NovelToon NovelToon
Tetangga Berjodoh

Tetangga Berjodoh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: pipit fitriyani

Jodoh itu rahasia Tuhan. Siapa sangka dua manusia yang terkesan saling cuek dan tidak punya ketertarikan satu sama lain itu disatukan dalam ikatan pernikahan. Akan seperti apa rumah tangga keduanya, saling menerima atau malah kalah sebelum mencoba? Ikuti kisah mereka karena mungkin kita akan menjadi saksi cinta mereka bertumbuh atau sebaliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pipit fitriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ke rumah Alma

Perbincangan dan basa-basi pun dilakukan Irsan dan Alma sedikit mengulur waktu agar topik utama tidak langsung dibicarakan. Mereka sempat tertawa saling melempar candaan, apalagi Alma merindukan suasana rumahnya.

"Sejak tadi kita bicara ngaler ngidul, ini bukan semata-mata untuk haha hihi saja kan? kami meyakini kalau kalian punya maksud lain."

Alma dan Irsan saling memandang akhirnya Alma menganggukan kepala sebagai tanda kalau sudah waktunya Irsan berbicara mengenai rencananya yang akan pergi ke Surabaya.

"Seperti dugaan ayah dan mama, sejujurnya memang kami ke sini bukan tanpa maksud, kami ke sini ingin membicarakan sesuatu."

Ayah dan mama Alma mengangguk mereka mempersilahkan Irsan membicarakan maksud dan tujuannya datang ke rumah mereka selain untuk bersilaturahmi.

"Begini, Yah, Mah. Minggu depan aku akan terbang ke Surabaya ada pembukaan cabang restoran di sana, yang mengharuskan aku datang untuk mengawasi prosesnya, mungkin akan memakan waktu yang tidak sebentar aku sekalian minta izin dan doa restu pada mama dan ayah."

"Oh jadi restoran di sana sudah selesai, sudah bisa beroperasi jadi kamu harus ada di sana, apa Alma juga ikut?"

Mendengar pertanyaan dari ayah mertuanya Irsan langsung menggelengkan kepala menatap ke arah istrinya meminta bantuan agar Alma membantunya menjawab pertanyaan sang ayah mertua, bagaimanapun ini adalah kesepakatan bersama jadi berharap kalau para orang tua menghormati keputusan mereka .

"Aku tetap di sini, Yah. Aku tidak ikut Bang Irsan ke Surabaya seperti yang Ayah tahu kalau baru 2 bulan yang lalu aku membuka toko kueku, jadi aku tidak bisa meninggalkan tokoku untuk ikut ke Surabaya. Ayah kan tahu aku sudah menghabiskan tabunganku untuk membuka toko ini, jadi sebaiknya aku tetap di sini toh Bang Irsan kan selalu mengabariku, atau kami bisa mendatangi satu sama lain."

Kepala Imran hanya mengangguk begitu juga dengan Arini

"Apa hal ini juga sudah dibicarakan dengan orangtuamu Irsan? apa mereka juga setuju kalau kalian menjalani LDR?. Kalian kan pengantin baru sedang hangat-hangatnya mendekatkan diri tiba-tiba Harus Terpisah jarak."

"Ayah dan ibu sudah tahu, Yah. Sebenarnya mereka sedikit menentang keputusan aku yang akan ke Surabaya tanpa Alma, tapi mau bagaimana lagi ini salah satu kewajiban aku sebagai pengelola restoran, jadi mau tidak mau ayah dan ibu mendukung."

"Tentu saja orang tua mana yang tidak akan mendukung langkah anak-anaknya, apalagi untuk suksesan. Begitu juga Ayah dan mama, kami hanya bisa mendoakan kalian agar sukses dunia akhirat, agar rumah tangga kalian selalu terjaga, menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah. Itu saja harapan kami saat ini."

Di bangku berbeda Alma sedang mendengarkan ucapan orang tuanya, dia merasa terharu mendengar nasihat dari orang tuanya tidak terdengar kata atau kalimat yang menyebutkan perihal memiliki cucu. Mama dan ayah Alma lebih memilih mendoakan rumah tangga mereka baik-baik saja, masalah anak itu adalah hak prerogatif Allah meskipun saat ini keduanya berusaha untuk menunda, tapi kalau Allah berkehendak mereka bisa apa.

"Amin ya robbal alamin. Terima kasih atas doa ayah dan mama, Hal itulah yang paling kami butuhkan untuk setiap langkah-langkah kami."

"Untuk kamu Al selama Irsan di Surabaya lebih baik kamu pulang dulu ke sini, tinggal kembali bersama kami hal itu lebih baik. Kami tidak akan khawatir dan kamu ada dalam jangkauan kami."

Memang benar kata orang-orang kalau Ayah adalah cinta pertama anak perempuannya. Imran begitu menyayangi Alma lebih dari apapun, dia bahkan rela mengorbankan nyawanya demi kebahagiaan putrinya, kehidupan mereka sederhana namun cinta untuk anak-anaknya tidak boleh kurang sedikitpun.

Meskipun sudah menikah Imran tidak pernah lepas tanggung jawab untuk memperhatikan putrinya, bahkan sesekali dia sering menelpon Alma mengenai Kegiatan apa yang anaknya lakukan, jam berapa anaknya pulang dari toko kue. Imran seringkali menawarkan diri mengantarkan anaknya pulang, meski pada akhirnya Alma menolak dengan alasan yang bisa diterima.

