Hazella Season 2

"Papa" hazel terkejut ketika melihat Arya kemudian tanpa pikir panjang mendorong dada bidang suaminya.

Mommy twins itu langsung bangkit dari duduknya dan merapikan rambutnya. Menormalkan deru napasnya baru setelahnya berjalan mendekat pada Arya.

"Papa apa kabar?" tanya hazel setelah mencium tangan sang mertua. Wajahnya memerah malu. Bagaimana tidak, hazel baru saja terpergok sedang berciuman dengan David.

Ah rasanya hazel ingin menenggelamkan dirinya.

Sejak tadi David dan hazel tak henti-hentinya memanasi citra dengan mempertontonkan adegan romantis yang sama sekali tak ada habisnya. Dan sepertinya sekarang hazel kena batunya.

Tidak hanya Arya yang memergoki mereka. Di belakang Arya ada dimas yang juga sampai bersamaan. Pria itu awalnya menghandle pekerjaan David karena atasannya itu mengatakan akan datang terlambat dan tiba-tiba saja dimas di datangi oleh Arya. Dan disinilah dia sekarang.

"Papa baik. Bagaimana dengan liburannya, apa berjalan lancar?" tanya Arya berbasa-basi.

"Tentu lancar Pa, bahkan sangat lancar. Hubungan kami membaik setelah liburan" beritahu David dengan bangganya.

Pria itu juga mengangkat tangannya yang tengah menggenggam erat tangan sang istri, memamerkannya pada Arya. Binar bahagia jelas terlihat dari netra elangnya.

David tak terlihat malu sedikitpun karena sebelumnya kedapatan sedang berciuman sebelumnya.

"Ya, Papa bisa melihatnya. Jangan ulangi kesalahanmu hingga berakhir kehilangan hazel lagi" peringat Arya yang langsung di jawab anggukan kepala oleh David.

Arya bernapas lega mendapati hubungan sang putra dan menantunya benar-benar sudah membaik. Pria paruh baya itu tentu menyadari sikap dingin hazel pada David sebelumnya.

Ya, salah putranya yang melakukan pemaksaan pada hazel.

"Berikan tissue pada keduanya, dimas!" titah Arya.

Hazel dan David tampak kebingungan. dimas dengan cepat memungut tissue yang tergeletak di meja ruang tamu kemudian mendekat pada sang atasan.

"Anu Tuan... jejak Nona hazel... maksudnya jejak kissing kissing Tuan dengan Nona tertinggal" bisik dimas memberitahu.

Tatapan David langsung tertuju pada bibir hazel dan benar saja, lipstik sang istri sudah aur-auran.

Dan disaat yang sama hazel juga menyadari ada noda lipstiknya yang tertinggal di bibir suaminya. Dengan gerakan secepat kilat hazel langsung menyambar tissue yang berada di tangan dimas, menyembunyikan tubuh mungilnya di dada bidang David sembari membersihkan bibirnya yang entah benar-benar bersih atau tidak.

Yang penting hazel terus mengusap tissue pada bibirnya.

Ah hazel benar-benar ingin menenggelamkan dirinya sekarang. Sungguh, hazel sangat malu!.

"Kenapa harus berciuman di ruang tamu, apa sangat susah sekali menahannya, Tuan?. Saya tidak menyangka ternyata sudah sejauh ini hubungan Tuan dan Nona. Saya bahkan hampir lupa caranya berjalan ketika melihat Tuan dan Nona berciuman dengan begitu panas. Ya, walau Tuan sudah bercerita telah menyentuh Nona saat liburan, namun waktu itu kan karena pengaruh jamu kuat."

"Saya pikir Nona membantu hanya karena kasihan, eh ternyata malah keterusan" ujar dimas masih berbicara dengan berbisik.

Namun ucapan dimas terdengar jelas oleh hazel yang memang memepetkan tubuhnya dengan tubuh m suaminya sebagai tempatnya menyembunyikan wajahnya.

David tampak tidak peduli dengan ocehan asistennya. Tatapannya justru jatuh pada sang istri yang terus mengusap bibirnya tanpa henti.

"Biar aku yang bersihkan" tawar David langsung menghentikan gerakan tangan istrinya.

Apa hazel berniat melukai candu David itu? Tidak akan David biarkan, bagaimana mereka akan berciuman lagi jika bibir hazel terluka.

