Tuan Putri dari kediaman Raja Qin yang ditinggalkan "Qin Shu-er" mendapat tekanan dari Ibu tirinya Selir Qin saat ini dan dipaksa pergi dari Kediaman Utama ke pegunungan Yang untuk menerima hukuman atas kesalahan yang tidak ia perbuat. Dalam keadaan kritis tanpa mendapatkan pengobatan ia dan pelayan nya menempuh perjalanan mematikan dan hampir kehilangan nyawanya. Hingga keduanya bertemu 3 dermawan misterius.
Disisi Lain Ibukota Kekaisaran Zhao terjadi kegemparan setelah mendapat kabar duka bahwa Jendral Besar Xu telah mati dimedan perang dan membawa kemenangan. Sang Kaisar terguncang akan kabar tersebut, sahabat satu-satunya kini telah meninggalkan nya. Sementara Kediaman Jendral Xu di Kota Zhengzhou masih tak percaya akan kabar tersebut. Satu-satunya keturunan Sah Jendral Xu "Xu Zhou" menentang sebelum raga sang ayah sampai ke Tanah Air ia tak akan pernah mengakui kabar tersebut. Namun hingga musim berganti jasad sang Ayah tak kunjung kembali, membuat Xu Zhou curiga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sirya Tillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dikirim Ke Gunung Yang
Keesokan harinya, Qin Shu-er sadarkan diri dan melihat Ming-er pelayan pribadinya tertidur dalam keadaan duduk dipinggir kasur dan disampingnya ada alat-alat penurun demam yang telah dipakai Ming-er untuk mengobatinya.
'Ming-er... Aku berharap kau tidak akan berubah seperti Ayah dan Kakak'
Selama ini Ming-er tak pernah berpaling barang sedetikpun darinya. Meski semua pelayan mulai mengabaikan dirinya karena kekurangannya dan pengaruh Selir Qin hanya Ming-er yang tak pernah berubah dan tetap setia kepadanya.
"Tuan Putri? Tuan Putri Anda sudah sadar?"
"Em.." jawabnya seraya mengangguk
"Ming-er terimakasih..." ucapnya bersyukur atas kehadiran Ming-er
"Shhh..."tiba-tiba meringis
Qin Shu-er terkejut mendengar ringisan Pelayannya itu, masih dalam keadaan tengkurap ia memeriksa tangan pelayannya dan terkejut melihat memar dan luka yang ada disana.
"Ming-er apa yang terjadi? Siapa yang melukaimu?"
"Tuan Putri ini bukan apa-apa..." *elaknya berusaha menarik tangan
"Su Ming-er " panggilnya dengan penuh penekanan. "Ceritakan padaku apa yang terjadi sebenarnya!"
"Hiks Hiks...Tuan Putri..."
Qin Shu-er dibuat panik dengan tangisan Ming-er, bertahun-tahun Ming-er ada disisinya ia tak pernah melihat Ming-er sesedih ini.
"Ming-er aku tidak bermaksud memarahimu.."
Ming-er menggeleng dengan terbata-bata ia pun menceritakan apa yang sudah dialaminya.
"Hiks tadi malam setelah Tabib mengobati luka anda, Tuan Putri mengalami demam tinggi. Ming-er ingat Ibu pernah mengatakan bahwa ada obat mujarab di gudang kediaman Raja Qin yang bisa menurunkan demam dan mempercepat regenerasi tubuh jadi Ming-er pergi ke gudang untuk mengambilnya. Tapi... Hiks Huuu .."
"Ming-er tenanglah..." Shu-er lagi-lagi dibuat kebingungan dengan tingkah Ming-er yang tiba-tiba menangis
"Tapi... Tapi saat mengambil obat itu, Ming-er langsung ditangkap oleh pelayan Selir Qin dan dituduh mencuri"
"Apa?!!!" . Qin Shu-er benar-benar tak habis pikir, jelas Selir Qin sengaja menjebak Ming-er. Tidak mungkin dia tidak tahu bahwa Ming-er adalah pelayan pribadinya.
"Ming-er dihukum dengan cambuk Hiks lalu ..Hiks"
Qin Shu-er ikut terluka mendengar cerita pelayannya itu. Selir Qin benar-benar kejam.
"Ming-er Maafkan aku. Jika Bukan karena aku_" ujarnya ikut menangis mendengar penderitaan Ming-er. Shu-er merasa sangat bersalah karena dirinya tidak berguna makanya Selir Qin punya kuasa untuk menekannya.
"Tuan Putri ini bukan salah Anda...Jika bukan karena Anda dan Yang Mulia Ratu Xiao saya dan Ibu saya mungkin sudah mati kelaparan"
"Tapi aku tidak berguna Ming-er. Aku tidak bisa seperti ibuku yang berbakat dalam beladiri Aku hanya...."
"Tuan Putri itu tidak benar. Tuan putri sangat berbakat dalam banyak hal hanya belum menemukan Guru yang tepat saja"
"Hiks Ming-er " . Qin Shu-er terharu mendengar perkataan Ming-er, betapa beruntungnya ia memiliki Ming-er.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Salam Tuan Putri Pertama!" sapa Kepala Pelayan Meng
"Kepala Pelayan Meng? Ada apa kau datang ke kamarku?" tanya Qin Shu-er terheran akan kedatangan orang kepercayaan Ayahnya itu.
"Saya datang atas perintah Yang Mulia untuk menyampaikan perintah"
"Maaf Aku tidak bisa memberikan salam saat ini." ucapnya lemah
"Saya mengerti. Kalau begitu saya akan langsung menyampaikan perintah Yang Mulia. Atas Masalah Keracunan yang dialami Putri Li-er, Tuan Putri Kedua telah terbukti bahwa Tuan Putri Pertama Qin Shu-er terlibat dan dinyatakan bersalah "
Qin Shu-er dan Ming-er terkejut mendengar pernyataan tersebut.
