Istrinya dalam keadaan mati suri setelah melahirkan. Untuk membangunkannya, Zhou Fan harus mencari sepuluh kristal beast. Namun tidak semua kristal beast dapat ia gunakan, minimal harus tingkat ke delapan, dan itu semua berbasis es.
Selain itu, Zhou Fan akan mencari gurunya yang tiba tiba hilang tanpa kabar.
Dari sini petualang Zhou Fan di negeri seberang dimulai. Akankah dia berhasil menuntaskan tujuannya?
Cover by Google
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter... 2 : Mengenal Daratan Baru
"Siapa kau, tidak semua orang bisa berkeliaran di wilayah kami-Suku Mantis."
Zhou Fan sedikit membungkuk. "Maaf senior, junior baru saja turun dari kapal, jika tidak melintasi pesisir ini, tidak tahu lagi harus lewat mana."
"Tetap tidak boleh, kembali ke tempat asal mu!"
Zhou Fan memicingkan mata, bagaimana bisa dia di suruh kembali. Perjalanan berhari-hari tanpa berhenti sudah dia lakukan untuk datang kemari, kembali? Bahkan tidak terpikir dalam kepalanya.
Setidaknya sebelum mendapatkan apa yang dia cari. Setelah mendapatkannya, terserah jika dia diusir, meski tidak disuruh pun dia akan pergi.
"Serahkan semua yang kau punya, setelah itu kau bisa lewat." Setelah diam beberapa saat kedua orang ini berkata dengan senyum licik di wajahnya.
Mendengar ini bibir Zhou Fan berkedut. Ternyata dua orang di hadapannya ini adalah perampok, semua yang dia katakan sekarang terasa sia-sia.
Mereka adalah perampok, meski dia telah menjawab semua juga akan terjadi hal serupa, karena niat mereka sudah tersusun sejak lama.
"Orang miskin, tidak punya barang berharga." Zhou Fan melambaikan tangan dan berlalu pergi.
Tidak perlu baginya mengurusi perampok seperti mereka.
Sempat berpikir jika dia mendapat sambutan dari penduduk peri bumi, tapi ternyata hanya dua orang tidak bermoral.
Tentu saja dua orang itu merasa terhina karena ucapan serta peringatannya diabaikan oleh Zhou Fan.
"Bajingan!"
Kedua orang melesat dan memburu Zhou Fan, tapi sebelum mereka mendekat serigala berbulu perak menerjang dengan cakarnya.
Awou...
"Jangan memaksakan keberuntungan dengan menyerang sembarangan." Zhou Fan mengeluarkan pedang darah malam, menatap tajam kedua pria paruh baya di depannya.
Hem...
Keduanya mendengus. Saat mata mereka bertemu, seolah sebuah rencana telah tercipta.
Zhou Fan mengangkat tangan kiri, menciptakan sebuah formasi. Mereka bertiga terperangkap di dalam formasi.
Wajah kedua pria paruh baya tidak terlihat panik, karena formasi Zhou Fan masih sebuah bidang kosong. Namun itu tidak bertahan lama, karena dengan gerakan tangan ringan, kobaran api mulai menyambar.
"Apa apaan!"
Mereka berjingkrak kepanasan, tapi setelah menyelimuti tubuh dengan tenaga dalam, perlahan tubuh kembali tenang.
"Bajingan, jangan pikir kau dapat mengalahkan kami dengan hanya formasi seperti ini." Pria paruh baya itu mengeluarkan pedang, mengayunkan sambil melompat.
Zhou Fan tak menunggu di tempatnya, dia melompat dan menyarangkan sebuah tebasan. Pedang darah malam ketika bergerak menampilkan sebuah bercak kemerahan.
Blar!
Blar!
Ledakan terdengar berturut turut, asap membumbung tinggi menghalangi pemandangan.
Setelah asap menghilang, formasi juga dihilangkan. Dua pria paruh baya tergeletak dengan banyak luka di tubuh mereka, benar benar buruk.
"Salahkan saja nasib kalian yang sial!" Zhou Fan memandang telapak tangannya yang sudah ada dua buah cincin baru.
Zhou Fan setelah memanfaatkan tanaman herbal yang dia dapatkan dari gurunya, sekarang berada pada tingkat petarung kaisar bintang lima.
Menghadapi dua petarung tingkat kaisar bintang tiga sama sekali bukan sesuatu yang sulit dia lakukan.
Belum sempat Zhou Fan jauh melangkah, dari belakang datang beberapa orang berpakaian seperti dua orang sebelumnya.
"Penyusup!"
Zhou Fan menyipitkan mata, dia dikira penyusup lagi. Apakah kelompok ini tidak memiliki cara lain selain mengatakan orang lain sebagai penyusup?
"Kalian ingin merampok juga? Maju saja, bahkan jika aku kalah aku tak akan menyerah." Zhou Fan memasang sikap siaga, menempatkan pedang darah malam di depan dada.
