NovelToon NovelToon
Casanova Kepincut Janda

Casanova Kepincut Janda

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perbedaan usia / Romansa-Percintaan bebas
Popularitas:185.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wiji

Bari abdul jalil, nama yang religius. Kedua orang tuaku pasti menginginkan akun tumbuh menjadi pribadi yang sesuai dengan nama yang diberikan. Tapi kenyataan justru sebaliknya. Saat dewasa justru aku lupa dengan semua ajaran yang diajarkan oleh mereka di waktu kecil. Aku terlalu menikmati peranku sebagai pecinta wanita. Hingga suatu ketika aku bertemu dengan seseorang yang sangat berbeda dari wanita yang aku pacari.
Mau tahu apa bedanya? dan bisakah aku mendapatkan apa yang aku mau?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Aku pulang dengan perasaan yang lega dan ringan seakan beban hidupku terangkat separuhnya. Ya, hanya separuh karena masih ada perjuangan setelah ini. Ringan atau berat entahlah, karena mengambil hati seorang wanita yang sudah pernah tegores hatinya bukanlah perkara mudah, apalagi dia sampai trauma. ini akan menjadi perjalanan yang panjang untukku.

"Ibu tahu status Arumi kan? Nggak mungkin ibu nggak tahu. Kenapa ibu sembunyikan ini dari aku?" tanyaku saat aku melihat ibuku yang duduk santai di depan TV.

"Ya biar kamu tahu sendiri. Akan ada kepuasan tersendiri saat kamu mengetahui seseorang dari usaha mu sendiri. Jadi kamu tahu kalau Arumi janda?"

"Iya, baru tahu tadi siang."

"Kamu menyesal sudah jatuh hati padanya?"

"Nggak. Justru aju semakin yakin kalau aku memang harus usaha untuk mendapatkan hatinya. Aku nggak mundur kok bu, aku akan tetap maju. Ibu masih setuju kan?"

"Kamu pikirkan baik-baik Bari. Kamu akan merawat anak orang lain jika kamu menikah dengan Arumi. Kamu akan membiayai hidupnya sampai dia dewasa dan mencari uang sendiri. Kamu yakin bisa sayang sama anaknya nanti?"

"Kenapa nggak. Aku udah kenal anaknya kok. Aku sayang sama dia. Kenapa ibu jadi seakan nggak setuju? Kenapa berubah bu?"

"Bukannya nggak setuju Bar. Justru ibu sedang meyakinkan kamu, membuka jalan pikiran kamu agar lebih luas. Ibu takutnya nanti kamu hanya akan sayang pada ibunya saja, belum lagi kalau kamu punya anak nantinya, ibu takut kalau anak yang tidak berdosa itu akan kekurangan kasih sayang seorang ayah padahal dia punya ayah."

"Nggak ibu. Aku sayang Arumi apa adanya, aku menerima apapun yang Arumi punya, bahkan anaknya," ucapku dengan menggenggam tangan ibu untuk meyakinkan beliau.

"Katanya kamu nggak mau sama janda."

"Kapan aku bilang begitu?"

"Beberapa hari yang lalu, ibu kan bilang kalau ada teman ibu yang main ke sini sama anaknya yang janda. Kamu nggak mau."

"Kalau jandanya Arumi ya aku mau bu," jawabku dengan terkekeh.

"Memang apa sih Bar yang buat kamu jatuh hati sama dia? Kamu kan nggak lihat mukanya. Kayak susah di percaya aja kalau laki-laki yang dulunya melihat wanita dari fisik jatuh cinta sama wanita yang nggak tahu bagaimana bentuk fisiknya."

"Nggak tahu aku juga bu. Yang jelas aku mau deket terus sama dia. Kebayang bayang mulu sama dia. Mungkin ini akan sedikit berat buat aku untuk mendapatkan hati Arumi. Ibu tahu dia memiliki trauma dengan laki-laki dan pernikahan?"

"Tahu, bahkan sehabis melahirkan Arumi nggak mau sama sekali sentuh anaknya. Nggak mau pegang, nggak mau nyusui. Selalu teriak-teriak saat melihat laki-laki. Parah banget dulu Arumi."

"Ibu tahu dong mantan suami Arumi?" tanyaku yang mulai mengulik masa lalu Arumi.

