NovelToon NovelToon
ISTRI ADIPATI

ISTRI ADIPATI

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai / Transmigrasi
Popularitas:354.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: Rani

Jatuh ke danau setelah tahu pacarnya berkhianat, Juwita malah dibawa melintasi waktu ke abad sebelumnya. Abad di mana kerajaan masih kokoh berdiri. Peradaban dunia kuno yang masih kental, yang tentunya tidak terjamah oleh teknologi modern sedikitpun.

Di dunia kuno ini, Juwita malah memasuki tubuh seorang putri cantik yang sangat dicintai oleh seorang adipati. Sayangnya, sang putri malah mencintai pria lain. Tidak sedikitpun menganggap indah keberadaan Adipati yang sangat tulus memberikan semua kasih sayang terhadapnya.

Bagaimana kisah hidup Juwita di samping Adipati dunia kuno ini? Akankah Juwita mengikuti apa yang putri kuno ini lakukan? Atau, malah sebaliknya. Berbalik, lalu mencintai Adipati? Atau, adakah hubungannya dunia kuno ini dengan kehidupan Juwita sebelumnya? Ikuti kisah seru Juwi di sini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode #19

Juwi masih sibuk dengan pikirannya sendiri meskipun sudah hampir satu jam ia duduk di bawah pohon itu. Hatinya masih gundah karena bayangan penglihatan tadi terus saja bermain-main dalam benaknya.

'Pria itu ternyata semuanya sama saja. Semuanya bajingan. Hanya bisa nyakitin hati aja.'

'Tunggu! Apa jangan-jangan, di dunia ini malah kebalikan dari dunia nyata yang sebelumnya sudah aku tempati?'

Pikiran aneh yang mendadak muncul memaksa Juwi bangun dari lamunannya. Pikirannya pun kini bekerja dengan sangat keras. Memikirkan apa yang baru saja terlintas dalam benaknya. Sebuah pertimbangan. Hal aneh yang membuat Juwi harus berpikir dengan cermat.

"Benarkah? Benarkah kalau di dunia ini yang harus aku hindari itu adalah Satya? Bukannya Bagaskara."

"Mungkinkah kalau si penjahat cinta di dunia ini malah kebalikan dari dunia nyata?"

Pikiran-pikiran yang meresahkan itu membuat Juwi sangat tidak tenang. Ia ingin percaya. Tapi rasanya sangat tidak benar jika ia langsung percaya dengan pikiran aneh miliknya sendiri.

"Tapi ... oh, Tuhan .... Ini benar-benar bikin pusing. Aku ingin kembali sekarang juga rasanya. Sangat ingin kembali." Juwita berkata pada dirinya sendiri.

"Izinkan aku kembali, Tuhan. Aku tidak ingin berada di sini lagi. Sangat tidak nyaman sekali rasanya," kata Juwi lagi sambil menaupkan tangannya, lalu ia angkat setinggi-tingginya.

Saat itu, saat Juwi melakukan hal aneh seperti barusan, ia pikir tidak akan ada yang mendengarnya. Karena sebelumnya, dia sudah berpesan pada si emban, kalau tidak ada yang diizinkan memasuki area taman selagi dirinya ada di sana.

Namun, tentu saja perintah itu hanya berlaku untuk para dayang. Tidak dengan pemilik kekuasaan tertinggi tempat tersebut. Siapa yang berani melarang si pemilik untuk masuk ke dalam? Meskipun Juwita sudah berpesan ratusan kali juga tidak akan ada yang berani menahan si pemilik untuk pergi ke mana dia mau, bukan?

Sentuhan lembut pun berlabuh di bahu Juwita. Sontak, perempuan itu jadi kaget luar biasa. Sangking kagetnya, tubuh Juwi sampai terlonjak cukup keras.

"Astaga! Ah! Apaan sih?" Juwi reflek berucap diiringi dengan tubuhnya yang ikut bergerak cepat.

"Terkejut? Bagaimana bisa?"

Sontak. Wajah Juwi langsung berubah ekspresi. Antara, ekspresi malu, kesal, juga marah.

"Kanda Satya. Kenapa ke sini?"

"Kenapa jika aku datang ke sini? Apa dinda ku tidak suka dengan kedatanganku ini?"

Namun, belum sempat Juwi menjawab pertanyaan itu, Satya malah angkat bicara lagi. Hal tersebut membuat bibir Juwi yang baru saja ia angkat tertahan seketika.

