Penderitaan yang dialami Hana selama ini kini terbalas melalui Seorang perempuan yang dibawah oleh Suaminya untuk dijadikan Madu untuknya.
Dia tidak pernah menyangka Hidupnya akan berbeda dan Terlindungi oleh Madu yang dianggap sebagai saingan dan juga penderitaan.
Madunya Tidak hanya menjadi pelindung Tapi juga Bisa mengembalikan segala Yang dia miliki yang selama ini gdi kuasai suami dan juga keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB3
Hana sejak tadi gelisah, suaminya belum pulang hingga pagi menjelang, bahkan dia tidak tidur dengan nyetak karena memikirkan kemungkinan terburuk yang ada.
Sedangkan dikos Kayya, terjadi keributan karena mereka diarak langsung oleh warga karena dipikir mereka melakukan perzinahan, dan itu memang rencana dari Kayya, dia menyuruh orang untuk melakukan penggerebekan untuknya agar Arman langsung menikahinya tanpa basa basi.
Arman yang kebingungan pun bertanya karena mereka masuk dalam keadaan ribut.
" Ada apa ini?? ". Arman bertanya tanpa tahu jika dirinya kini hanya memakai celana pendek dan tidak memakai baju, dan Kayya tengah memakai baju tipis.
"Kau masih bisa bertanya dalam keadaan seperti ini, dasar pasangan mesum". Pekik orang-orang itu.
Sedangkan Kayya yang ada disebelahnya kini tersenyum tipis tanpa ada orang yang tahu.
"Kita nikahkan mereka sekarang juga, supaya mereka behenti berzina, bikin soal warga saja". Teriak salah satu satu warga.
Arman menoleh kesamping kemudian memperhatikan penampilan dirinya dan Rukayya, dia baru menyadari jika dia tidak memakai baju dan perempuan disebelahnya memakai baju tipis.
"Apa yang terjadi Rukayya??, apa kita melakukan hal itu semalam??". Tanyanya dengan kebingungan.
Kayya memasang wajah sedih dan ketakutannya kemudian mengangguk pelan.
"Kami akan menikah sekarang, siapkan saja penghulunya, kami akan memakai pakaian kami". Ucap Arman dengan kesal kepada mereka.
Walau dia tidak tahu apa yang terjadi diantara mereka, dia tahu jika mereka dalam keadaan nyaris tanpa busana.
"Dasar pasangan tidak tahu diri, seenaknya memerintah orang". Sungut mereka kemudian pergi dari sana.
"Mas tidak akan meninggalkan aku kan, mas sudah menodai aku". Tangis pura-pura Kayya pecah, dia memainkan perannya dengan sangat baik sekarang.
Arman yang tidak tega membawa Kayya ke pelukannya karena tidak tega melihatnya menangis, tanpa tahu Rukayya tengah bersorak riang karena rencananya berjalan sangat sempurna.
"Tidak akan, kita akan menikah sekarang, kita siap-siap dulu". Ucap Arman dengan rasa bersalah sekaligus senang.
Kayya hanya pura-pura mengangguk senang karena Arman mau bertanggungjawab atas perbuatannya padahal dalam hati dia mengumpat.
"Kau akan lihat bagaimana aku akan membalas perbuatanmu selama ini pada orang yang ku sayangi". Ucapnya dalam hati.
Setelah mereka bersiap, mereka kemudian langsung menuju balai desa kemudian dinikahkan.
"Sekarang bagaimana mas, istrimu pasti sangat marah jika tahu kamu menikah lagi". Kayya memasang wajah sedih seakan dia merasa tidak enak dan tersakiti.
"Tidak akan, ayo kita kerumahku, bereskan barang-barangmu sekarang, kita akan pulang kerumahku, masalah istri ku, aku akan menanganinya, tak perlu khawatir.
Kayya bersorak riang, akhirnya setelah sekian lama dia akhirnya bisa bertemu dan tinggal bersama orang begitu dia rindukan.
Setelah itu mereka kembali ke kos tempat tinggal Rukayya dan membereskan nya, lalu kembali kerumah sang istri.
Dalam hati dia sebenarnya gelisah, dia takut istrinya tidak menerima mereka dan mengusirnya, apalagi semua yang dia nikmati selama ini milik istrinya.
Sesampainya dirumah, Arman berusaha memantapkan hatinya menemui sang istri, dia harus memperkenalkan Rukayya pada istrinya agar mereka bisa berkenalan.
"Loh Arman, ini siapa?? ". Anita menatap perempuan dihadapan nya ini dengan kening mengkerut.
