Deskripsi.
Ivona wanita cerdas, tangguh dan Licik usianya kini beranjak dua puluh delapan tahun. Saat ivona membeli cake untuk merayakan hari ulang tahunya kejadian naas menimpanya ivona ditabrak sebuah Truk. Tubuhnya melayang di udara dan terpental jauh. Matanya menatap nanar cake yang sudah hancur. Ivona terkekeh sesaat sebelum menutup mata.
"Bahkan aku tidak diberikan kesempatan meniup lilin untuk terakhir kalinya. Batinya menutup mata".
Seakan takdir mempermainkannya. jiwa Ivona memasuki raga Selir Putra Mahkota yang terkenal dingin dan kejam.
"Siall...
"Kenapa aku harus memasuki tubuh lemah ini, "Dan ingatan apa ini?
"Oo..shhiitt...
"Kenapa pemilik tubuh ini perempuan murahan
"Cinta sih cinta tapi gak juga sampai melakukan Hal sehina itu.
Umpatnya saat mengetahui semua ingatan perempuan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Star Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE. 21
"Deg..
Ivona hampir pingsan pupil matanya melebar.
Ivona merasakan aura yang mencekam di sekujur tubuhnya...Ivona terlalu shock menghadapi sikap Ba Xi'an yang baru dia ketahui. Dia baru sadar Lelaki itu ibarat Dewa yang tidak bisa di tentang...
"Maaf..Hamba mohon berhenti yang Mulia..
"Hamba tidak Kuat.
Ivona menahan sesak yang menggerogoti paru parunya..bahkan para pelayan yang ikut berjaga disana sebagian pingsan karena tidak kuat menahan aura yang di keluarka Putra Mahkotanya. Sang Kasim dan tabib hanya bisa mengandalkan tenaga dalamnya..mereka tidak berani menghentikan Putra Mahkota itu.
Ba Xi'an tidak perduli dengan Isak tangis Ivona. Dia semakin Emosi melihat sikap keras kepala Ivona.
Baru perhatian sedikit yang di tunjukkannya kepada wanita yang di depanya itu. Wanita itu sudah berani membohonginya.
Ivona mencoba meraih tangan Ba Xi'an. Menyadarkan Lelaki itu.
Setelah dengan susah payah..akhirnya tangan besar itu dapat di genggamnya..
"Yang Mulia...
Ucap Ivona serak dengan nafas tersendat sendat...
Detik itu juga Ivona tidak sadarkan Diri..
Ba Xi'an yang merasakan genggaman kecil itu merasakan getaran Dihatinya. Ba Xi'an melihat ke arah Ivona Detik itu juga Ba Xi'an terkejut batin melihat tubuh tak berdaya itu..lalu Ba Xi'an berteriak..
"Selir..selir..
"Hei.. Izoraaa..aku mohon jangan seperti ini.
Suaranya serak..aura yang di keluarkannya langsung lenyap berganti kecemasan yang memuncak.
Ba Xi'an tidak menyangka..istrinya Akan selemah itu menahan auranya.
Ba Xi'an membawa Ivona ke kamar
Tanganya menggenggam tangan mungil itu.
Ba Xi'an merutuki kebodohannya. Dia terlalu di kuasai amarah sehingga Dia tidak memperdulikan nyawa wanita yang di cintainya..
'"Aku mohon sadarlah..bisiknya.
Ba Xi'an merasakan tangan istrinya itu dingin seperti es..dia mengusap usap tangan mungil itu..menyalurkan sihir hangatnya ..
Tabib memberikan pil yang dapat menetralisir suhu tubuh Ivona..
Dua jam berlalu tetapi Ivona masih belum sadar. Padahal suhu tubuhnya sudah kembali Normal. Membuat Ba Xi'an semakin cemas dan Takut..
Setelah siang berganti sore..bulu mata lentik itu bergerak...kedua bola mata yang tertutup itu kembali terbuka...matanya menatap langit langit dikamarnya...mencoba mengumpulkan kesadaranya..setelah Ivona sudah mulai ingat kejadian yang menimpanya...suara berat bernada cemas menyentuh Indra pendengarannya..
"Selir sudah sadar?
"Apa ada yang sakit Hmm?
Ba Xi'an bertanya cemas. Matanya menatap teduh biru safir itu..
Ivona mengeleng...
"Terimakasih...sudah Bertahan.
Ucap Ba Xi'an serak
Hampir saja Dirinya mengila saat wanita yang di cintainya tidak kunjung sadar.
Ba Xi'an mengecup lembut kening Ivona..
Mengusap sayang kedua pipi itu..
Ivona yang kembali mendapatkan perlakuan manis Putra Mahkota sontak bergidik ngeri...
Dia tidak dapat memahami temperamen lelaki itu. Ivona trauma dengan yang di rasakannya Tadi. Ivona ingin menjaga jarak dengan Ba Xi'an
'"Maaf yang Mulia..
"Hamba ingin istirahat.
"Bisakah yang Mulia meninggalkan hamba ucapnya takut takut...
Ba Xi'an yang melihat raut ketakutan istrinya itu semakin merasa bersalah...Ba Xi'an tidak mau lepas kendali lagi... akhirnya Ba Xi'an terpaksa menuruti kemauan wanitanya itu...