"Dengan ini Tuan Putri Pertama dihukum dengan dikirim ke kuil Yang di Gunung Yang untuk merenungkan diri dan berdoa untuk kesehatan Tuan Putri Kedua hingga waktu yang ditentukan. Sekian."
"Tuan Putri ini .."
Qin Shu-er menatap Ming-er yang nampak tak terima sementara Ia terdiam merenung.
'Jelas-jelas aku memohon pada Ayah untuk mengirimku ke Zhengzhou. Jangan bilang Selir Qin berulah lagi...' Qin Shu-er mengepalkan tangannya kuat seraya membatin kesal terhadap Selir kesayangan Ayah nya itu...
"Tuan Putri sekarang kita harus bagaimana? Jelas-jelas bukan anda yang meracuni Putri Selir Qin tapi kenapa?"
"Ming-er tenanglah... Ini lebih baik daripada tinggal bersama Selir Qin disini dan mati secara memalukan " jelas Qin Shu-er padahal ia juga sedikit cemas
"Tapi ini tidak adil untuk anda..." keluh Ming-er seraya menundukkan kepalanya
"Ming-er... Sejak Selir Qin datang ke Kediaman Raja Qin segalanya sudah menjadi tidak adil bagiku. Dari pada terus mempertaruhkan masa depan dibalik bayang-bayang Selir Qin lebih baik kita mengambil resiko untuk lepas darinya."
"Tapi kuil Gunung Yang adalah tempat yang tidak layak untuk anda. Itu bagai penjara dan saya dengar disana juga ada beberapa bandit. Tempat itu berbahaya Putri "
Qin Shu-er terdiam mendengar penjelasan Ming-er, namun keputusannya sudah bulat. Dan mereka harus pergi secepatnya.
"Ming-er! Kemas barang-barang ku! Kita pergi Sekarang juga."
"Apa?!" Ming-er terkejut. "Anda masih belum sembuh Tuan Putri " tentang Ming-er akan perintah Tuannya
"Ming-er! Lakukan Saja!" *titah nya tegas
Mau tak mau Ming-er menuruti keinginan Tuannya dan mengemas barang mereka. Di luar kamar Qin Shu-er, Ming-er memapah tubuh tuannya yang masih lemah dan pucat itu.
"Tuan Putri apa kita ke kamar kerja Yang Mulia Raja dulu?" tanya Ming-er kiranya bisa mencegah keputusan ceroboh Tuannya itu.
"Tidak usah, kita langsung pergi saja" putusnya yakin
"Tapi bukankah sebaiknya_"
"Su Ming-er!!" *tegur Qin Shu-er mulai kesal akan tindakan pelayan nya itu. Ming-er langsung menunduk lesu mendengar teguran tuannya. Ia hanya tak habis pikir Tuannya akan pergi tanpa berpamitan dengan Ayah dan Kakaknya.
"Haaahh~... Tidak ada gunanya berpamitan dengan mereka. Lebih baik memutuskan hubungan sebelum benar-benar hancur"
"Tuan Putri..." sedih mendengar perkataan Tuannya
......................
Qin Shu-er dan Su Ming-er pun pergi dari Kediaman Raja Qin tanpa kereta dan penjaga yang sudah di siapkan Raja Qin. Keduanya pergi dengan kereta pedagang menuju gunung Yang.
"Apa?!! Shu-er dan pelayannya pergi tanpa kereta dan penjaga?" tanya Raja Qin terkejut mendengar laporan bawahan nya
"Itu benar Tuan. Saat kami ke kamar Tuan Putri keduanya sudah tidak ada dan hanya meninggalkan ini" ucap bawahan tersebut cemas lalu menyerahkannya sebuah surat yang ditemukannya
✓Jika Ayah membaca surat ini, itu berarti aku sudah pergi ke Gunung Yang dengan Ming-er. Lagi dan lagi aku kecewa Ayah....
Aku akan menuruti perintah Ayah untuk menetap di Gunung Yang, tapi tidak di Kuil Yang. Tidak usah khawatir aku tidak akan memakai nama Kediaman Raja Qin dan mempermalukan Martabat Kediaman Raja Qin. Kalau bisa silahkan hapus namaku dari Silsilah keluarga atau umumkan kematianku agar nama dan Martabat Kediaman Raja Qin tetap terjaga✓
"QIN SHU-ER!!" Raja Qin seketika geram membaca surat nya namun semua belum selesai disana
✓Tapi jangan pernah berikan gelar Putri Kaisarku kepada Qin Li-er, karena aku tidak akan pernah merelakanya. Sekalipun aku mati arwahku akan menghadap pada Kaisar dan memintanya melepaskan gelar Putri Kaisar yang ia berikan pada Qin Li-er. Karena Qin Li-er tidak pantas untuk itu. Gelar yang aku dapatkan atas nyawa Ibu ku jangan harap bisa memberikannya pada orang lain!
Semoga kesejahteraan selalu menyertai mu Ayah. Mari tidak saling peduli jika bertemu dikemudian hari.
^^^Salam, Xiao Shu ^^^
^^^Kepada Raja Qin Yang Agung✓^^^
"Xiao Shu? QIN SHU-ER!!" Raja Qin nampak murka
Sementara Shu-er nampak tersenyum puas membayangkan wajah murka sang Ayah setelah membaca suratnya.
🫰🏻 BERSAMBUNG.....🫰🏻
kangen sama cs buatan author apalagi cs x twin...pengen liat ke bar baran x kay sama bucinx kay ke cio 🥺🥺🥺
please author update yh cs yng twin itu😿😿😭😭😭