Dendam Kematian Arwah Diana

"Aaargghh.! tolong... tolong!"

Pria itu berteriak sekencang mungkin sambil menahan rasa sakitnya berharap ada seseorang yang menolongnya dalam situasi yang kurang memungkinkan.

"Ayo bro.. cabut bro cabut..!! cepat naik!"

Rehan nampak panik ia mengajak Jaki tuk pergi dari tempat itu.

Jaki pun langsung loncat berboncengan di belakang, ia juga panik saat pria itu berteriak meminta tolong. mereka yang takut jika aksinya diketahui oleh orang lain, seketika itu Rehan pun langsung menancap gas dan pergi meninggalkan tempat itu.

Mereka berdua lolos tak ada satu orang pun yang mengetahui kejadian itu. sedangkan seorang pria itu hanya terdiam dan merasakan kesakitan yang begitu pedih.

"Stop bro stopp..!! kita berhenti disini aja kayaknya udah aman." pinta Jaki setelah rasa sudah aman.

Setelah cukup jauh Rehan nampak langsung menepikan kendaraannya dan berhenti di bawah tiang lampu yang nampak begitu terang.

"Huff.. selamat, untung aja kita cepat pergi dari tempat itu. kalau gak bisa gawat nih kita." ucap Rehan menghembuskan nafas lega karna mereka berhasil lolos dan membawa kabur motor curian nya.

"Mau langsung pulang apa gimana bro.?? tanya Jaki pada Rehan.

"Sebaiknya kita pulang saja,, kita amankan dulu nih motor." sahut Rehan.

"Oke deh ayok kita pulang."

Disaat Rehan hendak menghidupkan motornya dan akan pergi dari tempat itu, tiba tiba saja muncul sesosok arwah Diana tepat di depan mereka, yang melayang dibawah pantulan sinar lampu jalanan.

"Hah.! dia lagi.. gak mungkin gak mungkin.. bagaimana bisa dia ada disini." Jaki nampak begitu tekejut dan ketakutan ketika melihat arwah Diana yang tiba tiba saja ada di depannya.

"Gawat.. gimana ini apa yang harus kita lakukan Jak.. kenapa kuntilanak itu bisa tau kalau kita disini." Rehan nampak panik.

"Hihihihi... mau kemana kalian? apa kalian tidak rindu denganku." Diana tertawa menyeringai sambil menatap tajam ke arah mereka berdua.

"Kalian pikir dengan pindah ke tempat lain bisa selamat.? jangan harap.!! mau lari ke ujung dunia pun kalian tidak akan bisa selamat dariku."

Diana nampak turun mendekati Rehan dan Jaki.

Namun di saat ia hendak menyentuh Mereka berdua, tiba tiba Diana terpental seperti ada sesuatu yang mendorong dirinya. bersamaan dengan hal itu, tiba tiba saja muncul sesosok siluman ular dan Raja jin.

Bentuk dari Raja jin itu sangat lah menyeramkan, tubuhnya besar di atas kepalanya terdapat tanduk merah yang mengarah ke atas, taring giginya sangat panjang yang begitu terlihat nampak mengerikan. Jin tersebut berasal dari Cincin yang dipakai oleh Rehan.

Sedangkan siluman ular itu sendiri keluar dari Cincin milik Jaki. yang juga nampak tak kalah menyeramkan dengan Raja jin itu. badannya setengah ular kepala manusia. di atas kepalanya di penuhi ular ular kecil yang menggelantung hingga separuh wajahnya tak terlihat.

Disini kita akan melihat wujud dari makhluk gaib yang ada di dalam cincin yang di kenakan oleh Rehan dan Jaki. berwujud siluman ular dan Raja jin.

"Mereka makhluk gaib yang ada di dalam cincin kita ini? jadi ini yang dimaksud oleh mbah Karjo?"

Rehan dan Jaki nampak terkejut, mereka hanya tercengang melihat penampakan makhluk gaib penunggu cincin yang mereka pakai.

"Siapa kalian.? berani sekali ikut campur urusanku dengan pria laknat itu."

Diana mengepalkan kedua tangannya, matanya merah menyala menatap ke arah kedua makhluk itu.

"Kau tidak perlu tau siapa kita. aku tidak akan membiarkanmu melukai mereka berdua, hadapi kami jika ingin menyentuh mereka.

"Kalian sangat bodoh, bisa bisanya melindungi manusia Bajingan seperti mereka. aku tidak takut dengan kalian, sepertinya kalian meremehkanku.?

Seketika itu Diana langsung menyerang siluman ular dan Raja Jin itu tanpa merasa takut sedikit pun.

"Cabut bro.!! ayo cepat kita pergi dari sini. ini kesempatan untuk kita" ucap Jaki pada Rehan.

Tanpa pikir panjang Rehan langsung menancap gas dan meninggal tempat itu.

Mereka berdua berhasil lolos dari Diana dengan membawa motor hasil rampasan mereka.