Become An Idol By System
...Become An Idol By System...
...🍁🍁🍁...
Sebuah kain putih masih tergantung di luar pintu depan rumah untuk mengumumkan bahwa keluarga tersebut sedang berkabung. Warna putih merupakan warna yang melambangkan kemurnian, keberanian, kekuatan namun juga kerap digunakan saat berkabung di Jepang.
Terlihat gadis remaja dengan pakaian berkabung serba putih/blacu yang masih duduk bersimpuh di depan sebuah meja yang berisi sebuah guci putih dengan ukiran bunga teratai di bagian luarnya. Ada juga makanan, buah-buahan, dupa, lilin, uang akhirat di atas meja itu.
Gadis remaja itu berdiam diri dan memejamkan kedua matanya cukup lama. Dan mungkin sedang berdoa untuk sang ayah yang sudah tiada. Wajahnya terlihat pucat, matanya terlihat sembab.
Sebenarnya kematian sang ayah sudah satu pekan yang lalu, namun gadis ini masih saja terlihat begitu bersedih dan terpukul atas kejadian yang menimpanya saat ini.
BRAKKK ...
Tiba-tiba saja pintu rumahnya dibuka dengan sangat kasar oleh seseorang. Membuat sang gadis remaja terkejut. Dan rupanya sang mama tiri sudah kembali pulang bersama dengan seorang pria dewasa yang tak ia kenali.
Yeap, karena ayah kandungnya saat itu sudah menikahi seorang wanita. Sementara ibu kandungnya juga sudah meninggal setelah bercerai dengan ayahnya.
"Mau sampai kapan kamu menangisi ayahmu seperti ini, Oichi?!" ucap wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan modis itu dengan suara melengking dan galak.
"Sebaiknya kamu segera merapikan seisi rumah ini jika masih ingin tetap tinggal di tempat ini!! Karena aku juga akan segera menikah!!" tandas wanita itu dengan sangat kasar dan tidak memikirkan perasaan dari putrinya yang masih berkabung atas kematian sang ayah.
"Mama ..." ucap gadis remaja itu lirih dan berusaha untuk menyeka air matanya sendiri. "Tapi ayah baru saja meninggal, Ma. Apakah tidak lebih baik mama menikahnya menungggu dulu waktu yang tepat?"
"Diam dan jangan mengguruiku! Dasar anak tak berguna!! Setiap hari hanya membuatku merasa kesal saja!! Masih beruntung aku mau membiayaimu untuk makan dan sekolah!! Dasar anak tak tau diri!!" wanita itu melayangkan tamparan kuatnya dan mendarat pada pipi sang gadis remaja.
PLAKK ...
"Arghhh ..." pekik Oichi menahan rasa sakit dan mengusap bekas dimana tangan sang mama menampar.
Panas sekali rasanya, karena tamparan itu sangat kuat. Tak puas dengan hal itu saja. Kini wanita paruh baya itu mulai menjambak rambut gadis remaja malang itu dengan tanpa welas asih lagi, membuat sang gadis menangis karena menahan rasa sakit.
"Ampun, Ma ... ampun, Ma. ini sakit sekali, Ma ... hiks ... lepas, Ma ... ampun ..." pekik sang gadis menahan rasa sakit hingga membuat kepalanya terasa pusing.
Sementara sang pria hanya tersenyum miring dan sesekali menatap jijik calon anak tirinya itu. Karena gadis remaja itu terlihat begitu kusut, jelek, bau, dan tak terawat.
Karena selama ini mendiang ayahnya dan sang mama tiri selalu saja sibuk dengan dunianya masing-masing dan tidak pernah mengurus putrinya.
"Oichi!! Berhenti menangis dan segera bersihkan seluruh rumah ini!!" sang mama menghempaskan tubuh gadis remaja itu dengan sangat kuat dan kasar, hingga membuat kening sang gadis menabrak pinggiran sebuah meja dan berdarah.
...🍁🍁🍁...
Pagi itu Oichi berjalan menyuri lorong sekolahnya. Semua mata menatapnya dengan tajam dan penuh intimidasi. Semua mata menatapnya dengan penuh rasa jijik dan muak karena penampilan Oichi.
"Dasar bau dan jelek!! Jangan dekat-dekat dengan dia deh!! Rasanya aku mau muntah saja!!" celutuk salah satu siswi menutup indra penciumannya ketika Oichi berjalan melewati mereka.
