Di dunia kultivasi, Lin Chen, seorang pemuda dari Desa Hutan Bambu yang dianggap cacat karena tidak memiliki Dantian, menemukan sebuah kristal misterius di danau dekat rumahnya. Kristal itu menyatu dengan mata kanannya, memberinya kekuatan Mata Dewa—artefak ciptaan Sang Maha Pencipta yang mampu mengendalikan sembilan hukum di alam semesta.
Dengan kekuatan barunya, Lin Chen perlahan bangkit dari posisi terendah menuju puncak kekuasaan, menjadi sosok yang berpengaruh besar dalam menjaga keseimbangan alam semesta.
Namun, warisan ini membawa tanggung jawab besar, menempatkannya di tengah takdir yang akan mengubah dunia, juga dirinya, selamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7. Terobosan Yang Mengejutkan Semua Orang.
Bab 7. Terobosan Yang Mengejutkan Semua Orang.
Angin kencang menderu, debu berhamburan menutupi pandangan semua orang.
Baik Lin Chen mau Bai Huang terpental ke belakang. Tapi, dalam sekejap mata keduanya segera melesat ke depan dengan kecepatan tinggi. Meskipun dia belum sempat mempelajari tehnik langkah petir.
Tapi berkat 20 jalur meridian yang terbuka di tubuhnya. Energi Qi yang masuk ke dalam tubuh
semakin lancar dan itu memperkuat tulang dan ototnya. Sehingga saat bergerak kecepatannya menjadi sangat luar biasa.
WUSH!
Dia segera melesat dengan cepat sambil menebaskan pedangnya yang di selimuti oleh elemen es.
Di sisi lain Bai Huang juga melesat d.sgan langkah awan, gerakan sangat cepat seperti hembusan angin kencang. Tombak di tangannya langsung di ayunkan ke depan menyambut serangan pedang es milik Lin Chen
TRANG! SRAING!
Dua senjata saling berbenturan menimbulkan suara nyaring yang memekakkan telinga.
TRANG! TRANG! TRANG!
SRAING! SRAING! SRAING!
Dua sosok bergerak dengan sangat cepat. Di saat yang sama dia senjata terus berdentang dan beradu satu sama lain.
DUAR! DUAR!
Ledakan demi ledakan terus menggema di sekitar arena.
Keduanya bergerak dengan sangat cepat dari satu tempat ke tempat lainnya. Setiap kali melangkah tanah yang mereka pijak akan hancur menciptakan lubang sedalam setengah meter di lantai arena.
Semua orang terkejut, melihat pertandingan ini. Dan sorakan demi sorakan semakin sering terdengar.
Bai Huang yang saat ini menjadi lawan Lin Chen juga sangat terkejut. Lawannya jauh lebih lemah dua tingkat di bawahnya. Tapi dia mampu mengimbanginya gerakannya. Ini hansa menandakan jika kekuatan fisik lawan benar benar mengerikan. Langkahnya untuk tidak meremehkan lawannya di awal sudah tepat.
Di sisi lain, Lin Chen yang terus menerus berjuang sekuat tenaga untuk mengimbangi Bai Huang, nyatanya tidak setenang itu. Saat di tengah petarungan. Lin Xiao Xiao, sang peri kecil penjaga kristal mata dewa berkata
"Tuan, ini adalah kesempatan yang bagus bagimu untuk melatih fisik dan menstabilkan pondasi. Jika tuan bisa bertahan tidak menutup kemungkin bisa menerobos ke tahap menengah dari Pemurnian Qi tingkat 5." Ucapnya dengan yakin.
Mendengar hal itu, Lim Chen terkejut. jelas dia merasa ragu. Lalu dia pun bertanya
Bisa menerobos ke tahap menengah? apakah kamu serius Xiao Xiao?" tanya Lin Chen dengan nada tidak pasti.
Merasakan keraguan tuannya Lin Xiao Xiao berkata dengan nada tidak puas.
"Huh..apakah tuan berfikir aku ini asal bicara. Tentu saja aku serius. Asal tuan tahu. Mata kanan tuan saat ini berwarna hijau, itu artinya mata dewa pertama yang akan tuan bangkitkan adalah mata Kehidupan.
Mata Kehidupan memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menyerap energi Qi dari langit dan bumi. Itu bisa memperkuat akar elemen pohon kehidupan di dalam dantian dan akan memberikan kemampuan regenerasi yang luar biasa.
Mendengar hal itu, Feng Yan sangat terkejut. Dia pun bertanya
Xiao Xiao, Apa maksudmu salah satu kemampuan mata dewa. Bukankah Kemampuannya hanya satu? Tanya Lin Chen penuh kebingungan.
