NovelToon NovelToon
BUKAN SUGAR DADDY

BUKAN SUGAR DADDY

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:67.5k
Nilai: 5
Nama Author: Miss el

"Ren kamu kirim gadis itu jauh dari negara ini," ucap Devano dengan wajah tanpa ekspresi itu saat bicara.

"Gadis yang mana tuan dan apa kesalahannya?" bertanya dengan penuh tanda tanya, karena belum paham atas ucapan tuannya.

"Gadis yang ada di sebelah mobil ini, karena dia membawa penyakit yang menular," melirik sekilas lalu merasakan kembali penyakit itu lagi.

"Penyakit menular apa tuan?" belum paham maksud perkataan tuannya ini.

"Saat aku melihat kearah dia, jantung ku bekerja dua kali lipat dari biasanya. Bahaya sekali penyakit itu, cepat kamu kirim dia jauh dari negara ini,"

Dalam hati Ren " itu bukan penyakit tuan muda tapi anda jatuh cinta namanya, selamat datang di dunia baru menurut anda tuan muda dan selamat menikmati. jika saya menuruti ucapan anda lalu saya sendiri yang akan susah saat anda tau apa arti debaran jantung itu".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss el, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jomblo Bebas.

"Sa jalan yuk?"

Setelah cukup lelah bekerja seharian Rindu menghubungi Risa sahabatnya untuk pergi jalan-jalan sekedar melepaskan lelah dan juga merefreshkan otak dari segudang kesibukan.

"Boleh deh ntar pulang kerja kita ketemu di tempat tujuan aja,"

Karena tidak mungkin mereka mengunjungi salah satunya hanya akan membuang waktu di jalan saja jadi lebih baik bertemu di tempat tujuan.

"Kenapa sih dek sibuk saja?"

Kaisar, ya nama kakak angkat Rindu adalah Kaisar.

Karena Rindu fokus sama hp-nya membuat dia jadi penasaran apa sedang dilakukan oleh gadis cantik itu.

"Nggak ada kak cuma ngajak sahabat aku untuk pergi jalan-jalan aja, bosan kerja terus apa kakak mau ikut?"

Menawarkan Kaisar untuk ikut bersamanya dan Rindu tidak keberatan jika kakak angkatnya ikut bersama mereka.

"Tidak mau yang ada nanti kakak jadi bodyguard kalian berdua,"

Masa iya sendirian diantara kedua gadis itu yang ada dia hanya akan jadi pengawal tanpa bayaran.

"Ya udah lain kali aja kakak aku kenalkan sama sahabatku itu,"

Tidak mungkin memaksa jika orang tidak ingin ikut bersama kita.

Jam istirahat telah selesai Rindu dan Khaisar menuju meja kerja masing-masing.

Tiba-tiba.

"Kakak ya antar dokumen itu atau kamu dek?"

Menuju dokumen yang telah selesai mereka kerjakan dan berniat untuk meminta tanda tangan Devano ke dalam.

"Kakak aja deh aku lagi nggak mau berdebat dengan orang itu bikin darah tinggi aja,"

Teringat terakhir kali mereka berdebat yang melarang Rindu pergi atau berdekatan dengan laki-laki lain hingga saat itu Rindu menjaga jarak dengan Devano.

Sebisa mungkin Rindu menghindari perdebatan mereka berdua karena tidak ingin perdebatan itu berimbas pada nilai yang akan dia dapatkan nanti.

"Ya sudah kakak masuk dulu ya,"

Meninggalkan Rindu sendirian di meja kerjanya.

Di dalam ruangan Devano.

"Tumben kamu yang mengantarkan dokumen itu biasanya garis penyakitan itu?"

Walaupun sejak kejadian itu memang Khaisar yang sering keluar masuk ruangan Devano karena Rindu selalu menghindari interaksi mereka berdua.

"Kata Rindu dia masih ingin waras pak,"

Menyodorkan dokumen yang harus Devano tandatangani dan menunggu di depan meja karena Devano membaca dulu.

