Aulya

hubungan Robby dan Aneta semakin merenggang karna Robby tidak punya pilihan lain harus menjual Perusahaannya pada Orang Misterius, harganya lumayan tinggi daripada Robby harus pusing mencari pemasukan untuk menyelamatkan Perusahaannya.

Robby tidak ingin jatuh bangkrut dengan penuh hutang ditambah banyak Karyawan yang akan menuntut gaji padanya, lebih baik menjual sehingga Robby memiliki modal untuk membuka usaha baru tanpa memikirkan gaji karyawannya lagi.

disebuah Apartemen,

"Aneta? kenapa kamu susah dihubungi akhir-akhir ini ha?" tanya Robby dengan nada serius.

Aneta menatap Robby dengan malas, "kamu udah bangkrut kan?"

Robby terbelalak, "iya? tapi aku masih punya uang Aneta..! kita bisa memulai karir dari nol bersama."

Aneta tertawa geli, "kata siapa aku mau memulai dari nol denganmu?"

Robby terperangah, "apa-apaan kamu Aneta? apa kamu terhasut oleh Mamamu?"

Aneta berdecak, "aku muak memberimu nasehat, kau sangat bodoh tidak bisa menyelamatkan Perusahaanmu sendiri. dan aku masih cantik juga masih muda, kalau aku bisa cari Pria kaya lainnya kenapa aku harus hidup susah denganmu?"

jantung Robby seakan di tancapkan pisau tumpul penuh racun, hatinya sakit tapi tidak berdarah hanya air mata nya yang menggenang dipelupuk mata nya. Gadis yang Ia cintai dengan sepenuh hatinya berkata kejam seperti ini tanpa memikirkan perasaannya?

"kenapa kamu bicara begini sayang? ku mohon jangan bercanda.!" Robby berusaha memegang bahu Aneta yang menepis langsung tangan Robby.

"Aneta?" Robby menatap Aneta seakan masih belum percaya dengan semua tindakan Aneta yang begitu kasar.

"kenapa? kau terkejut melihat rupa asliku yang sebenarnya? dari awal kau memang mudah diperdaya, niatku ingin memiliki Tuan Satria tapi malah kau yang mengejarku." kata Aneta dengan angkuh.

Robby melangkah mundur, "ja-jadi i--inikah rupa aslimu yang sebenarnya?"

Aneta terlalu malas menjelaskan siapa dirinya lalu menatap sinis Robby, "cincin tunanganmu sudah aku jual untuk beli tas baru."

"ANETA????!!" bentak Robby membuat Aneta terkejut dan melangkah mendekati Robby lalu menamparnya.

"pria miskin sepertimu berani membentakku!" teriak Aneta tak kalah kuat.

Robby tertawa sumbang, tawa yang sangat menyedihkan tapi sayangnya Aneta tidak merasa kasihan sama sekali sebab sejak awal Aneta memang tidak menyukai Pria miskin, Aneta benci diajak berkarir dari Nol.

"si miskin matre...!" gumam Robby akhirnya menyadari betapa bodohnya Robby telah terpikat pada Perempuan miskin seperti Aneta yang bertingkah lugu dan polos sehingga Orang bodoh sepertinya selalu berusaha melindungi serta memanjakannya.

"apa katamu? aku memang matre..!" kata Aneta dengan bangga yang hanya mendengar kata Matre nya saja.

Robby telah kehilangan rasa hormatnya lalu menarik kasar rambut Aneta kebelakang, Aneta terpekik memegang lengan Robby, dengan kasar Robby membawa Aneta masuk ke Apartemen Aneta.

"apa yang kau lakukann??" teriak Aneta panik saat Robby menariknya menuju ranjang.

Plakkk??!

tamparan pertama Robby pada Aneta, Robby telah meletakkan sesuatu di meja yaitu Ponselnya merekam adegannya nanti sedangkan Aneta tidak melihat perbuatan Robby itu.

Plakk !?

Robby menampar Aneta lagi hingga tersungkur di ranjangnya dan Robby mengukung tangan Aneta, "kau harus bayar dengan tubuhmu karna sudah menghabisi seluruh hartaku." seringai Robby.

Aneta membelalak lalu berusaha melawan tapi naas Robby sudah menodai Aneta yang selama ini sok polos tapi masih suci, Aneta bisa bersikap seperti anak kucing yang butuh perlindungan sehingga Pria manapun berusaha melindunginya tanpa tau Aneta sangat busuk hati hanya ingin berfoya-foya serta hidup enak.

