Legend Of The Warrior

Keesokan harinya. Zu Lian menjadikan ikan bakar sebagai sarapan mereka.

Mei Lin yang masih lelap tertidur, tiba-tiba bangun karena asap dari api Bakaran ikan itu mengganggunya.

"Kita akan mencapai pertengahan dari ketinggian gunung Qunglun, jadi persiapkan dirimu untuk hari ini."

Zu Lian berkata pada Mei Lin tanpa menoleh kearahnya.

Mei Lin mengangguk dan pergi air terjun yang tidak jauh dari tempat itu untuk membersihkan diri.

Setelah mereka berdua sarapan, mereka melanjutkan pemanenan tanaman herbal menyisir semua bagian tanpa menyisakan satu pun.

Mei Lin memanen buah aneh yang berbuah ditanaman yang merambat di pohon yang sangat besar.

Buah itu berwa biru mengeluarkan cahaya terang dan mengeluarkan aura panas yang mendominasi. Dengan keadaan hutan cahaya yang gelap membuat buah-buahan itu terlihat indah.

Mei Lin tidak tahu buah apa yang dipanennya itu karena dia belum pernah melihat buah seperti itu sebelumnya. Yang dia tahu semua tanaman yang berbuah dan terlihat asing menurutnya merupakan tanaman herbal.

Ketika Mei Lin sudah memanen habis buah aneh itu, seketika Cahya biru lebih terang berasal dari bawah pohon.

Mei Lin tentu penasaran dan menuruni pohon besar itu dan menuju kearah cahaya terang tersebut.

Dia melihat Cahaya biru itu berasal dari batu besar yang ada di bawah pohon.

"Ini...

Mei Lin merasa aneh dan kebingungan. Apakah dia harus memanggil Zu Lian terlebih dahulu untuk memastikan hal yang ditemukanya.

Mei Lin menggeleng. Menyingkirkan pikiranya itu. Bagaimana jika ini merupakan hal biasa, bukankah dia akan membuat Zu Lian kesal?

Mei Lin kemudian mengeluarkan pedang dari dalam cincin penyimpananya lalu pedang itu diselimuti api merah yang membara.

"Tebasan kematian!!"

Wusss!

Krak!

Batu yang berukuran sangat besar terbelah menjadi dua bagian. Dan terlihat di balik batu itu terdapat sebuah lubang seperti terowongan yang mengeluarkan cahaya biru di balik akar pohon besar.

Mei Lin tentu penasaran dengan apa yang ada di dalamnya. Namun sebelum dia memasuki terowongan itu, seseorang memegang bahunya sehingga membuat Mei Lin terhenti.

Dia menoleh kebelakang dan melihat Zu Lian.

"Zu Lian aku....

"Jangan gegabah! Tetap berada di belakang ku! Aku akan masuk terlebih dahulu."

Zu Lian tadinya sedang sibuk dengan urusanya sendiri. Mereka berdua memang berpencar agar mempercepat pemanenan.

Zu Lian tiba-tiba merasakan firasat buruk. Dan segera mencari keberadaan Mei Lin. Hingga akhirnya dia mendengar bunyi tebasan.

Mei Lin sendiri hanya diam patuh pada Zu Lian. Dia bersyukur jika Zu Lian tidak memarahinya dan senang Zu Lian seperti menghawatirkanya.

"Apa kau tahu lubang apa ini?" Tanya Mei Lin beranggapan bahwa Zu Lian tahu segalanya.

"Kita akan tahu pasti setelah memasukinya."

Mereka berdua memasuki terowongan yang tiba-tiba berubah menjadi temaram. Sinar biru yang bercahaya terang tadi sudah tidak ada lagi.

Mei Lin sendiri berjalan sambil memegang jubah Zu Lian agar mereka berdua tidak terpisah karena memang semakin dalam mereka masuk maka semakin luas pula terowongan tersebut.

Lama kelamaan suasana di dalam terowongan tersebut semakin mencekam. Sudah satu jam mereka berjalan dan mereka belum menemukan ujungnya. Terowongan itu bagaikan jurang tanpa dasar.

Zu Lian tetap tenang dengan hal itu. Selama dia tidak merasakan bahaya di sekitarnya maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Berbeda dengan Zu Lian. Mei Lin merinding dengan suasana gelap yang mencekam. Dia semakin mencekram jubah Zu Lian.