"Tadi kamu bilang ingin pulang? Apakah kamu merindukan orang tuamu, Dinda?"

Tatapan lekat langsung Juwi perlihatkan.

"Iya. Tentu saja aku rindu kedua orang tuaku. Aku sangat merindukan mereka. Hanya saja ... aku tidak tahu apakah aku bisa bertemu dengan mereka kembali atau tidak." Juwita berucap dengan nada dan raut wajah yang penuh dengan kesedihan.

Wajah itu seketika langsung membuat hati Satya ikut merasakan hal yang sama. Merasakan kesedihan, bahkan rasa bersalah akan kondisi Juwita saat ini.

Sebuah sentuhan Satya berikan pada tangan Juwita yang saat ini ada di atas pangkuan perempuan tersebut. "Jika kamu ingin pulang, kamu bisa pulang kapan saja kamu mau. Aku akan mengantarkan kepulangan mu, Dinda."

Sayangnya, ucapan tulus yang baru saja Satya ucapkan malah di salah artikan oleh Juwita. Juwi malah beranggapan kalau saat ini, Satya tidak lagi membutuhkannya. Karena sekarang, hati Satya sudah ada yang menjaga. Juwi pikir, Satya sekarang mengizinkan ia pulang karena untuk menyingkirkan dia dari istana ini dengan cepat.

'Dasar pria bajingan. Begitu cepatnya dia ingin membuang aku setelah kehadiran kekasih masa kecilnya. Tidak menunggu banyak waktu lagi, bahkan tidak habis satu hari, dia sudah mau membuang aku karena perempuan itu. Benar-benar bajingan!' Juwi berkata dalam hati. Tak lupa, ia tarik cepat tangannya yang saat ini berada di bawah tangan Satya.

"Kanda ingin aku pulang? Baiklah. Aku pulang. Aku pulang sore ini juga."

Usai berucap, Juwi langsung bangun dari duduknya. Tanpa menunggu jawaban terlebih dahulu dari Satya, Juwi malah meninggalkan Satya dengan cepat.

Satya ingin mencegah kepergian Juwi. Namun entah kenapa, tangannya yang sudah terulur, bibirnya yang sudah terangkat, eh ... malah langsung membeku begitu saja tanpa melakukan apa yang seharusnya ia lakukan. Jadilah, kesalahpahaman yang sedang tercipta, berlarut seterusnya.

Juwita tiba ke dalam istana. Dengan cepat pula ia perintahkan bibi emban pribadi untuk menyiapkan semua yang ia butuhkan untuk pulang ke kadipaten asal dirinya berada sebelumnya. Tentu saja emban itu awalnya terkejut dengan perintah yang Juwi berikan. Tapi setelah melihat keseriusan dari perintah itu, si emban pun tanpa banyak bicara langsung melakukan tugasnya.

Sementara itu, Satya yang tadinya menyusul kepergian Juwi pun sudah tiba sekarang. Ada rasa kecewa dalam hati saat Satya melihat Juwita sedang bersiap-siap untuk pulang ke tempat orang tuanya.

"Dinda yakin akan pulang sore ini juga?" Satya bertanya sambil menatap lekat wajah sang istri yang saat ini sedang melihat para dayang menyiapkan semua kebutuhannya.

"Tentu saja." Juwi menjawab singkat tanpa menoleh.

"Ini sudah sore, Dinda. Bagaimana kalau besok saja? Esok pagi, Dinda boleh berangkat menuju kadipaten tetangga. Bagaimana?"

Sontak, ucapan itu berhasil membuat Juwita melirik Satya. "Kanda yang minta dinda pulang, bukan? Jadi, kenapa harus berpura-pura menahan sekarang?"

"Apa? Apa maksud perkataan adinda barusan? Kanda sama sekali tidak memahaminya."

"Sudahlah, Kanda. Dinda ingin segera bersiap-siap. Jadi, sebaiknya kanda kembali ke istana adipati. Karena di sana, tamu kanda sudah menunggu."

"Tidak baik membuat tamu penting kanda menunggu terlalu lama. Dan lagi, kanda -- "

Belum pula sempat Juwi menyelesaikan ucapannya, seorang dayang malah sudah langsung mengacaukan obrolan itu.

"Ampun, Gusti adipati agung. Hamba mohon ampun karena telah mengacaukan obrolan adipati agung dengan gusti putri Juwita Sari. Hamba datang untuk menyampaikan pesan dari Raden Ayu Wulandari."

