NovelToon NovelToon
Warrior Odyssey

Warrior Odyssey

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Epik Petualangan / Fantasi Isekai
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Tio Charisma

Vincent, seorang mantan tentara yang kehilangan salah satu kakinya dalam kecelakaan tragis, tersesat di dunia fantasi setelah terjebak dalam karakter video game favoritnya yang memiliki tubuh biomekanik.

Terpaksa menghadapi makhluk mitos dan tantangan baru, dia menggunakan keahlian tempur dan strateginya untuk bertahan hidup. Dengan bantuan teknologi biomekanik, Vincent mengumpulkan informasi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman di dunia ini, sambil menemukan makna baru dalam hidupnya dan menghadapi tantangan dengan tekad yang kuat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tio Charisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

War of Silence: Conspiracy in Eldoria

Eleanor kembali ke kediaman Alderwood, menemui ayahnya di ruang kerjanya yang lapang dan mewah. Di sudut ruangan, api perapian berdenyut dengan lembut, menciptakan suasana yang tenang namun tegang.

"Selamat sore, Ayah," sapa Eleanor dengan suara lembut, sambil menatap ayahnya yang duduk di balik meja besar, tenggelam dalam pembacaan dokumen-dokumen resmi.

Earl Richard mengangkat kepala, matanya menatap putrinya dengan serius. "Eleanor, apa kabarmu? Apakah perjalananmu ke Desa Eldoria berjalan lancar?"

Eleanor mengangguk, memperhatikan ekspresi serius di wajah ayahnya. "Ya, Ayah. Perjalanan itu lancar. Saya berhasil mengumpulkan banyak informasi yang saya rasa perlu Anda ketahui."

Earl Richard mengangguk singkat, memberikan isyarat kepada Eleanor untuk melanjutkan.

Dengan hati-hati, Eleanor menyampaikan laporan yang telah disusunnya, menjelaskan secara rinci tentang perkembangan yang telah terjadi di Desa Eldoria dalam beberapa bulan terakhir. Dia menggambarkan dengan jelas bagaimana desa tersebut telah berkembang pesat, berkat usaha bersama penduduknya yang dipimpin oleh Vincent.

Namun, ketika dia mencapai bagian tentang keberadaan pasukan keamanan di desa tersebut, suasana menjadi tegang. "Ayah," ucap Eleanor dengan suara hati-hati, "ada hal yang perlu saya sampaikan tentang Desa Eldoria. Kami telah mengkonfirmasi keberadaan kelompok kecil pasukan keamanan di sana."

Wajah Earl Richard menegang, dan ekspresinya berubah menjadi serius. "Pasukan keamanan?" ulang Earl Richard dengan nada khawatir. "Bagaimana ini bisa terjadi? Apakah mereka memiliki niat yang jelas?"

Eleanor menjelaskan dengan hati-hati apa yang dia ketahui tentang kelompok tersebut, mencoba menenangkan kekhawatiran ayahnya. Namun, ketakutan Earl Richard terhadap kemungkinan ancaman terhadap kekuasaan dan kestabilan kerajaan masih jelas terpancar dari tatapan matanya.

Setelah mendengarkan dengan cermat, Earl Richard mengangguk perlahan. "Terima kasih, Eleanor, telah memberikan laporan ini. Saya akan mempertimbangkan informasi ini dengan serius dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanan Kerajaan Veridian Alliance."

Eleanor mengangguk, merasa lega bahwa dia telah menyelesaikan tugasnya dengan baik, meskipun dia juga merasa prihatin dengan ketegangan yang terasa di ruangan itu. Dia tahu bahwa tanggung jawabnya sebagai putri Alderwood adalah untuk memberikan informasi yang akurat kepada ayahnya, bahkan jika berita itu tidak menyenangkan.

Setelah Eleanor pergi, Earl Richard memanggil mata-mata yang telah dikirim bersama putrinya. Meskipun ia mempercayai Eleanor, Earl Richard merasa perlu mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pasukan keamanan yang dipimpin oleh Vincent.

Dengan cermat, mata-mata tersebut mulai menyampaikan laporan tentang Vincent. Mereka menjelaskan bahwa Vincent adalah seorang lelaki yang tegas, dengan lengan kiri yang terbuat dari besi dengan komponen rumit, sebuah prostetik biomekanik yang menonjol. Tapi yang lebih mengejutkan adalah deskripsi senjata aneh yang dimiliki Vincent. Mata-mata itu menjelaskan bahwa senjata itu mampu menembakan proyektil dengan kecepatan yang jauh melebihi kecepatan busur tradisional, sebuah teknologi yang tidak diketahui di dunia mereka.