"Dia istri aku yang baru bu, aku tadi malam berbuat tidak baik padanya dan berujung di bawah massa dan dinikahkan jadilah aku bawah dia kesini". Ucapnya pelan.
Mata Anita melotot sempurna, bagaimana bisa anaknya ini berbuat nekad padahal Hana sudah memperingatkan mereka, bisa gawat jika Hana marah dan mengusir mereka.
"Kau gila, kenapa membawanya kesini, kau mau Hana mengusir kita semua dan jadi miskin". Hardik Anita dengan keras.
Suaranya bahkan menggema diruang tamu membuat Aina dan juga Hana keluar dari kamar mereka karena teriakan itu.
"Ada apa sih bu, kenapa ibu teriak seperti itu?? ". Tanya Aina dengan kesal.
Dia bahkan tidak menyadari jika ada perempuan lain yang berdiri disamping sang kakak.
Hana mendorong kursi rodanya mendekati mereka, dia terpaku melihat suaminya datang bersama perempuan lain yang cantik.
"Hana, aku ingin bicara denganmu". Arman mendekati sang istri dengan raut pucat ketakutan.
"Ada apa mas, kenapa kamu tidak bekerja dan tidak pulang semalaman?? ". Tanyanya dengan raut datar.
Dia curiga jika perempuan disamping suaminya tadi adalah selingkuhan dan suaminya membawanya kesini untuk diperkenalkan, tapi saat dia melihat mata gadis itu, dia merasa familiar dengannya.
Anita kini gelisah, dia yakin Hana pasti mengamuk setelah ini begitu tahu apa yang dilakukan anaknya itu.
"Namanya Kayya, dia bekerja di perusahaan kita sebagai sekretaris ku, dan sekarang dia juga istriku". Ucapnya pelan.
Suaranya nyaris tenggelam saat mengatakan jika Kayya adalah istrinya.
Duarrr. Perkataan suaminya bagai petir yang menyambar dirinya.
Matanya melotot dan tangannya mengepal, setelah semua pengorbanan yang dia lakukan, suaminya itu membawa seorang madu untuknya.
"Kau sudah gila mas, memberikan aku madu setelah segalanya ku korbankan untukmu?? ". Cicitnya dengan suara bergetar menahan amarah.
"Maafkan aku Hana, aku khilaf dan merenggut kesuciannya, dan tadi kami dinikahkan secara paksa oleh warga karena kami kedapatan berada didalam kamar". Arman menunduk, dia sangat khawatir dengan reaksi istrinya itu.
"Kau sudah tahu jika selama ini kalian menumpang hidup dari milikku, tapi kau masih bisa berbuat seenaknya seperti ini, kamu mau kembali jadi gembel?? ". Suara datar dan dingin menembus jantung Arman dan keluarganya.
Mereka kini memandang Hana dengan ketakutan, mereka akan kehilangan segala fasilitas jika Hana mengusir mereka.
Arman menatap istri nya dengan tatapan datar, dia tidak terima istrinya menghinanya seperti itu.
"Kau tidak berhak melakukan nya padaku Hana, karena rumah ini sudah menjadi milikku, begitu juga dengan mobil serta sebagian harta milikku sudah ku balik nama, tinggal Perusahaan mu yang masih kau pegang".
Arman kini menunjukkan wajah aslinya kepada sang istri, selama ini dia berusaha menjadi suami yang baik untuk bisa menguras harta Hana tanpa susah payah.
Hana menahan nafas, wajahnya memerah karena amarah, dia tidak menyangka lelaki yang dia kira baik dan mencintainya ternyata serigala berbulu domba, dan sekarang dia sangat menyesal mengenalnya.
"Kau tidak akan mendapatkan semuanya Arman, sekalipun kau membalik nama itu tidak sah karena semua milikku bukan atas namaku, dan kau akan dipidanakan karena melakukan kecurangan". Mata Hana berkilat murka, amarah didalam dadanya berkobar menyala.
Plak..
Sebuah tamparan keras mengenai wajah Hana, Arman melayangkan tangannya karena Hana sudah sangat keterlaluan padanya.
"Kau akan mati jika berani melakukan hal-hal yang membuatku marah Hana, kau tidak tahu seberapa gila aku jika kau berani membuatku kehilangan segalanya, kau tidak akan pernah menang, kau hanya perempuan cacat yang tidak akan bisa apa-apa". Hardik Arman dengan sangat keras.
"Cukup". Teriak Kayya dengan emosi.
mengasuh bagusnya
apakah dia adik yang hilang??