NovelToon NovelToon
Dikira Santri Ternyata Putra Sang Kyai

Dikira Santri Ternyata Putra Sang Kyai

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda
Popularitas:178.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Merpati_Manis

Medina panik ketika tiba-tiba dia dipanggil oleh pengurus pondok agar segera ke ndalem sang kyai karena keluarganya datang ke pesantren. Dia yang pernah mengatakan pada sang mama jika di pesantren sudah menemukan calon suami seperti kriteria yang ditentukan oleh papanya, kalang kabut sendiri karena kebohongan yang telanjur Medina buat.

Akankah Medina berkata jujur dan mengatakan yang sebenarnya pada orang tua, jika dia belum menemukan orang yang tepat?
Ataukah, Medina akan melakukan berbagai cara untuk melanjutkan kebohongan dengan memanfaatkan seorang pemuda yang diam-diam telah mencuri perhatiannya?

🌹🌹🌹

Ikuti terus kisah Medina, yah ...
Terima kasih buat kalian yang masih setia menantikan karyaku.
Jangan lupa subscribe dan tinggalkan jejak dengan memberi like dan komen terbaik 🥰🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merpati_Manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Puluh Satu

Sejenak, keheningan tercipta setelah Hamam mengatakan bahwa dia akan menikahi Medina minggu depan. Putri bungsu Papa Mirza itu nampak kecewa, tetapi Medina berusaha menyembunyikan kekecewaannya. Sempat terlintas di benaknya, apakah ini ada hubungannya dengan Zara yang barusan berkunjung menemui Hamam?

Kecurigaan Medina terpatahkan ketika Hamam kembali bersuara. "Bukan maksud saya untuk mempermainkan Dik Dina, Om Mirza, Eyang Rahan. Tapi, sebagai laki-laki saya harus menyiapkan semua keperluan untuk pernikahan kami nanti, dan saya butuh waktu untuk itu."

"Gus, itu 'kan urusan kami," sela sang umi, tetapi Hamam menggeleng.

"Jangan, Umi! Biar itu menjadi tanggung jawab Hamam karena Hamam yang akan menikah," tolak pemuda itu dengan tegas.

Kyai Umar hanya tersenyum, mendengar penolakan sang putra. Dari dulu, putranya itu memang sudah mandiri. Uang saku yang diberikan oleh uminya pun seringkali utuh dan dia kumpulkan. Tahu-tahu, Hamam memberikan kejutan pada orang tuanya jika dia sedang merintis usaha percetakan di dekat kampus di kota terdekat.

"Dik Dina juga pasti bisa mengerti, 'kan?" Hamam lalu menoleh ke arah Medina dan gadis itu mengangguk kecil.

"Aku bukan pengusaha, Dik, dan jujur untuk saat ini aku belum pegang uang untuk membeli mahar. Royalti dari penjualan bukuku baru akan aku ambil lusa," lanjut Hamam tanpa tedeng aling-aling dan kejujuran pemuda itu mendapatkan simpati dari semua orang, terutama eyangnya Medina.

Ya, Hamam yang memang memiliki kecerdasan di atas rata-rata itu gemar menulis. Dia membagikan ilmu yang telah diperoleh melalui tulisan dan kemudian dicetak sendiri di percetakan miliknya yang saat ini dipegang oleh salah seorang sahabat. Buku-bukunya termasuk laris di pasaran dan direkomendasikan oleh para guru untuk siswa-siswinya.

Namun demikian, Hamam adalah sosok yang low profile. Dia tidak pernah menyombongkan kemampuannya. Bahkan, jika berada di kalangan teman-temannya, pemuda itu cenderung pendiam dan tak mau menonjolkan diri.

"Mahar apa yang kamu inginkan, Dik? Katakanlah! InsyaAllah aku akan berusaha untuk dapat memenuhinya," tanya Hamam kemudian.

Medina menggeleng. "Apa saja yang mampu Kang Hamam berikan, Dina akan menerimanya dengan senang hati, Kang. Dina enggak mau memberatkan Kang Hamam."

Jawaban Medina yang bijak, membuat semua orang tersenyum lega. Kata sepakat pun terucap dan minggu depan pernikahan mereka berdua akan dilangsungkan. Bukan hanya akad seperti rencana semalam, tetapi sekaligus pesta resepsi dengan mengundang seluruh keluarga, dan rekan-rekan bisnis Papa Mirza.

Sore harinya, Kyai Umar beserta keluarga pamit pulang karena sudah cukup lama pesantren beliau tinggalkan, meski ada sang menantu yang menggantikan.

