NovelToon NovelToon
War Of The Gods

War Of The Gods

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Misteri / Fantasi Timur
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: YUKARO

Seorang pria misterius menggunakan 2 sumber kehidupan untuk membentuk klon Dao yang sempurna. tapi tidak seperti klon pada umumnya, klon yang dia buat dari dua sumber kehidupan berubah menjadi bola cahaya bewarna biru yang isinya sebuah jiwa janin. apa yang akan dia lakukan dengan itu?

jika penasaran langsung saja baca novelnya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YUKARO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kau Lebih Gila Dari Iblis Itu!!

Lembah Iblis, Gunung Hitam Timur

Kabut gelap menggulung dari celah tebing lembah. Aroma busuk yang tajam terasa di udara. Tiga sosok besar dengan kulit hitam pekat dan mata menyala merah berdiri di antara reruntuhan altar kuno.

Ketika rombongan murid sekte datang, aura jahat langsung menyambar seperti badai. Beberapa murid terhuyung. Salah satu murid wanita, Qin Mei, hampir terjatuh.

Chen Yu segera melompat ke depan, meraih pinggang Qin Mei dan membawanya menjauh dari serangan aura iblis.

Qin Mei dengan mata berkaca.

“Terima kasih. Junior Chen Yu…”

Chen Yu dengan senyum tenang.

“Fokuslah. Jangan biarkan rasa takut mendahului teknikmu.”

Pertempuran Dimulai

Liu Wushen dan tiga murid inti lainnya maju menyerang dua iblis. Namun, satu iblis raksasa lainnya menyerbu ke arah murid yang bertahan Qin Mei, Han Xueqing, dan beberapa murid lainnya.

Chen Yu melangkah ke depan.

“Yang ini biar aku hadapi,” katanya tenang, tanpa mencabut pedang Tianxu.

Iblis itu mengaum, menciptakan tekanan udara menggetarkan tanah.

Chen Yu tidak gentar.

Saat iblis menerjang, Chen Yu melompat ke udara, memutar tubuh, dan menendang rahang iblis itu dengan kekuatan luar biasa. Tendangannya tidak hanya memukul mundur iblis, tapi menciptakan ledakan angin yang mengejutkan semua murid.

"Teknik kaki ringan yang memanipulasi tekanan udara?!” seru Xining dalam hati.

Iblis bangkit marah, dan mulai menyerang membabi buta. Tapi Chen Yu tak menyerang secara langsung. Ia mengelabui musuh dengan gerakan zigzag dan serangan balik cepat.

Saat iblis mengayunkan tangan besar ke arahnya, Chen Yu melompat ke dahan pohon dan memantul seperti anak panah, lalu menghantam dada iblis dengan telapak tangan terbuka. mengarahkan gelombang internal YuanQi-nya untuk menghancurkan organ dalam iblis itu.

Iblis itu bergetar, lalu jatuh bersimpuh, muntah darah hitam.

Murid lain terpana. Bahkan Xining dan Yin Lanyue yang biasanya tenang menahan napas.

Han Xueqing berbisik pelan.

“Tanpa pedang dia bisa mengalahkan iblis tingkat lima. Dia bukan sekadar jenius biasa.”

Ketika salah satu murid pria, Yun Fei, hampir disergap oleh iblis kedua yang lepas dari pertarungan, Chen Yu muncul seperti bayangan.

“Turun!” serunya, sambil menarik Yun Fei.

Chen Yu memutar tubuh dan melancarkan pukulan bawah ke dagu iblis, menyebabkan leher iblis itu patah ke belakang.

Boom!

Iblis itu jatuh berguling.

Chen Yu mengusap tangannya dan tersenyum:

“Tinju sahabat Puyou sangat bermanfaat. Pukulan menusuk perut babi-nya sudah kuadaptasi menjadi ‘Tinju Menyasar Leher Iblis’.”

Puyou:“Kau mencuri teknikku tanpa izin!”

(Tapi wajahnya bangga.)

Ketiga iblis berhasil dikalahkan. Para murid sekte terluka, tapi tidak ada korban jiwa berkat penyelamatan Chen Yu dan kecepatan pikirannya di medan pertempuran.

Ketua misi Liu Wushen menghampiri Chen Yu.

“Dalam pertarungan, kekuatan saja tidak cukup. Tapi kau seperti tak punya celah. Kau melihat dan langsung bertindak.”

Chen Yu menjawab pelan, namun tegas.

