NovelToon NovelToon
My Hot and Mysterious Neighbour

My Hot and Mysterious Neighbour

Status: tamat
Genre:Duda / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Tamat
Popularitas:50.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sitting Down Here

Reina baru saja pindah ke kompleks perumahan baru atas permintaan suaminya karena lingkungan rumah lamanya sudah tak senyaman dulu. Tetangga sebelah rumahnya adalah seorang pria hot berotot bernama Nathan yang katanya adalah seorang duda keren.

Tetapi tetangganya yang lain ada yang menyebarkan rumor kalau Nathan bercerai dari istrinya karena ternyata ia adalah seorang gay. Reina jadi penasaran dengan tetangga barunya dan bertekad untuk mencari tahu yang sebenarnya. Yuk, kita simak kisah Reina yang ceria tapi kadang juga penuh lika-liku ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sitting Down Here, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 Kekasih Gelap

Hari ini Reza masih belum bisa masuk sekolah karena masih dalam masa pemulihan, badannya masih belum fit benar. Kebetulan hari ini Nathan sedang libur bekerja, dan Reifan juga ada di rumah. Ia sengaja mengambil cuti kerja demi untuk menjaga Reza.

Nathan duduk di meja makan untuk membahas keinginan Reza yang meminta Nathan memasak sesuatu untuknya.

"Well, Reza tadi bilang ia tidak suka masakan di rumah sakit jadi ia minta aku memasak untuknya, tapi aku bilang kalau aku harus tanya padamu dulu, Rein"

"Memangnya dia ingin apa?"

"Dia minta ikan bakar dan dia mau ikan yang fresh baru di ambil dari laut karena waktu di rumah sakit ia pernah menonton TV dan melihat nelayan yang menangkap ikan dan langsung di masak di restoran yang lokasinya dekat laut, tapi karena baru sembuh jadi Reza kan tak mungkin pergi kesana seperti yang ia lihat di TV."

"Kau betul juga, Nate. Bun, memangnya Eja boleh makan ikan bakar?" Tanya Reifan kepada Reina.

"Dokter sih tadi ga bilang apa-apa soal itu. Aku rasa asalkan tidak di masak dengan pedas boleh-boleh saja. Tapi kita kan ga mungkin ke restoran yang dekat laut itu"

"Aku ada ide. Bagaimana kalau aku yang beli ikan besok pagi-pagi di laut? Biasanya sekitar jam 6 para nelayan yang mencari ikan di laut langsung menjual hasil tangkapannya tidak jauh dari tepi laut. Nanti aku yang akan masakan untuk Eja"

"Wah, ide bagus itu Nate! Tapi apa tidak merepotkan?" Tanya Reina.

"Tidak akan merepotkan kalau untuk Eja" Ujar Nathan sambil menggenggam sekilas tangan Reina di bawah meja.

"Tapi Nathan ga boleh pergi sendirian, harus ada yang temani. Kamu ikut Nathan aja, Bun. Ayah biar di sini sambil jaga Eja"

"Ayah yakin minta bunda untuk temani Nathan?"

"Iya yakin. Kamu kan lebih ngerti mana ikan yang bagus untuk di bakar kayak apa, kalau ayah sama Eja kan taunya makan aja."

"Baiklah kalau itu mau ayah"

Diam-diam Nathan tersenyum penuh kemenangan.

**

Keesokan harinya sekitar jam 4 pagi, Reina dan Nathan berangkat menuju tempat pelelangan ikan untuk mencari ikan segar seperti yang di minta oleh Reza. Reina membawa termos berisi kopi untuk di perjalanan.

"Reifan sepertinya percaya sekali ya padaku. Apakah mukaku terlihat meyakinkan ya untuk membohongi Reifan?"

"Entahlah, mungkin dia memang percaya saja padamu, makanya ini sudah kedua kalinya ia mengizinkan kita pergi bersama. Ralat sih, yang pertama kali kita nonton bersama, bukan pergi bersama. Jadi sepertinya, kita memang harus bisa memegang kepercayaannya kepada kita"

"Kau bisa? Karena aku tidak"

"Aku bisa kok. Mungkin kau memang harus menghentikan semua ini dan berhenti menggoda dan menciumku, Nate"

Lalu tiba-tiba Nathan menepikan mobilnya di jalanan yang masih terlihat sepi. Ia langsung mencium Reina. Tadinya Reina bertekad untuk diam dan tak menanggapi ciuman Nathan, tapi lama-lama ia tak tahan juga untuk merespon ciuman Nathan. Ia benar-benar malu kepada dirinya sendiri karena tak bisa menahan hasratnya.

