NovelToon NovelToon
Hidden Marriage With Hot Teacher

Hidden Marriage With Hot Teacher

Status: tamat
Genre:Tamat / Murid Genius / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:6M
Nilai: 4.9
Nama Author: lena linol

Sungguh kesialan bagi gadis yang bernama Lestari karena dia harus menikah dengan gurunya sendiri yang bernama Mattew. Guru killer yang sangat di benci Lestari.

Semua itu berawal saat mereka kepergok bermesraan oleh seorang pria paruh baya di dalam mobil saat hujan deras. Pria paruh baya itu tidak lain adalah Paman Lestari sendiri.


Lalu bagaimana kisah mereka selanjutnya?

Mengingat Mattew juga mempunyai kekasih yang sangat di cintainya, di tambah lagi Lestari masih sekolah. Akhirnya mereka sepakat untuk menyembunyikan pernikahan tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bobok bareng yuk!

Mendengar pertanyaan Lesta, Melisa terdiam sesaat, kemudian dia tersenyum sembari berkata, “kamu tenang saja, semua akan baik-baik saja, karena sepertinya hubungan Mattew dan wanita itu sudah berakhir,” jawab Melisa pada Lesta yang terdiam sambil menatapnya.

“Apakah benar?” Lesta kembali bertanya, pasalnya Mattew tidak mengatakan apa-pun tentang wanita tersebut. Apakah jawaban ibu mertuanya bisa di percaya? Tanya Lesta di dalam hati.

“Iya, kalau ingin lebih detailnya lagi bisa tanya langsung ke Mattew,” jelasa Melisa dan diangguki oleh Lesta.

Setelah berbincang dengan Lesta, Melisa berpamitan keluar dari kamar tersebut, tidak lupa menyuruh Lesta untuk segera beristirahat karena hari sudah malam.

Lesta tersenyum ketika merasa di perhatikan oleh ibu mertuanya yang sudah berubah baik kepadanya. Dia senang karena sedikit demi sedikit keberadaannya mulai dianggap di keluarga tersebut. Setelah ibu mertuanya sudah tidak terlihat, ia keluar dari kamar itu, menuju paviliun. Dia tidak mau tidur di kamar suaminya, lantaran masih trauma dengan burung Elang milik Mattew yang terlihat sangat menyeramkan. Sambil berjalan menuruni tangga, Lesta menatap tangan kanannya, kemudian ia bergidik ngeri sambil mengusapkan tangannya ke bajunya berulang kali, seolah ingin menghilangkan rasa kenyal dan keras yang tertinggal di telapak tangannya.

“Ih, geli!” pekik Lesta ketika dia sudah sampai di paviliun tepatnya ada di dalam kamarnya.

“Astaga! Otak dan mata suciku ternodai!” Lesta mengacak rambutnya frustrasi lalu beralih mengusap kedua matanya saat bayangan burung Elang gondal-gandul berseliweran di benaknya.

*

*

Mattew duduk di taman belakang dengan ayahnya. Dua pria berbeda generasi itu tampak mengobrol serius.

“Seharusnya kamu bisa menahan diri! Lesta itu masih kecil dan juga polos.” Ansel menasehati putranya yang duduk di sebelahnya.

“Jadi aku harus menahannya?” Mattew menatap ayahnya dengan intens.

“Iya, setidaknya sampai Lesta lulus sekolah,” jawab Ansel menepuk pundak putranya. “Sabar, memang berat menahan sesuatu yang tidak bisa tersalurkan, tapi semua akan indah pada waktunya jika kalian sama-sama ikhlas melakukannya tanpa ada rasa terpaksa.” Ansel langsung beranjak dari duduknya, menyimpan salah satu tangannya ke kantong celana, dan salah satu tangannya mengusap rambutnya ke belakang, kemudian ia menoleh pada putranya yang tertunduk lesu.

“Jadi apa yang harus aku lakukan, Pi, biar Lesta nggak terpaksa melakukannya?” Mattew mendongak menatap ayahnya dengan tatapan memohon. Dia berharap ayahnya memberikan pencerahan untuknya.