Namun, hal yang paling mencengangkan adalah insting yang kuat yang dimiliki oleh Vincent. Saat mata-mata sedang mengintai dari kejauhan, Vincent tiba-tiba menyadari kehadiran mereka dan menembak dengan presisi yang mematikan. Beruntung, mata-mata itu berhasil menghindar dari serangan tersebut, meskipun peluru yang dilepaskan Vincent hampir mengenai wajahnya. Meski demikian, Vincent tidak melanjutkan serangannya, seolah memberikan peringatan kepada mata-mata tersebut.

Setelah mendengar laporan itu, Earl Richard menarik napas dalam-dalam. Kehati-hatian dan kewaspadaan semakin penting dalam situasi ini. Hal-hal yang diungkapkan oleh mata-mata tersebut menunjukkan bahwa Vincent bukanlah lawan yang bisa dianggap remeh, dan keberadaan pasukannya di Desa Eldoria menjadi semakin mengkhawatirkan.

Setelah mendengarkan laporan yang disampaikan oleh mata-mata, Earl Richard menatap mereka dengan serius.

"Apakah informasi ini dipercaya?" tanyanya.

Mata-mata pertama mengangguk tegas. "Ya, Tuan. Kami melihatnya sendiri. Vincent adalah sosok yang menonjol di antara penduduk Desa Eldoria. Lengan besinya dan senjata yang dimilikinya membuatnya menjadi sorotan bagi siapa pun yang melewati desa itu."

Earl Richard mengangguk, merenungkan informasi yang baru saja dia terima. Kemudian, dia berpaling kepada mata-mata yang lain.

"Dan pendapatmu tentang insting yang disebutkan tadi?" tanya Earl Richard. "Bagaimana mungkin seseorang bisa mengetahui keberadaan kita begitu cepat?"

Mata-mata kedua menjawab dengan hati-hati, "Tidak ada yang pasti, Tuan. Tapi kami melihatnya sendiri. Sepertinya Vincent memiliki kemampuan yang luar biasa dalam mengamati lingkungannya. Dan ketika dia menembak, itu begitu cepat dan akurat."

Earl Richard mengangguk, merenungkan kembali kata-kata mata-mata itu. Dia memahami bahwa situasi di Desa Eldoria menjadi semakin rumit dengan keberadaan Vincent dan pasukannya.

"Baiklah. Kalian telah melakukan pekerjaan dengan baik," kata Earl Richard. "Lanjutkan penyelidikan kalian, dan pastikan untuk memberi tahu saya tentang setiap perkembangan lebih lanjut. Kita tidak boleh mengabaikan potensi ancaman dari Desa Eldoria."

.......

...***...

.......

Sudah seminggu sejak kunjungan Eleanor, dan Desa Eldoria dilanda kekhawatiran ketika mata-mata dari rumah tangga Earl Richard kembali. Vincent dan Elion bersiap-siap di menara pengawas, mata mereka memperhatikan gerak-gerik mencurigakan di kejauhan.

Vincent memandang langit dengan tatapan tajam, lengan mekaniknya yang berkilauan dengan cahaya matahari. Elion, dengan busurnya yang siap, menatap ke arah mata-mata yang semakin mendekat dengan ekspresi waspada.

"Kita punya teman," bisik Vincent kepada Elion, suaranya rendah namun penuh tekad. "Kita harus menghadapi mereka sebelum mereka mencapai desa."

Elion mengangguk, mempersiapkan diri untuk pertempuran yang akan segera terjadi. Mereka berdua turun dari menara pengawas dengan lincah, mengarahkan langkah mereka ke arah para mata-mata yang mendekat dengan cepat.

Di tengah jalan, pertemuan itu tak terhindarkan. Mata-mata dan pasukan kecil Vincent bertemu dalam keheningan tegang. Tetapi, sebelum kata-kata bisa diucapkan, kilatan baja dan sinar matahari memantulkan pedang-pedang yang ditarik keluar.

Pertempuran pun dimulai.

Gerakan-gerakan yang halus dan lincah melintas di udara, senjata-senjata bertemu dengan gemuruh, menciptakan musik perang yang menakjubkan. Elion meluncur maju, membidik dengan busurnya dengan keahlian yang memukau, menghujani musuh dengan panah-panah yang menghantam sasaran dengan presisi yang mematikan.

Sementara itu, Vincent mengikuti jejaknya, lengan mekaniknya menghasilkan suara gemerincing baja ketika ia menembakkan proyektil-proyektil berkecepatan tinggi ke arah musuh. Setiap tembakan mengenai sasaran dengan akurasi yang mematikan, mengurangi pasukan musuh satu per satu.

