Become An Idol By System

Sore ini Oichi terlihat sedang bekerja di minimarket yang berada di dekat tempat tinggalnya saat ini. Dia bekerja untuk menjaga sekaligus menjadi seorang kasir di mini market tersebut.

[ Misi selanjutnya akan segera dimulai, Nona. Misi kali ini adalah menyelesaikan kekacauan yang terjadi di dalam mini market tempat dimana nona Oichi bekerja saat ini. Misi dimulai dari sekarang. ]

DING ...

Tiba-tiba saja mulai terdengar suara Cornor memecah keheningan dan lamunan Oichi.

"Hah? Misi menyesaikan kekacauan yang terjadi di mini market ini? Tapi siapa yang akan membuat kekacauan, Cornor? Apakah para berandalan menyeramkan? Ahhh ... bagaimana jika mereka membawa senjata-senjata tajam dan berbahaya?" tanya Oichi mulai panik dan membayangkan sosok mereka yang bertubuh besar dan berwajah sangar. Menyeramkan!

[ Sebentar lagi nona akan segera mengetahuinya. ] jawab Cornor singkat.

"Huft ... semoga saja mereka tidak akan membunuhku deh. Aku masih sangat muda untuk mati. Oppss ... walaupun saat itu aku pernah mau mengakhiri hidupku sih. Hehe ... setidaknya aku sudah berubah fikiran saat ini!! Aku tidak boleh mati konyol!!" gumam Oichi sambil merapikan beberapa barang di depannya.

Saat ini adalah 1 jam sebelum jam kerja Oichi berakhir. Tiba-tiba saja ada seorang pemuda yang memasuki mini market ini dan membeli beberapa barang. Dan rupanya dia adalah teman sekelas Oichi, Alecio.

Alecio?? Apakah berandalan yang akan membuat keributan di tempat ini adalah Alecio? Oh tidak! Mengapa dia membuat kekacauan disini? Apa dia menyimpan dendam padaku ya? Ataukah ... senior Sky mengatakan kepada Alecio jika aku sudah menolaknya untuk berkencan ya? Dan kini Alecio ingin membalaskan dendam kakaknya padaku? Sebaiknya cepat layani dia dan biarkan dia segera pergi dari tempat ini deh.

Batin Oichi masih mengawasi setiap pergerakan Alecio dan menyembunyikan wajahnya dari sebuah majalah.

BRAKK ...

Kini Alecio sudah datang dan meletakkan beberapa belanjaannya di meja kasir untuk segera dihitung. Namun betapa terkejutnya pemuda itu saat melihat si penjaga kasir adalah Oichi, teman sekelasnya.

"Kamu? Kamu bekerja paruh waktu disini?" tanya Alecio keheranan.

Karena di dalam kamus Alecio, usia mereka masih terlalu muda untuk bekerja paruh waktu seperti ini. Seharusnya di usia seperti mereka, mereka gunakan untuk belajar dan bermain.

"I-iya. Aku bekerja disini di setiap akhir pekan." Oichi menyauti dengan ramah sambil menghitung semua belanjaan Alecio.

Namun sebenarnya dia sedang merasa was-was jika Alecio akan benar-benar membuat kericuhan disini.

"Memang orang tuamu kemana? Bukankah mama tirimu sudah menikah lagi?" tanya Alecio tiba-tiba saja menjadi ingin tau.

Eh tunggu!! Sejak kapan aku merasa peduli dan ingin tau tentang kehidupan orang lain?! Huuhh!! Ini sungguh bukan diriku dan sangat tidak wajar!!

Batin Alecio merasa kesal kepada dirinya sendiri.

"Aku ... uhm aku tidak tau dimana mereka berada saat ini. Semenjak mereka berbulan madu, mereka tidak belum pernah kembali ke rumah lagi. Dan akhirnya aku tinggal seorang diri. Semuanya 1500 yen." ucap Oichi memberikan belanjaan milik Alecio yang sudah dimasukkan ke dalam sebuah kantong putih.

"Apa?! Jadi kamu tinggal di rumahmu sendirian dan kamu menghidupi dirimu sendiri?" tanya Alecio syok sambil memberikan beberapa lembar uang untuk Oichi.

