Iin gadis asal Indonesia memutuskan untuk pindah ke jepang untuk menempati rumah warisan dari neneknya yang asli orang jepang.Rumah itu tampak sepi karena sudah tidak ditempati siapa pun lagi.satu tahun lalu nenek Iin sudah meninggal dan ia mewariskannya pada Iin cucu kesayangannya.Tanoa Iin ketahui bahwa rumah itu pernah di sewa seorang pemuda jepang yang bernama Taka.Dia telah meninggal dunia namun arwahnya sering muncul seperti layaknya orang normal.Namun Iin belum menyadarinya hingga mereka terjerat cinta yang begitu dalam.Sanggupkah Iin bertahan dengan cinta yang berbeda dunia? apakah kisah cintanya akan membuatnya lebih hancur ataukah Iin bisa membuat membuat arwah Taka tenang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iin Nur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Iin menangis kembali setelah mendengar kata kata sarkas pamannya untuk pertama kali.
" kenapa kamu ini keras kepala sekali Iin,aku sudah bilang aku tidak tahu.kenapa kamu repot repot mencari tahunya in." bentak om Nobi di ruang tengah yang kini tengah berdiri dan bertolak pinggang.tante Yura hanya bisa diam dan sesekali mengelus punggung Iin yang kini tertunduk pilu.
" ma.maaf om aku hanya bertanya karena aku penasaran.semua begitu kebetulan dan saling berhubungan." ucap Iin setengah terbata bata.iin kembali mengusap air matanya yang mengucur deras.
" aku bilang jangan ikut campur urusan orang lain,sekiranya dia membuatmu bingung jauhi dia." bentaknya lagi.entah kenapa om Nobi begitu emosi ketika mendengar nama Taka,dan masa kecil Iin.
Iin berbalik dan berjalan pelan ke arah pintu.dia keluar dengan sakit yang tak bisa di jabarkan.bahkan om Nobi tak tahu selama ini Iin belum pernah menjalin hubungan dengan laki laki mana pun hanya karena sejak dulu Iin memimpikan teman masa kecilnya.namun Iin tidak begitu yakin.namun setelah neneknya meninggal dan mewariskan rumah itu,ada secercah harapan untuk Iin kembali mencari tahu teman masa kecilnya.yang bajan namanya saja Iin lupa.
Iin berjalan sendiri tanpa tujuan yang jelas.air hujan menemaninya.seolah menggiringnya menemukan satu fakta yang yang belum dia ketahui.iin berhenti di toko buku tua di kawasan kyoto.iin masuk,tubuhnya mulai mengering lagi.entaj sudah berapa jauh Iin berjalan tanpa arah hingga dia sampai di tempat itu.
Iin mulai memilih milih novel dengan pikiran melayang kemana mana.tapi matanya menangkap lembaran koran yang tergelatak begitu saja di sebuah meja.iin mulai membaca ,
" sebuah kasus "..." terjadi lagi sebuah rumah pribadi,Kyoto pada tanggal 26 April 2005 .Taka seorang pemuda tampan.di duga dia defresi."
Mata Iin terbelalak. Saat melihat foto laki laki itu sama percis dengan laki laki yang sempat dia temui beberapa kali.dan foto foto masa kecilnya ini sama percis dengan laki laki yang Iin gandeng di foto itu.iin menutup mulutnya dengan kedua tangannya.Dia nyaris pingsan jika saja kalau tidak ada yang sempat menangkapnya dan menenangkannya.
Kini Iin tengah terduduk dengan air mata yang tidak berhenti,Taka yang selama ini dia temui ternyata teman masa kecilnya.yang sudah dia rindukan.walaupun bagaimana kasus ini bisa terjadi .Iin juga tidak begitu paham.laki laki di sampingnya kini tengah mengelus punggungnya lembut.
Namanya Hiro,dia yang memperkenalkan lebih dulu.iin tak terlalu peduli pikirannya sekarang hanya pada Taka.Dan kenapa pamannya begitu membecinya apakah ada kaitannya.
" kamu menyembunyikannya selama ini om Nobi." gertak Iin saat sudah sampai rumah sambil melemparkan beberapa lembar koran ke hadapannya.nobi terperanjat dan mulai membaca koran tersebut.Matanya kini meluluh dan menatap Iin lekat lekat seolah ingin meminta maaf.
" paman tahu,Taka telah meninggal dan dia meninggal di rumah nenek,dan yang paling menyakitkan dia juga teman masa kecilku.kenapa kamu menutupinya?" tanya Iin tak gentar.