Ansel menghela nafas panjang, kemudian menatap putranya dengan sebal.

“Masa kayak begitu saja pakai tanya!” geram Ansel lalu menonyor kepala putranya dari samping. “Pantas saja kamu di bodohi Becca sampai bertahun-tahun!” sindir Ansel.

Mattew mengerucutkan bibirnya, kesal karena ayahnya membahas tentang Becca wanita siluman itu.

“Jangan bahas dia, Pi. Muak dengan namanya!” balas Mattew jengkel.

“Helehhh! Sudah tahu wataknya ya makanya kamu muak! Coba saja kalau kamu nggak lihat bukti perselingkuhannya pasti kamu masih buta karena cinta!” Lagi-lagi Ansel menyidir pedas putranya yang bodoh itu.

“Kenapa urusannya jadi panjang? Padahal aku mau berubah, dan mau menerima Lesta sebagai istriku! Jadi, please, kembali pada topik pembicaraan!” protes Mattew lantaran merasa malu  kalau ayahnya terus mengungkit kebodohannya.

“Ha ha ha ha.” Ansel tertawa terbahak saat mendengar aksi protes putranya. “Kalau kamu ingin Lesta melakukannya tanpa terpaksa, kamu harus mengambil hatinya dan membuatnya jatuh cinta. Se-simpel itu,” ucap Ansel lalu beranjak dari sana meninggalkan putranya yang masih duduk sendirian di kursi taman.

Mattew mencerna semua perkataan ayahnya. “Simpel? Papi nggak tahu saja bagaimana rumitnya menghadapi Lesta yang sedang ngambek!” Mattew mendumel ketika mengingat kejadian beberapa jam yang lalu di mana Lesta marah kepadanya hingga menghabiskan 4 mangkok bakso. Mengingat hal itu bibir Mattew melengkung ke atas, karena menurutnya Lesta sangat unik, melampiaskan segala amarahnya dengan cara makan yang sangat banyak. Puas membayangkan sikap unik Lesta, Mattew beranjak dari duduknya, menuju kamarnya, sampai di kamar ternyata Lesta tidak ada di sana, lalu ia melangkahkan kedua kakinya menuju paviliun, dia sangat yakin kalau istrinya berada di sana.

*

*

Lesta sudah selesai membersihkan diri dan memakai daster motif kartun doraemon kesukaannya. Kemudian dia merebahkan diri di atas tempat tidur dan memeluk guling dengan erat. Dia sudah bersiap tidur, kedua matanya sudah terpejam akan tetapi dua kelopak mata itu kembali terbuka saat mendengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya. Lesta segera bangkit dari tidurnya untuk membukakan pintu kamar, dan ternyata yang ada di balik pintu tersebut adalah Mattew.

“Kamu!” Lesta menatap Mattew dengan tatapan yang sulit di jelaskan. Apalagi kedua mata Lesta dengan nakalnya menuju ke arah sela paha suaminya, namun dengan cepat dia memalingkan wajahnya saat bayangan burung elang kembali menghantuinya. Kedua pipinya terasa panas, dan ia yakin kalau saat ini wajahnya merona seperti kepiting goreng yang siap di santap.

“Kenapa kamu tidur di sini?” Mattew melontarkan pertanyaan tanpa memperhatikan wajah Lesta, kedua matanya sibuk menatap kamar istrinya yang ada di pavilun tersebut. Kamar tersebut sangat sempit menurut Matttew, meski di dalamnya ada kasur lantai bermerk lumayan terkenal dan harganya juga mahal, serta di lengkapi barang-barang lainnya seperti lemari, televisi, kipas angin dan AC, di dalam kamar tersebut juga ada kamar mandinya.

“Terserah aku mau tidur di mana!” sahut Lesta jutek. Gadis tersebut berusaha menetralkan rona wajahnya agar kembali seperti sedia kala.

