Kembalinya Gadis Cupu

"Oh ya ampun! Ini terlihat sangat manis," ujar Keanu yang melihat keduanya tidur dengan saling memeluk.

Keanu tersenyum dengan begitu senang, karena wajah Kinara terlihat lebih segar. Tidak pucat seperti pertama kali dia datang, Keanu merasa tidak salah langkah sudah mengemis kepada Kiara untuk ikut dengan dirinya.

"Semoga keputusan aku untuk menikahi kamu adalah hal yang terbaik," ujar Keanu seraya melangkahkan kakinya untuk mendekat ke arah kedua wanita cantik berbeda usia itu.

Keanu langsung mengulurkan tangannya, lalu dia mengusap kening putrinya. Keanu langsung tersenyum karena suhu tubuh putrinya sudah stabil, Kiara memang wanita yang bisa diandalkan, pikirnya.

"Alhamdulillah," ujar Keanu.

Pria bersetatus sebagai duda itu langsung menghela napas lega, setelah itu dia langsung merebahkan tubuhnya di atas sofa tunggu. Dia sangat lelah dan ingin segera tidur.

Keesokan harinya.

Kiara terbangun dari tidurnya, dia merasa senang karena saat dia membuka matanya, akhirnya kondisi kesehatan Kinara terlihat sudah lebih baik.

"Alhamdulillah, kondisi kamu sudah stabil." Kiara tersenyum lalu turun dari ranjang pasien, kantong kemihnya terasa sangat penuh.

Dia ingin segera menuntaskan hajatnya, lalu dia ingin segera mandi dan pulang terlebih dahulu. Karena Kiara ingin mengambil perlengkapan miliknya yang masih ada di rumahnya.

Selepas Kiara masuk ke dalam kamar mandi, Keanu nampak terbangun. Dia begitu kaget ketika melihat Kiara yang tidak ada di dalam ruang perawatan tersebut, padahal seingatnya sebelum tidur, Kiara terlihat tidur seraya memeluk putrinya.

"Ke mana dia?" tanya Keanu seraya melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Dengan perlahan Keanu membuka pintu kamar mandi tersebut, karena dia takut akan membangunkan putrinya. Saat pintu kamar mandi nampak terbuka, mata Kenau langsung membulat dengan sempurna.

Keanu melihat Kiara yang sedang membuka pelindung terakhir tubuhnya yang menempel di dadanya, pria yang sudah tiga bulan menduda itu tidak berkedip sama sekali saat melihat kemolekan tubuh Kiara.

'Ya Tuhan! Dia seksi sekali,' ujar Keanu tetapi hanya mampu mengatakannya di dalam hati.

Beruntung Kiara terlihat membelakangi dirinya, sehingga hal itu membuat Kiara tidak tahu jika Keanu kini sedang menatap bentuk tubuhnya yang begitu indah.

Keanu bahkan nampak mengerjapkan matanya ketika melihat bokong Kiara yang nampak bulat, kakinya terlihat begitu jenjang. Pinggangnya begitu ramping dan punggung wanita itu seakan meminta untuk disentuh dan dikecup.

'Aku bisa tidak tahan jika terlalu lama di sini,' ujar Keanu dalam hati.

Dengan perlahan pria itu memundurkan langkahnya dan menutup pintu kamar mandi dengan begitu perlahan, karena takut Kiara akan menyadari dirinya berada di sana.

"Astagfirullah! Maafkan hamba ya Allah," ujar Keanu dengan jantung yang berdebar dengan begitu kencang.

Pria itu dengan cepat merebahkan tubuhnya kembali, dia akan berpura-pura tidur sampai Kiara keluar dari dalam kamar mandi. Dia takut jika Kiara akan berpikir yang tidak-tidak, tentang dirinya. Jika dia ada di sana dalam keadaan bangun.

"Ah! Segarnya!" ujar Kiara setelah keluar dari dalam kamar mandi.

Dengan cepat Kiara melaksanakan shalat subuh, sedangkan Keanu berpura-pura baru bangun tidur dan dengan cepat masuk ke dalam kamar mandi.

Beberapa saat kemudian.

Kinara sudah terbangun, dia terus saja memeluk Kiara dengan posesif. Anak itu seolah tidak mau ditinggalkan oleh Kiara lagi, Keanu hanya bisa diam seraya menatap kebersamaan keduanya.

"Sayang, Tante mau pulang dulu. Mau ngambil barang-barang Tante,'' izin Kiara.

"Tapi, Tante beneran bakal balik lagi kan, ke rumah Kia? Tante bakalan jadi ibu aku, kan? Tante bakalan nikah sama Daddy, kan?" tanya Kinara beruntun.

"Iya, Tante mau nikah sama Daddy. Mau jadi ibu kamu juga, jadi... izinkan Tante untuk mengambil barang-barang Tante terlebih dahulu," izin Kiara.

"Tante itu banyak uangnya loh, beli saja yang baru." Kinara terus aja memeluk Kiara, anak itu benar-benar takut ditinggalkan.

