NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Susu Untuk Keponakan Kembar

Menjadi Ibu Susu Untuk Keponakan Kembar

Status: tamat
Genre:Tamat / Menikah Karena Anak
Popularitas:806.3k
Nilai: 5
Nama Author: De Shandivara

Berselang dua minggu sejak dia melahirkan, tetapi Anindya harus kehilangan bayinya sesaat setelah bayi itu dilahirkan. Namun, Tuhan selalu mempunyai rencana lain. Masa laktasi yang seharusnya dia berikan untuk menyusui anaknya, dia berikan untuk keponakan kembarnya yang ditinggal pergi oleh ibunya selama-lamanya.

Mulanya, dia memberikan ASI kepada dua keponakannya secara sembunyi-sembunyi supaya mereka tidak kelaparan. Namun, membuat bayi-bayi itu menjadi ketergantungan dengan ASI Anindya yang berujung dia dinikahi oleh ayah dari keponakan kembarnya.

Bagaimana kelanjutan kisah mereka, apakah Anindya selamanya berstatus menjadi ibu susu untuk si kembar?
Atau malah tercipta cinta dan berakhir menjadi keluarga yang bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon De Shandivara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20. Tamu Pria

Sejujurnya, ingin sekali pria itu menggendong buah hatinya. Tetapi, dia tidak kuasa saat melihat wajah dua putri kembarnya yang semakin hari semakin mirip dengan mendiang istri.

Itulah mengapa dia lebih menjaga jarak dari sang putri daripada kembali memperburuk suasana hati dan kemarahan pada mereka karena kehadirannya malah membuat wanita terkasihnya pergi.

Di dalam kamar, di waktu yang sengaja dia senggangkan untuk rehat sejenak dari kesibukan aktivitas yang ada, dia hanya memandang langit-langit kamarnya berbantalkan kedua tangannya yang ditautkan di belakang kepala.

Hampa, itu yang masih dia rasa. Memandangi wajah sang istri yang hanya bisa dilihat dari bingkai foto pengantin yang dicetak besar di kamarnya berharap dapat menjadi obat kerinduan sekaligus mengingatkannya bahwa dia yang dulu begitu naif saat menjadi suami.

Tok tok tok.

“Mas Satya?” saat dengan asyik menikmati kesendiriannya, tiba-tiba suara wanita terdengar dari balik pintu kamarnya. Ia menoleh, tapi malas beranjak. Alhasil, memilih untuk diam dan berharap orang yang memanggilnya akan pergi dengan sendirinya.

“Mas Satya, kamu tidur?”

Tok tok tok. Dia membiarkan suara Anindya menggelora di depan sana.

“Mas, tolong buka pintunya. Ada tamu,” kata Anindya terdengar gugup yang menandakan jika itu memang hal penting.

“Siapa?” tanya pria itu sesaat pintu kamarnya dibuka olehnya. Hanya gelengan kepala yang Anindya tunjukkan dengan tangan yang menujuk ke bawah.

“Ya tuhan!” ucapnya setelah sadar siapa yang datang. Arsatya hampir terlupa jika memang benar hari ini dia menjanjikan pertemuan dengan seseorang untuk keperluan bisnis yang akan mereka rintis.

“Hey, yah, Bro! Sorry, hampir lupa,” sapa Arsatya ramah dengan bertos ria dan bercipika-cipiki ala bestie.

“Jadi, siapa wanita itu, Bro? Istrimu kan, maaf, udah meninggal?” tanya tamu pria itu yang sejak tadi mengawasi seorang wanita yang menggendong bayi dan menyambutnya di pintu masuk.

“Iya, adik iparku,” jawab Arsatya yang didengar oleh telinga Anindya yang sedang berjalan di belakangnya. Sedih saat mendengar tidak diaku sebagi istri, melainkan masih berstatus adik ipar.

Keduanya berpisah karena Anindya harus ke dapur untuk membuatkan minuman sesuai perintah Arsatya karena hari ini semua pembantu rumah sedang cuti.

“Adik ipar? Kalian tinggal serumah?” tanya pria itu lagi kali ini lebih berbisik-bisik supaya tidak didengar oleh telingan Anindya.

“Iya, anakku lengket sama dia,” jawab Arsatya. Anindya yang sedang mengaduk teh panas itu bergerak memelan sembari mendengarkan apa yang sekiranya tengah mereka bicarakan tentang dirinya.

“Aku seperti de javu,” kata tamu pria itu lagi, matanya tidak lekang untuk terus menatap Anindya dari kejauhan.

Deg.

Anindya sudah mengira jika pria itu pasti tidak akan lupa dengannya, tetapi sikap Anindya yang seolah tidak mengenal siapa pria itu sebelumnya yang padahal sejujurnya dia pernah berhubungan erat dengan pria itu di masa dulu.

Semakin lama, tatapan pria itu semakin menyipit menatap setiap rinci tubuh wanita, alias adik ipar dari sahabatnya.

“Di mimpi?” tanya Arsatya.

“Nyata. Dia seperti mantan kekasihku,” ucapnya memberi tahu.