"Tahu, bahkan ibu juga tahu bagaimana babak belur nya fisik Arumi saat dia di pulangkan oleh mantan suami dan juga keluarganya. Arumi yang sedang hamil enam bulan, sama sekali tidak seperti orang hamil. Dia sangat kurus, wajahnya juga terlihat tua dan juga luka dimana mana. Badannya penuh dengan lebam."

"Bu maaf aku potong, kenapa Arumi mau dijodohkan dengan laki-laki itu? Apa keluarga Arumi sebelumnya tak tahu latar belakang calon besannya? Menikah adalah keputusan besar. Bagaimana bisa mereka memilihkan suami yang salah untuk anaknya?"

"Setiap orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya Bar. Dan mereka menganggap laki-laki yang mereka pilihkan adalah pria yang tepat. Ibu nggak tahu bagaimana detailnya kenapa Arumi dijodohkan dan bersedia menikah. Padahal waktu itu Arumi juga masih kuliah. Tragis sekali nasibnya, selesai kuliah dia malah masuk rumah rehabilitasi jiwa, setelah dia keluar dari sana, dia harus belajar berinteraksi dengan dunia luar lagi. Untungnya, Arumi punya keluaga yang sangat mensupport dia. Setahun setelah dia dinyatakan sembuh, dia jadi dokter di rumah sakit yang sekarang dia naungi."

"Sedetail ibu tahu?"

"Ibu dekat dengan ibunya. Ibunya Arumi teman ibu pas kuliah."

"Ibu tahu juga alasan Arumi memakai cadar?"

"Tahu, dia hampir di perkosa oleh beberapa orang karena parasnya yang cantik. Itulah sebabnya dia tutup saja wajahnya dengan cadar agar dia merasa aman. Pakai cadar saja masih banyak yang menggoda. Kamu pasti salah satunya."

Aku hanya terkekeh dengan ucapan ibu. Memang benar kan aku pernah menggodanya beberapa kali, sekarang aku bingung harus memulai dari mana untuk mendekati Arumi. Jujur saja aku tak pernah mendekati wanita yang seperti ini. Dan sekali lagi aku katakan, aku tak pernah berusaha apapun untuk mendekati para wanita, aku hanya bermodal mulut manis, bunga dan juga cincin sudah bisa mendapatkan wanita selusin sekalipun jika aku mau. Tapi tidak mungkin caraku ini aku terapkan pada Arumi.

Apa aku harus menghapal 30 juz surat dalam Al qur'an? Atau aku harus jadi ustadz, Kyai, gus? Ah aku jadi menyesal kenapa dulu aku tak menuruti ayah untuk hapalan Al Qur'an.

"Menurut ibu, bagaimana caraku untuk mendapat hati Arumi?" Akhirnya pertanyaan itu terlontar dari mulut ku.

"Usaha sendiri lah. Laki-laki kok cemen."

Sudah ku duga. Ibuku pasti akan mengatakan itu. Baiklah, jika memang aku harus benar-benar berjuang keras untuk mendapatkan hati Arumi, maka aku akan memulainya sekarang. Entah dengan cara apa, aku akan berusaha dengan caraku. Bismillah aku pasti bisa.

*

Dua hari setelah aku tahu semua tentang Arumi, barulah aku memutuskan untuk ke masjid. Aku sengaja tak langsung menemui dirinya kala itu. Karena aku khawatir dia masih marah padaku atas tindakan ku yang mengikuti dirinya hingga ke sekolah Caca. Jadi aku menahan diri untuk tidak menemuinya.

Sekarang aku sangat merindukan Arumi ku. Apa? Arumi ku? Tidak ada yang berhak untuk melarang ku memanggil Arumi dengan sebutan apapun, kecuali Arumi sendiri yang melarang ku.

Sore ini aku bersiap ke tempat ternyaman ku, yakni di masjid Baitut tarbiyah, dimana aku bisa bertemu dengan calon istriku yang masih aku perjuangan. Sungguh, sejak kemarin aku selalu saja membayangkan yang indah-indah. Inikah jatuh cinta? Bahkan aku baru merasakan di usiaku yang ke tiga puluh tahun.

Aku ke sana dengan membawa meja belajar yang berukuran kecil. Cukup dan pas untuk mereka yang aku perkirakan usai empat sampai enam tahunan. Sengaja aku memberi mereka meja kecil dan masing-masing. Agar mereka bisa merapikan meja mereka sendiri setelah selesai belajar.

