Alaska Arnolda, CEO terkenal Arnolda, terpaksa menanggalkan jas mewahnya. Misinya kini: menyamar diam-diam sebagai guru di sebuah SMA demi mencari informasi tentang pesaing yang mengancam keluarganya. Niat hati fokus pada misi, ia malah bertemu Sekar Arum Lestari. Gadis cantik, jahil, dan nakal itu sukses memenuhi hari-hari seriusnya. Alaska selalu mengatainya 'bocah nakal'. Namun, karena suatu peristiwa tak terduga, sang CEO dingin itu harus terus terikat pada gadis yang selalu ia anggap pengganggu. Mampukah Alaska menjaga rahasia penyamarannya, sementara hatinya mulai ditarik oleh 'bocah nakal' yang seharusnya ia hindari?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BabyCaca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3 - Kenakalan Arum
“Gila ganteng banget? Siapa itu?”
“Eh itu guru baru tadi gua ketemu di depan, gua kira anak kepala sekolah atau alumni,”
“Ganteng banget guru baru anjir kayak bule gitu,”
“Tutup mulut mu air liur mu mau keluar itu,”
Para siswa dan siswi yang melihat Alaska masuk ke dalam kelas itu langsung menjadi pusat perhatian, bagaimana tidak. Pria tampan yang bahkan hanya mereka lihat sebagai visual aktor di film hollowod sekarang ada di depan mata mereka.
Mata coklat yang indah tentu di warisi dari Hana sisa nya Hana cuman dapat hikmah karena pria itu tidak ada beda nya dengan Axel, semua orang kaget. Sedangkan Arum sama sekali tidak mengubris hal itu.
“Gila guru baru ganteng banget,”bisik Amanda kepada Arum.
“Bodo amad, haha yang penting itu sih Tia udah gua kerjain deh,”bisik Arum dengan bangga gadis itu duduk di bangku nya.
Tapi tanpa sadar saat Arum tengah tertawa itu melihat Tia yang awal nya kaget karena kodok yang dia sembunyikan tersebut, ya Arum sebenarnya tidak akan bertingkah jika gadis itu tidak mengganggu nya, Tia sempat mengadukan kepada guru jika diri nya mencontek saat ulangan.
Tentu Arum tidak terima karena dia harus mengikuti ujian ulang sendirian tanpa bantuan Amanda, Tia yang tidak terima langsung berjalan mendekat ke meja Arum dari belakang dengan kesal dia menarik rambut panjang Arum yang di ikat tinggi.
Bruk…
“Arghh anj!! Sakit! Siapa yang narik rambut gua,”teriak Arum dengan emosi.
“Gua codet, kenapa emang?! Kan lu yang mulai duluan hah, salah gua apa emang, dasar lu itu bikin rusuh aja tau.”kesal Tia kepada Arum.
Tidak terima karena rambutnya di tarik oleh Tia, Arum langsung berdiri. Melihat itu Amanda berusaha menahan tangan Arum tapi Arum malah menatap nya kesal membuat Amanda mengurungkan niat nya kembali.
Dengan kesal Arum dan Tia sekarang berdiri saling berhadapan, gadis itu bergecak pinggang menatap Tia yang juga menantang nya. Sedangkan Alaska pria itu benar benar di cuek kan karena seisi kelas malah heboh dengan pertengkaran yang lebih menarik ketimbang pria tampan.
“Karena lu ngadu! Lu mau idup di bawah ketek guru ya, ngadu ngadu,”kesal Arum kepada gadis itu.
“Gua ga terima aja, gua belajar. Dan lu malah asik nyontek, dan nilai lu lebih tinggi, ga adil!”teriak Tia tidak terima.
“Emang dasar nya hati lu busuk aja, iri dengki maka nya ga terima sama kebahagiaan orang lain!”teriak Arum dengan emosi.
Semua siswa dan siswi langsung berteriak histeris seolah menyemangati salah satu di antara mereka seolah ini adalah sebuah turnamen pertandingan, para laki laki yang ada di sana langsung tertawa.
“Haha mampus pukulin Rum!”teriak mereka.
