NovelToon NovelToon
Kamu Selingkuh,Aku Nikahi Papamu

Kamu Selingkuh,Aku Nikahi Papamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pengganti / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Fantasi Wanita / Balas dendam pengganti
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Tulisan pena R

Seorang gadis melihat sang kekasih bertukar peluh dengan sang sahabat. seketika membuat dia hancur. karena merasa di tusuk dari belakang oleh pengkhianatan sang kekasih dan sang sahabat.


maka misi balas dendam pun di mulai, sang gadis ingin mendekati ayah sang kekasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tulisan pena R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 21

"Ya Allah Aurel," Desis Om Arif. sembari menarik ku ke dalam pelukannya. menepuk punggung ku pelan.

"Aku pikir, pengalaman kamu dengan Aldo bisa menjadi pelajaran yang berharga untuk kamu. kenapa kamu malah membuat hati kamu kembali patah? seharusnya, Jika kamu tahu dia tidak memiliki rasa untukmu, Seharusnya kamu segera berhenti, Aurel. Bagaimana sekarang?? Bagaimana jika sudah begini Aurel??? Apa yang bisa kulakukan untukmu?? kamu ingin aku bicara dengan laki-laki di cafe itu??"

aku meremas kedua tanganku. Dasar tua bangka sialan!!! dia bahkan tidak menyadari jika itu tumbuh karenanya. Dia sangat peka tentang nada suaraku yang berbeda. tapi dia tidak peka dengan perasaanku.

Sialan!!!

"Aurel" Desis Om Arif kaget karena tiba-tiba aku mendorong tubuhnya karena aku kesal. bisa-bisanya Dia memberi saran gila seperti itu.

"Bicara?? bicara seperti apa??? membujuknya untuk menerima cintaku?? Om sedang merendahkan aku???" sentaku kesal..

Om Arif membelalakkan matanya, tercekat.

"Merendahkan? Ya Allah, Aurel. Tak ada niat sedikitpun aku merendahkan kamu. sungguh, aku hanya berniat membantumu. kurasa dia juga punya perasaan sama kamu. Dia seakan ingin bicara dengan kamu. hanya mungkin salah paham karena ada aku. dan aku bisa jelaskan itu padanya Aurel. lagi pula, dia tahunya aku Om kamu kan??? jadi aku pikir tak akan terlalu sulit membuatnya mengerti. "

"Bukan dia! Bukan dia laki-laki itu, om!!!" sergahku.

"Dia memang menyatakan perasaannya kepadaku hari ini, tapi sungguh, aku tak memiliki rasa apapun. bahkan aku merasa tak nyaman saat di dekatnya, setelah mengetahui kebenaran itu. Bukan Bukan dia laki-laki itu. yang telah berhasil menyentuh rasaku. tapi dia tak merasakan rasa yang sama sedikitpun. itu kejam untukku."

"Maka berhentilah Aurel!! sempat Om Arif cepat.

Itu nada suara khasnya, Tinggi penuh emosi. Aku yakin dia berusaha sangat keras menahan diri tidak mengucapkan nada tinggi karena dia takut penyebab air mataku jatuh.

Dia hanya tidak tahu, air mataku memang atas namanya. namun dengan alasan lain.

Om Arif meraih tanganku dalam genggaman tangannya.

"jangan menginginkan sesuatu yang tidak ditakdirkan untukmu. hati kamu terlalu berharga untuk dia yang tak menghargainya. belum terlalu dalam kan? sudahi rasa kamu. Berhenti lah. itu akan baik untuk kamu. Lagi pula tidak ada hal baik dari pacaran. pacaran 5 tahun bukan jaminan bisa bersama kan??? Allah sudah menakdirkan jodoh untuk kamu. meski tidak pacaran. dia akan tetap datang kepadamu Aurel. Allah membuat kamu patah hati agar kelak kamu bisa merasakan kebahagiaan lebih dengan pasangan halal kamu. cinta setelah halal akan lebih indah Aurel."

"Kelak??? Kenapa harus kelak???" sergah ku memotong kalimatnya cepat. Aku menyorotnya dalam.