"Tidak. Aku tidak tinggal di rumah lagi. Mereka sudah menjual rumah ayahku. Jadi aku mengontrak saat ini. Hmm. Terima kasih sudah berbelanja disini." ucap Oichi dengan ramah dan berharap Alecio segera meninggalkan tempat ini.

Kejam sekali orang tuanya. Bahkan di usiaku sampai saat ini saja, orang tuaku tak pernah meninggalkan aku jauh. Jika mereka harus pergi ke luar negeri, mereka bahkan selalu mengajakku dan Sky. Namun mama tiri dan papa tiri Oichi benar-benar sangat tidak berperasaan ...

Batin Alecio simpati dan mengeluarkan satu sashet vitamin dan menyodorkannya untuk Oichi.

"Ini untukmu ..." ucap Alecio.

"Untukku?" ucap Oichi kebingungan dan melongo.

"Ya! Selalu jagalah kondisi tubuhmu, karena saat ini kamu tak memiliki siapa-siapa. Akan sangat repot jika kamu sakit." ucapnya terdengar datar dan dingin seperti biasanya.

"Te-terima kasih, Alecio." jawab Oichi dengan tulus.

Mengapa Alecio malah berbuat baik padaku dan memberikan vitamin untukku? Hhm? Sepertinya bukan Alecio deh pembuat onar yang dimaksud oleh Cornor. Jika bukan Alecio, lalu siapa ya ...

Batin Oichi menatap bingung sebuah vitamin yang baru saja diberikan oleh Alecio.

CEKLEKK ...

Tiba-tiba saja tiga orang pria dengan penampilan seperti berandalan mulai memasuki mini market ini. Pergerakan mereka sebenarnya cukup aneh dan mencurigakan. Bahkan sebelum memasuki mini market mereka sempat celingukan di halaman depan cukup lama.

Mereka masuk dan berpencar seolah-olah sedang mencari beberapa barang masing-masing. Namun sesekali mereka juga masih mengawasi sekitarnya. Dan tiba-tiba saja salah satu dari mereka mulai menodongkan sebuah senjata api laras pendek ke arah Oichi dan Alecio.

"Angkat tangan!! Serahkan seluruh uang dan barang-barang berharga milik kalian kepada kami sekarang juga, jika nyawa kalian tak ingin melayang!!" tandas pria yang mengenakan masker hitam sambil menodongkan senjatanya ke arah Oichi dan Alecio.

Alecio dan Oichi terlihat terkejut bukan main. Mereka berdua melotot dan ketakutan lalu segera mengikuti instruksi dari pria itu untuk mengangkat kedua tangan mereka.

"Ayo cepat serahkan barang-barang berharga kalian!! Aku tidak sedang main-main!!" tandas preman itu lagi yang sepertinya sedang terburu-buru.

"I-iya ... tunggu sebentar ..." ucap Alecio terbata karena senjata api itu kini tepat berada di dekat kepalanya.

"Aahh!! Lama sekali!! Ayo ambil barang-barang bocah ini!! Sepertinya dia anak orang kaya dan mengenakan barang-barang mahal! Jam tangan, pakaian, cincin, sepatu, tas, dan ponselnya adalah barang-barang mewah!" seru pria yang masih membawa senjata api laras pendek itu.

"Okeeyy!!" sahut pria lainnya lagi mulai mendekati Alecio dan melepaskan jam tangan ataupun aksesoris lainnya lagi.

Alecio tak melakukan perlawanan sama sekali, karena dia memang tak mahir dalam ilmu bela diri apapun. Dia akan lebih menyukai belajar jika dibanding dengan belajar ilmu bela diri.

Jadi ini yang dimaksud oleh Corner ya? Misiku saat ini adalah menyelesaikan keributan yang terjadi saat ini. Oichi, lakukan sesuatu!! Pikirkan sesuatu!! Kamu tidak pandai dalam bela diri apapun!! Begitu juga dengan Alecio yang hanya mencintai buku dan game saja! Pikirkan sesuatu, Oichi!! Pikirkan sesuatu!! Tenang dan jangan panik lalu pikirkan sesuatu ...

Batin Oichi berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri yang sedang ketakutan dan gemetaran. Karena ini adalah pertama kalinya dia melihat senjata api secara langsung dan ditodongkan kepadanya dan juga ditodongkan untuk teman sekelasnya.