“Kalau aku lambat, mungkin salah satu dari kita tak akan kembali. Aku hanya bertindak sebagai teman dan sebagai murid sekte.”

Semua murid memandang Chen Yu dengan kekaguman dan rasa hormat.

Xining, dari belakang, tersenyum hangat.

“Kau benar-benar membuat semua orang tak bisa berhenti memperhatikanmu.”

Tapi saat itu tiba-tiba.

Suara retakan udara terdengar di atas langit. Angin mendesing seperti suara siulan kematian. Tanah bergetar. dan tiba-tiba, langit terbelah.

Sebuah makhluk raksasa, setinggi pohon kuno, turun perlahan dari retakan dimensi. Tubuhnya diselimuti kabut ungu kehitaman, dengan dua tanduk melengkung dan enam lengan yang bergerak tak beraturan.

“Iblis tingkat tujuh…” gumam Liu Wushen dengan wajah memucat.

Aura dari iblis itu seperti lautan tekanan, membuat beberapa murid langsung jatuh pingsan, dan beberapa lainnya memuntahkan darah. Qin Mei dan Han Xueqing berusaha bertahan, tapi terjepit di sisi altar, terperangkap reruntuhan dan tidak bisa kabur.

Chen Yu segera bergerak.

“Xining! Puyou! Kalian bawa para murid mundur sekarang juga!”

Xining dengan mata berkaca.

“Tapi kau akan mati! Jangan bertindak bodoh!”

Chen Yu menoleh dan tersenyum tipis

“Kau lupa aku pria yang sangat keras kepala.”

Puyou meski gemetar.

“Kau lebih gila dari iblis itu.”

Chen Yu mengaktifkan formasi pengalih untuk menahan iblis beberapa detik. Ia melompat ke arah altar, menghantam batu yang menahan reruntuhan, dan membebaskan dua murid wanita yang tertutup puing.

“Pegang tanganku!” seru Chen Yu.

Han Xueqing dan Qin Mei yang terluka menggenggam tangan Chen Yu, dan mereka melompat dari sisi altar tepat sebelum ledakan aura iblis menghancurkan tempat itu.

Pada saat itu iblis tingkat tujuh mengejar mereka dengan membabi buta.

Chen Yu berlari sekuat tenaga membawa dua murid itu sambil menahan luka yang perlahan terbuka kembali. Darah menetes dari pelipisnya, tapi dia tidak berhenti.

Mereka menyusuri jalan sempit hingga menemukan gua tua tertutup semak. Chen Yu menendang masuk dan segera menutup pintu batu manual dari dalam.

Suara dentuman dari luar terdengar menggelegar.

“Kita aman… untuk sementara,” ucapnya sambil terengah.

Han Xueqing dengan napas terputus-putus.

“Kau menyelamatkan kami lagi. ”

Qin Mei hanya bisa menangis dalam diam sambil menatap Chen Yu yang tubuhnya dipenuhi luka memar dan darah.

Chen Yu tersenyum lelah.

“Sudah tugas seorang pria untuk menyelamatkan wanita. meskipun yang diselamatkan lebih kuat darinya.”

Kedua murid wanita itu memandangi Chen Yu, dan di tengah ketegangan itu, rasa kagum mereka pada Chen Yu tumbuh tanpa bisa mereka tolak.

“Istirahatlah. Aku akan jaga kalian,” bisik Chen Yu, duduk bersila di depan pintu gua, tubuhnya bersandar ke dinding batu.

Di luar gua, suara iblis mengaum keras mencari mangsanya.

Di dalam gua, suasana hangat dan hening, hanya terdengar napas teratur dari tiga orang yang berhasil selamat dari maut.

Namun Chen Yu belum sadar, bahwa apa yang terjadi malam ini hanyalah permulaan dari rencana besar para iblis yang baru saja terbuka.

Pagi berikutnya.

Cahaya matahari pagi menembus celah-celah gua, menyinari tiga sosok yang tertidur dalam kehangatan malam. Chen Yu terbangun perlahan, dan saat membuka matanya. ia kaget.

Chen Yu (terkejut, bergumam pelan):

“Eh. kenapa ada dua orang di pelukan ku?”

Di sisi kanan dan kiri, Han Xueqing dan Qin Mei masih tertidur, kepala mereka bersandar di bahu Chen Yu, dengan ekspresi damai.

Chen Yu langsung menoleh ke kiri dan kanan panik.

“Apa aku semalam melakukan sesuatu aneh? Tidak, tidak mungkin aku hanya tidur, kan?!”

