Yasmine (26 tahun) Menikah dengan Evander Christophe (32 tahun) selama dua tahun.
Namun Yasmine tidak pernah diterima di keluarga Christophe karena latar belakangnya yang hanya merupakan anak yatim piatu.
Suatu ketika, sebuah insiden membuat Yasmine kehilangan calon anak pertamanya. Ia disalahkan, bahkan dianggap penyebab kematian calon anaknya sendiri.
Namun siapa sangka, usai ia memutuskan bercerai. Yasmine rupanya masih memiliki keluarga. Dia merupakan putri seorang konglomerat yang terkemuka dikota.
Dia tidak butuh lagi cinta dan Evander yang telah mencampakkannya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32.
Sinar matahari yang semakin naik akhirnya mampu menembus celah-celah jendela disebuah kamar.
Shovia membuka matanya, seluruh persendiannya terasa pegal dan remuk. Wanita itu menggeliat seperti bayi.
"Jam berapa sekarang?" Shovia lalu bangun, menoleh kesamping disisi ranjang yang kosong.
Ceklek!
Pintu tiba-tiba saja terbuka. Seorang pria masuk kedalam sembari membawa paper bag berisi makanan.
"Kau sudah bangun baby!" Ucap pria itu.
"Kenapa kau tidak membangunkan ku, Andrew? Aku ada pekerjaan siang ini!" Gerutu Shovia.
"Kau tidur sangat nyenyak baby! Aku tidak tega membangunkan mu!" Jawab Andrew.
Shovia beranjak bangun, meraih handuk lalu memakainya, memunguti pakaiannya yang berserakan.
Diam-diam, Shovia menjalin hubungan gelap dengan Andrew. Sudah dua tahun, sebelum Shovia menikah dengan Evand.
Andrew hanyalah seorang manager perusahaan digrup Christophe. Ia begitu iri pada kehidupan Evand yang sempurna, dikelilingi para wanita yang menyukainya, termasuk Shovia.
"Aku sudah membelikan mu sarapan! Kita sarapan dulu!" Andrew menyiapkan makanan untuk mereka diatas meja.
Shovia duduk dan makan. Namun ia begitu terburu-buru karena ingin bertemu seorang pria yang ia suruh untuk meniduri Yasmine.
"Kapan kau bercerai dari Evander Christophe? Pria itu sama sekali tidak mencintaimu, bahkan tidak pernah menghargai mu baby!" Ucap Andrew.
Andrew sebenarnya sangat kesal dan sempat marah karena Shovia lebih memilih menikah dengan Evand. Bahkan Shovia begitu tergila-gila untuk menikah dengan Evand.
Jelas-jelas, Evand sudah menikah dengan Yasmine secara rahasia. Evand selalu menjaga dirinya terhadap para wanita yang menatapnya dengan memuja.
Evand seolah sedang menjaga hatinya untuk tidak terpikat pada wanita lain. Dan Andrew tau, kalau Evand sangat mencintai Yasmine, bahkan saat Yasmine masih bekerja digrup Christophe, Evand selalu melindunginya.
"Andrew, memangnya kapan aku pernah berkata akan bercerai dari Evand?" Balas Shovia.
Bercerai dari Evand sepertinya Shovia harus pikir matang-matang. Kondisi keuangan keluarga Brooklyn sedang tidak baik-baik saja, Shovia butuh Evand untuk menghidupi kebutuhannya.
Sedangkan bersama Andrew, meskipun Andrew selalu mengerti dirinya dan akan melakukan apapun untuk dirinya, Andrew hanyalah seorang Manager digrup Christophe.
Sebelum bercerai dari Evand, Shovia harus berfikir matang-matang karena ia tidak boleh pergi dengan tangan kosong.
"Jadi kamu masih mau mempertahankan pria seperti itu?" Sahut Andrew terdengar kesal.
"Bukan seperti itu! Tapi kamu harus tau sekarang, sejak aku membuat masalah digrup Kaylor, mereka sudah mengancam grup Brooklyn. Aku butuh Evand, karena dia bisa membantu keluargaku. Dan satu lagi Andrew, aku tidak mau hidup susah. Aku sudah satu tahun menjadi istrinya Evand, aku tidak mau bercerai dengan tangan kosong seperti Yasmine! Aku tidak bisa mengandalkan profesiku sebagai aktris!" Balas Shovia.
Sekarang bahkan tidak ada satupun pekerjaan untuknya. Kevin sungguh meliburkan Shovia supaya wanita itu jera dan tidak berbuat semaunya, bahkan pilih-pilih pekerjaan.
Andrew nampak paham maksud Shovia. Mereka sama-sama memiliki fikiran yang kotor. Andrew ingin menghancurkan Evand, dan Shovia ingin menguasai grup Christophe.
.....
Sepanjang perjalanan, Yasmine masih saja berfikir mengenai ucapan Evand sebelum mereka berpisah. Apa yang Evand maksud sebenarnya?
"Yasmine. Jika suatu saat kamu tidak pernah melihatku lagi, apa kamu akan mencari ku?"