Nathan berhenti mencium Reina hanya untuk mengambil nafas, kemudian dia tersenyum dan menyentuh bibir Reina yang agak bengkak akibat ciuman penuh hasrat yang telah mereka lakukan.

"Jadi, kita harus berhenti saling berciuman, Rein? Kau sanggup?"

Reina tak sanggup berkata-kata, ia hanya menganggukan kepala. Nathan tersenyum karena ia tahu kalau Reina berbohong.

"Well, kalau aku sih tidak sanggup, jadi lupakan saja ide itu" Kemudian Nathan kembali menyalakan mesin mobilnya dan melanjutkan perjalanan.

**

Waktu menunjukkan pukul 6 lewat ketika Reina dan Nathan tiba di tempat pelelangan ikan. Kemudian mereka bergabung dengan pembeli lain untuk memilih ikan segar yang diinginkan Reza untuk di bakar nanti.

Nathan membeli banyak ikan yang sempat di protes oleh Reina karena mereka takkan sanggup untuk memakan itu semua hari ini.

"Memangnya siapa juga yang sanggup untuk memakan semua ikan ini sekaligus di hari yang sama? Aku membeli banyak agar sebagian bisa di simpan di freezer untuk stok, jadi kalau nanti mau masak kita sudah punya bahannya, Rein" Jelas Nathan panjang lebar.

"Oh gitu ya, aku kira kamu kalap karena lihat ikan segitu banyaknya. Kayak ibu-ibu yang ga boleh liat barang diskon di mall."

Nathan hanya tertawa mendengar ucapan Reina. Setelah itu mereka mengangkut ikan ke bagasi. Kemudian mereka pergi ke toilet terdekat untuk mencuci tangan. Ketika sudah selesai ke toilet, tiba-tiba Reina merasa ada yang menarik tangannya.

Tangan itu membawanya ke lorong yang agak gelap. Sepertinya itu gang kecil tempat pejalan kaki lewat. Saat itu keadaan sedang sepi karena masih pagi. Kemudian Reina merasakan tangan yang tadi menariknya sekarang malah menciumnya. Reina tak bisa melihat karena di sekitarnya gelap, tapi Reina bisa merasakan kalau orang yang menciumnya adalah Nathan.

"Nate?"

"Yes, cupcake. Kamu kaget ya?"

"Iya, aku sempat takut tadi aku pikir siapa"

"Aku hanya ingin melanjutkan ciuman yang tadi, tapi kalau kamu mau melakukan lebih juga tidak apa-apa. Kita bisa melakukan quickie di sini, kau bisa melingkari kakimu di pinggangku dan... "

Reina langsung membekap mulut Nathan.

"Jangan macam-macam, Nate. Walaupun gelap, tapi ini masih di tempat umum"

"Rein, memangnya kau tak ingin sesekali melakukan sesuatu yang spontan dan menggairahkan? Cobalah sekali saja dulu, maka hidupmu takkan membosankan"

"Nate, kau ini nakal ya!" Ujar Reina sambil mencubit pinggang Nathan. Nathan tertawa walau sebenarnya ia kesakitan karena cubitan Reina lumayan sakit juga. Rasanya seperti di capit oleh kepiting yang tadi sempat mereka lihat di tempat pelelangan ikan. Lalu tiba-tiba ada seseorang datang dan melewati mereka dan sempat memandangi Reina dan Nathan sambil mengucapkan sesuatu.

"Mas... Mba... Kalau mau main jangan di sini, mendingan cari kamar aja sana, kalau di sini nanti bisa kesambet setan loh!"

Mendengar itu, Reina jadi panik dan langsung menarik tangan Nathan dan berlari menuju mobil Nathan di tempat parkiran. Nathan hanya tertawa melihat reaksi Reina.

"Kamu kenapa ketawa sih? Orang itu ada benarnya juga! Kalau kita beneran kesambet kan kita jadi ga bisa pulang!"

"Oh Rein, kamu tuh polos banget sih. Masa kamu percaya sama omongan orang itu! Tapi... "

"Tapi apa, Nate?"

"Tapi aku ga keberatan sih kalau kamu mau booking kamar dulu sebelum pulang"

"Nathaaan... Kenapa sih pikiran kamu mesum terus?" Reina protes sambil memukuli lengan Nathan yang keras seperti batu tapi Nathan malah menangkap kedua tangan Reina dan kembali menciumnya.

