu .
Langkah Daffa terus terayun ke kelas IPA satu , Dion yang menyadari kedatangan Daffa langsung menunduk takut .
Dia memilin baju seragamnya , guna mengusir rasa gugupnya saat ini .
Hana pun merasakan hal yang sama dia juga gugup , sebisa mungkin dia tidak menghiraukan kedatangan Daffa .
" hai cupu ! " .
Dion mendongak takut-takut , kenapa harus sepagi ini Daffa datang ke kelasnya .
" i-iya ".
" gak usah gugup gitu , sans aja ! " .
" kenapa Daffa ? " .
" Lo free gak sih ? " .
" m-maksudnya ? ".
" ada kerjaan buat Lo , nanti jangan lupa samperin gue di rooftop , inget itu ! " .
glek
Dion bingung kenapa Daffa ingin membullynya lagi , setelah beberapa hari ini dia bisa bernafas lega .
Mata elang Daffa itu melirik Hana yang terlihat menunduk , Daffa menghela nafasnya kasar .
Pasti Hana tadi melihat dirinya bersama dengan Bella .
doubel up kak
nanti di bully Bella. susah lagi hidup hana