“Gua pegang Arum 50 ribu uang jajan gua nih,”
“Setan ga adil, gua harus nya argh gamau pegang Tia itu bocah bacot doang yang gede,”
“Gamau? Penakut,”
“Yaudah okey, Tia 50 ribu,”
Alaska yang menatap itu seketika memegang kepala nya, niat nya mengajar mendapatkan sebuah pemantauan yang tenang tapi malah harus mengurus bocah bocah baru puber ini yang membuat semakin sakit kepala.
Bahkan mereka berkerumun membuat lingkaran di tengah ruangan, beberapa siswa ada yang manjat manjat di jendela demi melihat itu. Bahkan kelas lain yang mendengar itu yang guru nya belum datang ikut ikutan masuk memenuhi ruangan.
“Lu yang busuk! Sok cantik, sok jago, haha anak yatim piatu kayak lu harus nya rajin rajin ibadah doain bokap nyokap lu biar masuk surga mana tau mereka nyempil di neraka gara gar kelakuan lu,”tawa Tia membuat suara gemuruh orang orang yang kaget mendengar ucapan itu semakin heboh.
“Anj apa maksud lu bawa bawa orang tua gua! Setan,”teriak Arum dengan penuh emosi.
Gadis itu langsung menarik rambut Tia, semua orang langsung bersorak dengan keras. Sorakan itu silih berganti suasana semakin chaos, Tia tidak diam dia membelas menarik rambut Arum dengan kuat.
Mereka akhirnya saling menjambak satu sama lain, bahkan Arum siap melayangkan sebuah pukulan di mata Tia. semua orang juga bersorak heboh hingga akhirnya tangan mungil gadis itu di tahan oleh seseorang.
“Siapa anj ikut campur aja!”teriak Arum tidak terima.
“Apa kalian sudah selesai?”tanya Alaska dengan tenang.
“Bapak diam aja atau bapak yang saya pukul,”teriak Arum emosi kepada Alaska.
Rambut kedua orang itu sudah sangat acak acak bahkan tidak berbentuk lagi seperti singa, Alaska tidak banyak bertanya dia hanya melayangkan tatapan nya kepada murid murid lain yang datang seperti pengganggu.
“Yang merasa bukan kelas ini apa kalian bisa keluar? Atau mau saya panggil orang tua nya satu satu,”tajam Alaska ke arah semua orang.
“Ah ga asik guru nya,”
“Ayo balik balik guru baru itu,”
“Dah ah serem bapak nya,”
Mereka akhirnya pergi di sana bahkan murid kelas itu sudah kembali duduk di kursi mereka menyisakan Arum dan Tia yang masih saling memegang kepala nya. Hingga akhirnya sebuah tarikan di telinga membuat Arum dan Tia kaget.
“Arghh pak sakit!!”teriak mereka serempak.
“Kalau kalian masih mau lanjut, ayo. Di lapangan sekalian biar satu sekolah lihat,”datar Alaska kepada kedua orang itu.
“Pak gamau malu!”teriak Tia memegang telinga nya yang di tarik Alaska.
“Jadi kalian bisa berhenti?”teriak Alaska tajam.
“Iya pak!”teriak Tia sedangkan Arum sama sekali tidak menjawab.
“Sekar Arum Lestari, apa kau masih mau melawan,”datar pria itu semakin menarik telinga Arum.
“Aduh iya iya pak!”teriak Arum kesal.
Setelah itu akhirnya suasana kembali kondusif, tapi beda nya Arum dan Tia di suruh berdiri di depan kelas sambil menaik kan satu kaki sampai jam istirahat tiba, awal nya mereka tidak terima tapi jika mereka tidak mau ya orang tua mereka akan di panggil.
“Baiklah perkenalkan semua nya nama saya Alaska, kalian bisa panggil saya pak Alaska atau Aska saja, saya mengajar kelas Matematika wajib kelas IPS menggantikan guru yang sedang masa cuti melahirkan,”jawab pria itu dengan datar.
“Aneh banget nama nya pak Alaska kenapa ga pinguin sekalian?!”ucap Arum yang tertawa berdiri di depan sana.
HAHAHAHAHA
Sontak semua murid tertawa sedangkan Alaska hanya diam, hingga akhirnya pria itu mengambil penggaris dan memukul meja kuat. Siswa itu seketika langsung menelan saliva mereka dengan kasar bagaimana tidak kelas ini terasa di barak militer saja sekarang.
“Coba tertawa sekali lagi, kalian semua akan mendapatkan hukuman sama seperti dua orang di depan,”