NovelToon NovelToon
World Of Cyberpunk: Neo-Kyoto

World Of Cyberpunk: Neo-Kyoto

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Perperangan / Robot AI
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: FA Moghago

Langit Neo-Kyoto malam itu selalu sama: kabut asam bercampur polusi elektronik yang membuat bulan tampak seperti koin usang. Hujan buatan yang beraroma logam membasahi jalanan, memantulkan cahaya neon raksasa dari papan reklame yang tak pernah padam. Di tengah kekacauan visual itu, sosoknya berdiri tegak di atap gedung tertinggi, siluetnya menentang badai.

Kaelen. Bukan nama asli, tapi nama yang ia pilih ketika meninggalkan masa lalunya. Kaelen mengenakan trench coat panjang yang terbuat dari serat karbon, menutupi armor tipis yang terpasang di tubuhnya. Rambut peraknya basah kuyup, menempel di dahi, dan matanya memancarkan kilatan biru neon yang aneh. Itu adalah mata buatan, hadiah dari seorang ahli bedah siber yang terlalu murah hati. Di punggungnya, terikat sebuah pedang besar. Bukan pedang biasa, melainkan Katana Jiwa, pedang legendaris yang konon bisa memotong apa saja, baik materi maupun energi.

WORLD OF CYBERPUNK: NEO-KYOTO

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FA Moghago, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10: Jejak Naga di Bawah Sektor 12

Mereka turun, dan suasana di sana terasa berbeda. Udara dingin, dan ada suara-suara aneh yang terdengar dari dalam. Suara itu bukan suara mesin, melainkan suara auman naga yang samar.

"Ini adalah tempatnya," bisik Sora, suaranya tegang. "Ini adalah markas Klan Naga."

Mereka terus berjalan, melewati lorong-lorong yang dihiasi dengan ukiran naga. Di ujung lorong, mereka menemukan sebuah ruangan besar, dan di dalamnya, mereka melihat sekelompok orang yang mengenakan jubah hitam dengan logo naga di punggung mereka. Di tengah ruangan, berdiri Raina, ibunda Sora.

"Aku tahu kau akan datang, anakku," kata Raina, matanya memancarkan cahaya merah. "Kau tidak bisa lari dari takdirmu."

"Aku tidak akan lari," jawab Sora, matanya penuh tekad. "Aku akan bertarung."

Pertarungan pun dimulai. Kali ini, mereka tidak hanya melawan satu penjaga kuno, melainkan seluruh anggota Klan Naga. Mereka adalah petarung yang mematikan, ahli dalam pertarungan tangan kosong dan menggunakan senjata-senjata kuno.

Kaelen bertarung dengan berani, menebas setiap musuh yang mendekat. Katana Jiwa-nya bersinar, dan setiap ayunannya melumpuhkan para anggota Klan Naga. Anya menggunakan Palu Perusaknya untuk menciptakan gelombang kejut yang membuat musuh-musuh di sekitarnya terlempar. Sora, dengan tombak energinya, bertarung melawan anggota-anggota Klan Naga yang paling kuat.

Namun, Raina tidak tinggal diam. Ia mulai memanipulasi energi kuno di markas, menciptakan jebakan-jebakan dan serangan-serangan yang tidak terduga. Ia menggunakan kekuatannya untuk menyerang Kaelen, Anya, dan Sora secara bersamaan.

"Kau tidak bisa mengalahkan kami!" teriak Raina. "Kami adalah klan kuno! Kami adalah masa depan Neo-Kyoto!"

"Tidak," jawab Sora, "kau adalah masa lalu. Masa lalu yang harus kita lupakan."

Sora menyerang Raina, tombak energinya menembus perisai sihir Raina. Raina terkejut, namun ia tidak menyerah. Ia melepaskan serangan terakhirnya, sebuah ledakan energi yang sangat kuat. Ledakan itu menghantam Sora, membuatnya terlempar ke dinding, tak sadarkan diri.

Kaelen dan Anya berteriak. Mereka melihat Sora, lalu menatap Raina dengan kebencian. Mereka berdua menyerang Raina, menghabisinya dengan satu serangan pamungkas.

Setelah pertarungan, mereka berlari ke arah Sora. Gadis itu tidak bergerak. Kaelen menyentuh dahinya, dan ia merasakan energi kuno di dalam dirinya mulai melemah.

"Dia... dia terlalu banyak menggunakan kekuatannya," kata Anya. "Kita harus membangkitkannya!"

"Tidak," kata Kaelen, "kali ini, hanya ada satu cara."

Kaelen memegang Katana Jiwa-nya, dan ia menusukkannya ke jantungnya sendiri. Darah mulai mengalir, dan energi kuno dari Katana Jiwa mengalir ke dalam tubuh Kaelen, lalu ke dalam tubuh Sora.

Sora terbangun, matanya bersinar, dan ia melihat Kaelen terbaring di depannya, kehabisan napas. "Kaelen...?"

"Aku... aku memberimu... kekuatan terakhirku..." bisik Kaelen, dan ia menutup matanya untuk selamanya.

Sora berteriak, dan sebuah energi besar meledak dari dalam tubuhnya. Energi itu tidak hanya membangkitkannya, tetapi juga memberinya kekuatan yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Ia tidak hanya menguasai Kode Genesis, ia juga menguasai kekuatan Katana Jiwa.

Anya memeluk Sora. "Dia... dia menyelamatkanmu."

Sora menatap Kaelen, air mata membasahi pipinya. Ia tahu, pengorbanan Kaelen tidak akan sia-sia. Ia akan menggunakan kekuatan barunya untuk membangun peradaban baru.

