NovelToon NovelToon
Menjadi Selingkuhan Suamiku

Menjadi Selingkuhan Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Petualangan / Tamat
Popularitas:11.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Andreane

18+
Ikatan yang terjalin karena sebuah fitnah, membuat Karenina terpenjara oleh cintanya, hingga ia memutuskan untuk menjadi selingkuhan suaminya sendiri.

Penyamaran yang begitu apik, dan sempurna, sehingga sang suami tidak menyadari kalau ternyata, wanita lain dalam rumah tangganya adalah istri sahnya.


"Kau yang mengurus segala keperluanku, dan saat kau memutuskan untuk pergi, ada ketidak relaan dalam hatiku, namun aku tak bisa mencegahmu.
Hidupku kacau tanpamu, rapuh porak poranda" DANU ABRAHAM BUANA


"Anna Uhibbuka Fillah Lillah..., itu sebabnya aku menjadi orang bodoh, bertahan hampir dua tahun untuk mengabdikan diriku pada suami yang tidak pernah membalas cintaku" KARENINA LARASATI ARIFIN

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 21

Selesai masak untuk sarapan, Nina tidak menemani suaminya duduk di meja makan. Ia berada di kamar untuk menyelesaikan mengemasi pakaian.

Danu yang mulai menyadari kehampaannya, sepintas ada rasa menyesal.

Mengurungkan niatnya untuk sarapan, Dia bangkit dari kursi makan, kemudian melangkahkan kaki menuju kamar Nina. Danu yang baru tiba di kamarnya, mengernyit heran ketika sepasang netranya mendapati Nina tengah mengemasi barang-barang ke dalam koper.

Tanpa permisi, ia masuk begitu saja ke dalam kamarnya. "Nina, apa yang kamu lakukan?"

Seketika Nina menghentikan gerakan menutup resleting koper.

"Mas Danu?" Nina sedikit terkejut karena Danu datang secara tiba-tiba.

"Apalagi mas, aku sedang mengemasi pakaianku, bukankah mas akan mengembalikanku ke orang tuaku? jadi ku persiapkan dari sekarang" jawabnya lalu kembali menarik resleting itu.

Rasanya, Danu tidak rela jika Nina pergi dari hidupnya, namun ia tak mau menyakitinya dengan kehadiran Nesa sebagai pengganti Nina di rumahnya.

Tatapan Danu lekat terarah pada tangan Nina yang begitu lincah memasukkan baju-baju longgar menutupi seluruh tubuhnya.

"Ada apa denganku? kenapa aku tidak ingin dia pergi dariku, aku sudah menyakitinya, tidak mungkin aku meninggalkan Nesa demi untuk menahannya pergi dari sini."

🌸

🌸

Nina : "Mas, silakan mas urus perceraian kita,. Aku pergi, assalamu'alaikum"

Satu pesandari Nina, membuat dada Danu persekian detik berdebar begitu cepat. Ia mengusap wajahnya gusar setelah membaca pesan singkat dari istrinya.Pesan yang mampu menghunus ke jantung hingga menyisakan luka menganga.

"Mas Danu : "Tunggu sebentar, aku akan pulang dan mengantarmu"

Nina : "Tidak perlu mas, aku akan ke Malang ke tempat kakaku"

"Mas Danu : "Untuk apa kamu ke malang?" kenapa tidak pulang ke rumah abi?"

Tidak ada balasan lagi dari Nina. Pria itu segera menyambar kunci mobil yang ia taruh di laci meja kerja, lalu beranjak dari duduk kemudian berlari sangat kencang menuju tempat parkir. Ia ingin pulang dan menatap wajah istrinya sekali lagi, yang entah kapan bisa melihatnya kembali.

Danu segera berlari memasuki rumahnya saat sudah sampai di tempat yang ia huni selama dua tahun.

Langkahnya lebar dengan dada yang naik turun. Tak peduli meski napasnya terengah-engah. Ada perasaan tak rela yang tiba-tiba singgah di hatinya.

"Nina" panggil Danu, pandangannya ia edarkan ke suluruh ruangan. Tujuan terahir ketika dia tak menemukan Nina di lantai bawah adalah kamarnya yang ada di lantai atas. Namun tak ada seorangpun yang ia temukan di dalan kamar Nins. Berjalan menuju tempat tidur, Danu mendudukan dirinya di bibir ranjang, tangan kanannya mengusap lembut kasur empuk milik Nina.