"Dia pikir berhadapan dengan saya ini bisa membuat dia gila justru saya yang berhadapan dengannya yang akan memiliki penyakit yang tidak bisa mungkin disembuhkan tapi kenapa dia menghindar seolah-olah saya ini virus,"

Devano tidak terima alasan seperti itu seharusnya Devano yang berkata demikian tapi kenapa justru Rindu yang menganggap bahwa dia adalah sesuatu yang harus dihindari.

"Rindu tidak pernah menganggap bapak virus hanya saja Rindu tidak ingin bapak terus berdebar dekat dia dan semakin mencintainya, permisi pak,"

Kaisar langsung keluar dari ruang Devano setelah mengucapkan kalimat itu dan membawa dokumen yang telah selesai Devano tanda tangani.

Dia harus segera keluar dari sana sebelum mendengar ucapan panjang dari Devano yang sudah menyamai rel kereta api.

Jam pulang kantor.

"Kakak beneran tidak ingin ikut kami?"

"Beneran dek kakak langsung pulang aja dan kapan adek mau berkunjung ke rumah kakak? Mama sudah nanyain terus!"

Semenjak dekat dengan Rindu, Kaisar memang sudah menceritakan kepada mamanya bahwa dia memiliki seorang adik yang sangat cantik dan juga baik.

Mendengar itu memakai Kaisar sangat senang dan ingin bertemu gadis hampir setiap hari diceritakan oleh anaknya.

"Besok aku datang ya kak, kakak kirim saja alamatnya,"

"Kakak jemput aja ya biar kamu nggak nyasar,"

Rindu memutar bola matanya dengan malas, Yang benar saja dia bukan anak kecil yang bakalan menyasar jika dibiarkan keluar sendiri.

"Kakakku sayang, aku bisa pergi sendiri kak dan juga kakak nggak perlu cemas Aku nggak bakalan hilang,"

"Sudah berapa kali saya bilang kamu tidak boleh dekat dengan laki-laki lain, apakah kamu tidak ingat bahwa kamu memiliki penyakit yang mematikan dan mudah menular,"

Belum sempat Kaisar menjawab ucapan Rindu sudah dipotong oleh Devano yang baru keluar dari ruangannya.

Apalagi saat Rindu mengucapkan kata sayang maka semakin mendidih darah di otak Devano.

"Bapak saya punya saya? Kenapa berani sekali melarang apa yang akan saya lakukan? Sekali lagi saya tekankan saya tidak memiliki penyakit apapun dan harusnya bapak sadar debaran itu bukan penyakit mematikan, bapak yang sudah menyukai saya tapi bapak sendiri yang bodoh untuk mengartikan semua itu. Sudahlah saya capek mau pulang berdebat dengan bapak hanya akan membuang tenaga dan waktu,"

Rindu meninggalkan Devano yang masih mematung berdiri di tempatnya karena lagi Dan lagi rindu selalu mengatakan bahwa dia menyukai gadis itu sama halnya yang sering dikatakan Ren kepadanya.

"Menyukai gadis penyakitan seperti itu? Sungguh sangat mustahil,"

Devano melanjutkan langkahnya menuju lift yang akan mengantarkan dia ke basement.

Yang sudah pasti diikuti oleh Ren di sampingnya.

Walaupun Ren menjabat sebagai seorang asisten di perusahaan tapi tetap saja laki-laki itu tidak akan mau berjalan di belakang Devano.

"Mau sampai kapan lo akan mengelak semua itu? Apa mau menunggu dia bersama laki-laki lain dulu?"

Devano menatap tajam ke arah Ren yang berkata demikian.

"Mau sampai berbusa pun mulut lo itu mengatakan, maka gue akan tetap menegaskan bahwa gue nggak menyukai gadis itu sama sekali dan sampai kapanpun,"

"Tapi jika keadaan berbanding terbalik, Lo rela memberikan semua aset yang lo miliki untuk dia?"