Deg.

Jantung Anindya semakin berpacu cepat. Sungguh, dia tidak ingin mengingat tentang masa lalu itu.

Bug! Satu pukulan dari kertas koran yang sengaja digulung tidak rapi mengenai bahu tamu pria itu.

“Demi apa, dia sangat mirip. Tapi, aku rasa dia lebih cantik dari sebelumnya. Apa benar ternyata dia orangnya?” tanya pria itu yang entah pada siapa, yang jelas hatinya juga penasaran mungkinkah wanita itu benar masa lalunya yang tengah dia cari selama ini.

Arsatya berdecih, menyangkalnya, “Tidak mungkin, dia masih sangat muda. Belum lulus kuliah. Mantanmu ‘kan rata-rata seumuran atau bahkan lebih tua.”

“Tidak, berbeda kalau yang satu itu. Dia pun masih kuliah saat itu,” ucap si tamu pria yang masih ingin memandang Anindya yang sedang berjalan ke arah mereka.

“Memangnya siapa namanya?” tanya Arsatya memastikan.

Anindya merem melek saat pria itu ditanya siapa nama mantan yang mirip dengan dirinya. Tentu jika dia benar ingat, maka yang akan keluar dari mulutnya adalah satu nama yang sama ‘Anindya’, sedangkan Anindya sungguh tidak mau memutar ulang dan berhubungan lagi dengan masa kelamnya.

“Namanya….” Sekilas pria itu terpejam, seolah sedang berpikir sebelum menyebutkan sebuah nama.

“Ya Allah, tolong jangan biarkan ini terjadi,” ujar Anindya di dalam hatinya. Meski dia mencoba untuk bersikap santai, tetapi kaki dan tangannya tetap gemetar sampai terdengar dentingan cangkir yang bersentuhan karena nampan yang dibawa turut bergoyang.

Prang, cetar!

Tidak fokus pada langkahnya, Anindya tersandung oleh kakinya sendiri yang tidak sengaja terbelit satu sama lain.

“Anindya!” teriak seseorang yang terkejut saat nampan dan cangkir di atasnya terbang dan menghantam lantai sampai berantakan.

Namun, fokusnya bukan lagi pada Anindya yang jatuh tersungkur dan kakinya terkena pecahan cangkir berbahan tile itu, tetapi semua mata menatap pada pria yang meneriakkan namanya.

Bukan Arsatya, tetapi tamu prianya.

“Anindya, are you okey?” tanya pria itu memburu Anindya dan membelai pipinya. Gerakannya jauh lebih cepat daripada Arsatya yang masih dibuat bungkam mencoba mencerna semua yang sedang terjadi di depan mata.

1
Novita Anggraini
Luar biasa
Ah Serin
cerita menarik knapa tak buat saessson2 lagi
mang tri
ternyata adiknya pantesan panggilnya mas ☺️
mang tri
😭😭😭😭😭😭😭
mang tri
ya ampuuunnnn 😭😭😭😭😭
mang tri
Anin pernah berkata Tuhan boleh mengambil apapun asal jangan ansha, jd orang tua nya sebagai pengganti ansha 😭
Safa Almira
,suka
Muhammad Hakim
Buruk
Dewi Kadimen
Luar biasa
Jisa Ajach
bgus
Tety Boreg
kasian anin thor..jgn dgn keadaan mabuk lah thor..😭😭😭
MommaBear
Luar biasa
Ita Listiana
ceritanya sangat bagus dan menarik, gk muter", dan banyak menguras emosi dan air mata. makasih buat othornya yg udah bikin cerita ini, sehat" terus ya thor biar bisa terus berkarya 😊
Kadek Bella: trima kasih banyak thor ,,ceritanya bagus
hello shandi: Terima kasih banyak ya kak untuk ulasan dan doanya. Salam kenal. 😇🙏
total 2 replies
imhe devangana
crtnya terlalu berbelit2 menurut ku, & hanya septr mereka doang ngk ada crt orng lain.
maaf ya thor
hello shandi: Terima kasih ya untuk masukkannya🙏
total 1 replies
imhe devangana
thor sebenarnya anak Amelua putra atau putri sich.awal bab di blng putra kok skrng putri.
hello shandi: Maaf ya, mungkin typo. Keduanya putri, Kak. Boleh bantu tunjukkin di bab berapa yang bahas kata "putra?". Terima kasih. 😇
total 1 replies
Budi Raka
Luar biasa
hello shandi: Terima kasih penilainnya, Kak.🙏✨
total 1 replies
retiijmg retiijmg
happy ending.
gak cmn mewek kak, gemes,kesel pokoknya nano nano
hello shandi: Makasih ya udah kasih ulasan feel-nya. 😊
total 1 replies
Mei Mei
Luar biasa
hello shandi: Terima kasih penilaiannya kak.💖
total 1 replies
Misaza Sumiati
Satya itu mah bukan cinta ke Amelia, tapi merasa berdosa ke Amelia semasa hidupnya
Misaza Sumiati
awas Satya nanti nyesel lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!