Pandangannya beralih pada sebuah kunci mobil di atas nakas. Mobil yang ia belikan untuk Nina agar dia bisa berbelanja kebutuhan rumah tangga tanpa merepotkan dirinya.

"Seharusnya aku senang dia pergi, itu memudahkan hubunganku dengan Nesa, tapi kenapa hatiku sakit?" sekian detik kemudian Danu mengeluarkan ponsel dan bergegas menghubungi Nesa.

Namun saat Danu menghubunginya, hanya suara operator yang terdengar.

"Masih belum aktif" Lirihnya seraya menjatuhkan tubuh di atas kasur.

Tercium aroma wangi milik Nina yang membekas di bantal dan sprei. Danu mengerutkan hidung, menghirup aroma bekas istrinya dalam-dalam dan tanpa sadar ia tertidur hingga pukul tiga sore.

****

Nina telah sampai di tempat kakak laki-lakinya yang berprofesi sebagai polisi.

Dia di sambut oleh istri dan anak dari kakak lelakinya. Nina segera memeluk Dini sang kakak ipar setelah mencium punggung tangannya, lalu beralih memeluk Jenaira sang keponakan.

"Mas Haidar pelum pulang kerja mba?" tanya Nina sambil melangkah memasuki rumah. Ia melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan lalu pandangannya beralih meneliti ke setiap ruangan.

"Dia sedang ada tugas di bali tante, sudah dua hari ini, kamu mandi dulu ya, kelihatannya badanmu sangat lengket, mba mau lanjutin masak"

"Iya mba"

Nina memasuki kamar tamu dengan menggandeng tangan Aira keponakannya yang berumur empat tahun, tangan lainnya menarik koper besar miliknya

"Tante nanti Aira bobo sama tante ya"

"Ok sayang" Sahut Nina tak kalah riang dari Aira saat meminta tidur dengannya. "Aira tunggu disini, tante mau mandi dulu" Nina segera membuka kopernya mengeluarkan baju ganti untuk ia kenakan, lalu melenggang menuju kamar mandi.

Selesai membersihkan diri, dan di lanjut makan malam, Nina bermain-main dengan keponakannya hingga pukul sembilan.

Ketika tengah asik bermain, tiba-tiba ia merasakan mual, Ia bergegas lari menuju kamar mandi untuk memuntahkan semua isi di perutnya.

Dini yang menyaksikan itu merasa keheranan.

"Tante kenapa?" ucap Dini lalu menyodorkan gelas berisi air putih "ini di minum dulu"

"Sepertinya mabuk kendaraan mba" jawab Nina asal.

"Coba di oles minyak kayu putih perutnya, biar sedikit lega"

*********

Suara Adzan subuh membangunkan Nina dari tidurnya, ia segera berjalan ke kamar mandi mangambil air wudhu. Usai melaksanakan ibadah sholat subuh, pikiran Nina melayang jauh memikirkan sang suami.

"Pasti mas Danu kerepotan tanpaku" gumamnya "Kira-kira apa yang dia makan pagi ini?"

Mendesah pelan Nina segera mengalihkan pikirannya agar tak larut dalam lamunan tentang Danu. "Sudahlah Nina, dia tidak mencintaimu, buat apa kamu memikirkannya? sebentar lagi kamu akan menjadi mantan istri. Itu artinya, kamu sudah tidak ada hak memikirkan lelaki yang sudah haram bagimu" Nina menggelengkan kepala berusaha mengusir bayangan Danu dari pikirannya.

Dia segera meraih mashaf lalu membuka surah Al-Waqi'ah. Perlahan ia baca ayat demi ayat, hingga beberapa ayat sudah ia baca, ia kembali merasakan mual.

Hanya cairan kuning yang di muntahkan oleh Nina pagi ini.

"Ada apa denganku, tidak biasanya aku seperti ini" batinnya lalu membasuh muka.

Berjalan menuju dapur, tampak kakak iparnya sedang membersihkan beras untuk di masak.

Perlahan, ia menghampiri Dini hendak membantunya memasak.

"Mau masak apa mbak?"

"Belum tahu te" jawab Dini seraya menoleh ke arah Nina sekilas, lalu kembali menatap beras. "coba lihat kulkas ada apa" perintahnya lembut.

Nina segera membuka kulkas, dia menjumpai satu ikat kangkung di dalamnya "Numis kangkung saja gimana mbak? ada cumi-cumi juga"

"Boleh tante, nanti cumi-cuminya di bikin krispy te, terus ada nugget bisa di goreng, nanti mbak bikin sambal tomatnya"

"Ok mba" jawab Nina lalu mengeluarkan nugget dan cumi-cumi dari frezer.