Ya, putri keempat Kyai Umar, lah, yang digadang-gadang akan menggantikan beliau nanti karena putra-putri yang lain sudah memilih jalannya sendiri. Termasuk Hamam yang kemungkinan akan menetap di kota, entah di Semarang untuk mengurus usaha percetakannya atau di Jakarta, mengikuti jejak kakak ketiga yang menikah dengan salah seorang pengusaha. Suami Ning Risma--kakak ketiga Hamam--adalah cucu dari rekan bisnis Eyang Rehan.

Ketika Kyai Umar beserta sang istri dan putranya hendak masuk ke mobil, Zara kembali datang. Gadis itu tidak sendirian, tetapi datang bersama kedua orang tuanya. Sepertinya, kedua orang tua Zara baru saja tiba di Jakarta karena wajah kedua orang paruh baya tersebut nampak lelah.

Kedatangan Zara tentu saja membuat Hamam dan Medina terkejut. Apalagi, papanya Zara ternyata mengenal baik Papa Mirza.

"Wah, tidak nyangka, ya, Pak Mirza, kalau ternyata Yai Umar itu masih kerabat Pak Mirza. Saya pernah sekali bertemu dengan beliau ketika kami sama-sama menghadiri wisuda putra-putri kami di Kairo," terang papanya Zara penuh semangat, setelah berjabat tangan dengan Papa Mirza.

"Iya, Pak Anton. Kak Umar itu kakak iparnya Bang Zaki."

Pak Anton mengangguk-angguk. "Berarti, kita juga bakal jadi saudara, ya, Pak Mirza."

"Maksud, Pak Anton?"

"Ya, karena sebentar lagi putranya Yai Umar akan menjadi menantu saya."

Hamam dan Medina saling pandang. Begitu pula dengan Kyai Umar dan Papa Mirza. Sementara Zara tersenyum, tersipu malu.

bersambung ...

🌹🌹🌹

Tenang-tenang, Belanda masih jauh, kata Medina 😄

So, sambil menunggu si bar-bar Medina beraksi, ikuti novel keren karya temenku ;

Judul; Dia Istri CEO Bukan Pelakor

Karya; Muda Aana

1
Anonymous
rasanya baru novel ini y g cewe nya ga terjebak ala2...
Mulaini
Semoga ada boncapnya ya author hehehe...
Mulaini
Cieee Hamam peka juga kalau masalah panggilan sayang.
leo leo
kak crta pesona mantan istri yang tersakiti aq cek kx gk keluar2 padhl aq udh ngtik merpati_manis itu aja,gimn crnya kak.
Aprisya
belum lahiran kak, kok udah tamat aja,, btw makasih kak,, ditunggu karya2 baru lagi,, sukses selalu💖💖💖💖
Aprisya
tenang aja kang,, medina udah gak bakalan goyah hatinya,,
Yani Cuhayanih
Medina kena omongan nya sendiri..ngeledek santri eeh malah maksa ngenalin santri sebagai calon suami....istigfar toh
Greenindya
cepat banget udah end aja
secret
wahh udh end aja nih thor, ga sampe hamam junior lahir kahh? 😁
tp seneng bgt happy end dan banyak pelajaran yg bisa dipetik dri cerita ini, mksih bnyk ya thor buat ceritanya
semangat dan sukses selalu💗
Fitriana
🤣🤣🤣kena jebakannya sendiri... mampir thor...
Murni Zain
Lha udah mom 🥺🥲

maaf td bacanya terputus 🙏🏼 ada suatu hal . terimakasih ya mom sdh berbagi cerita,indah dn bagus 👍🏼 ada pembelajaran dr baca cerita ya' ❤️❤️❤️🤗🥰🙏🏼
Maryati Yati
makasih Mbak hind banyak pembelajaran yang bisa diterapkan untuk kehidupan sehari hari tetap semangat dan jaga kesehatan
Maryati Yati
gak usah cemburu kang
Febrianti Ningrum
lah kok udah END aja mbak??? belom jg hamam junior apa dina junior lahir weh..
Sonya Kapahang
Makasih banyak, Mba Hind.. Satu lg cerita keren dariMu.. Ringan tp banyak kebaikan yg bs diambil.. Yang pasti, bisa ngobatin rasa kangen sm pasangan AidaUmar.. Mudah²an ada karya lain yg keluar ya.. 🥰🥰🥰
Deswita
terimakasih karyanya Thor 🤗🥰
Deswita
terimakasih up nya Thor 🙏
Sonya Kapahang
Gantian.. Giliran Hamam yg cemburu..
🙈🙈🙈🙈🙈
Nurgusnawati Nunung
Yaaa udahan ya thor... makasih ya thor. sehat selalu, semangat untuk cerita yang lain
Zayyin Arini Riza
Lah... Belum lihat Dina lahiran kok udah tamat...
Tapi keren kok... ngikutin semua cerita dari kisah neneknya Dina sampai cerita Dina.. selalu bikin kangen...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!