⚠️WARNING *** ⚠️
KISAH PERJUANGAN ISTRI KEDUA TUAN MUDA.
Delina tidak menyangka ada tuan muda yang mengajaknya menikah secara mendadak tepat saat dia lulus SMA. Dihari pernikahannya Delina baru saja mengetahui kalau dirinya menjadi istri kedua. Gadis itu tak terima dan ingin melarikan diri, namun tak bisa.
Mahesa berjanji akan menceraikan Delina setelah dia melahirkan anak untuknya. Apakah Delina sanggup untuk bertahan? Atau memilih untuk benar-benar melepaskan Mahesa?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Viviane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagaimana honeymoon kalian?
Bukti-bukti sudah jelas bahwa Venya merupakan salah satu dalang kericuhan di perusahaan. Perempuan itu sudah tidak dapat mengelak lagi. Atmajaya dan Mahesa sangat kecewa dengan Venya.
"Biar bagaimanapun proses hukum akan tetap berjalan," ucap Atmajaya dengan pandangan kosong.
"Papa ... maafkan aku. Tolong jangan lanjutkan proses hukumnya, Pa," pinta Venya bersimpuh di kaki Atmajaya.
"Venya janji tidak akan mengulanginya lagi, Pa," tangisnya.
"Venya sudah kapok, Pa."
Atmajaya tetap memandang lurus ke depan. Tanpa sedikitpun mengalihkan pandangannya kearah yang lain. Juga tidak mempedulikan putrinya yang terus menangis dan memohon kepadanya.
"Pa ... tolonglah Venya, Pa. Setelah ini Venya akan menuruti semua perkataan, Papa," sambungnya.
"Papa ..."
Untuk memberi pelajaran kepada Venya. Atmajaya tidak akan melakukan tutup perkara terhadap kasus ini.
"Permisi, Tuan. Pihak kepolisian sudah tiba," ucap Ferdi melaporkan. Atmajaya menganggukkan kepalanya merespon Ferdi.
Perempuan yang masih bersimpuh di lantai itu beralih pada Mahesa. Dia memohon, "Mahesa apa kau tidak kasihan kepadaku? Tolonglah aku Mahesa."
"Tidak, Kak. Kesalahan Kakak sudah sangat fatal dan tidak bisa dimaafkan. Apakah kakak tahu akibat perbuatan, Kakak?" cecar Mahesa.
"Perusahaan bisa saja gulung tikar karena masyarakat yang sudah tidak percaya kepada Mahesa Grup lagi. Ketidakpercayaan masyarakat juga bisa menjalar ke bisnis Mahesa Grup lainnya. Apalagi Perusahaan XXX adalah perusahaan yang sudah diblacklist oleh pemerintah."
Datanglah tiga orang pria berseragam polisi. Dengan sebuah kode yang diberikan Mahesa, polisi itu mulai melaksanakan tugasnya.
"Permisi, Bu. Mari ikut kami ke kantor polisi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," pinta salah seorang polisi.
"Mahesa ..." ucap Venya dengan tatapan memohon. Lalu Mahesa membalasnya dengan gelengan kepala.
Perempuan itu akhirnya berdiri dari lantai. Menatap sang adik seraya berkata, "Waspada kepada istri-istrimu. Bisa saja mereka yang akan menjerumuskan kamu ke dalam bahaya."
Setelah mengatakan itu Venya dibawa pihak kepolisian. Dia akan melakukan pemeriksaan atas manipulasi data yang dia lakukan bersama Perusahaan XXX. Mahesa berhasil melaporkan Perusahaan XXX yang telah lama diburu oleh pemerintah dan polisi.
"Bersihkan nama perusahaan," perintah Atmajaya kepada Mahesa.
"Baik, Pa. Data-data perusahaan juga sudah diamankan. Tinggal memberikan pelayanan tambahan kepada masyarakat agar nama perusahaan bisa membaik," jelas Mahesa.
"Papa tidak mau ada lagi kasus yang bersangkutan dengan perusahaan ilegal. Cukup ini yang pertama dan terakhir," sambung Atmajaya mengusap wajahnya.
"Kedepannya Mahesa akan lebih waspada lagi kepada semua orang termasuk orang paling dekat dengan kita. Kejadian ini akan menjadi pelajaran berharga untuk Mahesa."
Atmajaya menganggukkan kepalanya dengan lesu. Raut kekecewaan masih sangat membekas di wajah tuanya. Perlahan dia bangkit dari tempat duduk.
Saat Delina hendak membangun, Atmajaya menolak, "Istirahatlah. Kamu pasti kecapekan."
**
Tiba waktunya makan malam yang hanya dihadiri tiga orang yang tersisa di rumah mewah itu. Atmajaya tiba lebih dulu di meja makan, lalu disusul Mahesa dan Delina. Keduanya langsung duduk dan mengambil makanannya.
"Bagaimana dengan honeymoon kalian?" tanya Mahesa setelah menyelesaikan makan malamnya.
Sepasang suami istri dihadapan Atmajaya diam membeku. Mungkin Atmajaya masih belum tahu kalau ternyata Mahesa dan Delina tidak melaksanakan honeymoon. Karena setahu dia, Venya menyelinap masuk ke ruang kerja Mahesa untuk memanipulasi tanda tangan Mahesa sekaligus Delina.
Mahesa hanya berdehem sebentar. Sebelum Atmajaya kembali berkata, "Pasti sangat terganggu dengan kejadian ini kan?"
Tebakan pria itu itu ditanggapi dengan senyuman dari Mahesa dan Delina. Namun, tak sampai di situ. Atmajaya bertanya, "Dimana Maharani? Sudah beberapa hari aku tidak melihatnya."
"Dia berada di rumah kan? Kenapa aku tidak pernah melihatnya?" sambung Atmajaya.
"Atau Maharani sedang keluar negeri? Kenapa tidak berpamitan kepadaku?"
"Ehm Maharani ada di ..."
Mahesa berpikir apakah papanya benar-benar tidak tahu kejadian yang sebenarnya. Atau hanya pura-pura tidak tahu saja. Apa yang harus Mahesa katakan?
###
Ada dimana woi si Maharani? Apakah Mahesa akan mengatakan keberadaan Maharani dengan jujur? Atau ... Lalu bagaimana dengan pertanyaan Atmajaya seputar honeymoon? ah sudahlah lanjut saja ya.
🌱Jangan lupa klik favorit, like dan komentar. Sehat dan sukses selalu.
please Thor....dilanjutin ya ya ya... semangat 🔥🔥🔥