Seorang inspektur kepolisian yang jujur dibuat pusing dengan kasus pembunuhan berantai yang melibatkan para pejabat negara. Abimanyu yang ternilai teliti dipermainkan dengan permainan pelaku yang sangat pintar dalam menyembunyikan jejak. Di tengah pemecahan kasus pembunuhan berantai, Abimanyu mendapatkan tugas untuk melatih anggota baru kepolisian, dan disinilah dia bertemu dengan Gaurav yang merupakan anak sebatang kara dari kota Jaipur.
- Update seminggu sekali, setiap hari kamis.
- Follow @mommess__ dan @flowersmommess__ untuk mendapatkan informasi mengenai update terbaru 'Last Punishment : DEATH'
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MOM MESS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KAMPUS
Rasika tersadar dari pingsannya, dan mendapati pemandangan ruangan yang begitu asing. Rasika kini berada di kamar Abimanyu. Terdapat banyak foto dari Abimanyu dengan seragam polisi sebagai kebanggan bagi Abimanyu. Bahkan ranjang yang saat ini sedang di tidurinya sudah dirias bagaikan ranjang pengantin baru. Tak berselang lama, Abimanyu masuk dengan membawa sebotol minuman di tangannya. Rasika yang melihatnya langsung duduk, dan sedikit menundukkan kepalanya. Saat Abimanyu duduk di sampingnya, dia sedikit menggeserkan diri karena Masih merasa malu dan takut. Menyadari Rasika yang takut padanya, Abimanyu hanya tersenyum sambil membukakan obat untuk Rasika.
“Kau tidak perlu khawatir. Aku tidak akan menyentuhmu, sebelum aku mendapatkan cintamu, “
“Meniduri seorang wanita yang tidak mencintai kita sama saja dengan pelecehan, “ sambung Abimanyu sambil memberikan obat dan segelas air mineral.
“Walaupun kau sekarang adalah istriku, kita menikah berdasarkan permintaan keluarga. Tidak mungkin juga kita melakukannya karena keluarga kan?” Rasika hanya diam menundukkan wajahnya sambil meminum obat dari Abimanyu.
“Um Rasika. Aku menghormati keputusanmu, dan aku harap kau bisa paham ini…” mendengar itu, Rasika sedikit mengangkat wajahnya menatap Abimanyu.
“Aku tidak suka tidur di sofa, karena sempit. Aku tidak suka tidur di lantai, karena lantai yang keras dan suasana yang dingin. Aku tetap tidur di sini bersamamu─kau tenanglah, aku.. tidak.. akan menyentuhmu. Percayalah padaku, “ ucap Abimanyu yang kemudian masuk ke kamar mandi untuk berganti pakaian. Tak butuh waktu lama bagi Abimanyu mengganti pakaiannya. Dia pun keluar dan langsung merebahkan diri di ranjang. “Selamat malam, “ ucap Abimanyu pelan sambil membelakangi Rasika.
“Malam juga, “ balas Rasika pelan. Mendengar itu, Abimanyu tersenyum dengan mata yang sudah memejam. Rasika turun dari tempat tidur untuk mengganti pakaian terlebih dahulu. Setelahnya dia beranjak tidur untuk beristirahat.
...***...
Keesokan paginya, Abimanyu yang baru saja selesai mandi membangunkan Rasika yang masih tertidur. Rasika terbangun, hanya dengan sekali sentuhan dari Abimanyu.
“Bangunlah. Aku akan mengantarkanmu ke kampus, “ ucap Abimanyu sambil mencari bajunya di lemari. Rasika yang mendengarnya pun merasa kebingungan.
“Maksudmu.. aku─”
“Sayang sekali wanita berprestasi sepertimu harus putus sekolah. Jadi aku membebaskanmu serta mendukung karirmu itu, “ ucap Abimanyu. Mendengar itu terlihat senyuman indah di wajah Rasika. Dia bahkan sangat semangat sekali, dan langsung segera bangun untuk mandi. Melihat semangat dalam diri Rasika, membuat Abimanyu ikut bahagia.
“Em Abi..”
“Iya?”
“Bagaimana dengan orang tua mu?”
“Percayalah padaku, mereka pasti berpikiran yang sama dengan ku, “ jawab Abimanyu. Mendengar itu, Rasika lanjut untuk mandi dan bersiap-siap. Setelah keduanya siap, mereka turun ke bawah menemui keluarga bersama-sama. Di sini Rasika nampak begitu takut kalau keluarga Abimanyu mengomentari soal dirinya yang hendak kembali berkuliah.