"Lalu Apa nama ikatan yang terjadi di antara kita, Om??? kebetulan??? atau takdir??

Om Arif terkesiap. matanya terlihat bergetar karena pertanyaanku.

"Bagaimana aku memaknai takdir kita sekarang, Om? hubungan kita? pernikahan kita?? semua tak lebih dari status kan? hanya status!"

Om Arif menguatkan kepalan tangannya.

"Pasangan halalku, itu om. Apa mungkin aku bisa mendapatkan cinta tulus dari pasangan halalku??? Dari Om??" cercaku.

"Aurel, itu...." Mata Om Arif menatapku penuh keraguan.

Aku menyerigai mencebik penuh ejekan.

"Aku juga tidak akan mengemis untuk itu!!!" Tandas ku sembari menarik selimutku dan kembali berbaring membelakanginya.

Hening.

Tak ada reaksi sedikitpun dari om Arif sekedar kalimat bujuk rayu. jangan mengharapkan apapun. dasarnya dia memang tak punya hati.

Ku rasakan gerakan di ujung kasur lainnya. Aku yakin Om Arif juga Tengah berbaring di sana. Mungkin juga dalam posisi membelakangiku, serupa dengan yang kulakukan.

Tes

Air mataku kembali meluruh. Benar Kata Om Arif ini saatnya aku harus berhenti.

***

Aku menatap langit-langit ke ruangan tiga kali empat meter yang baru kudapatkan setelah pencarianku tak kurang dari 2 jam berkeliling.

Benar, aku sudah berada di Surabaya sekarang berada di kamar kos yang memerlukan waktu tempuh tak kurang dari 15 menit dengan naik ojol ke tempat kerjaku yang baru Senin besok.

Aku memutuskan datang ke Surabaya tanpa memberitahu papah dan mamah termasuk juga Om Arif.

Biarlah mereka mengira bahwa aku tetap di Bandung. Toh, kos-kosan ku juga sangat jauh dari rumahku. butuh waktu sekitar 2 jam perjalanan dengan sepeda motor.

Papa Mama maafkan aku.

Aku aku tahu, aku mulai tak jujur pada mama dan papaku. Banyak hal yang kututupi dari mereka. Setiap kali mamah menanyakan tentang hubunganku dengan om Arif, selalu aku jawab baik-baik saja. Terlebih. Om Arif sering mengabari Mama tentang keberadaanku.

Apa aku salah jika akhirnya hatiku luluh olehnya??? Sikap nya yang selalu menjaga perasaan Mama Papa dengan menjagaku semudah itu membuat hatiku sembuh dari luka yang ditorehkan Aldo.

Aldo menyakitiku tapi papanya yang menyembuhkanku. sekaligus mematahkan sangat patah. Rasanya ini lebih menyakitkan dari menyaksikan pergumulan Aldo dan Nia malam itu.

Kenapa hatiku harus kalah terlebih dahulu??? Om Arif tak pernah melihatku lebih. Dia hanya melihatku sebagai bentuk tanggung jawab yang dititipkan Mama dan Papa tidak lebih dari itu. Seharusnya aku menyadari lebih awal agar aku tidak menjatuhkan hatiku padanya.

"Kamu yakin akan baik-baik saja Aurel??" tanya om Arif 2 hari yang lalu saat mengantarkan aku kembali ke kos-kosan ku.

Aku tersenyum tipis mengangguk. Arif mengusap wajahnya kasar terlihat bingung. satu tentang masalahku dan satu tentang pekerjaan yang sudah menuntutnya untuk segera datang ke perusahaan.

Om Jo tak berhenti meneror Om Arif malam itu, memastikan bahwa Om Arif akan hadir di perusahaannya keesokan harinya. Seperti nya Om Arif orang penting di perusahaan itu.

"Mau ikut ke Surabaya saja dulu. Tenang kan diri kamu di rumah Papa dan Mama kamu. mungkin dengan bicara sama mama kamu hati kamu akan sedikit lebih tenang." itu sarannya.