"Tidak tuan, Kemampuan mata dewa ada 9 dan itu di ikat sembilan rantai segel yang sangat kuat, saat ini bukan saatnya untuk mengetahui hal itu lebih lanjut. Lebih baik tuan percaya saja kepada Xiao Xiao dan fokuslah pada pertandingan." Jawab Lin Xiao Xiao.
Mendengar mata dewa miliknya memiliki 9 Kemampuan, Lin Chen benar benar terkejut setengah mati. Segala hal ternyata tidak sesederhana yang terlihat. Namun, dia segera menjadi tenang.
Benar apa yang di katakan oleh Xiao Xiao, yang penting adalah fokus dulu ke pertandingan.
Kembali Ke Arena.
Saat ini tubuh Lin Chen akhirnya basah kuyup oleh keringat. Ini karena dia benar benar meredam semua pukulan dahsyat Bai Huang yang bertubi tubi menggunakan 50% murni dari kekuatan fisiknya.
Sedangkan 50% sisanya dia gunakan untuk mempertahankan elemen es yang menyelimuti pedangnya.
TRANG! TRANG! TRANG!
SRAING! SRAING! SRAING!
Keduanya terus bertarung dengan sengit. Berpindah pindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan kecepatan tinggi..baik itu tebasan, tusukan ataupun tangkisan semuanya di eksekusi dengan baik.
Setiap kali pedang dan tombak beradu maka akan terdengar suara ledakan yang hebat, fluktuasi energi yang d hasilkan langsung menyebar ke segala arah menciptakan asap dan debu yang membumbung tinggi di udara.
Namun, kini lambat laun, langkah Lin Chen sudah mulai terlihat goyang. Menahan gempuran hebat dari lawan yang dua tingkat di atasnya hanya dengan 50% kekuatan fisiknya memanglah sangat susah dan terbukti membebani tubuhnya.
Di saat yang sama, semangatnya justru kian membara. Lin Chen bisa merasakan semakin tubuhnya terasa sakit maka energi Qi yang di terima dari mata kanannya juga semakin besar. Penyerapan itu begitu halus sehingga tidak ada yang menyadarinya.
Warna hijau di mata kanannya semakin jelas dan terang, dia juga merasakan akar elemen pohon kehidupan di dalam dantiannya terus bergetar karena menerima suplai energi Qi dalam jumlah besar.
Dia bahkan bisa merasakan jika dantiannya penuh dengan energi Qi. Itu mulai mengalami retakan dan berada di ambang batas terobosan.
Hali ini bisa terjadi efek dari keistimewaan terbukanya 20 jalur meridian di dalam tubuh. sehingga sirkulasi energi mengalir dengan lebih lancar.
Namun yang terlihat di luar adalah, Lin Chen dalam kondisi terdesak. Bagi Huang yang menjadi lawannya juga melihat ini sebagai kesempatan untuk melancarkan serangan yang lebih besar.
Dia bertekad mengalahkan Lin Chen karena jika terus berlarut larut energinya lambat laun juga akan habis.
WUSH! TRANG! DUAR!
Sekali lagi pedang dan tombak bertabrakan menciptakan ledakan energi yang membuat keduanya terpental mundur.
Saat terpental ini lah mata Bai Huang menjadi lebih tajam. Dengan telat yang besar dia segera mengeksekusi gerakan kelima dari Tehnik Beladiri Tombak Angin miliknya. Yaitu Pusaran Badai Kehancuran.
Dia segera mengerahkan semua sisa energi Qi yang ada di dalam dantiannya ke dalam satu serangan ini. Tombaknya mulai bergetar hebat saat energi yang luar biasa dahsyat mengalir ke dalamnya. Detik berikutnya,Saat Bai Huang yakin semua kekuatannya sudah terkompresi, dia segera meraung.
"PUSARAN BADAI KEHANCURAN."
WUSH!
Dengan tarikan napas dalam, ia mulai memutar tombaknya ke depan dengan kecepatan tinggi, menciptakan pusaran angin yang semakin kuat di sekelilingnya.
Aura badai biru keunguan menyelimuti tombak, menghasilkan kilatan petir kecil yang menari di udara. Dalam sekejap, Bai Huang melesat maju, pusaran badai menyatu di ujung tombak yang kini bergerak seperti tombak angin raksasa.
Dengan gerakan mematikan, ia menghantam Lin Chen dengan momentum yang luar biasa.
Menyaksikan itu Li Chen juga tidak tinggal diam dia segera menebaskan pedangnya ke depan dan meraung
"TEBASAN KILAT BADAI ES"
WUSH! SLASH!
Energi dalam bentuk bulan sabit yang memadat dengan elemen es yang sangat tajam segera melesat ke depan menyambut serangan mematikan dari Bai Huang.
DUAR!
Suara ledakan sekali lagi tercipta. Saat dua senjata kembali berbenturan, fluktuasi energi yang luar biasa langsung menyebar, menimbulkan badai angin dan es yang bercampur menjadi satu dengan kekuatan yang mengerikan.