Para mata-mata itu bukan lawan yang lemah. Mereka menyerang dengan kecepatan dan kebrutalan yang membutuhkan konsentrasi penuh dari Vincent dan Elion untuk menahan serangan-serangan itu. Terkadang, mereka hampir terjebak dalam perangkap yang diatur oleh musuh, tetapi dengan kerjasama yang solid, mereka berhasil menghindari bahaya tersebut.

Tetapi, keunggulan mereka dalam pertempuran tidak datang tanpa kerugian. Luka-luka kecil dan goresan-goresan mulai muncul di tubuh mereka, mengingatkan mereka akan bahaya yang mengintai setiap sudut medan perang.

Namun, keberanian dan tekad mereka tidak pernah luntur. Dengan semangat yang membara, Vincent dan Elion terus maju, menyerang dan bertahan dengan penuh semangat, tidak menyerah kepada musuh meskipun luka-luka mereka mulai terasa.

Pertempuran itu berlangsung dengan intensitas yang meningkat, dengan darah, keringat, dan semangat yang bercampur aduk di medan perang. Setiap gerakan dan serangan dilakukan dengan hati-hati dan kehati-hatian, karena satu kesalahan kecil bisa berarti kemenangan atau kekalahan.

Pertempuran itu berlangsung dengan intensitas yang meningkat, dengan darah, keringat, dan semangat yang bercampur aduk di medan perang. Setiap gerakan dan serangan dilakukan dengan hati-hati dan kehati-hatian, karena satu kesalahan kecil bisa berarti kemenangan atau kekalahan.

Meskipun luka-luka mereka mungkin membara dan rasa lelah menghantui tubuh mereka, mereka tahu bahwa kemenangan itu layak dan penting untuk melindungi Desa Eldoria dari ancaman yang mengintai.

Dalam pusaran pertempuran yang sedang berlangsung, Vincent dan Elion bersama-sama menghadapi para mata-mata dengan keberanian dan keterampilan mereka. Vincent dengan pistol-pistolnya yang mematikan, sementara Elion menggunakan busurnya dengan keahlian alami seorang Elf.

Saat serangan-serangan bertubi-tubi terjadi, suara tembakan bergema di udara, menyatu dengan desingan panah yang meluncur menuju sasaran. Setiap gerakan mereka diimbangi oleh serangan balik yang ganas dari para mata-mata yang terlatih, namun Vincent dan Elion bertahan dengan keberanian dan ketekunan.

Di tengah-tengah kekacauan itu, Vincent berbisik kepada Elion, suaranya tertutup oleh dentuman senjata dan gemuruh pertempuran. "Jangan bunuh mereka," pesan Vincent dengan tegas. "Kita butuh informasi."

Elion mengangguk, memahami perintah dari temannya. Meskipun hatinya mungkin berdebar-debar ingin melampiaskan kemarahan pada musuh-musuh mereka, dia menekan dorongan itu dan fokus pada tujuan yang lebih besar: mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk melindungi Desa Eldoria.

Dengan tekad yang kuat dan keterampilan yang memukau, Vincent dan Elion terus berjuang, menahan serangan musuh dan mencari kesempatan untuk menangkap salah satu dari mereka hidup-hidup. Meskipun pertempuran berlangsung sengit, mereka tetap setia pada rencana mereka, yaitu mendapatkan informasi yang diperlukan tanpa harus membunuh musuh mereka.

Dalam momen-momen yang tegang dan berbahaya, ketika nyawa mereka terancam dan pertempuran mencapai puncaknya, Vincent dan Elion tetap tenang dan fokus pada tujuan mereka. Dengan keberanian dan keteguhan hati, mereka berhasil mengalahkan para mata-mata itu tanpa harus mengorbankan prinsip mereka untuk tidak membunuh.

Ketika pertempuran mereda dan medan perang menjadi hening, Vincent dan Elion berdiri di antara reruntuhan pertempuran dengan perasaan lega dan bangga. Meskipun luka-luka mereka mungkin membara dan kelelahan mulai menghantui tubuh mereka, mereka tahu bahwa keputusan mereka untuk tidak membunuh telah membawa mereka ke arah yang benar.

Dengan tekad yang kuat dan semangat yang tidak pernah padam, mereka siap untuk melanjutkan perjalanan mereka, tetap setia pada tujuan mereka untuk melindungi Desa Eldoria dan mengungkapkan segala ancaman yang mengancam kedamaian dan keamanan desa yang mereka cintai.

1
Sampah Satu
semangaat
Tio Charisma: Makasih dukungannya! /Smile/
total 1 replies
Sampah Satu
lanjutkan
Sampah Satu
good
Sampah Satu
bagus
Tio Charisma
/Smile/
Agatha😮‍💨yogiritakatou🤧
jangan lupa mampir kembali ya kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!