Karena memang seperti itu kenyataannya bagi laki-laki yang sudah sangat mencintai gadisnya maka apapun akan diberikan jangankan materi nyawa pun tidak ragu untuk dia korbankan.

"Jangankan harta nyawa lo pun akan gue berikan jika dia menghendaki,"

Ren melotot mendengar ucapan dari Devano. Kok seperti dia menjadi korban atas kisah mereka berdua nanti.

"Bangsat emang lo, kenapa harus gue yang di korbankan sedangkan kalian hidup bahagia?"

Sangking kesalnya Ren menendang kaki Devano yang berdiri di sebelahnya hingga pintu lift terbuka Devano berjalan tanpa merasa bersalah sedikitpun.

Ren yang berada di belakang Devano misuh-misuh karena sahabat laknatnya itu berbicara tanpa pikir sedikitpun.

"Orang jomblo mah bebas,"

Ren memasuki mobilnya dan menyusul mobil Devano yang sudah melaju duluan di depannya.

Walaupun tujuan mereka sama tapi tetap saja mereka jarang sekali menggunakan satu mobil.

"Mereka selalu mengatakan itu dan berniat membodohi gue, gue nggak sih bodoh itu yang mudah percaya dengan ucapan mereka. Yang jelas jika orang sedang jatuh cinta sudah pasti bahagia bukan sesak seperti yang gue rasakan saat ini,"

Di dalam mobilnya Devano masih memikirkan ucapan orang-orang yang selalu beranggapan bahwa dirinya menyukai Rindu tapi dalam penglihatan dan perasaannya justru laki-laki itu merasakan hal lain.

Ada debar jantung yang bekerja lebih dari biasanya malah Devano artikan sebuah penyakit dan itu ditugaskan dari Rindu.

\=\=\=\=\=

Bersambung 😘

1
Ratu EL
bang Dev ngerep
Ratu EL
duh kayaknya seru punya sahabat
Ratu EL
itu jatuh cinta bang Dev,,,duh gumusnya
Sandy
semakin penasaran aja
NURZZY
mantap bgt deh ceritamu thor. ayo up yg banyak ya thor... 💪💪💪
Sandy
bagus ceritanya dan makin penasaran
Sandy
salut sama devano
Aisyah
Wow kenzo skali cinta langsung lamar
Aisyah
Smoga cepat smbuh thor agar bs beraktifitas maksimal
Ratu EL: amin makasih kak🤗
total 1 replies
Aisyah
😀😀😀 Vanoo vano rindu kok d lawan ya kalah laa
Ratu EL: ya jelas kalah ya kak🤭
total 1 replies
Aisyah
Ngambek2 sedap
Ratu EL: doakan aja semoga Rindu berubah fikiran dan mau membujuk Devano 😊
total 1 replies
Aisyah
Nah klo gercep kyk gtu kn aku gk naik darah vano, coba aja dr kmrn2 km gercep kyk gtu
Aisyah: Banget
Ratu EL: kemarin terlalu menguji kesabaran sekali ya kak😄
total 2 replies
Aisyah
Ternyta klo org kaku mngenal cinta jadinya bucin akut dn posesif kronis
Ratu EL: nggak tergolong lagi ya kak akutnya🤭
total 1 replies
NURZZY
ih lucu bgt si kamu Devano. masa dia gk tau itu bukan penyakit tapi itu namanya jatuh cinta tau...
Aisyah
Uwuu bngt deh jd sneng aku
Aisyah: Lebih ke greget
Ratu EL: ikut baper nggak kak??
total 2 replies
Ida Farida Husen Ilyas
up lg thor
Ratu EL: siap kakak😊
total 1 replies
Aisyah
Wwow sungguh jawaban yg amazing,
Aisyah
Bucin akut dah vano
Ratu EL: udah tingkat tinggi kak😄
total 1 replies
Ida Farida Husen Ilyas
💪💪💪thor
Aisyah
Haish rindu kasian vano tau
Aisyah: Rada rada
Ratu EL: sekarang Rindu yg bikin kesal ya kak😂
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!