“Mau durhaka sama suami kamu! Seorang istri itu harus patuh sama suami!” balas Mattew tidak kalah jengkel, kemudian dia masuk ke dalam kamar tersebut tanpa meminta persetujuan dari istrinya.

“Eh, kamu mau apa? Keluar dari kamarku!!” seru Lesta menarik ujung kaos Mattew, menahan pria tersebut agar keluar dari kamarnya.

“Semua yang ada di dalam rumah ini adalah milikku, termasuk paviliun dan juga kamu! Jadi kamu nggak ada hak untuk melarang aku, paham!” Mattew menunding kening Lesta dengan tatapan jengkel, kemudian ia mendudukkan diri di tepian tempat tidur, dengan posisi kedua kaki diluruskan di atas lantai.

“Mau kamu apa sih?!” geram Lesta, merasa jengah pada suaminya yang selalu mengganggunya.

“Aku akan tidur di sini, kalau kamu tidak mau pindah ke kamarku!” jawab Mattew seraya merebahkan diri di atas tempat tidur itu.

“Apaan ini? Keras banget!” dumel Mattew saat merasakan tempat tidur istrinya tidak senyaman tempat tidurnya.

“Kamu nggak akan nyaman di sini, jadi lebih baik kamu kembali ke kamar kamu sendiri!” balas Lesta yang masih berdiri di dekat pintu sambil berkacak pinggang, menatap sengit pada suaminya yang menggulingkan badan ke kiri dan ke kanan.

“Nggak mau!!” jawab Mattew yang sudah terlentang di atas tempat tidur sambil menatap langit-langit kamar. Bibirnya tersenyum, kemudian ia mengalihkan pandangannya menatap Lesta yang masih jengkel kepadanya.

“Sini bobok! Kenalan sama burung elang lagi yuk!” Mattew menepuk sisi sebelahnya yang kosong, salah satu matanya mengerling nakal.

“Dasar mesum!” umpat Lesta sambil bergidik takut.

***

Ngakak dan gemes sama mereka berdua tuh🤣🤣🙈

1
Rahma Wati
Luar biasa
Syhafaaza
🤣🤣🤣
Phurie Rahayu
burung yang ada rambutnya kali less 🤣🤣🤣
🏠⃟ᴬʸᵃⁿᵏરuyzⷦzⷩ𝐀⃝🥀
astagfirullahh alazim 🙈🙊🤣🤣🤣🤣🤣
🏠⃟ᴬʸᵃⁿᵏરuyzⷦzⷩ𝐀⃝🥀
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Louisa Lumingkewas Salomonsz
Luar biasa
🏠⃟ᴬʸᵃⁿᵏરuyzⷦzⷩ𝐀⃝🥀
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🏠⃟ᴬʸᵃⁿᵏરuyzⷦzⷩ𝐀⃝🥀
mungkin ada sesuatu.... sengaja mau liat gadis yg menjadi menntunya itu gmn org nya... kira may kenalan lah
🏠⃟ᴬʸᵃⁿᵏરuyzⷦzⷩ𝐀⃝🥀
waduh
🏠⃟ᴬʸᵃⁿᵏરuyzⷦzⷩ𝐀⃝🥀
hahahahhahah
-the'XXI✓
Luar biasa
🏠⃟ᴬʸᵃⁿᵏરuyzⷦzⷩ𝐀⃝🥀
kejamnya
Riska amelia
Luar biasa
Fitrianinaim_queen03
sampai sekarang aku belum menemukan bayangan gaya " elang nangkring di atas tembok " /Cry//Cry/
Fitrianinaim_queen03
otakku ikutan ngeres /Gosh//Gosh/
Celine Jehira
anjirrrlah Mathew 🤣🤣🤣
Celine Jehira
🤣🤣🤣
yuiwnye
namanya kulit di kerik pasti lah merah, aku golongan orang yg gak setuju dg keyakinan kerokan menyembuhkan masuk angin
Deistya Nur
semangat terus ka 👍💪
yuiwnye
problemnya selalu pacar asli sibuk jd model terikat kontrak trus nnt ketahuan punya selingkuhan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!