Namun, Tombak Bai Huang yang melepaskan badai energi yang menghancurkan tampak lebih unggul. Itu memaksa Lin Chen yang dalam posisi bertahan untuk mundur berulang kali, hingga akhirnya..
DUAR!
Tubuhnya tidak mampu bertahan dan dia pun terlempar ke arena pertandingan. Tubuhnya melesat seperti peluru yang menabrak dinding hingga menimbulkan retakan.
Sementara itu sisa pusaran angin meledak ke segala arah hingga membuat dinding pelindung energi yang menyelimuti area bergetar hebat.
Akhirnya, setelah Lin Chen terlempar dari arena, Bai Huang pun di nyatakan menang oleh wasit.
Saat He Yan maju ke depan dan akan mengumumkan peserta selanjutnya yang akan bertanding. Tiba tiba di bawah arena ada fenomena yang mengejutkan semua orang. Lin Chen yang telah terlempar dari arena mengalami terobosan di tempat
BOM!
Ledakan energi yang luar biasa langsung menyebar ke segala arah. Di saat yang sama aura tahap menengah dari Pemurnian Qi tingkat 5 langsung terpancar dari tubuhnya.
Kejadian ini benar benar mengejutkan semua orang. Bahkan He Yan sendiri matanya juga melebar tak percaya dengan apa yang terjadi.
Salah satu penonton berseru.
"Gila! Siapa nama Pemuda itu tadi? Dia benar benar menerobos lagi. Bukankah dia belum lama ini menerobos! Sial, aku sungguh iri." Ucapnya dengan keterkejutan yang luar biasa.
Sementara yang lain juga merasakan hal yang sama. Terobosan adalah hal yang sangat sulit. Tapi pemuda yang usianya bahkan sebagai dengan mereka bisa melakukannya dua kali berturut turut seolah itu hal yang sangat mudah.
Yang paling terkejut saat ini tentu saja adalah Bai Huang, setelah pertarungan yang panjang dan melelahkan, tidak di sangka dia justru membuat lawannya melakukan terobosan. Akhirnya dia hanya bisa menghela nafas.
Kini seandainya di adakan pertandingan ulang...entahlah, dia tidak yakin bisa mengalahkan Lin Chen seperti sebelumnya atau tidak.
Di tempat lain, tepatnya di sebuah ruangan tempat para tetua menonton. Ada beberapa diskusi ringan yang menanggapi fenomena terobosan seorang murid baru hingga dua kali berturut turut itu.
Mata para tetua itu bersinar terang seolah menemukan berlian mentah yang belum di asah. Siap untuk di kembangkan lebih lanjut dengan segala upaya.
Dari sudut ruangan ada seorang wanita cantik yang saat ini senyuman tipis telah menghiasi wajahnya. Matanya juga bersinar menatap minat minat kepada seorang murid yang mengalami terobosan itu.
Dengan ringan dia berkata
"Pemuda yang menarik, dia harus masuk ke dalam kelas Perak." Ucapnya.
Sementara semua tenggelam dalam pikirannya masing masing. Saat yang orang paling bahagia tentu saja adalah Lin Chen. Wajahnya di penuhi kejutan yang luar biasa. Dia tidak menyangka jika metode yang di katakan oleh Xiao Xiao benar benar ampuh dan membuatnya menerobos ke tahap menengah.
Kini dia bisa merasakan jika fondasinya semakin kokoh dan ledakan kekuatan 3× lipatnya dari 50% menjadi 75%. Hanya perlu menerobos satu batasan lagi maka kekuatannya akan meningkat pesat dan dia benar benar bisa menunjukkan 100% dari kekuatan 3× lipat peningkatkan kekuatan.
"Xiao'er...kau sungguh luar biasa," kata Lin Chen dengan rasa senang yang masih menyelimuti dirinya.
Dia benar benar menikmati perasaan bertambah kuat. Xiao Xiao sendri juga mengerti bagaimana perasaan tuannya. Sebagai seorang yang di anggap cacat bertahun tahun ini merupakan sebuah berkah dan kesempatan yang sangat berharga melebihi apapun.
Dengan ringan Lin Xiao Xiao berkata
"Terimakasih atas pujiannya tuan, tapi tuan harus ingat. Ini hanyalah awal. Perjalanan tuan masih sangat panjang, jadi jangan terlalu berpuas diri, tetap rendah hati dan bekerja keras untuk menjadi lebih kuat lagi." Ucapnya.
Mendengar hal itu, Lin Chen tersenyum tipis dan mengangguk menyetujui.
"Aku tahu." Jawabnya singkat.
Tanpa Lin Chen sadari di dalam kristal Ilahi yang tertanam di mata kanannya, satu rantai yang mengikat mata dewa yang sudah retak kini retakannya menjadi semakin besar.