"Tidak perlu malu, Papa juga pernah muda. Papa pasti memaklumi, kita kan pengantin baru" ucap David tanpa tahu malu.

Hazel rasanya ingin sekali menyumpal mulut suaminya itu. Mengapa hanya dirinya yang malu, sedang David tidak sama sekali.

Apa urat malu suaminya sudah putus?

Sedang Arya tidak terlalu memperhatikan David dan Hazel lagi. Atensinya menatap pada citra dengan tajam.

"Kenapa kamu disini? Bukankah saya sudah memintamu untuk tidak datang ke rumah ini lagi? Saya sudah memberi peringatan padamu untuk tidak menggangu rumah tangga putra saya. Kalau kamu memiliki kepentingan dengan istri saya maka atur pertemuan kalian diluar, jangan di kediaman saya" ucap Arya tanpa memikirkan perasaan citra.

Pria paruh baya itu sudah sangat lelah. Arya sudah berulang kali mengingatkan sang istri untuk tidak lagi mengganggu putra mereka, namun sepertinya sherina masih berusaha memisahkan Hazel dengan David.

Meski sherina bersalah namun citra juga bersalah karena masih mengharapkan David yang jelas-jelas sudah rujuk dengan Hazel.

"Maaf Pa, aku..."

"Saya bukan Papa kamu! Sejak kapan saya mengijinkan kamu memanggil saya begitu? Terserah kamu ingin memanggil istri saya dengan sebutan apa karena dia memang mengijinkannya tapi tidak pada saya" potong Arya.

Nasib citra hari ini sungguh mengesalkan. Padahal dia sudah menjual kesedihan agar David bersedia membantunya seperti yang sudah-sudah tapi nyatanya justru kebohongannya dan sherina terbongkar.

Keduanya sudah mengatur segalanya dengan sebaik mungkin, takdir juga berpihak pada mereka karena sampai saat ini Arya tidak tahu jika sherina telah menipu David dengan mengatakan bahwa citra yang menjadi pendonor untuk David.

Jika saja Arya mendengarnya pasti pria paruh baya itu akan membantah. David tidak akan ditipu selama puluhan tahun lamanya.

"Nona citra ingin meminta pertanggung jawaban suamiku, Pa" beritahu hazel.

Tentu kalimatnya mendapatkan tatapan protes dari suaminya.

"Kamu yang menghamilinya?" tuding Arya melayangkan tatapan setajam silet pada David

"Ya, enggaklah! Papa pikir aku gila sudi tidur dengan wanita yang sudah di jamah oleh ratusan pria. Aku punya hazel yang lebih segalanya dari wanita ini. Dan yang lebih penting aku tidak mungkin mengkhianati hazel dengan mengotori tubuhku. hazel menjaga dirinya dengan sangat baik, jelas aku juga harus melakukan hal yang sama" bantah David.

Perasaan citra benar-benar tak penting, wanita itu dipermalukan tanpa pertimbangan. David bahkan tak segan mengungkap aib yang selama ini ditutup rapat oleh citra. Lebih parahnya lagi David membandingkannya dengan hazel.

"Seharusnya begini sedari dulu agar Nona tidak pergi, Tuan" celetuk dimas.

David langsung melayangkan tatapan tajamnya. Meski ucapan dimas memang seratus persen benar namun David sangat kesal mendengarnya.

Asistennya itu jelas tahu bagaimana situasinya.

"Karena dia bodoh! Bagaimana bisa dia melepaskan wanita sebaik hazel dengan begitu mudah. Dan parahnya setelah itu malah merengek meminta balikan. Papa juga kalau jadi hazel akan lebih memilih kabur daripada terus bertemu pria labil ini. Untung saja hazel belum menikah dengan pria lain jadi nasib anak bodoh ini tidak berakhir mengenaskan" sahut Arya menimpali.

"Ya, aku salah" jawab David tak mengelak.

Di tengah perdebatan sherina datang. Wanita paruh baya itu yang mendapat laporan dari pelayan yang mengatakan suaminya sudah pulang dan sherina langsung keluar dari kamar.

"Baguslah Papa sudah datang" ucap wanita paruh baya itu.

.

.

.

.

.

.

JANGAN LUPA LIKE KOMEN SUBSCRIBE VOTE DAN GIFT HADIAHNYA 🥰🥰🥰