Dengan canggung, Chen Yu menggoyang lembut bahu mereka.

“Kakak senior bangunlah. pagi sudah datang…”

Han Xueqing membuka matanya perlahan, lalu sadar dia masih bersandar di dada Chen Yu.

Han Xueqing.

“Kya..... menarik diri dengan cepat, wajah merah seperti tomat.

“Maaf! Aku aku tidak sadar…”

Qin Mei juga terbangun dan langsung duduk dengan gugup.

“Maafkan kami. tadi malam terlalu lelah. aku tidak bermaksud…”

Chen Yu menjawab.

“Tidak masalah. kalian juga pasti lelah. Lagipula kalian tidur sangat tenang, seperti kucing kecil.”

Kedua wanita itu makin malu.

Setelah itu Chen Yu dan yang lainnya memutuskan untuk keluar goa.

Setelah memastikan tak ada iblis di sekitar, Chen Yu mengajak mereka berjalan mencari Xining dan Puyou.

“Ayo, kita harus menemukan Xining dan Puyou. Mereka pasti mengkhawatirkan kita.”

Perjalanan melalui hutan terasa hangat. Sesekali Chen Yu mencoba bercanda untuk mengurangi ketegangan, dan kedua wanita mulai tersenyum kembali.

Perbukitan di Hutan Timur – Tempat Persembunyian Sementara.

Di balik sebuah batu besar di puncak perbukitan, terlihat Xining Puyou dan lima murid inti lainnya sedang duduk bersandar sambil mengobati luka ringan. Xining tampak waspada, sedangkan Puyou mengunyah roti kering sambil bersandar dengan ekspresi letih.

Xining menatap langit.

“Chen Yu semoga kau selamat.

Tiba-tiba suara terdengar dari kejauhan.

“KAKAK XINING!! PUYOU!!”

Xining menoleh cepat dan melihat Chen Yu melambaikan tangan bersama Han Xueqing dan Qin Mei di belakangnya.

Xining tersenyum lega.

“Mereka selamat…”

Puyou menjerit.

“SAHABAT KUUU!! AKU HAMPIR MENJUAL PERUTKU UNTUK MELIHATMU LAGI!!”

Chen Yu tertawa sambil mendekat cepat.

“Aku juga merindukanmu, Puyou!”

Reuni Singkat yang Hangat.

Mereka berkumpul dan duduk dalam lingkaran. Xining memeriksa Chen Yu.

Xining: “Kau baik-baik saja?

Chen Yu mengangguk.

“Sudah sembuh. Tapi kita harus bersiap. Iblis tingkat tujuh itu mungkin masih di area ini.”

Han Xueqing dan Qin Mei saling pandang, lalu diam-diam menatap Chen Yu.

Wajah mereka sedikit memerah, tapi tak mengatakan apa-apa.

Puyou menyenggol bahu Chen Yu dan berbisik.

“Kenapa kau pulang dengan dua bunga dari medan perang? Jangan-jangan ada cerita menarik ya~?”

Chen Yu menjawab polos.

“Kami hanya tidur bersama. Aku juga tak tahu kenapa mereka tiba-tiba bersandar padaku…”

Xining menatap mereka dengan alis sedikit naik, lalu tersenyum kecil.

Xining berpikir dalam hati.

“Kenapa aku merasa dia akan jadi sumber masalah perasaan banyak wanita…”

Mereka pun melanjutkan istirahat dan mempersiapkan diri untuk menyusun laporan ke sekte.

Reuni mereka adalah seberkas cahaya di tengah ancaman besar yang masih belum sepenuhnya berlalu.

Note. setelah ini mereka kembali ke sekte. sebenarnya ada lanjutannya, dan cukup panjang arc ini. sekitar 7 bab. sayang nya draft nya terhapus. jadi aku mutusin untuk skip. meskipun di skip tidak akan mempengaruhi alur cerita kedepannya. Mohon dimaklumi.

1
Wiji Lestari
lumayan..lanjoot
teguh andriyanto
singkat padat, OP, berkarakter, humor.. menyatu dengan baik di novel ini.. patut disimak sampe tamat.
إندر فرتما
MC GHOBLOK,🤣🤣🤣
dusah GHOBLOK lembek lagi,
mendingan gak usah di lanjutkan lagi ini alur ceritanya
Emma
Gak sabar lanjutin.
Type2Diabetes
Gak kecewa! 👍
douwataxx
Karakternya juara banget. 🏆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!