Yasmine tidak tau kenapa Evand berkata seperti itu? Mereka sudah bercerai lama, Evand juga tidak mencintainya.
Apa yang sebenarnya pria itu inginkan darinya? Evand bahkan sudah menikahi Shovia.
"Kenapa aku terus memikirkan Evand?" Gumam Yasmine pelan.
"Kau memikirkan siapa?" Tiba-tiba Renald yang sedang menyetir mobil menyahut usai mendengar gumam an Yasmine.
Yasmine menoleh. Jangan sampai Renald tau kalau ia memikirkan Evand.
"Tidak apa-apa! Aku hanya sedang memikirkan hukuman apa yang cocok untuk orang-orang yang menjebak ku?" Elak Yasmine.
Renald mengangguk lega. Ia mendengar Yasmine seperti menyebut nama mantan suaminya, tapi ternyata Yasmine memikirkan orang-orang yang menjebaknya semalam.
.....
Evand tiba dikediaman Christophe sore hari, bukan untuk pulang melainkan menemui Shovia.
Kaki jenjangnya yang panjang melangkah dengan lebar dan cepat, tanpa menghiraukan panggilan Madeline diruang tengah.
"Evand!" Madeline segera berdiri lalu berjalan cepat menyusul putranya. Yoshi pun juga menyusul karena penasaran kenapa Evand pulang seperti dalam keadaan marah.
Tujuan Evand adalah kamar yang dihuni Shovia. Pria itu semakin melangkah lalu membuka pintu kamar Shovia dengan kasar hingga pintu membentur dinding.
Sedangkan didalam, Shovia yang baru selesai bersiap-siap setelah mandi, namun terkejut mendengar suara pintu yang membentur dinding. Wanita itu menoleh.
"Evand?" Shovia langsung berdiri begitu melihat Evand.
Wanita itu berjalan menghampiri Evand yang berdiri diambang pintu menatapnya dengan dingin.
"Evand, kamu pulang? Kenapa tidak menelpon ku lebih dulu? Aku bisa bersiap-siap untuk menyambut mu!" Ucap Shovia dengan nada manis.
Evand menghempaskan tangan Shovia yang menggelayut manja disalah satu lengan tangannya.
Shovia menatap pria yang berstatus sebagai suaminya. "Evand..."
"Kau yang menjebak Yasmine?"
Shovia tersentak mendengar pertanyaan Evand. Dari mana Evand tau kalau ia menjebak Yasmine?
"A apa yang kamu katakan, Evand? Mana mungkin aku menjebak Yasmine!" Jawab Shovia dengan gugup.
"Tidak perlu berpura-pura Shovia! Aku benci orang yang suka berbohong dan tidak jujur!" Evand meninggikan suaranya.
Menelan ludahnya susah payah, Shovia sepertinya kesulitan untuk berbohong dari Evand. Karena kalau Evand sudah berkata seperti itu, pasti dia memiliki bukti bahwa memang ia menjebak Yasmine.
Shovia menghela nafasnya. "Ya, aku jujur! Aku menjebak Yasmine dengan obat perangsang, supaya Yasmine ditiduri para gigolo suruhanku! Aku melakukan itu karena Yasmine selalu tebar pesona padamu, dan kamu selalu mengabaikan ku dan lebih memilih menatap Yasmine, mantan istrimu!"
Evand terbelalak mendengar jawaban kejujuran Shovia yang membuatnya semakin marah.
"Sayangnya Yasmine diselamatkan seseorang! Aku gagal membuat hidup Yasmine hancur!" Imbuh Shovia yang membuat Evand mengepalkan tangannya dengan rahang mengeras.
"Berapa kali aku peringatkan, jangan pernah mendekati Yasmine!" Bentak Evand.
"Karena aku istrimu, Evand! Aku tidak ingin melihatmu mendekati Yasmine! Seharusnya kau sadar itu!" Balas Shovia tak mau kalah. "Aku akan terus mengganggu Yasmine kalau kau tidak mau melupakannya!"
Evand menatap Shovia dengan tajam. Ia begitu ingin membunuh wanita dihadapannya supaya tidak menggangu Yasmine.
Shovia wanita yang licik dan akan selalu melakukan apapun agar keinginannya tercapai. Termasuk menginginkannya bercerai dari Yasmine.
"Kau mengancam ku? Apa kau lupa, kau yang memaksaku untuk menikahi mu. Kau sudah tau kalau aku hanya mencintai Yasmine! Shovia, kali ini aku ingatkan sekali lagi padamu, sekali lagi kau menyentuh Yasmine, aku akan menceraikan mu dan membuat hidupmu menderita!" Ancam Evand.
Asal Shovia tau saja, Evand tidak bodoh. Evand tau apa yang dilakukan Shovia dibelakangnya. Evand tau kalau Shovia berpacaran dengan seorang Manager di perusahaan Christophe.
"Kau tidak bisa melakukan itu!" Shovia menarik tangan Evand. "Aku ini istrimu!"
Evand berhenti. "Bisa! Karena aku sudah meniduri Yasmine semalam! Kalau Yasmine hamil, aku akan menikahinya lagi dan menceraikanmu!"