"Aih! Katanya Tante harus nikah sama Dad Keanu, kalau Tante ngga pulang dan bawa berkasnya, bagaimana bisa Tante nikah sama Daddy kamu?" ujar Kiara.

"Hem! Tante benar, yaudah. Pulang gih, tapi cepet balik lagi. Kia ngga rela Tante lama-lama perginya," ujar Kinara.

"Iya, Sayang. Tante pulang dulu," pamit Kiara.

Setelah berpamitan kepada Kinara, akhirnya Kiara pergi dari rumah sakit menuju rumah sederhana miliknya. Awalnya Keanu ingin mengantarkannya, tetapi Kiara menolak karena Kinara tidak ada yang menemani.

Alhasil Keanu tidak bisa berkata apa pun, dia malah menghubungi sopirnya untuk mengantarkan Kiara menuju rumahnya.

"Haish! Apa benar aku harus menjadi istri dari tuan Keanu?" tanya Kiara seraya menatap wajahnya dari pantulan cermin.

Kiara kini sudah sampai di dalam rumahnya, dia malah terdiam seraya menatap cermin yang ada di hadapannya. Dia sedang memikirkan pernikahan yang akan dia laksanakan dengan Keanu.

"Astagfirullah! Kenapa ini begitu sulit? Tapi kalau ngga nikah sama tuan Keanu kasihan Kia," ujar Kiara frustasi.

Setelah sekian lama berpikir, akhirnya Kiara merapikan berkas berkas penting miliknya. Lalu dia terlihat berganti pakaian dan keluar dari dalam rumah sederhana miliknya.

Namun, Kiara terlihat begitu kaget ketika membuka pintu rumahnya, karena ternyata di sana ada Kaesang yang sedang berdiri seraya menatap wajahnya dengan tatapan yang begitu sulit untuk diartikan.

Beberapa hari ini Kaesang memang membuntuti Kiara, karena terus terang saja Kaesang merasa curiga jika wanita yang selalu bersama dengan Kinara adalah kekasihnya yang dia bunuh.

Kaesang berpikir jika Kiara ditemukan oleh Keanu, lalu Keanu membawa Kiara untuk dioperasi plastik. Makanya wajah wanita itu ingin terlihat begitu cantik, Keanu juga sengaja menjadikan Kiara sebagai alat.

Bukan tanpa alasan Kaesang berkata seperti itu, Karena kini usahanya bangkrut dan menurutnya itu adalah kesalahan dari Keanu yang memasarkan produk yang akan dia luncurkan.

"Ehm! Maaf, anda mau apa ke sini?" tanya Kiara seraya berusaha untuk bersikap senormal mungkin.

"Jangan pura-pura tidak mengenal aku, Kiara. Aku ke sini untuk menjemput kamu, kamu tidak boleh pergi ke mana pun selain ke rumah aku." Kaesang nampak mencekal pergelangan tangan Kiara.

"Ya, aku memang Kiara. Kenapa? Mau apa memang?" tanya Kiara dengan tatapan menantang.

"Ayo pulang ke rumah, jelaskan apa maksudnya semua ini!" ujar Kaesang.

"Jelaskan tentang masalah apa? Terus, untuk apa aku harus ikut ke rumah kamu?" tanya Kiara.

"Kamu harus menjelaskan kepadaku tentang semua yang terjadi, pasti usahaku bangkrut karena ada sangkut pautnya dengan kamu. Terus, kenapa kamu bisa cantik seperti ini?" tanya Kaesang.

Dengan kurang ajarnya Kaesang mengusap pipi Kiara, lalu tangan itu turun untuk mengusap bibir Kiara sampai ke rahang wanita itu.

"Aih! Anda kurang ajar sekali! Jangan pernah menyentuh saya, karena saya bukan kekasih anda lagi!" tegas Kiara.

"Kamu masih kekasih aku, karena aku belum memutuskan hubungan kita." Kaesang mendekatkan wajahnya ke arah Kiara, dia terlihat hendak mencium bibir Kiara.

Namun, dengan cepat Kiara memundurkan langkahnya. Sontak saja karena perbuatan Kiara, Kaesang hanya mampu mencium angin.

''Sial!" umpat Kaesang.

"Kiara yang dulu sudah mati! Wanita cupu dan culun itu sudah kamu lemparkan ke jurang, aku bukan Kiara yang dulu lagi." Kiara dengan cepat meninggalkan Kaesang.

Kaesang sempat berlari dan ingin menarik Kiara, tetapi dengan cepat sopir dari Keanu menghadang jalan dari pria itu.

"Maaf, anda tidak boleh mengganggu nona kami." Sopir yang berperawakan tinggi besar itu berbicara dengan begitu tegas, sontak saja hal itu membuat Kaesang memundurkan langkahnya.

Sebenarnya Kiara bisa saja memukul pria itu sampai pingsan, tetapi dia tidak boleh gegabah dalam memakai kekuatannya.

"Ayo kita pergi, Pak. Tidak usah meladeni dia," ujar Kiara.

"Ya, Nona!" jawab Pak sopir.