" ma maaf,,paman cuma takut kamu hancur." tangnya menggenggam tangan Iin sambil menciumnya .
Iin menghempaskan ya," aku kira kamu bisa menggantikan posisi ayahku atau nenek setelah aku kembali." ucap Iin lirih." tapi ternyata tidak."
" apa paman ada hubungannya dengan kematian Taka." tanyanya lagi.
" aku tidak tahu apa apa Iin,dia cuma tinggal di rumah nenek dan kebetulan terjadinya di sana."
Iin tak percaya begitu saja dengan apa yang di ucapkan laki laki yang ada di hadapannya.iin ingat betul mimpinya waktu itu Taka meminta tolong.dan dia tengah di c*Kik oleh seseorang.
Iin kembali ke rumah itu,tidak ada rasa takut sama sekali.hatinya begitu sakit.apalagi Taka beberapa hari ini tak pernah muncul lagi di hadapannya dan gangguan gangguan halus tidak terjadi lagi setelah Iin membaca surat yang tak sempat dia tulis.iinasih penasaran.dia memeriksa lembaran berikutnya yang belum dia baca.
" aku baru pindah ke rumah nenek hari ini.aku sangat senang.nenek menjodohkan kita Iin,cepat atau lambat nenek pasti menyuruhmu untuk kesini.aku akan segera menjadi pacarmu Iin,aku yakin kamu merasakan hal yang sama.tapi satu lagi cobaan yang akan memperlambat hubungan kita iin.mungkin saja ada orang tak begitu menyukaiku." Membaca dengan ulang setiap kata yang di tulis taka.apa yang di maksud Taka waktu itu.
Gerakan halus menyentuhnya.dingin tapi tak berwujud.
" Taka,kenapa kamu tak pernah muncul lagi?" gumam Iin setengah ingin berteriak jangan pergi.aor mata tak mampu dia bendung lagi.
" karena surat surat cintaku telah kamu baca,jadi tugasku dan waktu menunggu telah selesai.munhkin saja aku bisa pergi dengan tenang.Semua rasa cintaku telah sampai padamu Iin.dan kamu sudah mengetahuinya sekarang." jawabnya ,hanya suara seperti bisikan yang menenggelamkan.
" tapi aku jatuh cinta kepadamu Taka." ucap Iin di sela sela tangisnya.
" aku tahu,makanya aku kuat menunggumu sejauh ini Iin,"
" lalu kenapa kamu pergi,apa kamu tega meninggalkan dalam keadaan seperti ini?"
" tak ada yang perlu di sesali,aku akan mencintaimu dari kejauhan,dan kamu berhak melanjutkan hidup."
Iin berteriak,memanggil dan memohon.namun Hanaya ada siluet hitam dan belaian dingin yang terasa di atas kulitnya.tidak ada wujud Taka yang sebelumnya muncul di hadapan iin.apakah waktunya selesai ? Iin tak akan pernah merelakannya begitu saja.dia akan membalas semua perbuatan jahat yang membuat orang yang paling dia cintainya meninggal.
Beberapa hari berlalu ,,Iin masih di posisi yang sama,matanya sembab,tubuhnya lemah dan matanya menatap dengan kosong.tak ada Taka lagi yang tiba tiba muncul.Om Nobi sangat khawatir walaupun dia masih kesal.dia menggendong tubuh Iin yang lemah .Nobi kini menangis dan menggenggam tangan keponakannya dengan khawatir.yuraenangis di pojok ruangan,tak tega melihat keponakannya yang depresi dan suaminya yang kini tengah menyesal.
Selang infus menempel pada tanganya,tidak ada respon ketika Nobi mengajaknya berbicara.iin hanya memalingkan wajah ketika melihat wajah pamannya.pikirannya mengingat kembali kepada kata kata Taka malam itu.dia memang benar benar sudah tidak ada di dunia ini.
" apa yang kamu lakukan pada Taka?" Iin menatap lurus pad Nobi yang kini tengah menunduk.
" aku tak melakukan apapun Iin,dia emang b*nd*r dirumah nenek." jawabnya penuh keyakinan.
" aku akan melaporkan semua kejahatanmu,pad polisi.ketika aku sudah mendapatkan buktinya." ancam Iin penuh tekanan.
" silahkan lakukan apapun yang kamu mau.aku hanya kasihan padamu nak."
" ciihhh,,," Iin kembali menarik tangnya.