Wanita yang berdiri paling depan nampak mengerutkan kening. "Kau penyusup, ini adalah wilayah Suku Mantis, kau masuk tanpa izin, harus dapat hukuman."
"Selain itu kau melukai anggota Suku Mantis, juga harus dapat hukuman."
Zhou Fan membalikkan badan, jika dia harus menyanggupi mereka, hanya ada hal buruk yang akan menimpa. Lebih baik pergi dan bersikap seolah tidak mendengar.
"Sialan!"
Karena perkataannya diabaikan, dia menggeram marah, langsung menyambut Zhou Fan dengan sebuah pedang besar.
Zhou Fan masih membelakangi mereka, membuat wanita Suku Mantis tersenyum puas. Namun begitu pedang besar hendak menebas punggung, sebuah pedang menghalau serangannya.
"Aku tidak mencari masalah, kenapa kalian terus menggangguku, sudah kukatakan jika tak ada barang berharga."
Zhou Fan berkata dengan nada mengeluh, dia tidak ingin mencari musuh, mengingat bahwa dia sekarang berada di daratan asing.
Menurut cerita Patriark Sekte Bulan Sejati, wilayah ini sangat kaya akan petarung petarung hebat. Tidak baik mencari masalah dengan orang yang salah.
Wanita dan juga beberapa orang lain mengerutkan kening, mereka perlahan mengambil jarak. "Kami bukan perampok, apa yang kau katakan?!"
Cih...
Zhou Fan tidak menjawab. Dengan berkata seperti itu, akankah dapat merubah pandangannya. Tentu saja tidak.
Dua orang sebelumnya ingin memerasnya, tapi karena kekuatan mereka terlalu rendah, tak bisa melakukan apapun kepadanya.
Wanita Suku Mantis menoleh ke belakang, dia menelisik dua orang di belakangnya. Ketika mengetahui siapa mereka, wajahnya berubah kelam.
"Mereka adalah dua bersaudara pembuat onar. Tangkap mereka!" Wanita Suku Mantis memerintahkan bawahannya.
Kemudian wanita itu beralih ke pemuda sebelumnya, tapi sudah tidak menemukan siapapun di sana. "Di mana dia?"
Karena tidak menemukan keberadaan orang yang dia cari, mereka kembali dengan menyeret dua saudara pembuat onar.
Sementara itu, Zhou Fan telah melesat dan melaju ke dalam Kota Bei Xian. Yang pertama dia cari tentu saja adalah informasi, dan yang paling tepat adalah sebuah kedai.
Tak butuh waktu lama Zhou Fan melihat kedai yang lumayan ramai, dia pun masuk dan langsung mencari tempat duduk.
Suasana di daratan Tian Hu tidak jauh berbeda dengan di daratan Tian Lei, hanya saja saat berlalu lalang tidak ada yang menekan aura milik mereka, seolah itu sengaja ditunjukkan agar tidak ada yang berani mencari masalah.
Saat pelayan datang, Zhou Fan tak langsung mengusirnya. Dia ingin mendapatkan informasi tentang daratan Tian Hu.
"Tuan muda, apakah anda bukan berasal dari daratan ini? Pertanyaan yang anda tanyakan merupakan pertanyaan yang jawabannya bahkan diketahui oleh anak berusia tujuh tahun." Pelayan itu menatap Zhou Fan dengan pandangan menyelidik.
Zhou Fan menutup kegugupan dengan meraih gelas arak di meja, perlahan dia meneguk sampai arak di gelas itu habis tak tersisa.
"Aku baru saja turun gunung, guruku sudah lama tidak kembali, aku hendak mencarinya."
Pelayan itu mangut mangut, dia pun mulai menjelaskan tentang apa yang dia ketahui.
Dari wanita itu Zhou Fan mengetahui, bahwa dia sekarang berada di Kekaisaran Shao. Sedang jumlah Kekaisaran sendiri ada dua, dan situasi saat ini tengah bersitegang.
Kekaisaran Shao memang tidak lebih besar jika dibandingkan dengan Kekaisaran Han, tapi dalam kekuatan Kekaisaran Shao tidak lebih buruk, bisa dikatakan keduanya berimbang.
"Guru mengatakan jika dia kembali ke tempat asalnya, tapi dia tidak mengatakan di mana lokasi tepatnya. Jika begini akan sangat sulit untuk menemukannya." Zhou Fan bergumam pada dirinya sendiri, sungguh membingungkan.
Tujuannya datang adalah untuk mencari kristal beast tingkat ke delapan. Namun dia sekarang berada di tingkat petarung kaisar, tidak mungkin untuk mendapatkannya.
Jadi dia berpikir untuk mencari gurunya dan menyerap beberapa kemampuan yang diberikan kepadanya.