"Iya, ihh ... bau sekali sih!! Sudah berapa lama kamu tidak mandi?!! Hah?!! Apa keluargamu tidak memiliki uang untuk membeli sabun mandi dan shampo?!! Ishhh aku tidak tahan lagi!!" seorang siswi mendorong kuat tubuh Oichi hingga membuat tubuh Oichi terhuyung jatuh ke belakang.
Namun rupanya Oichi malah menabrak seorang seorang pangeran kampus yang selalu dingin dan kejam kepada siapapun.
"Cckk ... mampus kau!! Alicio akan menghabisimu!" cibir seorang siswi lirih dan menyilangkan keduanya di bawah dadanya. Sedangkan pandangannya menatap sinis ke arah Oichi.
"Brengsek!! Beraninya kau mengotori seragam sekolahku!! Gara-gara kamu seragam sekolahku menjadi bau dan kotor!!" Alicio mendorong kuat tubuh Oichi dan membuat Oichi terjatuh tersungkur di atas lantai.
BRUGHH ...
Oichi tak kuasa untuk menahan lagi air matanya, hingga akhirnya lelehan air mata hangat itu mulai membasahi pipinya. Dia berusaha untuk berdiri kembali. Namun salah satu dari mereka mulai mendekatinya dan menarik pakaiannya dari arah belakang.
"Dasar jelak dan bau!! Sana mandi dulu di kolam ikan!!" seorang siswi mendorong tubuh Oichi dan membuatnya terjatuh di dalam kolam ikan yang berada di dekat mereka.
BYURR ...
Percikan air itu terdengar begitu jelas, Oichi terjatuh di dalam kolam itu dan membuat mereka semua tertawa terbahak-bahak.
"Rasakan!! Mampus kau jadi jadi basah kuyup ... ahaha ..." seorang siswi tertawa terbahak-bahak dan diikuti oleh siswa-siswi SMU lainnya.
"Biarin aja! biar hilang tuh bau busuknya. Sumpah, bikin mual perutku saja baunya!!" ketus seorang siswa.
Mereka masih saja tertawa terbahak-bahak melihat kelemahan Oichi. Sedangkan Oichi hanya bisa menangis dan berusaha untuk segera keluar dari kolam ikan itu.
...🍁🍁🍁...
Di dalam sebuah atap sekolah yang tinggi kini Oichi sudah berdiri dengan kaki yang sedikit gemetaran menatap ke arah bawah. Namun niatnya lebih besar jika dibandingkan dengan ketakutannya akan ketinggian.
"Aku sudah tidak sanggup lagi. Hiks ... aku tidak punya siapa-siapa lagi yang menyayangiku. Hiks ..." Oichi menangis dan terlihat begitu rapuh.
Dunianya sudah menjadi gelap gulita dan hancur berantakan. Tak ada lagi orang yang menginginkannya di dunia ini. Semua orang hanya menganggapnya seperti seorang sampah yang tak layak untuk hidup di dunia ini.
Kedua orang tuanya bahkan sudah lebih dulu meninggal, dan kini dia sendirian. Tak memiliki bahu untuk bersandar. Bahkan sang mama tiri selalu saja memperlakukannya tidak manusiawi. Begitu juga dengan kekasih sang mama tiri. Mereka adalah para manusia yang tidak berperikemanusiaan dan tidak berperasaan.
"Lebih baik aku mati ... tidak ada yang menginginkanku lagi di dunia ini. Tak ada lagi tempat untukku berpijak. Tidak ada ... jikapun aku mati, mereka pasti akan bahagia ... ayah ... ibu ... aku rindu kalian. Aku ingin bertemu dengan kalian. Hiks ..."
Oichi kembali terisak dengan dada yang terasa begitu sesak dan nyeri.
SWOSHH ...
SWUSHH ...
Angin di kala senja itu bertiup dengan sangat kencang, membuat rambut apek Oichi yang memang sangat jarang dia rawat menari-nari di udara.
PLUK ...
Tiba-tiba saja sebuah gelang berwarna silver dengan sebuah liontin sebuah bintang terjatuh tepat pada telapak tangannya. Membuat Oichi mengkerutkan keningnya bingung.
"Gelang? Lionting bintang?" gumamnya lirih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
hiro😼
Haishhh, kalau aku disana udah ku sumpal mulut mereka dgn cabe, dasar apa gunanya cantik/tampan, kalau ga punya hati🙄
2024-01-14
0
Rindi ZieVanya ⍣⃝కꫝ 🎸
nyesek pasti nya oichi tuh karena g ada temen curhat pasti dia akan inget ibu kandung nya deh d saat seperti ini 😭😭
2023-12-20
3
Lovelyy
keren banget
2023-06-20
1