Amyra Elisha dijual oleh Om Bagja pada Gavin Elvano Reynard . Pria tampan kaya yang sangat angkuh hingga Amyra hamil . Amyra pun kabur dari rumah Om nya itu . Sosok Bima Mahendra seorang pelukis menolong Amyra dan merawat nya .
Namun siapa sangka , ternyata Amyra kembali bertemu dengan Elvano .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KaMey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Goyah
Amyra sungguh tidak mengerti dengan sikap Elvano .
Elvano terkadang bersikap sangat lembut dan perhatian , namun di sisi lain Elvano juga berubah menjadi lebih kasar dan arogan .
Elvano bisa merubah sikap nya hanya dalam hitungan detik , dan itu membuat Amyra bingung .
" Turun . " ucap Elvano membuka pintu mobil itu .
Amyra turun dengan ragu . Amyra takut Elvano marah .
" Cepat masuk . " ajak Elvano berjalan lebih dulu memasuki sebuah butik mewah itu .
Amyra pun mengikuti nya ke dalam . Para pelayan langsung menyambut Elvano dengan ramah . Namun raut wajah Elvano masih terlihat masam .
Amyra bingung dirinya harus melakukan apa , Amyra hanya bisa berdiri di sana mematung kebingungan .
" Beli apapun yang kamu mau . " ucap Elvano , Amyra hanya terdiam .
" Kalau kamu gak bisa pilih , biar semua saja beli . " ucap Elvano .
" El ! " Amyra mulai kesal .
" Kenapa ? ada yang salah ?" tanya Elvano .
" Bukan ini yang aku mau . Aku yang harus nya tanya . Apa aku punya salah ? sikap mu menunjukan kalau ada yang gak beres . " ucap Amyra kesal .
Elvano berdiri dan menghampiri Amyra .
" Lalu apa mau mu ?" tanya Elvano mendekat kan wajah nya ke wajah Amyra . Amyra terdiam . Amyra melangkah mundur hendak menjauhkan tubuh nya dari Elvano . Namun Elvano justru semakin berjalan mendekati Amyra .
" El . "
" Elvano !" Amyra terlihat gugup ketika kini Elvano benar benar berada dihadapan nya . Tubuh Amyra yang sudah menempel di tembok itu tak bisa lagi berjalan mundur .
Elvano menelan ludah nya ketika dirinya benar benar tergoda dengan bibir Amyra yang terlihat manis itu . Namun Segera Elvano tersadar .
Elvano mundur .
" Cepat pilih yang kamu mau . Jangan buat aku maksa kamu . " ucap Elvano berlalu meninggalkan Amyra disana .
Amyra memegangi dada nya , terasa sesak namun juga berdebar karena tindakan yang baru saja Elvano lakukan .
Amyra pun mau tidak mau harus menuruti kemauan Elvano , Amyra tidak mau sampai Elvano marah lagi .
Sedangkan Elvano menunggu nya di depan , Elvano menyalakan sebatang rokok dan mulai menikmati nya .
" Hampir saja gua gak bisa nahan buat cium dia ! Bisa bener bener gila gua nahan diri gua sendiri . " gumam nya kesal sendiri .
Tak lama kemudian Amyra keluar dari butik membawa beberapa tas belanjaan nya .
Elvano menginjak rokok nya dan langsung masuk ke dalam mobil tanpa membuka kan pintu untuk Amyra . Amyra tak masalah dan langsung naik ke mobil .
" Kita makan di rumah . " ucap Elvano menyalakan mesin mobil nya .
" Tapi , El . Bukan nya kita mau ke .. " ucap Amyra ragu . Amyra takut kalau sampai dia akan salah bicara .
" Kamu mau ketemu Bima ?" tanya Elvano . Sejenak Amyra terdiam .
Elvano memang masih kesal , namun dirinya pun tak bisa menutup mata melihat Amyra yang memang berharap bisa bertemu Bima .
Elvano pun menyerah . Elvano melajukan mobil nya tanpa berkata apapun . Membuat Amyra juga bingung harus bagaimana .
Sesekali Amyra melirik kearah wajah tampan Elvano .
" Makasih , El . " ucap Amyra . Elvano menoleh .