"Ayolah, Rein. Sekali saja. Aku ingin mengetes adik kecilku karena sudah terlalu lama ia tertidur. Memangnya kamu ga penasaran gimana rasanya kalau kita bercinta?"

"Ngga! Sekarang lebih baik kita pulang! Aku ngantuk dan juga capek sedari tadi berdebat sama kamu!"

"Siapa yang berdebat? Kita kan dari tadi kegiatannya sebagian besar hanya berciuman"

"Nate, sudahlah ayo kita pulang"

"Fine!"

Kemudian Nathan menyalakan mesin mobilnya untuk pulang. Perjalanan masih jauh dan di sepanjang perjalanan Nathan lebih banyak diam, tidak seperti sebelumnya yang selalu menggoda Reina sambil tersenyum jahil. Reina jadi bingung di buatnya. Apakah Nathan marah ya padaku? Pikir Reina.

**

Nathan memberhentikan mobilnya di pinggir jalan tol. Jika keadaan darurat dan pengemudi mengantuk memang di sarankan untuk menepi. Reina dan Nathan hanya saling memandang, tapi kemudian Reina naik ke pangkuan Nathan dan menciumnya dengan liar. Ia kemudian membuka resleting celana jeans Nathan, begitu pula dengan Reina yang menurunkan celana jeansnya. Kemudian mereka saling mendesah dan menikmati permainan mereka.

Reina membuka matanya dengan kaget. Ia masih berada di dalam mobil dan memang sedang menepi. Kemudian ia melirik ke arah Nathan dan melihatnya sedang tertidur dengan nyenyak.

"Apakah tadi aku bermimpi?" Kemudian Reina mengecek baju dan celana jeansnya yang masih rapi dan tertutup dengan rapat. Reina merasa sangat lega karena ternyata ia tadi hanya bermimpi.

Nathan masih tertidur ketika Reina melihat seseorang mengetuk kaca mobil Nathan. Ternyata ia adalah salah satu petugas tol yang sedang lewat. Reina kemudian membukakan kaca mobil untuknya.

"Apakah semuanya baik-baik saja? Mobil anda tidak mogok kan?"

"Iya, semua baik-baik saja. Eem... Suami saya tadi sangat mengantuk jadi ia menepikan mobilnya untuk tidur" Ujar Reina yang berbohong dengan menyebut Nathan sebagai suaminya agar petugas itu percaya.

"Baiklah, kalau semua baik-baik saja, saya permisi dulu"

"Baik Pak, Terima kasih"

Setelah petugas itu pergi, Nathan bangun.

"Jadi, aku suamimu ya?" Ujar Nathan sambil menyeringai.

"Aku hanya cari alasan praktis Nate agar petugas itu percaya padaku"

"Baiklah, aku bisa kok jadi apa saja yang kamu mau. Jika kau menyebutku sebagai kekasih gelap kamu pun aku ga akan keberatan." Ujar Nathan sambil mengangkat bahunya dengan cuek. Reina bingung dan tak tahu harus berkata apa. Ia hanya diam sambil memandangi Nathan.

Setelah itu Nathan meraih tangan Reina dan menciumnya. Lalu masih sambil menggenggam tangan Reina, Nathan menyalakan mesin mobilnya dan melanjutkan perjalanan pulang.

1
Hanisah Nisa
ending yg baik
Out on Corner: Terima kasih udah baca ya kak 🤗🥰
total 1 replies
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Out on Corner: Oke kakak
total 1 replies
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut up
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut up
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut up
Hanisah Nisa
lanjut
Dev
makin seru nih ceritanya..udh merambah k kasus"..
Hanisah Nisa
lanjut up
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
kan.....c Laney...nya....ada udang di sebalik batu........ lanjut....
Out on Corner: Nathan sendiri aja ga terlalu percaya sama Laney 🤭
total 1 replies
Hanisah Nisa
benarkah...Laney....atau ada udang disebalik batu.....
Baim Nanang: ol./Curse/lll/Curse/llllpl/Silent//Silent/lol
Out on Corner: nah... nah... 🤭
total 2 replies
Talnis Marsy
nah..,nah..cemburu deh/Facepalm/
Out on Corner: iya betul 🤭
total 1 replies
Hanisah Nisa
lanjut
Diastin
keluarga bahagia
* bunda alin *
gemazzz ma kalian
Hanisah Nisa
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!