“Rasika, Abimanyu. Kalian sudah siap-siap, “ sambut Gayatri selaku bibi Abimanyu.
“Rasika, ini bekal mu. Nanti dimakan saat jam istirahat ya. Mulai sekarang soal makananmu ibu yang urus. Ibu akan pilihan makanan yang bergizi serta yang baik untuk perkembangan mu dan juga.. kesehatan kamu, “ ucap Chetna sembari mencubit manis pipi Rasika. Rasika terkejut setelah tau keluarga Abimanyu mendukung pendidikannya. Bukan cuma keluarganya, bahkan suaminya juga ikut mendukung nya sekarang. “Kalian kenapa berdiri di situ. Ayo kemarilah, kita sarapan pagi bersama!” Tegur Thapar yang sepertinya sudah tidak sabar menyantap masakan istrinya. Chetna mempersilahkan Rasika dan Abimanyu untuk duduk, dan memberikan piring. Rasika merasakan ketenangan saat berada bersama mereka. Dia terdiam bukan karena merasa tak nyaman, dia merasa senang dan bersyukur karena mendapatkan keluarga yang sangat harmonis seperti ini.
...***...
Setibanya Rasika dan Abimanyu di kampus. Abimanyu berniat turun untuk menemui rektor kampus, dan membicarakan soal kembalinya Rasika. “Aku rasa, aku bisa melakukannya sendiri. Kau pergilah bekerja, “ ucap Rasika. “Selama ini kau terbiasa mandiri. Mulai sekarang aku akan bersama mu, “ jawab Abimanyu yang kemudian berjalan masuk ke kampus. Rasika seketika terdiam dan sedikit tersenyum dengan perkataan Abimanyu.
Abimanyu berhenti sejenak dan melihat Rasika yang masih belum jalan. Abimanyu melepas topi nya dan berjalan mundur, lalu mempersilahkan Rasika untuk jalan lebih dulu. Saat mereka tiba di ruangan rektor, kebetulan saat itu rektor kampus hendak keluar. Karena melihat kedatangan Abimanyu bersama Rasika, rektor itu langsung mempersilahkan mereka untuk masuk.
“Rasika. Bukankah kemarin kau bilang ingin berhenti kuliah karena harus menikah. Ada apa dengan pernikahan mu, apa suamimu jahat padamu sampai kau tidak jadi menikahinya?”
“Em pak. Saya suaminya, “ jawab Abimanyu. Jawaban itu membuat pak rektor terkejut karena secara tidak langsung sudah menjelekkan Abimanyu.
“Ah Pak Inspektur, maafkan aku, “ ucap rektor tersebut. “Tidak apa. Seharusnya saat itu, aku meminta istriku untuk mengundang bapak juga, “ jawab Abimanyu.
“Kedatangan saya kemari ingin meminta tolong, agar kalian bisa menerima Rasika kembali, “
“Pak Inspektur, untuk apa minta izin. Rasika boleh masuk dan kembali lagi melanjutkan pendidikannya di sini. Lagipula sayang sekali kalau Rasika harus berhenti, bulan depan adalah hari kelulusan mu Rasika.” Mendengar itu, Rasika sangat senang begitu juga dengan Abimanyu.
“Terima kasih banyak pak, “ ucap Rasika. Setelahnya mereka pun keluar dari ruangan rektor kampus.
...***...
Saat di parkiran…
“Mana ponsel mu?” Rasika langsung memberikan ponselnya pada Abimanyu. Rupanya Abimanyu hendak memberikan nomor ponselnya pada Rasika. “Ini nomor ponsel ku. Jika kau sudah pulang, hubungi aku. Ingat, hanya aku. Jangan pulang menggunakan taksi. Aku sudah berjanji pada ibuku, jika kau pergi bersama ku maka kau harus pulang bersama ku, “ ucap Abimanyu menyerahkan ponsel Rasika kembali. “Belum aku tulis namaku di ponsel mu, terserah mu mau menulis nya apa. Teman dekat, bahkan keluargaku sering memanggilku Abi, “ jelas kembali Abimanyu. Rasika tersenyum, dan mulai menulis nama untuk kontak Abimanyu.
“Abi, “ panggil Rasika, saat Abimanyu hendak masuk ke dalam mobil.
“Iya?”
“Semangat kerjanya, “ ucap Rasika. Abimanyu tersenyum dan masuk ke dalam mobil lalu pergi.
good job💯👍👏