"Aurel Aku tahu aku tidak bisa membantu kamu banyak, karena aku tidak punya pengalaman tentang hubungan seperti yang sedang kamu jalani. Tapi aku rasa lebih baik dicintai daripada mencintai. Seseorang yang mencintai kamu dia akan menganggap kamu berharga. Tapi Jika kamu yang terlalu dalam mencintainya maka kamu akan terluka. Aku tidak tahu apakah itu pemikiran yang tepat atau tidak. Tapi kurasa itu akan baik untuk kamu."

"Maksud, Om aku harus melupakannya???" Tanyaku.

"Apa itu terdengar sangat jahat???" Om Arif balik bertanya.

"Dia bahkan tidak tahu jika kamu mencintainya Aurel. Lalu Apa yang kamu harapkan dari hubungan seperti itu???"

Aku melengos mengalihkan tatapanku keluar jendela.

Seandainya kamu tahu, kamulah orang itu. Apa kamu juga akan mendorong ku menjauh sejauh ini om.

Om Arif menarikku ke dalam pelukannya, mengusap rambut panjangku dengan lembut. "Jangan terluka. kamu harus baik-baik saja." Desis nya.

Aku mencengkram kuat lengannya. Bagaimana jika sudah begini? kamu malah menambah berat hatiku untuk berpaling, Om.

KAKAK READERS, BOLEH KAH Author MINTA ULASAN TENTANG BUKU INI. 

TERIMA KASIH KAKAK KAKAK SEMUA.

SEHAT SELALU UNTUK KITA SEMUA.

1
Hindra Cechen
masih menunggu /Left Bah!/
Sunaryati
Aku akan beri 5 ⭐ jika Aurel sudah jadi istri Arif utuh, dan sesungguhnya sebagai pasangan suami istri.
Sunaryati
Nah pepet terus Aurel, Om Arif halal untukmu, sah- dah saja kau memancing dan menggodanya. Semoga besok berhasil Rel, kutunggu. Semangat!!!
Sunaryati
Mungkin benci yang namanya cinta, karena cinta membu
Sunaryati: Mungkin benci yang namanya cinta, karena dia harus diusir dari keluarga, karena cinta dari harus menikah muda, karena cinta Arif harus membesarkan bayi yang bukang darah dagingnya. Maka kau sebagai istrinya yang sudah tahu kisah hidupnya, buat tumbuh cinta untukmu fi hatinya, Aurel. Agar Om Arif merasakan manisnya cinta diusianya yang mendekati senja. Berjuanglah seperti saran Om Jo.
total 1 replies
Mitha Ali
Lumayan
Mitha Ali
Biasa
Hindra Cechen
semangat thour..
ak nantika eps berikutnya
aryuu
malam pertama donk tor
kasian om Arif 😔
aryuu
kok berdosa sihhhh ya enggaklah wong halal kok
aryuu
Aurel kamu ada di daftar hitam om Jo 😂😂😂
aryuu
om arifffff aku klepek klepek 🤭🤭🤭
aryuu
😂😂😂om Jo nasteng
Aurel Aurel kamu menyebalkan
Sunaryati
Wah setelah tahu si hatimu Asisten Jo malah jadi Sahabat dan tempat curhat. Turuti kata Om Jo guda suamimu, dan utarakan isi hatimu Aurel. Mau tidak mau Om Arif harus menerimamu karena kau sudah jadi istrinya.
Brravo Om Jo. semangat Aurel untuk mendapatkan hati Om Arif.
Huri Fah
yah aurel belum apa2 udah Tremor duluan🫣
Hindra Cechen
up lagi..thour
Lanjar Lestari
mungkin sdh mati rasa hati Om Arif krn penghianatan mantan istri dan sepupu jauhnya wl sdh cerai tp luka masih membekas,ayo Aurel sembuhkan luka Arif dr masa lalu dan dr mu yg salah sasaran.
Lanjar Lestari
eh bagus ide yg betul Om Jo buat Aurel Good Job Ayu agresif dan tunjukkan cintamu ke Arif,Aldo yg bukan anak kandung aja si sayang apa lg anak sendiri benih sendiri pasti 100% deh di terima lebih bahkan
Hindra Cechen
up thour/Drool/
Hindra Cechen
up thour
aryuu
ditunggu torrrrrrr buruan tor 🤭.. ga sabar 😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!