" Makasih buat baju nya juga . " ucap Amyra mencoba mencairkan suasana yang sangat canggung itu .
Namun Elvano tak menjawab nya , Elvano kembali fokus melajukan mobilnya .
Tak lama kemudian mobil Elvano telah sampai di tempat Bima .
Terlihat Bima langsung keluar untuk menyambut Amyra .
" Ra . " panggil Bima tersenyum melihat Amyra yang terlihat dalam kondisi baik baik saja .
Amyra oun berjalan menghampiri Bima . Bima memeluk Amyra tepat di hadapan Elvano .
" Syukurlah kamu sudah kembali , aku khawatir . " ucap Bima .
" aku baik baik aja kok , kamu gak perlu se khawatir itu Bima . " ucap Amyra . Bima melirik kearah Elvano yang bersandar ke pintu mobil nya .
" Masuk , El . " ajak Bima . Bima merangkul pundak Amyra untuk masuk ke dalam .
Elvano merasa kesal namun juga dirinya tidak mau menunjukan nya di depan sahabat nya itu . Sikap Elvano memang kadang kekanak kanakan dan tidak mudah di tebak .
" Bima , mulai sekarang Amyra bakal tinggal di rumah gua . Setidak nya sampai hasil tes DNA keluar . " ucapan Elvano mampu menghentikan langkah kaki Bima .
" Apa ?" tanya Bima kemudian menghampiri Elvano .
" Jadi keluarga lu gak percaya kalau bayi yang Amyra kandung tuh anak lu . Gitu ?" tanya Bima menegaskan .
" Itu permintaan bokap gua . Kita bakal menikah kalau hasil tes nya udah keluar . " ucap Elvano .
" Gua harap lu bisa handle itu El . " ucap Bima .
" Gua tau . " jawab Elvano .
" kamu gak apa apa sementara tinggal disana Ra ?" tanya Bima lembut . Amyra melirik Elvano .
" Ibu Elvano baik kok , aku gak apa apa . " jawab Amyra .
" Bisa tolong kasih tau Elsa tentang ini ? " pinta Amyra .
" Baiklah , kamu gausah khawatir . " Bima menghela nafas nya .
" gua harap semua cepet selesai . " ucap Bima serius pada Elvano .
Amyra berjalan menuju kamar nya untuk membawa beberapa barang yang mungkin akan dia butuhkan saat tinggal di rumah Elvano .
Bima merasa kalau kondisi Amyra kini lebih baik dari sebelum nya .
Awal nya Bima menyangka kalau Amyra gak akan dengan mudah menerima Elvano , tapi ternyata Amyra justru terlihat biasa bersama Elvano .
Bima memang merasa lega , namun sisi lain hati nya takut kalau sampai Amyra menyukai Elvano .
" Gua harap lu bener bener jaga dia El . Dan berhenti main main . " ancam Bima .
" Main main apaan ! Ya engga lah . " sangkal Elvano .
" Gua tau lu Elvano ! Berapa banyak cewek yang udah lu tidurin , berapa banyak cewek yang udah lu buang ! Gua gabakal segan buat bawa Amyra pergi sejauh mungkin kalau sampai lu berani nyakitin dia ! paham ?" ancam Bima .
Elvano terdiam . Baru kali ini Elvano melihat Bima bicara dengan nada seperti itu pada nya .
Bima yang biasanya sangat lembut dan tak pernah marah , kini lebih sensitif ketika itu berhubungan dengan Amyra .
Amyra mendengarkan semua percakapan Bima dan Elvano .
Amyra meremas ujung baju nya .
" Apakah memang Elvano seperti itu ?" gumam Amyra dalam hati .
Perasaan nya mulai goyah . Hati nya yang sudah mulai merasa kalau Elvano adalah orang baik kini goyah .
Amyra merasa takut kalau semua yang di katakan Bima adalah benar .
Dan Amyra bertekad untuk tidak akan pernah memiliki perasaan apapun pada Elvano . Amyra tidak mau menjadi salah satu wanita yang di buang Elvano .
...****************************...
jgn ngilang lagi yah ,semangat nulisnya ,up tiap hari ,kami pembaca mu setia nunggu novel ini up 😉😉😉