Tidak lama kemudian Zu Lian merasakan aura mengerikan di depan mereka. Aura itu terasa sangat panas hingga membuat Yan Liyan bergidik ngerih. Aura tersebut bahkan lebih panas daripada aura yang dikeluarkan oleh Mei Lin saat kehilangan kendali.

Zu Lian memegang Mei Lin dan menyeretnya kesebuah batu besar untuk bersembunyi ketika Zu Lian merasakan suatu keberadaan yang menuju kearah mereka.

"Apa..

Zu Lian menutup mulut Mei Lin dan memberikan kode untuk tidak ribut.

Mei Lin merasa aneh namun dia tetap mematuhi perintah Zu Lian.

Wusss!

Cahaya berwarna merah darah melesat dengan sangat cepat dan mendarat di atas sebuah batu yang berada tidak jauh dari mereka berdua.

Cahaya merah tersebut tiba-tiba berubah menjadi seekor burung berwarna merah dengan bulu-bulu nya yang memukau mata.

Kiaakk!!

Burung tersebut melengking dan mengarahkan pandangannya kesegala arah seperti mencari sesuatu.

Sementara itu Zu Lian menyaksikan semua yang terjadi di balik batu. Dia benar-benar terkejut dengan jenis burung yang dia lihat sekarang ini.

"Tidak mungkin! Ini pasti hanya hayalanku." Dengan mulut terbuka lebar seakan tidak percaya dengan mahkluk yang sedang dia lihat.

Melihat perubahan sikap Zu Lian,Mei Lin juga penasaran dan melihat burung Indah tersebut dari balik batu.

"Ada apa denganmu? Bukankah itu hanya burung biasa." Mei Lin bertanya dengan memelankan suara.

Meskipun dia mengakui jika burung tersebut memang benar-benar sangat indah, tapi selain itu tidak ada yang istimewa menurutnya sehingga membuat Zu Lian berekspresi seperti tadi.

Zu Lian sekilas menoleh kearah Mei Lin. Gadis kecil itu tentu tidak mengetahui bahwa mahkluk yang sedang mereka lihat saat ini adalah salah satu binatang mitos yang berasal dari ras Phoenix.

Dikatakan dalam legenda dan catatan kuno bahwa burung Phoenix merupakan binatang keabadian yang melambangkan siklus reinkarnasi tanpa akhir.

Dikatan api dari burung Phoenix dapat menghancurkan sebuah negara dan kemarahannya bisa membawa bencana besar bagi seluruh benua.

Di kehidupan sebelumnya Zu Lian belum pernah bertemu dengan burung Phoenix, namun sebelumnya dia pernah bertemu dengan seseorang yang cukup beruntung memiliki sedikit darah dari burung Phoenix dan kekuatan yang dimiliki oleh orang tersebut berada di tingkatan yang tidak bisa dia bayangkan.

Dan sekarang binatang mitos Phoenix itu muncul di depan mereka secara langsung. Zu Lian tidak tahu apakah dia harus menyebut ini keberuntungan atau kesialan.

Apa pun yang terjadi, Zu Lian berusaha agar Phoenix itu tidak menyadari keberadaan mereka dan berpikir bagaimana cara mereka berdua melarikan diri dari tempat itu.

Ketika Zu Lian sedang memikirkan sesuatu, tiba-tiba saja Dia merasakan aura panas melonjak, aura panas tersebut ternyata berasal dari Mei Lin.

Zu Lian terkejut, dia tidak menyangka jika kutukan itu akan datang secepat ini dan diwaktu yang tidak menguntungkan.

"Argh!" Mei Lin merintih kesakitan. Dia ingin berteriak dengan sangat keras namun sadar dengan keadaan saat ini.

"Sial!"

Wusss!

Gelombang angin menerpa mereka disertai debu-debu ketika burung Phoenix itu mendarat di depan mereka.

Dua sayap besarnya membentang menunjuka kearoganan dan ketangguhan dari seekor Phoenix. Sedangkan kedua matanya memandang tajam Zu Lian Mei Lin.

Zu Lian sudah siap dengan senjatanya berdiri di depan Mei Lin.

Kiaakk!!

"Manusia!! Aku Melewati era kekacauan untuk menunggu sosok yang ditakdirkan. Akhirnya Sang pewaris dari kekuatan yang dapat mengahancurkan segalanya telah ditemukan."

Suara burung Phoenix itu menggema di seluruh ruangan terowongan yang akan membuat mahkluk yang mendengarnya bergidik ngerih akan sosok legenda yang memiliki kekuatan mutlak.