Ba Xi'an langsung menghilang dari Kamar Ivona...
Ivona yang sudah di tinggalkan itu akhirnya bisa bernafas lega...
Ivona tidak berani membayangkan aura yang di keluarkan Lelaki itu...saat Ivona merasakan aura itu.
Dirinya seperti berada di lautan es. Rasanya sangat Dingin dan menusuk ketulang tulang..perasaan yang di rasakan seakan memaksakannya berenang disana dan tidak dapat menepi. Ivona Berdoa semoga hari - hari cepat berlalu supaya Ivona Cepat melahirkan dan melarikan diri dari lelaki itu. Walaupun rasa sayang dan Cintanya masih utuh kepada Ba Xi'an. Ivona tidak mau mengorbankan Nyawanya. IVONA lebih sayang kepada dirinya sendiri. Dia masih bisa berfikir logis.
Di ruangan Putra Mahkota.
Ba Xi'an melampiaskan amarahnya ke segala benda yang dapat dijangkaunya. Benda benda itu dibekukannya atau di bakarnya...
Bahkan Paviliun sebelah Barat ikut mejadi sasaran amukanya.
Paviliun itu telah terbakar habis...
Kaisar dan Ibu Suri, beserta Permaisuri gelagapan menyenangkan Putra Mahkota. Mereka paling mengerti anaknya itu. Sang anak tidak akan mengamuk jika tidak ada. Pemicunya.
Setelah Kaisar mendapatkan laporan penyebab sang Putra mengila..Dia hanya mengembuskan nafas beratnya...Inilah yang di takutkan Kaisar dan Permaisuri.
Saat kaisar sedang memikirkan cara untuk menyenangkan Putranya itu. Permaisuri mengatakan sesuatu kepadanya.
" Sayang...apakah menurutmu kecurigaan Putra kita terhadap selir kelima benar adanya.
Karena seingat permaisuri Ivona adalah gadis yang lugu, polos dan Naif.
"Aku tidak tau sayang.....tetapi sejauh ini "Tebakan putra kita itu selalu benar.
"Dia tidak akan curiga jika Ba Xi'an tidak menemukan gelagat aneh dari menantu kita itu. Katanya lesu.
Dia binggung mempercayai yang mana.
Di satu sisi..Insting Putranya itu selalu benar. Disisi yang lain Menantunya itu gadis polos dan lugu.
Putranya itu terlalu menakutkan.
Kekuatan Putranya itu seperti kekuatan Dewa ..sekali ayun satu kerjaan pasti Hancur. Dia tidak tau apakah itu berkah atau petaka.
"Kenapa kalian berpikir sama dengan Ba Xi'an
"Apakah kalian juga ikut-ikutan mencurigai cucu menantuku?
"Aku yakin cucu menantuku itu tidak akan menyembunyikan sesuatu dari kita.
Ucap Ibu Suri membela Ivona..
Tapi Ibu...
"Tidak ada tapi tapian...sekarang kalian pergilah menyenangkan Bocah tengik itu.
"Aku akan pergi ke paviliun cucu menantuku. Tegasnya.
Sekalipun Ivona merahasiakan sesuatu dari Mereka dia akan tetap mendukungnya.
Asalkan tidak Sampai membahayakan hidupnya ataupun kandungannya itu.
"Bukankah Semua orang berhak punya Rahasia? Ucapnya
Sementara permaisuri yang mendengar kata kata ibu mertuanya itu hanya bisa pasrah. Permaisuri tau mertuanya itu sungguh sangat menyayangi selir kelima. Bahkan selalu mendukungnya.
Ibu Suri telah tiba di paviliun Ivona...
"Gimana kabarmu sayang?
"Apa ada yang sakit ?
Tanya Ibu Suri cemas...hatinya mendadak ngilu melihat wajah pucat Ivona..
Ivona tersenyum..lalu mengeleng lemah Ivona merasa bersyukur setidaknya masih ada orang yang masih mencemaskanya dengan Tulus.
"Sekarang istirahatlah dengan baik.
"Kamu tidak perlu memikirkan bocah Nakal itu. Katanya dengan mengusap lembut Surai Ivona..
Ivona mengangguk patuh..
Tidak terasa Seminggu telah berlalu..
Niat Hati mau memulai rencananya ternyata harus tertunda karena masalah Minggu lalu...
Disinilah Ivona berada di perpustakaan kerjaan. sejak tadi pagi dan sampai sekarang hari sudah siang..yang dicaripun tidak kunjung dapat.
Ivona duduk termenung..kakinya sudah lelah menjelajahi seluruh ruangan itu.
Dia menghembuskan nafas beratnya.
"Apakah aku harus mengalah sebelum berperang. Batinya lemas.
Saat Ivona termenung...Ivona menangkap seluit pelayan yang berjalan ke arahnya..Ivona dapat melihat pelayan itu sedang membawa kotak Makanan..Ivona memicingkan matanya Dia dapat merasakan aura yang mengancam nyawanya. Ivona masih bersikap tenang saat pelayan itu tiba di hadapannya.