"akkkhhh!!" Aneta mengambil sebuah vas bunga lalu melemparnya ke Robby tapi bisa ditahan oleh Robby dan dilempar ke arah lain.

Robby seperti orang kesetanan memperk*sa Aneta, bagaimana amarah Robby tidak meledak jika masalah yang Ia hadapi sangat besar yaitu Perusahaan bangkrut, Aulya berubah, Mama nya menyalahkannya, berharap Aneta akan mendukungnya tapi malah menghianati serta merendahkannya hanya ingin menguasai hartanya saja.

Aneta terus menjerit dan merayu Robby dengan wajah sedihnya tapi Robby sudah tidak mempan lagi dengan muka dua Aneta, awalnya Aneta merasa sakit namun lama-kelamaan Aneta jadi menikmati sentuhan Robby. aneh Aneta suka gaya kasar itu membuat intinya berkedut-kedut, tak disangka Aneta juga bisa menjadi seorang jal*ng.

Robby bangkit dari ranjang Aneta lalu mengenakan pakaiannya, "dasar jal*ng tidak tau diri.?! aku mengejarmu hanya untuk kesenanganku saja, sekarang kau sudah rusak dan aku jamin kedepannya hidup kau tidak akan bahagia, dasar anak haram..!" maki Robby dengan mata menyala.

Robby mengambil Ponselnya.

"apa tadi kau bilang? siapa bilang aku anak haraaamm??" teriak Aneta menggebu-gebu.

sedangkan Robby memilih pergi setelah menghancurkan masa depan Aneta yang sok baik itu padahal hatinya busuk hanya suka uang saja, kalau memang Aneta suka uang seharusnya menjadi jal*ng saja.

Aneta menjerit histeris, Ia berpikir mudah memperdaya Robby tapi ternyata Pria itu menghancurkan dirinya. bagaimana cara Aneta mendekati Rinaldy jika Ia sudah kotor dan jauh dari kesan perempuan baik-baik.

Robby terus melangkah pergi sampai berada ditempat yang sepi, kaki Robby tiba-tiba begitu lemas dan bersimpuh seketika dengan kepala menunduk Ia menangis sambil tertawa dengan tubuh bergetar-getar.

"hidupku sudah hancur dan aku tidak akan membuatmu bahagia dengan penderitaanku." kata Robby dengan perasaan dendamnya pada Aneta.

ternyata Aneta melaporkan tindakan Robby ke Polisi hingga Robby menjadi buronan polisi namun Robby yang sudah tau apa yang akan dilakukan mantan tunangannya itu langsung menyebarkan Vidio Aneta yang menikmati sentuhannya bahkan suaranya paling keras.

Aneta diusir oleh pihak kepolisian karna membuat laporan palsu, bukti yang beredar sudah menjelaskan kalau Aneta tidak melakukannya karna terpaksa melainkan menikmati bahkan nama polos Aneta telah tercoreng.

"akkhhh!! Robbyyy??? brengs*kk kauuu??!" jerit Aneta dengan menggema.

Aneta mempermainkan perasaan Pria dan balas dendam Pria jauh lebih menakutkan daripada wanita yang bermain trik kecuali wanita itu cerdas dan pintar, Aneta dan Robby sama-sama bodoh seharusnya menjadi pasangan serasi tapi karna Aulya berubah maka nya pasangan serasi itu saling bermusuhan.

di tempat lain,

Aulya tengah memainkan jemari kukunya juga menggesek-gesek kukunya yang baru saja di potong.

"Aulya? Tuan Robby dan Aneta itu sepertinya perang dunia ketiga." kata Tania dengan serius.

Aulya mengangguk, "biarkan saja mereka bertengkar. anggap saja itu ujian Cinta sok suci mereka itu."

Tania bergidik ngeri mendengar suara Aneta, Ia segera mematikan ponselnya sambil menggerutu. kalau Pria mesum mungkin akan terperdaya dengan jeritan serta des*han Aneta tapi tidak bagi mereka yang memang benar-benar polos bukan sok polos.

Aulya mengangkat bahunya pertanda tidak tau, "lebih baik kamu bersiap Tania..?! aku tidak suka terlambat, kita banyak urusan."

Tania pun mengangguk pelan lalu mereka berdua berangkat menuju sebuah Restaurant bertemu seseorang.

"silahkan Nona!" ucap Pelayan membukakan pintu untuk Aulya dan Tania.

Aulya awalnya masih bersikap anggun hingga Ia melihat siapa yang menjadi calon pelanggannya membuat Aulya berhenti ditempat.

"kenapa Ibunya jaksa gila itu bisa disini? jangan bilang dia pelangganku?" batin Aulya terpaku.