Sora terbangun, tubuhnya dipenuhi dengan energi yang aneh namun familiar. Ia melihat Anya di sampingnya, menangis, dan Kaelen terbaring tak bergerak di depannya. Pedang Kaelen, Katana Jiwa, kini tergeletak di sampingnya, cahayanya meredup. Sora merasakan kehadiran Kaelen di dalam dirinya. Bukan hanya kekuatannya, tetapi juga ingatannya, pengetahuannya, dan bahkan emosinya.

Anya memeluk Sora, air matanya membasahi bahu Sora. "Dia... dia menyelamatkanmu. Dia memberimu kekuatannya."

Sora mengangguk, matanya menatap Kaelen. Ia merasakan semua yang dirasakan Kaelen: kesedihan, kemarahan, tetapi yang paling utama, harapan. Ia tahu, Kaelen mengorbankan dirinya bukan hanya untuk menyelamatkan Sora, tetapi untuk memastikan bahwa harapan yang mereka tanamkan di Neo-Kyoto akan terus hidup.

Sora bangkit, dan ia mengangkat Katana Jiwa. Pedang itu bersinar dengan cahaya keemasan yang lebih terang dari sebelumnya. Ia tidak hanya menguasai Kode Genesis, ia juga menjadi satu dengan pedang itu. Ia adalah kombinasi sempurna dari kekuatan kuno dan teknologi modern.

"Dia tidak akan mati sia-sia," kata Sora, suaranya dipenuhi dengan tekad yang tak tergoyahkan. "Kita akan melanjutkan pekerjaannya. Kita akan membangun peradaban baru ini, dan kita akan melindunginya."

Sora dan Anya, dengan hati yang terluka namun dipenuhi dengan harapan, menguburkan Kaelen di sebuah tempat tersembunyi di dalam gua. Mereka mengukir nama Kaelen di sebuah batu, dan di depannya, mereka menempatkan sebuah bunga yang mereka temukan di dalam gua.

"Ini adalah tempat peristirahatan terakhirnya," kata Sora. "Dan ini akan menjadi tempat di mana kita akan mengenang pengorbanannya."

Setelah itu, mereka berdua kembali ke markas mereka. Mereka tidak lagi hanya dua orang, mereka adalah tiga orang. Kaelen mungkin sudah tiada, tetapi roh dan kekuatannya hidup di dalam Sora.

Dengan kekuatan barunya, Sora mulai memetakan seluruh Neo-Kyoto. Ia tidak hanya bisa melihat data dan energi, ia bisa merasakan emosi orang-orang. Ia bisa merasakan ketakutan, keputusasaan, tetapi juga harapan.

"Kita akan mulai dari sini," kata Sora, menunjuk ke sebuah titik di hologram Neo-Kyoto. "Ada sekelompok orang yang tinggal di bawah jembatan. Mereka tidak memiliki apa-apa, tapi mereka memiliki harapan. Kita akan membantu mereka."

Sora dan Anya, dengan Katana Jiwa dan Palu Perusak, memulai misi baru. Mereka tidak lagi hanya melawan musuh, mereka juga membangun masa depan. Mereka memberikan makanan, air bersih, dan teknologi kepada orang-orang yang membutuhkan. Mereka menjadi pahlawan yang tidak terlihat, hantu yang membantu orang-orang di Neo-Kyoto.

Dengan kekuatan baru Sora dan tekad mereka, Sora dan Anya memulai babak baru. Mereka tidak hanya akan melawan musuh-musuh, tetapi juga membangun masa depan yang mereka impikan. Perjuangan mereka belum berakhir. Mereka baru saja memulai.

Sora dan Anya menjadi kekuatan di balik layar, menggerakkan perubahan di Neo-Kyoto. Sora, dengan kekuatan Kode Genesis dan Katana Jiwa, menjadi pemimpin yang tak terlihat. Ia bisa merasakan denyut nadi kota, mengetahui di mana bantuan paling dibutuhkan. Ia menggunakan kekuatannya untuk memanipulasi jaringan data, menyalurkan informasi tentang teknologi sederhana yang bisa mengubah hidup banyak orang. Ia memperbaiki sistem irigasi kuno di bawah tanah, mengalirkan air bersih ke daerah-daerah yang paling membutuhkan.

Anya, dengan Palu Perusaknya, menjadi pelindung. Ia dan Sora bekerja sama, menyelinap ke daerah-daerah yang paling berbahaya, membantu orang-orang yang tertindas. Anya menggunakan palunya untuk memotong besi-besi yang mengunci mereka dari air dan makanan, memberikan mereka kebebasan.

1
Yusi Yustiani
Next...
Isa Tawaf
Semangat thorrr🔥🔥🔥
Isa Tawaf
Next thorrrr🔥
Nomaero
Fress banget Thor ini🥶
Nomaero
Nanggung😌
Asep Opow
Lanjutkan jngan kasih kendor thoorrrr
Asep Opow
🤯🤯🤯
Hidden
Semangat Thor 😁
Hidden
Mati semua kah??
Arifah Hidayat
Lanjutkannya ditunggu Thor udh tambah ke rak buku hehe
Arifah Hidayat
Mantep nih
Amrullah Algifari
moga up nya konsisten😁
Amrullah Algifari
Next next
Alvin Mirza
Next lanjutkan thorrrrr
Alvin Mirza
Next Thor masih penasaran, ga mungkin sampe sini ka?🤣
Alvin Mirza
Thor becanda
Alvin Mirza
pembawaan karakternya bagus
Alifa Alfatunisa
Aku suka cerita yg alurnya fantasi, kebanyakan rata2 alurnya hampir sama, TPI ini beda baru Nemu ada author yg buat cerita tema cyberpunk.
Keren Thor Aku ikutin novelnya😉😉😉
Alifa Alfatunisa
ditunggu lanjutannya Thor😉
Alifa Alfatunisa
MC Mati beberapa chapter🙃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!