Selain itu, hal ini aku lakukan untuk membantu Arumi agar tak kesusahan sendiri memindahkan seluruh meja panjang ke pinggiran teras. Meskipun meja itu tidak berat, aku tak mau melihat Arumi kerepotan apalagi sampai lelah.

"Far, bantuin kakak masukin meja ini ke bagasi!" teriakku yang kerepotan sendiri.

"Buat apa sih kak? Aku lagi capek banget ini," Keluhnya begitu sampai di teras.

"Sedikit doang ini. Bantuin ih, nanti kakak kasih uang."

"Kakak buat apa beli segini banyak meja belajar?" tanyanya seraya mulai membantu ku. Uang memang bisa merubah segalanya.

"Nggak perlu tahu, jangan banyak tanya."

Farah mengerucutkan bibirnya karena tak puas dengan jawaban yang ku berikan. Setelah semua meja masuk, aku berikan dia lima lembar uang seratus ribuan.

"Aku ambil empat lembar aja yang selembar kakak masukin ke kotak amal di masjid. Kakak mau ke masjid tempat janda itu kan?"

Lancang sekali adikku ini pada calon kakak iparnya. Aku mencubit tangannya dengan keras karena bicara tak sopan.

"Sakit kak, iya iya maaf nggak lagi bicara yang nggak sopan. Maaf," rengek Farah meringis menahan sakit.

"Bergaul sama siapa kamu bicara nggak sipan begitu?" tanyaku dengan nada tegas.

"Maaf kak, bukannya nggak sopan. Memang aku nggak tahu namanya."

"Lagipula kamu dengar dari siapa soal ini?"

"Dari obrolan kakak sama ibu semalam. Yang aku dengar janda doang, namanya nggak kedengeran."

"Kak Arumi, jangan sebut begitu lagi ya. Kakak nggak suka dengernya. Ya udah kakak pergi dulu."

Baru saja akan masuk mobil, Farah sudah memanggilku.

"Kakak nggak pernah bawa ini kemana mana sejak ayah nggak ada. Ayah nitip ini buat dijaga kak," ucap Farah menyodorkan sebuah benda yang memang ayah sendiri yang membuatnya untuk anak dan istrinya.

Aku menerima benda ini dengan tangan bergetar. Saking terpesonanya aku pada dunia, aku sampai lupa dengan benda kecil yang berharga ini.

Bersambung

1
Harjanti
lha tegas gitu dong bari..
Ani Yuliana
itu dia 5thn baru hamil, keguguran, trus rahimnya d angkat sis 🙏
Harjanti
arumi belagu...
Duda Fenta Duda
bukan kumpul sapi bari tapi kumpul monyet😁😁
Kusii Yaati
celap celup tp di bibir sama aja bohong bari,itu bibir kamu bekas lumatan cewek2 kamu🙉
Erlinda
kok aq seperti membaca diari ya bukan novel
langit
mantap cerita nya
langit
apakah tasbih? benda kecil yg dimaksud?
Fitriyani
bgtu syng nya Arkan sm istrinya,tp bs bgtu brutalnya Dy SM Arumi,,,🤦
emang sih Dinda org yg Dy cinta,tp bs Dy lgsg brubah psiko SM Arumi..
Fitriyani
untung tiba2 Aksan bs menyikapi bijak...
Fitriyani
apa sih krj Arkan tu Thor,kq Dy bs LBH brkuasa gt dr bari....
Fitriyani
mgkin sebagian orang akan menganggap sikap Arumi salah n brlebihan,tp mnrt q,,sikap Arumi udh benar.mengingat gmn sikap Arkan terdahulu.klo q ada d posisi Arumi,aq jg akan mlkukn hal yg sm,aq g akan rela org yg dulunya g prnh mngakui ank,bhkn mnyiksa lahir batin,skrg tb2 dtg butuh pengakuan,,
mamp*s aja Lo Arkan😠
Fitriyani
jgn bilang nti xan sibuk mau ngrebut hak asuh Caca y.....
Abid
Biasa
linamaulina18
BNR t ibu, msh single blm tentu menjaga k hormatnya
linamaulina18
lumayan
linamaulina18
jgn2 anknya dokter yg bercadar itu lg
linamaulina18
🤣🤣🤣🤣
linamaulina18
bgs deh kirain ska celap celup
linamaulina18
selain tampan dirimu ska celap celup jg gt aja bangga ckckck
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!