Cinta Sang Ceo

***

Catya turun dari mobil yang dikendarai Tio beberapa menit yang lalu. Namun sikap jangal justru di tujukan sang tuan muda setelah melepaskan Catya untuk mengikuti beberapa kru marketing apartemen Diamond squard menuju ke tempat yang telah di tandai Alexander. Alexander tampak melamun, dan menatap kosong ke kaca jendela mobil di samping nya. Hingga entah kenapa Tio pun resah dan kemudian bertanya "Tuan... apakah anda baik-baik saja?" Tanya Tio menatap lewat kaca spion. Alexander lekas membuyarkan lamunan nya dan seketika menatap mata Tio lewat kaca di spion di depan Tio.

"Ah... kenapa? Kenapa kamu bertanya begitu? Apakah wajahku tampak pucat?" Tanya Alexander meracau. Tio pun mendengus kegelian "Hmmm... Saya pikir Anda sedang resah" Balas Tio terkekeh. Alexander lekas mengerutkan alis nya lalu berkata "Kenapa dengan mu... apakah pagi ini wajahku tampak menjijikan?" Tanya Alexander seraya merogoh ponsel di jasnya lalu menatap wajahnya secara seksama.

"Dasar tidak sopan. Satu kotoran pun tak menempel satupun di wajah tampan ku. Lantas apa yang membuat mu tersenyum begitu. Tio... bulan ini akan ku potong gajihmu..." Jelas Alexander. Tio mulai gelagapan dan segera memohon ampun.

"Tidak tuan... aku hanya sedang bercanda, tolong maafkan aku..." Pinta Tio merengek.

"Pokoknya bulan ini, gajihmu ku potong 20℅!" Jelas Alexander. Mobil yang di kendarai Alexander pun mulai melaju kencang ke arah kantor perusahaan Alexander Mobile Group.

***

Sedangkan di Apartemen Diamond squard...

Catya melangkah cukup jauh dengan mengikuti arah langkah para marketing apartemen "Tuan apakah masih jauh?" Tanya Catya, nampaknya ia sedikit lelah.

"Sedikit lagi nona, apartemen nomer 5200 di lantai empat, tuan muda sengaja memilihkan nya untuk anda, sebab di lantai tersebut pemandangan laut akan terlihat sangat indah" Jelas salah satu dari ke kempat pria tersebut. Catya pun hanya bisa mengangguk diam seraya terus melangkah.

"Ayo nona, sedikit lagi... setelah melewati ruangan ini Anda akan segera sampai" Jelas salah satu dari pria itu. Catya pun mengangguk kembali, stelah di lihat dengan seksama. Rupanya pemandangan di lantai tersebut amatlah sangat indah, angin sejuk menerpa rambut Catya pagi itu hingga membuat rambutnya meliuk-liuk. Sesaat ia pun memejamkan matanya dan merasakan sensasi itu beberapa saat saja.

"Sayang... sebelah sini!" Teriak seorang wanita. Entah kenapa suara tersebut amatlah Catya kenali. Catya pun sigap membuka mata nya. Ia pun menoleh pelan ke pusat suara itu.

Saat ia hendak mendapati sosok suara itu, yang ia simak adalah punggung Casandra yang beberapa kali menoleh ke arah pria yang ia genggam tangannya.

'Casandra!!! Sedang apa ia di sini dan di jam sibuk seperti ini!"Bathin Catya menggumam. Sementara Pria yang di seret Casandra hanya bisa mengikuti langkah wanita tersebut. Sudah pasti pria itu adalah Kasihan, mantan kekasih sekaligus tunangan Catya di masa lalu. Catya masih tercengang menatap punggung ke dua sejoli itu dengan perasaan tersayat-sayat. Meski hatinya luka, tapi ia tak pernah mau membuang wajah nya, malah ia berharap Kaishar akan segera sadar dan mengingat semua kenangan masa lalunya bersama Catya.

'Kaishar... apakah masih pantas jika aku masih memikirkan mu. apakah masih pantas jika perasaanku padamu masih terjaga hingga saat ini? Sementara kehagiaanmu sekarang bukanlah aku... jika semua terlambat, akankah ada sebuah penyesalan dalam hidupmu atau malah inilah penyesalan terbesar dalam hidupku. Mencintai mu saja sudah membuat ku sakit, apa lagi melupakan mu. Pastilah aku tak mungkin ada di dunia ini lagi. Bathin Catya meracau. Saat dada Catya terasa makin sesak. Seseorang pun menepuk pundak Catya hingga Catya terperanjat.

"Ah..!!" Pekik Katya seraya menoleh.

"Nona... apakah Anda baik-baik saja?" Tanya Seseorang. Orang tersebut adalah kru marketing apartemen tersebut.

"Ah. Ia tuan... maaf tadi saya sedang tidak fokus" Jelas Catya menghapus deraian basah di pipinya.

"Apakah kita masih bisa melanjutkan perjalanan menuju ruang apartemen Anda?" Tanya salah satu kru marketing apartemen. Catya pun mengangguk kembali.

"Silahkan... saya akan mengawal anda dari belakang" Jelas Salah satu kru tersebut.

"Maaf jika saya merepotkan Anda"

"Tidak, justru saya sangat senang bisa memuaskan pelanggan saya, apa lagi tuan muda Alexander dari Group Mobile ternama itu" Jelas Salah satu cru itu.

'Orang itu adalah sorang tuan muda. Dia di segani oleh siapapun... tapi kenapa, dia malah ngebet banget sama aku. Padahal di luaran sana masih banyak wanita cantik kaya dan seky, tapi kenapa dia malah memilihku yang udik ini. Oh Tuhan... ini sungguh menggelikan. Bathin Catya meracau.

Beberapa saat melangkah akhirnya sampailah di Apartemen yang sengaja di pesan Alexander atas nama Calista Catya.

"Nah. Nona ini dia... salah satu Apartemen terbaik di Diamond squard, silahkan masuk" Ucap kru marketing. Catya saat itu terelalak ketika menatap pintu yang tinggi nya mencapai empat meter. Lalu pintu pun di buka secara otomatis.

GRIIIITTT.... Setelah pintu itu terbuka, betapa kagetnya Catya saat melihat luas dari bangunan itu.

"A... astaga, i-ini..." Gumam Catya terbelalak seraya menutup mulutnya dengan kesepuluh jemarinya.

Bersambung...