Dengan cekatan Nina mencuci sayuran, memotong cumi membentuk ring lingkaran, dan menggorengnya. Setelah hampir satu jam berkutat di dapur sembari bergurau dengan kakak iparnya yang hanya duduk dengan memangku Jenaira, masakanpun telah matang.

Nina tidak mengijinkan Dini ikut memasak sebab Jenaira mendadak rewel. Sudah biasa sang keponakan selalu rewel jika bangun tidur.

"Te, kalian benar mau bercerai?" tanya Dini saat sedang menikmati sarapan.

"Iya mba, aku tidak mencintai mas Danu, dan mas Danu juga tidak mencintaiku" dusta Nina tanpa berani menatap wajah Dini.

"Abi dan umi sudah tahu?"

Nina menggeleng "Aku bingung gimana ngomongnya ke abi mbak, makanya aku kemari, aku takut abi marah"

"Abi tidak akan marah, coba tante ngomongnya pelan-pelan, pasti abi ngerti kok. Dan maaf mba sudah memberi tahu abi soal perceraian kalian"

Nina mengangkat wajah menatap Dini penuh selidik "Mba Dini bilang apa ke abi?"

Dini memegang tangan Nina "mbak bilang kamu disini, karena ingin bercerai dari Danu"

"Terus respon abi bagaimana mba?"

Sebelum menjawab, Dini tersenyum seolah senyumannya mengisyaratkan agar sang adik ipar tetap tenang.

"Abi bilang, kalau masalahnya bisa di selesaikan, kalian tetap mempertahankan rumah tangga. Tapi kalau memang tidak bisa, ya mau gimana lagi, yang penting terbaik buat kalian. Tadinya abi menyalahkanmu, karena pergi dari rumah, tapi mbak bilang kalau Danu sudah mau mengembalikanmu ke abi"

"Umi gimana mbak?"

"Ibu mana yang tidak sedih melihat kegagalan rumah tangga anaknya, tapi abi pasti bisa mengatasi suasana hati umi, kamu jangan khawatir"

"Terimakasih ya mba"

Dini menganggukan kepala seraya tersenyum menyemangati adik dari suaminyam

BERSAMBUNG

1
Upriyanti II
kan kak nina ada di rmhnya kak irma dia sedang magang
Upriyanti II
kak nina kan menyamar sebagai kak nesa
Asti ly
ihhh gmpng kali sih percaya kt orng
Asti ly
knp sihh Nina nya mintla isah ranjang 😢
Anonymous
k
echa purin
/Smile/
Susilawati
gimana sih kamu Nina.. giliran Danu bener2 cinta sama kamu ehhh malah kamu yang ragu.. hadehhh.. 🤦‍♀️
anna zahra
trik yg bagus,,, /Smile//Good//Good/
Nasywa Humaira Zidny
tapi lihat nanti nina sama danu bucin akut
Nasywa Humaira Zidny
seingatku kalau masih perawan gak sampai mengucur deras darah perawan cuma kaya noda mau haid pertama seingatku /Tongue//Proud/
Agus Maryadi
Buruk
Nasywa Humaira Zidny
wah mungkin akan segera fi sembunhikan nih nina sama mertuanya kalau sudah terbongkar kebohongan nina selamat memikmati kegalauan mu danu kamu gak akan ketemu nina sangat lama apalagi nanti nina hamil rasain lho biar tau rasa laki kaya lho yang gak bisa bersyukur udah punya istri baik sholehah walau kamu tidak mencintainya seharusnya kamu bisa menerima takdir dari tuhan eh malah mencari selingkuhan untung yang selingkuhannya nina coba kalau bukan yang ada sengsara lho
Nasywa Humaira Zidny
cepat pergi saja nina nanti danu bucin berat , ceritanya sudah ini sudah tau nanti ada lanjutannya yang akan di alami sama cucunya bikin baper terus tapi seru
Syahna Amira sy
abisnya si Danu udah kecewa duluan Ama Nina karena cara menikah mereka terpaksa...tp itukan bukan salahnya Nina seharusnya Danu itu lebih terbuka hati dan pikirannya...KL menerima dgn lapang mungkin dia nggak sebenci itu ke Nina
Syahna Amira sy
lanjut
Imam Syafi'i
Luar biasa
Ira
keren
Yanti86
Luar biasa
Tribudi Nuraini
Buruk
Dwi Haznay
mbuket banget, menenangkan diri koq bertahun2, hidupnya dibikin runyam sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!