"Sebaiknya Aku di rumah saja, Yah. Soalnya akan melelahkan jika pulang pergi ke toko dan ke sini, sementara kalau aku di rumah kami itu jaraknya lebih dekat bisa menghemat waktu."

Imran tidak begitu saja menerima alasan Alma, Ia tidak setuju soal keinginan putrinya tinggal di rumah mereka tanpa pengawasan orang tua, bukan Imran tidak percaya kepada putrinya, tapi dia tidak mempercayai orang-orang yang berniat jahat. Bagaimana saat alma sendiri tiba-tiba ada orang yang melukai putrinya, tidak itu adalah pikiran buruk bahkan terburuk yang ingin Imran buang jauh-jauh. Dia berharap putrinya selalu baik-baik saja, membawa Alma ke rumahnya kembali, bukankah itu bentuk ikhtiar, mencegah dari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Jangan keras kepala nak. Meskipun kamu sudah dewasa Ayah tidak akan membiarkan kamu melakukan keinginan kamu, untuk hal ini Ayah mohon kita tidak berdebat ikuti saja kata-kata Ayah, ikuti saja permintaan Ayah. Bersama kami jauh lebih aman kamu berada dalam pengawasan kami, masalah jarak ke tokomu itu urusan Ayah nanti."

Seperti yang dikatakan ayahnya Alma tidak bisa mendebat. Alma tidak bisa berargumen terlalu banyak dia memilih untuk mengiyakan apa yang diperintahkan oleh ayahnya, karena memang sejak dulu Alma adalah tipikal anak yang tidak pernah membangkang, jika sesekali melakukannya pun akan tetap kalah oleh ayahnya yang selalu melakukan pendekatan dengan cinta, anak mana yang tega melawan seorang ayah yang penuh kasih ini,tentu tidak!.

Kali ini Irsan benar-benar lega meninggalkan istrinya tentunya dalam pengawasan keluarga istrinya begitupun orang tuanya, jarak rumahnya hanya terhalang dua bangunan saja, sementara dia bisa fokus pada pengelolaan restoran yang baru dibuka di sana.

Setelah maksud dan tujuan tersampaikan akhirnya Alma bisa bernapas dengan lega, Iya memilih masuk ke dalam kamar Alvin, kata sang mama laki-laki itu ada di kamarnya. Sedangkan Irsan masih berbicara banyak hal dengan ayahnya.

Tapi kakaknya masih terlelap tidur, dia habis begadang semalaman mengerjakan proyek di kantornya.

Saat membuka kamar sang kakak ia langsung menjatuhkan tubuhnya ke kasur, memeluk erat tubuh kakaknya yang sedang tertidur pulas itu, membangunkan Alvin dari tidurnya, pria itu terkejut ketika tiba-tiba ada tangan lembut yang memeluk tubuhnya.

"Bangun woi sudah siang jam segini masih tidur aja, ayam aja sudah berkeliaran."

"Issshhhh mengganggu tidur saja. Abang baru menyelesaikan proyek di kantor, hari ini kantor memberikan libur karyawan yang terlibat dalam proyek itu, jadi hari ini Abang free. Ada apa kamu jam segini ada di sini, sendiri?"

Meskipun mengantuk Alvin berusaha membuka matanya dan berbicara dengan adik semata wayangnya itu.

"Aku datang ke sini bersama Bang Irsan. Dia sedang berbicara dengan ayah di bawah."

"Ohhh seperti itu. Kamu apa kabar? Abang baru lagi melihat kamu, gimana rumah tangga kamu dengan Irsan baik-baik aja kan?"

Alvin adalah seorang kakak yang sangat perhatian terhadap adiknya, sejujurnya dia mengkhawatirkan perjodohan yang dilakukan kedua orang tuanya, namanya masih muda takutnya labil mengelola emosi, sedikit-sedikit bertengkar begitu pikirnya. Mereka lebih saling diam,entahlah diam lebih baik atau berteriak saja.

"Ya begitulah"

Respon yang diberikan Allah membuat mata Alvin terbuka sepenuhnya, jawaban yang diberikan tidak Begitu baik, apalagi adiknya ini seperti tidak bersemangat menjalani hari-hari. Apakah dia tidak bahagia?

1
kalea rizuky
cerai aja nikah buat nganu doank buat apaan
kalea rizuky
lanjut donk
kalea rizuky
suka deh di jodohin tp nrima gini kn enakk g ada drama pisah kamar atau masih ada pacar
kalea rizuky
baru baca
rasahaz
awas kau irsan klu nnti d surabaya kau mlah nyari istri lgi,, auto dptong th burung perkutut mu,,,
rasahaz
diiiiiihhh bagian dari mau ny ddketin,, klu kagak btuh dibiarin,,
rasahaz
enak bnr dbilang maslah spele,, 😤
rasahaz
akhir ny stlh skian purnama dan kisah bru lgi kak othor,, mdh2n ngga dgntung lg dh cerita ny,,, 😁😁😁
Penikmat Sunyi: mangkanya dukung aku, biar semangat ni hehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!