Satya melihat tidak suka ke arah pelayan tersebut. "Hm, katakan apa pesannya."

"Raden Ayu sudah menunggu kedatangan Gusti adipati di balai latihan memanah sekarang."

Saat itulah Satya baru ingat kalau tadi mereka sudah berjanji untuk adu panah sore ini di tempat latihan. Sementara itu, Juwita semakin menunjukkan wajah tidak sukanya sekarang.

Satya sungguh peka. Hanya melihat sekilas saja, dia tahu kalau saat ini, Juwita sedang berada di dalam suasana hati yang buruk. Sebelum menjawab pesan dari datang barusan, Satya langsung melirik Juwi yang seketika mengalihkan pandangannya ke arah lain dengan cepat.

"Dayang. Katakan pada Raden Ayu Wulan kalau saya tidak bisa ikut adu panah sore ini. Ada urusan yang lebih penting lagi yang harus saya urus sekarang. Untuk itu, sebagai ganti saya, Brama akan menemani Raden Ayu sore ini."

Dayang itupun langsung meninggalkan tempatnya setelah menjawab dengan hormat. Setelah kepergian si dayang, Satya langsung mengirim pesan lewat batin pada tangan kanan kepercayaannya.

1
Bu ning Bengkel
assy ceritanya mulai seru dan bagus hebat thuur lanjutkan jangan berhenti kalau belum selesai....lanjut........
Bu ning Bengkel
yg ada dikepala adipati hanyalah juwita......juwi........lanjut......
Bu ning Bengkel
.....sthoor. ......lanjut.....
Bu ning Bengkel
juwi senang kalau dekat dengan adipati dipelukan jadi nyaman dan hagat d tenang dihati......lanjut....
£rvina
Luar biasa
Bu ning Bengkel
adipati sekarang bercinta sepert adipati setya bercinta lansung tidak menglihat apapun yg terjadi dulu nya......lanjut.....
Bu ning Bengkel
juwi bingung sendiri harus bagaimana hidup ini selanjutnya yg dihadapi nantinya.....lanjut.....
Bu ning Bengkel
habis dikehidupan bawah sadar juwita selalu ingin bersama dengan setya juwita terlanjur mencintai setya dialam asing itu ....tapi kesadaran yg membuat juwi bingung kenama dialam nyata harus bertemu dengan mereka.......lanjut.....
Bu ning Bengkel
cerita nya bisa kepala menjadi dua menbingungkan bagus bisa ikut berpikir tidak hanya membaca saja....lanjut.....
Bu ning Bengkel
jadi pahlawan wanita kemalaman......lanjut....
Bu ning Bengkel
juwi ingan berkorban demi setya suaminya bisa kembali bersama dengan putri juwita sari yg punya tubuh ini ......lanjut.....
Bu ning Bengkel
apa lah dayanya juwi dipertahankan kalau harus kehilangan istana jangan biar kan aku harus berkorbab demi menjaga martabat istana dd suaminya......lanjut.....kata juwi......
Bu ning Bengkel
mungkinkah setya akan hancur d kalah disaat perang kekuatan kondisinya yg sedang lemah kasihan setya berilah kekuat untuk nya shtoooor.......lanjut.....
Bu ning Bengkel
kerajaan sebesar itu kenapa jatuh sebelum bertahan apa sebelum nya tidak merasakan kalau mau ada penberontakan dan tidak punya mata mata d alibin kerajaan.....lanjut.......
Bu ning Bengkel
mudah mudah an juwita jangan sampai percaya dan tidak mau datang ke istana walau apapun ya terjadi jangan sampai ikut ......lanjut...
Bu ning Bengkel
apakah setya tahu kalau yg di dalam tubuh juwita itu bukan juwita istri aslinya.aku ko ikut takut nya kenapa........lanjut.......
Bu ning Bengkel
didunia nyata ayu menjadi jalang mendapat hukuman didunia mimpi........lanjut......
Bu ning Bengkel
/Puke//Puke//Puke//Puke//Puke/ bagaimana juwi bingung didalam hati jadi dilema sendiri ......lanjut.....
Bu ning Bengkel
oalah racun nya patah hati jadi tak ada penawarnya kejuali sih obat yg memberi racun itu sendiri .....lanjut...
Bu ning Bengkel
apa yg dirasakan juwi saatitu melihat setya pingsan dan lemas ingin rasanya juwi mengatikan setya yg sedang sakit itu juwi menangis terus terus tidak berhenti sampai matanya sebab semua .....lanjut.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!