NovelToon NovelToon
Kultivator Tanpa Bakat

Kultivator Tanpa Bakat

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Action / Epik Petualangan / Time Travel / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Agen one

Xiao Chen, terlahir tanpa bakat sehingga ia sangat sulit berkembang. Dan pada akhirnya kehilangan ibunya.

Ketika ia sekarat dan akan mati. ia mendapatkan sebuah kristal aneh yang membuat dirinya kembali ke masa lalu untuk menghilangkan semua penyesalan.

Simak kisah perjuangan Xiao Chen dalam menghadapi kekejaman dunia terhadap orang tanpa bakat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5: Pengikat kesetiaan

​Xiao Chen berdiri di pinggir pasar yang ramai, matanya yang muda tetapi dipenuhi kebijaksanaan seorang pria berusia empat puluh tahun menyapu ke segala arah. Ia mencari anak yang kelak akan menjadi kultivator jenius yang mengerikan di masa depan, tetapi saat ini hanyalah bocah malang yang terlantar.

​"Ketemu kau." Senyum licik dan penuh perhitungan terukir di wajah Xiao Chen.

​Ia melihat targetnya. Anak itu, yang memiliki postur kurus kering dan mata yang kosong, berdiri di dekat penjual makanan, mengemis dengan wajah memelas.

​"Tuan, tolong beri saya sisa makanan. Sedikit saja." ucap bocah itu dengan suara lemah.

​Penjual makanan itu, seorang pria tambun, langsung marah. "Dasar pengemis sialan! Pergi sana! Tidak ada makanan untuk sampah sepertimu!" Dia mengusir bocah itu dengan lambaian tangan kasar.

​Anak itu, yang tak lain adalah Jun Fei, berjalan pergi dengan kepala tertunduk dalam, air mata kesedihan menggenang di matanya.

​Xiao Chen membuntutinya dari belakang, otaknya memproses informasi masa lalu. "Anak ini... di masa depan akan diasuh oleh Sekte terkemuka karena bakatnya yang langka, bakat unik dalam penguasaan Esensi Pedang. Tapi karena penderitaan di masa kecilnya, ia tumbuh menjadi psikopat yang kejam. Rumor juga mengatakan bahwa ia pernah membunuh seorang Tetua hanya dengan sepotong sendok tumpul."

​Setelah membuntuti selama beberapa saat, Jun Fei akhirnya tiba di gang kotor dan kumuh tempat ia tinggal sendirian. Ia memeluk lututnya, menangis tanpa suara.

​Melihat momen emosional itu, Xiao Chen mulai bergerak.

​"Waktunya pahlawan datang." batinnya. Dengan senyum percaya diri yang ia tunjukkan, ia memanggil bocah itu.

​"Hei, bocah! Kenapa kau menangis sendirian di sini? Lebih baik kau ikut aku." Xiao Chen mengulurkan tangannya yang kecil, meniru sifat kebapakan yang sering ia lihat.

​Jun Fei mengangkat kepalanya. Ia melihat Xiao Chen yang tersenyum lebar dan memiliki pakaian compang-camping, tidak jauh berbeda darinya. Namun, entah mengapa, senyum Xiao Chen yang tulus (di luar, licik di dalam) membuatnya seperti melihat malaikat.

​"S-siapa kau?" tanya Jun Fei, suaranya parau.

​"Aku? Tentu saja aku adalah orang yang akan mentraktir dirimu makan, bocah." jawab Xiao Chen riang.

​Karena Jun Fei masih tampak ragu, Xiao Chen tak membuang waktu. Ia langsung menarik tangan Jun Fei dan mengajaknya pergi dari sana.

​"Ayo cepat! Aku tahu tempat makan yang paling enak di sini!"

​"Oh, iya. Namamu siapa? Kalau aku Xiao Chen. Tapi karena umurku sedikit lebih tua darimu, panggil aku Kakak."

​Jun Fei terdiam sejenak, menatap tangan Xiao Chen yang menggenggamnya. "Namaku Jun Fei."

​Mereka pun tiba di Toko Mi milik Paman Bai, tempat Xiao Chen bekerja di kehidupan sebelumnya.

​"Paman Bai! Aku pesan mi hangat dua porsi, yang paling besar!"

​Paman Bai tersenyum lebar melihat pelanggan kecilnya. "Siap, Xiao! Kau bawa teman baru, ya?"

​Xiao Chen merasakan sedikit rasa bersalah. Ia sangat ingin segera menemui ibunya. Namun, ia harus menahan diri. Ia harus mulai kultivasi dan menjadi kuat secepat mungkin agar bisa membeli obat yang tepat dan menyembuhkan penyakit ibunya sebelum terlambat.

​Setelah hidangan siap, Xiao Chen dan Jun Fei mulai makan bersama. Jun Fei melahap mi dengan cepat, menunjukkan betapa laparnya dia.

​Sesekali, Xiao Chen melirik Jun Fei. "Jangan malu-malu, Jun Fei. Jika masih belum kenyang, pesan lagi saja. Biar aku yang bayar."

​"T-terima kasih, Kak." jawab Jun Fei, matanya memancarkan rasa terima kasih yang mendalam.

​Di luar, Xiao Chen tersenyum hangat. Tapi di dalam hatinya, ia tertawa terbahak-bahak. "Hahaha! Aku akan mengikatkan tali kesetiaan di lehermu dengan kebaikan hatiku ini! Aku akan menjadi cahaya pertamanya! Kau akan menjadi tombakku! Ini semua demi menyelamatkan Ibuku!"

​Setelah makan, Xiao Chen membayar Paman Bai dua koin perak yang baru saja ia dapat dari memeras preman kecil tadi, lalu ia berpamitan. Sebelum pulang, ia berbalik ke Jun Fei.

​"Kau mau pulang bersamaku? Anggap saja aku kakakmu sekarang. Yah, walaupun aku juga miskin, setidaknya bersama-sama, kita pasti bisa berdiri bersama orang-orang hebat di masa depan."

​Jun Fei, yang tidak pernah merasakan kebaikan dan kehangatan tulus (yang ia rasakan tulus), merasa bingung. Namun, kehangatan mi di perutnya dan janji masa depan yang diucapkan Xiao Chen membuatnya yakin. Ia mengangguk.

​Dan dengan itu, Xiao Chen mendapatkan satu adik sekaligus anak buah pertamanya yang memiliki bakat luar biasa.

​"Oh iya, nanti anggap saja ibuku, ibumu juga ya. Kita sekarang keluarga."

1
Eko Lana
ayo Thor semangat jangan hiatus😄
Eko Lana
8 tahun yang berat Xiao Chen
Eko Lana
hahahahaha psikopat semua😄🤣
Eko Lana
hahahaha..bocil2 cerdas
Eko Lana
mantap Thor
Eko Lana
alur ceritanya bagus
Eko Lana
alur cerita yang bagus
sitanggang
cerita yg bodoh tak bermanfaat ada kejadian sprti ini👹👺
Slow respon
Xiao Chen,Yang semangat dong yang semangat dong🔥💪🔥
Slow respon
Dukung terus guys dengan like, subcribe, kasih rating bintang 5 dan teruss baca. jangan lupa ingatkan untuk update.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!